Sesi Sabtu Pagi
Luapan Api di Kalbu
Cuplikan
Brother dan sister, saya bersaksi bahwa Allah mendengar setiap doa yang kita ucapkan dan menanggapi masing-masing doa sesuai dengan jalan yang telah Dia gariskan demi kesempurnaan kita .… Adalah untuk alasan-alasan yang hanya diketahui oleh Allah mengapa doa dijawab berbeda dari yang kita harapkan—tetapi saya berjanji doa didengar dan dijawab sesuai dengan kasih dan waktu-Nya yang tidak pernah gagal.
Jika kita “meminta dengan tidak keliru,” [2 Nefi 4:35] tidak ada batasan bagi kapan, di mana, atau tentang apa yang hendaknya kita doakan .…
Kita hendaknya berdoa secara individu, di keluarga kita, dan di jemaat dalam jumlah berapa pun. Kita harus menggunakan doa sebagai perisai terhadap godaan, dan jika suatu saat kita merasa tidak ingin berdoa, yakinlah bahwa keragu-raguan tidak berasal dari Allah, yang rindu berkomunikasi dengan anak-anak-Nya kapan pun dan setiap saat .… Ketika kita tidak tahu bagaimana atau tepatnya apa yang harus kita doakan, kita hendaknya mulai dan terus berdoa sampai Roh Kudus membimbing kita ke dalam doa yang hendaknya kita ucapkan .…
Pada akhirnya, kita dapat melihat teladan Juruselamat yang sangat sering berdoa .…
Dengan latar belakang kemenangan Kristus atas maut dan karunia-Nya baru-baru ini kepada saya yang hanya tinggal beberapa minggu atau bulan lagi dalam kefanaan, saya memberikan kesaksian yang sungguh-sungguh akan realitas kehidupan kekal dan perlunya kita untuk bersungguh-sungguh dalam merencanakannya.