Perpustakaan
Pelajaran 1: Suatu Pekerjaan yang Menakjubkan dan Suatu Keajaiban


Pelajaran 1

Suatu Pekerjaan yang Menakjubkan dan Suatu Keajaiban

Pendahuluan

Sepanjang sejarah, Bapa Surgawi telah mengakhiri periode kemurtadan dengan memanggil nabi yang menerima wewenang ilahi untuk memulihkan kegenapan Injil dan menegakkan Gereja Yesus Kristus. Joseph Smith adalah nabi ini dalam dispensasi kita. Memahami bagaimana Allah menuntun umat-Nya dan menegakkan Gereja-Nya melalui para nabi akan membantu siswa mengembangkan apresiasi yang lebih mendalam akan perlunya suatu Pemulihan dan kemampuan yang lebih besar untuk mengajar orang lain tentang Pemulihan.

Bacaan Latar Belakang

  • M. Russell Ballard, “Mukjizat Alkitab Kudus,” Ensign atau Liahona, Mei 2007, 80–82.

  • Gordon B. Hinckley, “Pada Puncak Zaman,” Liahona, Januari 2000, 87.

  • Neal A. Maxwell, “From the Beginning,” Ensign, November 1993, 18–20.

  • Mengkhotbahkan Injil-Ku: Buku Panduan untuk Pelayanan Misionaris (2004), 37–42.

Saran untuk Pengajaran

Amos 8:11–12; Joseph Smith—Sejarah 1:5–10

Kemurtadan Besar dan perlunya Pemulihan

Mulailah pelajaran dengan menuliskan yang berikut di papan tulis:

Bencana kelaparan =

Undanglah seorang siswa untuk membacakan Amos 8:11–12 dengan lantang. Mintalah siswa untuk menyimak dan mengidentifikasi bagaimana kata kelaparan digunakan sebagai simbol.

  • Jenis kelaparan apa yang Amos nubuatkan akan terjadi? (Tuliskan tanggapan siswa di papan tulis di samping “Bencana kelaparan =”).

  • Apa yang Amos nubuatkan akan orang lakukan karena kelaparan ini?

  • Bukti apa yang telah Anda lihat di dunia bahwa telah ada kelaparan akan “mendengarkan firman Tuhan”? (Amos 8:11).

Jelaskan bahwa meskipun nubuat yang terdapat dalam Amos 8:11–12 kemungkinan besar telah digenapi berulang kali sepanjang sejarah, satu penggenapan penting dikenal sebagai Kemurtadan Besar. Anda mungkin ingin menyarankan agar para siswa menuliskan Kemurtadan, termasuk Kemurtadan Besar di margin tulisan suci mereka di samping Amos 8:11–12.

Peragakan pernyataan berikut, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang: Mintalah siswa untuk mencari beberapa faktor yang berkontribusi pada Kemurtadan Besar.

“Setelah kematian Yesus Kristus, orang-orang yang jahat menganiaya para Rasul dan anggota Gereja serta membunuh banyak di antara mereka. Dengan kematian para Rasul, kunci keimamatan dan wewenang kepemimpinan imamat diambil dari bumi. Para Rasul telah menjaga ajaran-ajaran Injil tetap murni serta mempertahankan ketertiban dan standar kelayakan bagi anggota Gereja. Tanpa para Rasul, dengan berjalannya waktu ajaran-ajaran pun tercemar, dan perubahan-perubahan yang tak sah dibuat dalam organisasi Gereja serta tata cara imamat, seperti pembaptisan dan pemberian karunia Roh Kudus.

Tanpa wahyu dan wewenang imamat, orang bersandar pada kebijaksanaan manusia untuk memahami tulisan suci serta asas-asas dan tata cara-tata cara Injil Yesus Kristus. Gagasan-gagasan yang keliru diajarkan sebagai kebenaran. Banyak pengetahuan mengenai karakter dan sifat yang sejati Allah Bapa, Putra-Nya Yesus Kristus, dan Roh Kudus pun hilang. Ajaran mengenai iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, dan karunia Roh Kudus menjadi menyimpang atau terlupakan. Wewenang imamat yang diberikan kepada para Rasul Kristus tidak lagi berada di bumi” (Mengkhotbahkan Injil-Ku: Buku Panduan untuk Pelayanan Misionaris [2004], 39).

  • Menurut pernyataan ini, apa saja faktor yang berkontribusi pada Kemurtadan Besar?

  • Mengapa penting untuk memahami bahwa Kemurtadan besar benar-benar terjadi? (Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi asas berikut: Mengetahui bahwa ada Kemurtadan Besar dapat membantu kita mengenali perlunya Pemulihan Injil.

Jelaskan bahwa selama periode kemurtadan ini, Bapa Surgawi terus mengerahkan pengaruh-Nya di dunia melalui Terang Kristus, yang “diberikan kepada setiap orang” (Moroni 7:16), dan melalui kuasa Roh Kudus, yang bersaksi bahwa Injil adalah benar (lihat Penuntun bagi Tulisan Suci, “Roh Kudus,” scriptures.lds.org. Dia mengilhami pria dan wanita di banyak budaya yang mencari bantuan-Nya selama masa itu. Para pelaku reformasi Kristiani seperti Martin Luther dan William Tyndale bekerja untuk membantu orang Kristen hidup lebih dekat dengan kondisi ideal yang mereka temukan dalam Alkitab. Upaya para pelaku reformasi, ahli filsafat, dan bahkan negarawan di Eropa dan Amerika Utara menuntun pada suatu peningkatan penekanan pada martabat manusia dan kebebasan beragama di banyak bagian dunia. Terlepas dari perkembangan-perkembangan penting ini, Allah belum sepenuhnya memulihkan Gereja-Nya. (Lihat Mengkhotbahkan Injil-Ku, 51–52).

Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley (1910–2008), dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:

Presiden Gordon B. Hinckley

“Selama berabad-abad surga tetap tertutup. Pria dan wanita yang baik, tidak sedikit—benar-benar orang-orang yang hebat dan luar biasa—mencoba untuk mengoreksi, memperkuat, dan meningkatkan sistem peribadatan mereka dan tubuh ajaran mereka. Kepada mereka saya menyampaikan rasa hormat dan respek. Betapa jauh lebih baiknya dunia karena tindakan berani mereka. Sementara saya percaya pekerjaan mereka terilhami, itu tidaklah ditunjang dengan pembukaan surga, dengan penampakan diri Yang Ilahi” (“The Marvelous Foundation of Our Faith,” Ensign, November 2002, 80).

Ingatkan siswa bahwa pada tahun 1820 pemuda Joseph Smith sedang mencari Gereja yang sejati tetapi tidak dapat menemukannya. Ajaklah siswa untuk membaca Joseph Smith—Sejarah 1:5–10 dalam hati, mencari ungkapan-ungkapan yang menggambarkan tantangan yang disebabkan oleh Kemurtadan Besar.

  • Apa saja ungkapan yang Joseph Smith gunakan untuk merujuk pada tantangan rohani pada zamannya?

  • Bagaimana Joseph menggambarkan perasaannya yang datang sebagai hasil dari kegemparan agama yang mengelilinginya?

Ingatkan siswa bahwa pencarian Joseph Smith akan kebenaran menghasilkan Penglihatan Pertama dan panggilannya sebagai seorang nabi. (Ini akan dibahas dalam pelajaran berikutnya). Tandaskan bahwa pemanggilan Nabi Joseph Smith dan Pemulihan Injil mengikuti pola yang ditegakkan oleh Allah yang telah diulangi sepanjang sejarah. Misalnya, pemanggilan Henokh (lihat Musa 6:26–32) dan Nuh (lihat Musa 8:17–20) mengikuti pola ini. Peragakan penjelasan berikut mengenai pola ini, dan undanglah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:

“Sejarah Alkitab telah mencatat banyak kejadian ketika Allah berbicara kepada para nabi, dan juga menceritakan mengenai banyak kejadian kemurtadan. Untuk mengakhiri setiap masa kemurtadan umum, Allah telah memperlihatkan kasih-Nya bagi anak-anak-Nya dengan memanggil nabi yang lain dan memberinya wewenang imamat untuk memulihkan serta mengajarkan Injil Yesus Kristus kembali. Pada dasarnya, nabi bertindak sebagai hamba yang mengawasi kerajaan Allah di bumi ini. Masa-masa seperti itu yang dipimpin oleh penanggung jawab kenabian disebut masa kelegaan [dispensasi]” (Mengkhotbahkan Injil-Ku, 37; lihat juga Penuntun bagi Tulisan Suci, “Dispensasi”).

  • Bagaimana Pemulihan Injil melalui Joseph Smith mengikuti pola yang terlihat dalam dispensasi-dispensasi sebelumnya? (Siswa mungkin menggunakan kata-kata yang berbeda, namun pastikan mereka mengidentifikasi asas berikut: Setelah periode-periode kemurtadan umum, Allah memanggil para nabi dan memberi mereka wewenang untuk memulihkan serta mengajarkan Injil kembali. Siswa hendaknya juga memahami ajaran ini: Joseph Smith dipanggil oleh Allah untuk memulihkan Injil bagi dispensasi kita).

  • Bagaimana memahami pola ini dapat membantu Anda menjelaskan Pemulihan Injil kepada seseorang dari kepercayaan lain?

Tekankan bahwa dalam Penglihatan Pertama, Joseph Smith belajar bahwa tidak ada Gereja yang sejati yang ada di atas bumi dan bahwa kegenapan Injil Kristus perlu dipulihkan. Meskipun Alkitab memuat nubuat-nubuat mengenai Kemurtadan Besar, bukti yang paling penting bahwa kemurtadan ini terjadi adalah fakta bahwa Joseph Smith dipanggil untuk menjadi seorang nabi dan kegenapan Injil dipulihkan.

2 Nefi 27:25–26; Ajaran dan Perjanjian 1:12–30

Pemulihan Injil adalah “suatu pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban”

Jelaskan bahwa tulisan suci menyampaikan beberapa alasan Tuhan untuk memulihkan Injil-Nya ke bumi pada zaman akhir.

Ajaklah siswa untuk membaca dalam hati nubuat Yesaya mengenai Pemulihan yang terdapat dalam 2 Nefi 27:25–26, mencari uraian Tuhan mengenai keadaan rohani dunia pada saat Pemulihan. Anda mungkin ingin menyarankan agar siswa menandai kata atau ungkapan yang menguraikan kondisi-kondisi rohani ini. (Catatan: Salah satu cara paling bermanfaat bagi siswa untuk menangkap dan mempertahankan apa yang mereka pelajari dari tulisan suci adalah untuk menandai kata dan ungkapan yang penting). Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa untuk berbagi apa yang mereka temukan.

  • Menurut Anda mengapa Pemulihan Injil dirujuk sebagai “suatu pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban”?

  • Apa yang Anda anggap “menakjubkan” dan “penuh keajaiban” mengenai Pemulihan? (Sewaktu siswa menanggapi, tandaskan bahwa Pemulihan Injil sebagai suatu “pekerjaan yang menakjubkan dan suatu keajaiban” adalah contoh dari tema berulang dalam Ajaran dan Perjanjian. “Tema adalah kualitas atau gagasan yang menaungi secara menyeluruh, berulang, dan menyatukan” [David A. Bednar, “A Reservoir of Living Water” (api unggun Universitas Brigham Young, 4 Februari 2007), 6, speeches.byu.edu]).

Ajaklah separuh siswa untuk menelaah Ajaran dan Perjanjian 1:12–17, mencari alasan-alasan yang Tuhan berikan untuk mendatangkan Pemulihan Injil. Ajaklah separuh lainnya untuk menelaah Ajaran dan Perjanjian 1:18–30, mencari cara-cara Pemulihan Injil akan memberkati anak-anak Allah. (Catatan: Ajaran dan Perjanjian 1:30 akan ditelaah dengan lebih terperinci dalam pelajaran 6).

Setelah waktu yang memadai, undanglah siswa untuk berbagi apa yang mereka temukan. Pastikan siswa memahami kebenaran berikut: Pemulihan Injil membantu mereka yang percaya kepada Kristus untuk meningkat dalam iman dan mengatasi malapetaka zaman terakhir.

Bacakan dengan lantang pernyataan berikut oleh Nabi Joseph Smith (1805–1844):

Nabi Joseph Smith

“[Para nabi] telah menanti-nantikan dengan antisipasi penuh sukacita terhadap hari ketika kita hidup; dan terbakar oleh antisipasi surgawi dan penuh sukacita mereka telah menyanyi dan menulis serta bernubuat mengenai zaman kita ini” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 213).

  • Mengapa para nabi terdahulu telah menanti-nantikan zaman kita? (Satu gagasan yang kemungkinan siswa identifikasi adalah bahwa Pemulihan akan menyebar ke seluruh dunia dan mempersiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua Yesus Kristus).

Peragakan pernyataan berikut oleh Presiden Gordon B. Hinckley, dan mintalah beberapa siswa untuk bergiliran membacakannya dengan lantang:

Presiden Gordon B. Hinckley

“Brother dan sister sekalian, apakah Anda menyadari apa yang kita miliki? Apakah Anda mengenali tempat kita dalam drama besar sejarah manusia? Ini adalah titik nadir dari segala yang telah terjadi sebelumnya. …

… Pekerjaan zaman akhir Yang Mahakuasa, yang mengenainya orang di zaman dahulu berbicara, yang mengenainya para nabi dan rasul bernubuat, telah tiba. Itu sudah di sini. Untuk alasan-alasan yang tidak diketahui oleh kita, namun dalam kebijaksanaan Allah, kita telah diberi privilese untuk datang ke bumi pada zaman yang agung ini. …

Diberikan apa yang kita miliki dan apa yang kita ketahui, kita seharusnya menjadi umat yang lebih baik daripada kita adanya. Kita seharusnya menjadi lebih seperti Kristus, lebih mengampuni, lebih suka menolong dan tenggang rasa kepada semua di sekeliling kita.

Kita berdiri di puncak segala zaman, terkagum-kagum oleh rasa sejarah yang hebat dan khusyuk. Ini adalah dispensasi terakhir dan final yang ke arahnya semua di masa lalu mengarah. Saya memberikan kesaksian dan saksi mengenai kenyataan dan kebenaran dari hal-hal ini” (“At the Summit of the Ages,” Ensign, November 1999, 74).

  • Pemikiran dan perasaan apa yang digugah oleh pernyataan “Kita berdiri di puncak segala zaman” dalam diri Anda?

  • Jika tidak terlalu pribadi, bagikan pengalaman dari kehidupan Anda yang memperkuat kesaksian Anda mengenai Injil Yesus Kristus yang dipulihkan.

  • Apa yang dapat kita lakukan untuk memperlihatkan rasa syukur kita untuk Pemulihan Injil?

Bacaan Siswa