Seminari dan Institut
Pelajaran 14: Kuasa Allah Akan Pembebasan


Pelajaran 14

Kuasa Allah Akan Pembebasan

Pendahuluan

Kitab Mormon memuat sejumlah kisah tentang individu dan masyarakat yang tunduk pada perbudakan dalam beberapa bentuk. Sebagian besar dari kisah ini mengilustrasikan bahwa Yesus Kristus adalah sang Pembebas Agung dan sumber pertolongan ketika pelolosan diri atau keselamatan tampak mustahil. Sewaktu kita mendekat kepada Tuhan melalui pertobatan, kerendahhatian, dan doa, kita secara rohani menjadi siap untuk meminta dan menerima kuasa Allah akan pembebasan.

Bacaan Latar Belakang

Saran untuk Pengajaran

1 Nefi 1:20; Alma 36:1–3, 27–29

Allah memiliki kuasa untuk menganugerahkan pembebasan

Undanglah siswa untuk memikirkan ketika mereka telah terkesan oleh keberanian dan kekuatan seseorang yang telah menghadapi tantangan atau kesulitan besar. Mintalah mereka untuk secara singkat membagikan apa yang telah mereka amati.

Mintalah siswa untuk membaca dalam hati 1 Nefi 1:1, dengan mencari apa yang Nefi katakan mengenai kesulitan yang telah dia alami dalam kehidupannya.

  • Bagaimana Nefi meringkas perasaannya setelah mengalami “banyak kesengsaraan”?

  • Mengapa menurut Anda seseorang dapat merasa “telah sangat berkenan bagi Tuhan” bahkan ketika mengalami tantangan atau kesulitan?

Beri tahulah siswa untuk merujuksilangkan 1 Nefi 1:1 dengan 1 Nefi 1:20 dan mencari satu alasan mengapa Nefi menguraikan perasaan “telah sangat berkenan bagi Tuhan.”

  • Apa asas dalam ayat ini yang dapat membantu seseorang merasakan pengharapan ketika mengalami tantangan dan kesulitan? (Siswa hendaknya mengidentifikasi asas berikut: Sewaktu kita menjalankan iman kepada Yesus Kristus, kita dapat menerima belas kasihan dan pembebasan Allah).

Jelaskan bahwa frasa “Aku, Nefi, akan memperlihatkan kepadamu” menyarankan bahwa Nefi bermaksud untuk mencatat contoh tentang kuasa Allah akan pembebasan. Undanglah siswa untuk meneliti 1 Nefi pasal 1–8 dan 16–18, dengan mencari contoh dari kehidupan Nefi yang mengilustrasikan kuasa Allah akan pembebasan. Undanglah siswa untuk secara singkat membagikan contoh yang mereka identifikasi. Jika siswa bergumul untuk menemukan contoh, Anda dapat mengarahkan mereka pada satu atau lebih dari petikan berikut: 1 Nefi 3:23–31; 4:1–18; 7:16–19; 8:7–12; 16:10, 18–31, 36–39; 17:48–55; dan 18:1–3, 11–21.

Bacalah dengan lantang pernyataan berikut oleh Penatua L. Tom Perry (1922–2015) dari Kuorum Dua Belas Rasul:

Penatua L. Tom Perry

“Banyak dari cerita dalam Kitab Mormon adalah cerita-cerita tentang pembebasan. Keberangkatan Lehi ke padang belantara dengan keluarganya adalah mengenai pembebasan dari kehancuran Yerusalem. Cerita mengenai orang-orang Yared adalah cerita tentang pembebasan, seperti halnya dengan cerita tentang orang-orang Mulek. Alma yang Muda dibebaskan dari dosa. Para Teruna Helaman dibebaskan dalam pertempuran. Nefi dan Lehi dibebaskan dari penjara. Tema pembebasan terbukti di sepanjang seluruh Kitab Mormon” (“Kuasa Pembebasan,” Ensign atau Liahona, Mei 2012, 94).

Sebagai contoh tentang pembebasan rohani, jelaskan bahwa Alma menguraikan pembebasannya dari dosa kepada putranya, Helaman. Mintalah seorang siswa untuk membaca Alma 36:1–3 dengan lantang, dan undanglah siswa lainnya untuk membaca Alma 36:27–29 dengan lantang (perhatikan bahwa Alma 5:1–12 berisi nasihat yang sama). Mintalah anggota kelas untuk menyimak, dengan mencari wawasan yang dapat membantu seseorang yang bergumul dengan kesengsaraan dan kesulitan.

  • Apa wawasan yang Anda temukan dalam petikan ini yang dapat membantu seseorang yang menghadapi kesulitan jasmani maupun rohani?

  • Apa jenis perbudakan jasmani dan rohani yang orang-orang hadapi dewasa ini? (Contoh termasuk kesehatan yang buruk, kecanduan narkoba dan pornografi, kemiskinan, perundungan, diskriminasi, dosa, ketidakpercayaan, dan pemberontakan).

Perlihatkan dan bacakan pernyataan berikut oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul:

Penatua Jeffrey R. Holland

“Apakah Anda tengah memerangi iblis kecanduan—tembakau atau narkoba atau judi, atau wabah pornografi yang merusak dewasa ini? Apakah pernikahan Anda bermasalah atau apakah anak Anda dalam bahaya? Apakah Anda bingung dengan identitas jenis kelamin atau tengah mencari harga diri? Apakah Anda—atau orang yang Anda kasihi—menghadapi penyakit atau depresi atau kematian? Apa pun langkah lain yang mungkin perlu Anda ambil untuk mengatasi masalah-masalah itu, pertama-tama datanglah kepada Injil Yesus Kristus. Percayalah pada janji-janji surgawi. Dalam hal itu kesaksian Alma adalah kesaksian saya: ‘Saya sungguh tahu,’ dia mengatakan, ‘barang siapa akan menaruh kepercayaannya kepada Allah akan didukung dalam pencobaan mereka, dan kesusahan mereka, dan kesengsaraan mereka’ [Alma 36:3]” (“Hal-Hal yang Rusak yang Harus Diperbaiki” Ensign atau Liahona, Mei 2006, 70).”

  • Apa yang Penatua Holland katakan akan membantu kita mulai untuk mengatasi masalah dan tantangan kita?

1 Nefi 6:4; Mosia 21:2–5, 14–16; 23:23–24; 24:13–15, 21; Alma 34:9; Helaman 5:9

Yesus Kristus adalah sumber pembebasan

Undanglah siswa untuk menguraikan alasan berbeda mengapa penulis dapat termotivasi untuk menulis sebuah buku. (Sebagai contoh, seorang penulis mungkin ingin menceritakan sebuah kisah, membagikan keahliannya mengenai suatu subjek, atau mencari nafkah). Setelah beberapa menit membagikan gagasan mereka kepada anggota kelas, undanglah siswa untuk membaca dalam hati 1 Nefi 6:4, dengan mencari salah satu alasan mengapa Nefi termotivasi untuk menulis.

  • Apa yang Nabi Nefi katakan adalah tujuannya dalam menuliskan catatannya? (Dia berhasrat untuk membujuk orang-orang supaya datang kepada Allah dan diselamatkan).

Bersaksilah kepada siswa bahwa kuasa Allah untuk menyelamatkan adalah kuasa untuk membebaskan.

Salinlah yang berikut di papan tulis, dan jelaskan kepada siswa bahwa petikan-petikan ini menguraikan orang-orang yang berada dalam kebutuhan pembebasan:

Rakyat Limhi

Orang-orang Alma

Semua orang

Mosia 21:2–5, 14–16

Mosia 23:23–24; 24:21

Alma 34:9; Helaman 5:9

Mintalah siswa untuk membaca dalam hati petikan-petikan di papan tulis, dengan mencari apa yang setiap petikan ajarkan mengenai sumber pembebasan dari tantangan dan kesulitan.

  • Apa yang Anda pelajari dari petikan-petikan ini mengenai sumber pembebasan? (Sewaktu siswa merespons, tekankan ajaran berikut: Yesus Kristus memiliki kuasa untuk membebaskan kita dari keadaan tersesat dan terjatuh kita dan dari tantangan-tantangan dalam kefanaan).

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama, dan mintalah seorang siswa untuk membacakannya dengan lantang:

Presiden Henry B. Eyring

“Saya ingin memberikan kesaksian tentang kuasa Allah akan pembebasan. Pada beberapa titik dalam kehidupan kita, kita semua akan memerlukan kuasa itu. Setiap orang yang hidup berada di tengah-tengah suatu ujian. … Dua hal akanlah sama bagi kita semua. Itu adalah bagian dari rancangan bagi kehidupan fana.

Pertama, ujian terkadang akan merentang cukup bagi kita untuk merasakan perlunya bantuan di luar kemampuan kita sendiri. Dan, kedua, Allah dalam kemurahan hati dan kebijaksanaan-Nya telah menjadikan kuasa pembebasan tersedia bagi kita” (“The Power of Deliverance” [Brigham Young University devotional, 15 Januari 2008], 1; speeches.byu.edu).

  • Kapankah Anda telah menerima “bantuan diluar kemampuan [Anda] sendiri” selama kesulitan?

Jika waktu mengizinkan, Anda dapat merujuk pada kisah orang-orang Alma dalam Mosia 24:13–15 untuk mengilustrasikan gagasan bahwa pembebasan Allah tidak selalu berarti bahwa beban kita akan disingkirkan; alih-alih, Allah sering membebaskan kita dengan memperkuat kemampuan kita untuk menanggung beban kita. Kesabaran dan ketahanan diperlukan dalam situasi ini, seperti ketika masalah kesehatan berlanjut di sepanjang kehidupan seseorang. Pembebasan datang dalam cara Allah sendiri dan menurut waktu-Nya.

Mosia 7:33; 29:20; Alma 58:10–11; 3 Nefi 4:33

Memperoleh kuasa pembebasan

Bersaksilah bahwa ada harapan bagi kita masing-masing ketika kita menemukan diri kita dalam keadaan yang darinya pelolosan diri atau penyelamatan tampak mustahil. Ingatkan siswa bahwa tulisan suci memuat petunjuk mengenai bagaimana memperoleh kuasa Juruselamat akan pembebasan.

Daftarlah rujukan-rujukan berikut di papan tulis. (Jangan menyertakan materi dalam tanda kurung yang disediakan hanya untuk guru). Undanglah siswa untuk membaca setiap petikan, dengan mencari tindakan yang membantu kita memperoleh kuasa Juruselamat akan pembebasan.

Mosia 7:33 (Berpalinglah kepada Tuhan dengan maksud hati yang sepenuhnya, memercayai Dia, melayani Dia dengan tekun)

Mosia 29:20 (Jadilah rendah hati, berserulah dengan kuat kepada Allah)

Alma 58:10–11 (Curahkanlah jiwa seseorang dalam doa, berharap bagi pembebasan)

3 Nefi 4:33 (Bertobatlah, jadilah rendah hati)

Setelah waktu yang memadai, undanglah siswa untuk berbagi dan membahas tindakan apa pun yang mereka identifikasi, dan tulislah respons siswa di papan tulis. Tekankan asas berikut: Ketika kita berpaling kepada Allah dengan maksud hati yang sepenuhnya dan berdoa memohon bantuan-Nya, memiliki roh pertobatan dan kerendahhatian, kita dapat memperoleh kuasa-Nya akan pembebasan.

Perlihatkan pernyataan berikut oleh Presiden Henry B. Eyring:

Presiden Henry B. Eyring

“Tuhan senantiasa ingin menuntun kita pada pembebasan melalui upaya kita menjadi lebih saleh. Itu memerlukan pertobatan. Dan itu memerlukan kerendahhatian. Jadi jalan menuju pembebasan senantiasa memerlukan kerendahhatian agar Tuhan dapat menuntun kita dengan tangan-Nya di mana Dia ingin membawa kita melalui masalah kita dan menuju pengudusan” (“The Power of Deliverance” [Brigham Young University devotional, 15 Januari 2008], 4; speeches.byu.edu).

  • Bagaimana pertobatan, kerendahhatian, dan doa membantu kita untuk memperoleh kuasa Tuhan akan pembebasan ?

  • Kapankah Anda atau seseorang yang Anda kenal berpaling kepada Tuhan untuk pembebasan dan menerimanya? Bagaimana pengalaman ini telah meningkatkan kepercayaan Anda kepada Yesus Kristus?

Imbaulah siswa untuk merenungkan suatu waktu ketika mereka mengalami kuasa Tuhan akan pembebasan dalam kehidupan mereka. Imbaulah mereka untuk mencatat pengalaman mereka untuk ingatan di masa datang. Pertimbangkan untuk mengundang siswa supaya membagikan pengalaman mereka yang tidak terlalu sakral atau pribadi.

Bacaan Siswa