“Bab 6: Carilah Atribut-Atribut seperti Kristus,” Mengkhotbahkan Injil-Ku: Penuntun untuk Membagikan Injil Yesus Kristus (2023)
“Bab 6,” Mengkhotbahkan Injil-Ku
Bab 6
Carilah Atribut-Atribut seperti Kristus
Pengantar
Pada awal pemberian pelayanan fana-Nya, Yesus berjalan di sepanjang pantai Danau Galilea dan memanggil dua nelayan, Petrus dan Andreas. “Mari, ikutlah Aku,” Dia berkata, “dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Matius 4:19; lihat juga Markus 1:17).
Tuhan juga telah memanggil Anda untuk pekerjaan-Nya, dan Dia juga mengajak Anda untuk mengikuti Dia. “Orang macam apakah seharusnya kamu adanya? Dia bertanya. “Sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, bahkan seperti Aku” (3 Nefi 27:27).
Beberapa bab dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku berfokus pada apa yang perlu Anda lakukan sebagai seorang misionaris, seperti cara menelaah, cara mengajar, dan cara menetapkan gol. Hal yang sama pentingnya dengan apa yang Anda lakukan adalah siapa Anda dan akan menjadi siapa Anda. Itulah fokus dari bab ini.
Tulisan suci mendeskripsikan atribut-atribut seperti Kristus yang sangat penting untuk Anda cari sebagai misionaris dan sepanjang kehidupan Anda. Atribut seperti Kristus adalah kualitas atau ciri dari sifat dan karakter Juruselamat. Bab ini mendeskripsikan beberapa atribut tersebut. Telaah ini dan tulisan suci yang terkait dengannya. Carilah atribut-atribut seperti Kristus lainnya sewaktu Anda menelaah petikan tulisan suci lainnya.
“Mencari Yesus Ini”
Nabi Moroni menasihati: “Dan sekarang, aku hendak menganjurkanmu untuk mencari Yesus ini tentang siapa para nabi dan rasul telah menulis”(Eter 12:41). Salah satu cara penting untuk mencari Yesus adalah melakukan upaya yang tekun untuk belajar tentang Dia dan menjadi lebih seperti Dia. Misi Anda adalah waktu yang ideal untuk berfokus pada hal ini.
Sewaktu Anda berusaha untuk menjadi lebih seperti Kristus, Anda akan mencapai tujuan Anda sebagai misionaris dengan lebih baik. Anda akan mengalami sukacita, kedamaian, dan pertumbuhan rohani sewaktu atribut-atribut-Nya menjadi bagian dari karakter Anda. Anda juga akan membangun landasan untuk terus mengikuti Dia sepanjang kehidupan Anda.
Karunia dari Allah
Atribut-atribut seperti Kristus adalah karunia dari Allah. Seperti semua hal baik, karunia-karunia ini datang melalui “kasih karunia Allah Bapa, dan juga Tuhan Yesus Kristus, dan Roh Kudus” (Eter 12:41).
Berfokuslah pada Kristus saat Anda berusaha mengembangkan atribut-atribut-Nya (lihat Ajaran dan Perjanjian 6:36). Atribut-atribut ini bukanlah butir-butir pada daftar periksa. Itu bukanlah teknik yang Anda kembangkan dalam program pengembangan diri. Itu tidak diperoleh hanya melalui tekad pribadi. Akan tetapi, Anda dapat menerimanya sewaktu Anda berusaha untuk menjadi murid Yesus Kristus yang lebih berbakti.
Berdoalah agar Allah memberkati Anda dengan atribut-atribut ini. Dengan rendah hati akui kelemahan Anda dan kebutuhan Anda akan kuasa-Nya dalam kehidupan Anda. Sewaktu Anda melakukannya, Dia akan “menjadikan apa yang lemah menjadi kuat bagi [Anda]” (Eter 12:27).
Proses yang Bertahap
Menjadi lebih seperti Juruselamat adalah proses bertahap seumur hidup. Dengan hasrat untuk berkenan bagi Allah, tingkatkan keputusan satu per satu.
Bersabarlah dengan diri Anda sendiri. Allah tahu bahwa perubahan dan pertumbuhan membutuhkan waktu. Dia senang dengan hasrat tulus Anda dan akan memberkati Anda untuk setiap upaya yang Anda lakukan.
Sewaktu Anda berusaha untuk menjadi lebih seperti Kristus, hasrat, pikiran, dan tindakan Anda akan berubah. Melalui Pendamaian Yesus Kristus dan kuasa Roh Kudus, sifat alami Anda akan dimurnikan (lihat Mosia 3:19).
Roh Kudus memperluas dan memperbesar kemampuan kita. Dia “mengilhami kebajikan, kebaikan hati, kebaikan, kelembutan, kelemahlembutan, dan kasih amal .… Singkatnya, itu seolah-olah, sumsum untuk tulang, sukacita untuk hati, terang untuk mata, musik untuk telinga, dan kehidupan untuk seluruh makhluk.” (Parley P. Pratt, Key to the Science of Theology [1855], 98–99).
Iman kepada Yesus Kristus
Agar iman dapat menuntun pada keselamatan, Anda harus memusatkannya pada Yesus Kristus (lihat Kisah Para Rasul 4:10–12; Mosia 3:17; Moroni 7:24–26). Ketika Anda memiliki iman kepada Kristus, Anda memercayai Dia sebagai Putra Tunggal Allah. Anda yakin bahwa sewaktu Anda bertobat, Anda akan diampuni dari dosa-dosa Anda melalui kurban Pendamaian-Nya dan dikuduskan oleh Roh Kudus (lihat 3 Nefi 27:16, 20).
Iman bukanlah memiliki pengetahuan yang sempurna. Melainkan, itu adalah kepastian dari Roh tentang hal-hal yang tidak Anda lihat tetapi itu benar. (Lihat Alma 32:21).
Anda mengungkapkan iman Anda melalui tindakan. Tindakan ini mencakup mengikuti ajaran dan teladan Juruselamat. Itu termasuk melayani orang lain dan membantu mereka memilih untuk mengikuti Kristus. Anda juga mengungkapkan iman Anda melalui ketekunan, pertobatan, dan kasih.
Iman adalah asas kuasa. Sewaktu Anda menjalankan iman kepada Yesus Kristus, Anda akan diberkati dengan kuasa-Nya yang sesuai dengan keadaan Anda. Anda akan dapat mengalami mukjizat-mukjizat sesuai dengan kehendak Tuhan. (Lihat Yakub 4:4–7; Moroni 7:33; 10:7.)
Iman Anda kepada Yesus Kristus akan tumbuh sewaktu Anda menjadi lebih mengenal Dia dan ajaran-ajaran-Nya. Itu akan meningkat sewaktu Anda menyelidiki tulisan suci, berdoa dengan tulus, dan mematuhi perintah-perintah. Keraguan dan dosa menggerogoti iman.
“Iman bukan hanya suatu perasaan, itu sebuah keputusan. Dengan doa, penelaahan, kepatuhan, dan perjanjian kita membangun dan membentengi iman kita. Keyakinan kita kepada Juruselamat dan pekerjaan zaman akhir-Nya menolong kita melihat segala sesuatu dengan lebih jelas yang melaluinya kita menilai hal-hal lainnya. Kemudian, sewaktu kita mendapati diri kita sendiri menghadapi kesulitan-kesulitan hidup, … kita memiliki kekuatan untuk mengambil jalan yang benar” (Neil L. Andersen, “Injil Benar, Bukan? Lalu Apa Lagi yang Penting?” Liahona, Mei 2007, 74).
Harapan
Harapan bukanlah sekadar angan-angan. Melainkan, itu adalah keyakinan abadi, yang didasarkan pada iman Anda kepada Kristus, bahwa Allah akan menggenapi janji-janji-Nya kepada Anda (lihat Moroni 7:42). Itu adalah harapan “untuk hal-hal yang baik yang akan datang” melalui Kristus (Ibrani 9:11).
Sumber harapan utama Anda adalah Yesus Kristus. Nabi Mormon bertanya, “Dan apakah itu yang akan kamu harapkan?” Dia kemudian menjawab, “Kamu akan memiliki harapan melalui pendamaian Kristus dan kuasa kebangkitan-Nya, untuk dibangkitkan pada kehidupan yang kekal, dan ini karena imanmu kepada-Nya menurut janji” (Moroni 7:41; lihat ayat 40–43).
Sewaktu Anda memusatkan harapan Anda pada Kristus, Anda memiliki kepastian bahwa segala sesuatu akan bekerja bersama untuk kebaikan Anda (lihat Ajaran dan Perjanjian 90:24). Kepastian ini membantu Anda bertahan dengan iman ketika Anda menghadapi cobaan. Itu juga dapat membantu Anda tumbuh dari cobaan dan mengembangkan ketahanan dan kekuatan rohani. Harapan di dalam Kristus menyediakan sauh bagi jiwa Anda (lihat Eter 12:4).
Harapan memberi Anda keyakinan bahwa Allah akan meningkatkan upaya Anda yang tekun dan saleh (lihat Ajaran dan Perjanjian 123:17).
Salah satu cara untuk meningkatkan harapan adalah melalui pertobatan. Menjadi dibersihkan dan diampuni melalui kurban pendamaian Yesus Kristus menimbulkan dan menghidupkan kembali harapan (lihat Alma 22:16).
Nefi menasihati, “Maju terus dengan ketabahan di dalam Kristus, memiliki kecemerlangan harapan yang sempurna, dan kasih bagi Allah dan bagi semua orang” (2 Nefi 31:20). Sewaktu Anda menjalankan Injil, Anda akan tumbuh dalam kemampuan Anda dengan “berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Roma 15:13).
“Di saat sulit, kita dapat berpegang teguh pada pengharapan bahwa segalanya akan ‘bekerja bersama demi kebaikan [kita]’ sewaktu kita mengikuti nasihat para nabi Allah. Jenis harapan seperti ini kepada Allah, kebaikan-Nya, dan kuasa-Nya menyegarkan kita dengan keberanian selama tantangan sulit dan memberi kekuatan bagi mereka yang merasa terancam oleh dinding ketakutan, keraguan, dan keputusasaan yang menyesakkan” (Dieter F. Uchtdorf, “Kuasa Harapan yang Tak Terbatas,” Liahona, November 2008, 23).
Kasih Amal dan Kasih
Seorang pria pernah bertanya kepada Yesus, “Hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Yesus menjawab: “Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Matius 22:36–39).
Kasih amal adalah “kasih murni Kristus” (Moroni 7:47). Itu mencakup kasih kekal Allah bagi semua anak-Nya.
Nabi Mormon mengajarkan,, “Berdoalah kepada Bapa dengan sekuat tenaga hati, agar kamu boleh dipenuhi dengan kasih ini” (Moroni 7:48). Sewaktu Anda berdoa agar kasih amal mengisi hati Anda, Anda akan merasakan kasih Allah. Kasih Anda untuk orang lain akan meningkat, dan Anda akan merasakan kepedulian yang tulus terhadap kebahagiaan kekal mereka. Anda akan melihat mereka sebagai anak-anak Allah dengan potensi menjadi seperti Dia, dan Anda akan bekerja demi mereka.
Saat Anda berdoa untuk karunia amal kasih, Anda tidak akan terlalu memikirkan perasaan negatif seperti kemarahan atau iri hati. Anda akan cenderung tidak menghakimi atau mengkritik orang lain. Anda akan lebih berhasrat untuk mencoba memahami mereka dan sudut pandang mereka. Anda akan menjadi lebih sabar dan mencoba membantu orang-orang ketika mereka sedang bergumul atau putus asa. (Lihat Moroni 7:45.)
Kasih amal, seperti iman, mengarah pada tindakan. Anda memperkuatnya sewaktu Anda melayani orang lain dan memberikan diri Anda sendiri.
Kasih amal bersifat transformatif. Bapa Surgawi melimpahkannya “kepada semua yang adalah pengikut sejati Putra-Nya, Yesus Kristus; … agar ketika Dia akan memperlihatkan diri kita akan menjadi seperti Dia, … agar kita boleh dimurnikan bahkan seperti Dia adalah murni” (Moroni 7:48).
Kebajikan
“Kami percaya pada sikap … bajik,” Pasal-Pasal Kepercayaan menyatakan (1:13). Kebajikan adalah sebuah pola pikir dan perilaku yang didasarkan pada standar-standar moral yang tinggi. Itu adalah kesetiaan kepada Allah dan sesama. Bagian esensial dari kebajikan adalah berusaha untuk menjadi bersih dan murni secara rohani dan jasmani.
Kebajikan berasal dari pikiran dan hasrat Anda. “Biarlah kebajikan mengisi pikiranmu dengan tidak ada hentinya,” Tuhan berfirman (Ajaran dan Perjanjian 121:45). Berfokuslah pada pikiran yang saleh dan meneguhkan. Singkirkan pemikiran yang tidak layak dari benak Anda alih-alih menyimpannya.
Benak Anda adalah bagaikan panggung di teater. Jika Anda membiarkan pikiran tidak bajik berlama-lama di panggung benak Anda, kemungkinan besar Anda akan berbuat dosa. Jika Anda secara aktif mengisi benak Anda dengan hal-hal yang baik, kemungkinan besar Anda akan menerima apa yang bajik dan menjauhi apa yang jahat. Bijaklah tentang apa yang Anda perkenankan untuk masuk dan tetap berada di panggung benak Anda.
Saat Anda berusaha untuk hidup dengan bajik, “rasa percaya [Anda] akan menjadi kuat di hadirat Allah; dan … Roh Kudus akan menjadi rekanmu terus-menerus” (Ajaran dan Perjanjian 121:45–46).
Integritas
Integritas mengalir dari perintah tertutama yang pertama untuk mengasihi Allah (lihat Matius 22:37). Karena Anda mengasihi Allah, Anda setia kepada-Nya setiap saat. Seperti para putra Helaman, Anda “berjalan dengan lurus di hadapan-Nya” (Alma 53:21).
Ketika Anda memiliki integritas, Anda memahami bahwa ada yang benar dan yang salah dan bahwa ada kebenaran mutlak—kebenaran Allah. Anda menggunakan hak pilihan Anda untuk memilih menurut kebenaran Allah, dan Anda segera bertobat ketika Anda tidak melakukannya. Apa yang Anda pilih untuk dipikirkan—dan apa yang Anda lakukan ketika Anda yakin tidak ada yang melihat—merupakan ukuran integritas Anda yang kuat.
Integritas berarti Anda tidak menurunkan standar atau perilaku Anda agar dapat membuat terkesan atau diterima orang lain. Anda melakukan apa yang benar bahkan ketika orang lain mencemooh hasrat Anda untuk setia kepada Allah (lihat 1 Nefi 8:24–28). Anda hidup dengan terhormat di semua lingkungan, termasuk cara Anda menampilkan diri secara daring.
Ketika Anda memiliki integritas, Anda menepati perjanjian Anda dengan Allah serta komitmen saleh Anda kepada orang lain.
Integritas mencakup jujur kepada Allah, diri sendiri, pemimpin Anda, dan orang lain. Anda tidak berbohong, mencuri, curang, atau menipu. Ketika Anda melakukan sesuatu yang salah, Anda menerima tanggung jawab dan bertobat alih-alih mencoba membenarkan atau merasionalisasikannya.
Sewaktu Anda hidup dengan integritas, Anda akan memiliki kedamaian batin dan harga diri. Tuhan dan orang lain akan memercayai Anda.
Pengetahuan
Tuhan menasihati, “upayakanlah pembelajaran, bahkan melalui penelaahan dan juga melalui iman” (Ajaran dan Perjanjian 88:118). Selama misi Anda dan sepanjang kehidupan Anda, carilah pengetahuan, khususnya pengetahuan rohani.
Telaah tulisan suci setiap hari, juga perkataan para nabi yang hidup. Melalui penelaahan dan doa, carilah bantuan untuk pertanyaan, tantangan, dan kesempatan khusus. Carilah petikan-petikan tulisan suci yang dapat Anda gunakan dalam mengajar dan dalam menjawab pertanyaan tentang Injil.
Sewaktu Anda menelaah dengan tekun dan dengan doa yang sungguh-sungguh, Roh Kudus akan menerangi pikiran Anda. Dia akan mengajari dan memberi Anda pengertian. Dia akan membantu Anda menerapkan ajaran-ajaran dari tulisan suci dan para nabi zaman akhir dalam kehidupan Anda. Seperti Nefi, Anda dapat mengatakan:
“Jiwaku senang akan tulisan suci, dan hatiku merenungkannya .… Lihatlah, jiwaku senang akan apa yang dari Tuhan; dan hatiku merenung secara berkelanjutan tentang apa yang telah aku lihat dan dengar” (2 Nefi 4:15–16).
Kesabaran
Kesabaran adalah kapasitas untuk memercayai Allah saat Anda menghadapi penundaan, penentangan, atau penderitaan. Melalui iman Anda, Anda memercayai waktu Allah untuk berkat-berkat yang dijanjikan-Nya akan digenapi.
Ketika Anda sabar, Anda memandang kehidupan dari perspektif kekal. Anda tidak mengharapkan berkat-berkat atau hasil langsung. Hasrat saleh Anda biasanya akan terwujud “baris demi baris, … di sini sedikit dan di sana sedikit” (2 Nefi 28:30). Beberapa hasrat yang saleh mungkin tidak terwujud sampai setelah kehidupan ini.
Kesabaran bukanlah kemalasan atau kepasrahan yang pasif. Itu adalah “dengan riang [melakukan] segala sesuatu yang berada dalam kuasa [Anda]” sewaktu Anda melayani Allah (Ajaran dan Perjanjian 123:17). Anda menanam, menyirami, dan memupuk benih, dan Allah memberikan pertumbuhannya “sedikit demi sedikit” (Alma 32:42; lihat juga 1 Korintus 3:6–8). Anda bekerja dalam kemitraan dengan Allah, percaya bahwa ketika Anda telah melakukan bagian Anda, Dia akan merampungkan pekerjaan-Nya pada waktu-Nya dan menurut hak pilihan masing-masing.
Kesabaran juga berarti bahwa ketika sesuatu tidak dapat diubah, Anda menerimanya dengan keberanian, kasih karunia, dan iman.
Kembangkanlah kesabaran terhadap orang lain, termasuk rekan Anda dan mereka yang Anda layani. Bersabarlah terhadap diri Anda sendiri juga. Berusahalah untuk yang terbaik dalam diri Anda sementara menyadari bahwa Anda akan tumbuh selangkah demi selangkah.
Sebagaimana halnya dengan atribut-atribut seperti Kristus lainnya, bertumbuh dalam kesabaran adalah proses seumur hidup. Melatih kesabaran dapat memberikan pengaruh penyembuhan pada jiwa Anda dan orang-orang di sekitar Anda.
“Kesabaran berarti aktif menunggu dan bertahan. Itu berarti bertahan dengan sesuatu dan melakukan segala yang dapat kita lakukan—bekerja, berharap, dan beriman; menanggung kesulitan dengan keuletan, bahkan ketika hasrat hati kita tertunda. Kesabaran bukan sekadar bertahan semata, melainkan bertahan dengan baik!” (Dieter F. Uchtdorf, “Melanjutkan dalam Kesabaran,” Liahona, Mei 2010, 57).
Kerendahhatian
Kerendahhatian adalah kerelaan untuk tunduk pada kehendak Tuhan. Itu adalah kerelaan untuk memberi Dia kehormatan atas apa yang dicapai. Itu adalah kondisi bisa diajar (lihat Ajaran dan Perjanjian 136:32). Kerendahhatian mencakup rasa syukur atas berkat-berkat Allah dan pengakuan atas kebutuhan Anda yang terus-menerus akan pertolongan-Nya. Dia membantu mereka yang rendah hati.
Kerendahhatian adalah tanda kekuatan rohani, bukan kelemahan. Kerendahhatian adalah katalisator vital untuk pertumbuhan rohani (lihat Eter 12:27).
Ketika Anda dengan rendah hati memercayai Tuhan, Anda dapat memiliki kepastian bahwa perintah-perintah-Nya adalah demi kebaikan Anda. Anda yakin bahwa Anda dapat melakukan apa pun yang Dia minta dari Anda jika Anda mengandalkan Dia. Anda juga bersedia memercayai para hamba-Nya dan mengikuti nasihat mereka. Kerendahhatian akan membantu Anda untuk patuh, bekerja keras, dan melayani.
Lawan dari kerendahhatian adalah kesombongan. Sombong berarti menaruh kepercayaan yang lebih besar pada diri sendiri alih-alih pada Allah. Itu juga berarti menempatkan hal-hal dunia di atas hal-hal Allah. Kesombongan sifatnya bersaing; mereka yang sombong berusaha untuk memiliki lebih banyak dan menganggap mereka lebih baik dari yang lain. Kesombongan adalah batu sandungan besar.
Ketekunan
Ketekunan adalah usaha yang konsisten dan sungguh-sungguh. Dalam pekerjaan misionaris, ketekunan adalah ungkapan kasih Anda kepada Tuhan. Ketika Anda tekun, Anda menemukan sukacita dan kepuasan dalam pekerjaan Tuhan (lihat Alma 26:16).
Ketekunan mencakup melakukan banyak hal yang baik atas kehendak bebas Anda sendiri alih-alih menunggu pemimpin memberi tahu Anda apa yang harus dilakukan (lihat Ajaran dan Perjanjian 58:27–29).
Teruslah berbuat baik bahkan meski sulit atau Anda lelah. Namun kenali perlunya keseimbangan dan istirahat sehingga Anda tidak “berlari lebih cepat daripada [Anda] memiliki kekuatan” (Mosia 4:27).
Pusatkan hati dan minat Anda pada Tuhan dan pekerjaan-Nya. Hindari hal-hal yang mengalihkan Anda dari prioritas Anda. Fokuskan waktu dan upaya Anda pada kegiatan yang akan paling efektif di area Anda dan paling membantu bagi orang-orang yang Anda ajar.
“Ini adalah Gereja Tuhan. Dia memanggil kita dan memercayai kita bahkan dalam kelemahan yang Dia tahu kita miliki. Dia tahu cobaan yang akan kita hadapi. Melalui pelayanan yang setia dan melalui Pendamaian-Nya, kita dapat datang untuk menginginkan apa yang Dia inginkan dan menjadi apa yang seharusnya kita menjadi untuk memberkati mereka yang kita layani bagi-Nya. Sewaktu kita melayani Dia cukup lama dan dengan tekun, kita akan diubah. Kita dapat semakin menjadi seperti Dia” (Henry B. Eyring, “Bertindaklah dengan Segala Ketekunan,” Liahona, Mei 2010, 62–63).
Kepatuhan
Pelayanan Anda sebagai misionaris merupakan perpanjangan dari perjanjian yang Anda buat dengan Allah saat pembaptisan dan di bait suci. Ketika Anda menerima tata cara pembaptisan dan pemberkahan, Anda membuat perjanjian bahwa Anda akan mematuhi perintah-perintah-Nya.
Raja Benyamin mengajarkan, “Aku berhasrat agar kamu hendaknya mempertimbangkan akan keadaan yang diberkati dan bahagia dari mereka yang menaati perintah-perintah Allah. Karena lihatlah, mereka diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani; dan jika mereka bertahan setia sampai akhir mereka diterima ke dalam surga, agar dengan demikian mereka boleh berdiam bersama Allah dalam suatu keadaan kebahagiaan yang tak pernah berakhir” (Mosia 2:41).
Mematuhi perintah-perintah merupakan ungkapan kasih bagi Bapa Surgawi dan Yesus Kristus (lihat Yohanes 14:15). Yesus berfirman, “Jikalau kamu menuruti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menurut perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya” (Yohanes 15:10).
Ikuti pedoman dalam Standar Misionaris untuk Murid Yesus Kristus. Ikuti juga nasihat presiden misi Anda dan istrinya sewaktu mereka menasihati Anda dalam kesalehan.
“Kepatuhan adalah pilihan kita. Juruselamat menjadikan ini jelas. Sebagaimana dinyatakan dalam Terjemahan Joseph Smith dari Lukas 14:28, Yesus mengarahkan, ‘Karenanya, tetapkanlah ini dalam hatimu, bahwa kamu akan melakukan hal-hal yang akan Aku ajarkan, dan perintahkan kepadamu.’ Sesederhana itu .… Sewaktu kita melakukannya, kemantapan rohani kita akan sangat ditingkatkan. Kita akan menghindari pemborosan sumber daya yang diberikan Allah dan membuat jalan memutar yang tidak produktif dan merusak dalam hidup kita” (Dale G. Renlund, “Constructing Spiritual Stability” [Kebaktian Brigham Young University, 16 September 2014], 2, speeches.byu.edu).
Sebuah Pola untuk Menjadi Lebih Seperti Kristus
Pola berikut dapat membantu Anda mengembangkan dan menerima atribut-atribut yang diuraikan dalam bab ini dan atribut-atribut lain yang diuraikan dalam tulisan suci:
-
Identifikasi atribut yang ingin Anda cari.
-
Tulis deskripsi dari atribut tersebut.
-
Buatlah daftar dan telaah petikan-petikan tulisan suci yang menunjukkan contoh-contoh atribut atau yang mengajarkan tentangnya.
-
Catatlah perasaan dan kesan Anda.
-
Tetapkan gol dan buat rencana untuk kemajuan dalam atribut tersebut.
-
Berdoalah agar Allah membantu Anda mengembangkan dan menerima atribut tersebut.
-
Evaluasilah kemajuan Anda secara berkala.
“Tuhan memberkati mereka yang ingin meningkat, yang menerima perlunya perintah-perintah dan mencoba untuk menaatinya, yang menghargai kebajikan-kebajikan seperti Kristus dan berusaha yang terbaik dari kemampuan mereka untuk memperolehnya. Jika Anda terkadang gagal dalam upaya tersebut, demikian pula semua orang; Juruselamat bersiaga dalam menolong Anda untuk terus berusaha .… Pada akhirnya Anda akan berhasil dalam upaya Anda” (Jeffrey R. Holland, “Besok Tuhan Akan Melakukan Perbuatan yang Ajaib di Antara Kamu,” Liahona, Mei 2016, 126).
Gagasan untuk Penelaahan dan Penerapan
Penelaahan Pribadi
-
Secara berkala tuntaskan “Kegiatan Atribut” di akhir bab ini.
-
Identifikasi sebuah atribut dalam bab ini. Tanyakan kepada diri Anda sendiri:
-
Bagaimana saya dapat mempelajari lebih lanjut tentang atribut ini?
-
Bagaimana mencari atribut ini akan membantu saya menjadi pemberi pelayanan Injil Yesus Kristus yang lebih baik?
-
-
Temukan contoh atribut-atribut seperti Kristus dalam kehidupan para pria dan wanita dalam tulisan suci. Catat kesan Anda dalam jurnal penelaahan Anda.
-
Temukan contoh atribut-atribut seperti Kristus dalam musik sakral Gereja. Sewaktu Anda mencari sebuah atribut, hafalkan kata-kata dari nyanyian pujian atau lagu untuk menemukan kekuatan dan kuasa. Ulangi atau nyanyikan kata-kata itu untuk diri Anda sendiri untuk ilham dan untuk mengundang pengaruh Roh.
Penelaahan Kerekanan dan Pertukaran Kerekanan
-
Telaahlah rujukan untuk atribut-atribut seperti Kristus di Perpustakaan Injil atau sumber daya lain yang disetujui. Bahaslah bagaimana menerapkan apa yang Anda pelajari. Anda juga dapat membahas apa yang telah Anda pelajari dalam upaya pribadi Anda untuk menjadi seperti Kristus.
Dewan Distrik, Konferensi Zona, dan Dewan Kepemimpinan Misi
-
Beberapa hari sebelum dewan atau konferensi, mintalah setiap misionaris untuk mempersiapkan ceramah lima menit tentang sebuah atribut seperti Kristus. Berikan waktu dalam pertemuan bagi beberapa misionaris untuk membagikan ceramah mereka.
-
Bagilah misionaris ke dalam empat kelompok, dan beri mereka penugasan berikut:
Kelompok 1: Baca 1 Nefi 17:7–16 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
Bagaimana Nefi menjalankan imannya?
-
Apa yang Nefi lakukan yang seperti Kristus?
-
Janji-janji apa yang Tuhan buat kepada Nefi?
-
Bagaimana kisah ini berlaku pada pekerjaan misionaris?
Kelompok 2: Baca Markus 5:24–34 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
Bagaimana wanita ini menjalankan iman kepada Yesus Kristus?
-
Mengapa dia disembuhkan?
-
Bagaimana kita dapat mengikuti teladannya dalam upaya misionaris kita?
Kelompok 3: Baca Yakub 7:1–15 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
Mengapa iman Yakub cukup kuat untuk melawan serangan Serem?
-
Bagaimana Yakub menjalankan iman ketika dia berbicara dengan Serem?
-
Bagaimana tindakan Yakub itu seperti Kristus?
Kelompok 4: Baca Joseph Smith—Sejarah 1:8–18 dan jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
Dengan cara apa Joseph Smith menjalankan iman kepada Yesus Kristus?
-
Bagaimana imannya diuji?
-
Apa yang dia lakukan yang seperti Kristus?
-
Bagaimana kita dapat mengikuti teladan Joseph Smith?
Setelah kelompok-kelompok tersebut selesai, kumpulkan para misionaris bersama dan mintalah mereka untuk membagikan apa yang mereka bahas.
-
Pemimpin Misi dan Penasihat Misi
-
Mintalah misionaris untuk membaca salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru atau 3 Nefi 11–28. Mintalah mereka menggarisbawahi apa yang Juruselamat lakukan yang juga dapat mereka lakukan.
-
Gunakan penetapan gol dan perencanaan untuk mengajar misionaris tentang ketekunan. Tunjukkan bagaimana ketekunan dalam memusatkan perhatian pada orang-orang adalah ungkapan kasih.
-
Selama wawancara atau dalam percakapan, mintalah misionaris untuk berbicara mengenai atribut seperti Kristus yang mereka cari.
Kegiatan Atribut
Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu Anda mengidentifikasi kesempatan untuk pertumbuhan rohani. Baca setiap butir di bawah ini. Tentukan seberapa benar pernyataan itu tentang Anda, dan pilih respons yang sesuai. Tulis tanggapan Anda dalam jurnal penelaahan Anda.
Tidak ada yang bisa menjawab “selalu” untuk setiap pernyataan. Pertumbuhan rohani adalah proses seumur hidup. Itulah salah satu alasannya itu menarik dan bermanfaat—karena ada banyak kesempatan untuk tumbuh dan mengalami berkat-berkat pertumbuhan.
Tetaplah nyaman dengan memulai di mana Anda berada. Berkomitmenlah pada diri Anda sendiri untuk melakukan pekerjaan rohani yang diperlukan untuk bertumbuh. Carilah pertolongan Allah. Ketika Anda mengalami kemunduran, yakinlah bahwa Dia akan membantu Anda. Sewaktu Anda berdoa, carilah bimbingan mengenai atribut-atribut mana yang menjadi fokus di berbagai waktu selama misi Anda.
Kunci Jawaban
-
1 = tidak pernah
-
2 = kadang-kadang
-
3 = sering
-
4 = hampir selalu
-
5 = selalu
Iman
-
Saya percaya kepada Kristus dan menerima Dia sebagai Juruselamat saya. (2 Nefi 25:29)
-
Saya merasa yakin bahwa Allah mengasihi saya. (1 Nefi 11:17)
-
Saya cukup memercayai Juruselamat untuk menerima kehendak-Nya dan melakukan apa yang Dia minta. (1 Nefi 3:7)
-
Saya percaya bahwa melalui Pendamaian Yesus Kristus dan kuasa Roh Kudus, saya dapat diampuni dari dosa-dosa saya dan dikuduskan sewaktu saya bertobat. (Enos 1:2–8)
-
Saya memiliki iman bahwa Allah mendengar dan menjawab doa-doa saya. (Mosia 27:14)
-
Saya memikirkan tentang Juruselamat sepanjang hari dan mengingat apa yang telah Dia lakukan bagi saya. (Ajaran dan Perjanjian 20:77, 79)
-
Saya memiliki iman bahwa Allah akan mendatangkan hal-hal yang baik dalam hidup saya dan kehidupan orang lain sewaktu kita mengabdikan diri kita kepada-Nya dan Putra-Nya. (Eter 12:12)
-
Saya tahu melalui kuasa Roh Kudus bahwa Kitab Mormon adalah benar. (Moroni 10:3–5)
-
Saya memiliki iman untuk mencapai apa yang Kristus ingin saya lakukan. (Moroni 7:33)
Harapan
-
Salah satu hasrat terbesar saya adalah untuk mewarisi kehidupan kekal dalam kerajaan selestial. (Moroni 7:41)
-
Saya yakin bahwa saya akan memiliki misi yang bahagia dan berhasil. (Ajaran dan Perjanjian 31:3–5)
-
Saya merasa damai dan optimis mengenai masa depan. (Ajaran dan Perjanjian 59:23)
-
Saya percaya bahwa suatu hari nanti saya akan tinggal bersama Allah dan menjadi seperti Dia. (Eter 12:4)
Kasih Amal dan Kasih
-
Saya merasakan hasrat yang tulus untuk kesejahteraan dan kebahagiaan kekal orang lain. (Mosia 28:3)
-
Ketika saya berdoa, saya memohon untuk kasih amal—kasih murni Kristus. (Moroni 7:47–48)
-
Saya berusaha untuk memahami perasaan orang lain dan melihat sudut pandang mereka. (Yudas 1:22)
-
Saya mengampuni orang lain yang telah menyinggung perasaan atau melukai hati saya. (Efesus 4:32)
-
Saya mengulurkan tangan dengan kasih untuk membantu mereka yang kesepian, bergumul, atau patah semangat. (Mosia 18:9)
-
Jika pantas, saya mengungkapkan kasih dan kepedulian saya bagi orang lain dengan memberikan pelayanan kepada mereka melalui perkataan dan perbuatan. (Lukas 7:12–15)
-
Saya mencari kesempatan untuk melayani orang lain. (Mosia 2:17)
-
Saya mengatakan hal-hal positif tentang orang lain. (Ajaran dan Perjanjian 42:27)
-
Saya baik hati dan sabar dengan orang lain, bahkan ketika mereka sulit bergaul. (Moroni 7:45)
-
Saya menemukan sukacita atas prestasi orang lain. (Alma 17:2–4)
Kebajikan
-
Saya bersih dan murni dalam hati. (Mazmur 24:3–4)
-
Saya berhasrat untuk melakukan kebaikan. (Mosia 5:2)
-
Saya berfokus pada pikiran yang saleh dan meneguhkan serta menyingkirkan pikiran yang tidak sehat dari benak saya. (Ajaran dan Perjanjian 121:45)
-
Saya bertobat dari dosa-dosa saya dan berusaha untuk mengatasi kelemahan-kelemahan saya. (Ajaran dan Perjanjian 49:26–28; Eter 12:27)
-
Saya merasakan pengaruh Roh Kudus dalam kehidupan saya. (Ajaran dan Perjanjian 11:12–13)
Integritas
-
Saya setia kepada Allah setiap saat. (Mosia 18:9)
-
Saya tidak menurunkan standar atau perilaku saya agar saya dapat membuat orang lain terkesan atau diterima oleh orang lain. (1 Nefi 8:24–28)
-
Saya jujur kepada Allah, diri saya sendiri, pemimpin saya, dan orang lain. (Ajaran dan Perjanjian 51:9)
-
Saya bisa diandalkan. (Alma 53:20)
Pengetahuan
-
Saya merasa yakin dalam pemahaman saya tentang doktrin dan asas-asas Injil. (Alma 17:2–3)
-
Saya menelaah tulisan suci setiap hari. (2 Timotius 3:16–17)
-
Saya berusaha untuk memahami kebenaran dan menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan saya. (Ajaran dan Perjanjian 6:7)
-
Saya mencari pengetahuan dan bimbingan melalui Roh. (1 Nefi 4:6)
-
Saya menghargai doktrin dan asas-asas Injil. (2 Nefi 4:15)
Kesabaran
-
Saya menunggu dengan sabar berkat dan janji Tuhan untuk digenapi. (2 Nefi 10:17)
-
Saya sanggup menunggu hal-hal tanpa menjadi kesal atau frustrasi. (Roma 8:25)
-
Saya sabar dengan tantangan-tantangan sebagai misionaris. (Alma 17:11)
-
Saya sabar terhadap orang lain. (Roma 15:1)
-
Saya sabar terhadap diri saya sendiri dan mengandalkan Tuhan sewaktu saya bekerja untuk mengatasi kelemahan saya. (Eter 12:27)
-
Saya menghadapi kemalangan dengan kesabaran dan iman. (Alma 34:40–41)
Kerendahhatian
-
Saya lemah lembut dan rendah hati. (Matius 11:29)
-
Saya mengandalkan bantuan Allah. (Alma 26:12)
-
Saya bersyukur atas berkat-berkat yang telah saya terima dari Allah. (Alma 7:23)
-
Doa saya sungguh-sungguh dan tulus. (Enos 1:4)
-
Saya menghargai arahan dari para pemimpin atau guru saya. (2 Nefi 9:28–29)
-
Saya berusaha untuk tunduk pada kehendak Allah. (Mosia 24:15)
Ketekunan
-
Saya bekerja dengan efektif, bahkan ketika saya tidak berada di bawah pengawasan ketat. (Ajaran dan Perjanjian 58:26–27)
-
Saya memfokuskan upaya saya pada hal-hal yang paling penting. (Matius 23:23)
-
Saya melakukan doa pribadi setidaknya dua kali sehari. (Alma 34:17–27)
-
Saya memfokuskan pikiran saya pada pemanggilan saya sebagai misionaris. (Ajaran dan Perjanjian 4:2, 5)
-
Saya menetapkan gol dan membuat rencana secara teratur. (Ajaran dan Perjanjian 88:119)
-
Saya bekerja keras sampai pekerjaan rampung. (Ajaran dan Perjanjian 10:4)
-
Saya menemukan sukacita dan kepuasan dalam pekerjaan saya. (Alma 36:24–25)
Kepatuhan
-
Ketika saya berdoa, saya meminta kekuatan untuk melawan godaan dan melakukan apa yang benar. (3 Nefi 18:15)
-
Saya layak untuk memiliki rekomendasi bait suci. (Ajaran dan Perjanjian 97:8)
-
Saya dengan rela mematuhi aturan-aturan misi dan mengikuti nasihat para pemimpin saya. (Ibrani 13:17)
-
Saya berusaha untuk hidup sesuai dengan hukum dan asas-asas Injil. (Ajaran dan Perjanjian 41:5)