‘Ku Pergi ke Mana Kauinginkan
Saya mengasihi Dia. Saya ingin melakukan segala hal yang dapat saya lakukan untuk melayani Dia sebagaimana yang Dia kehendaki.
Saudara-saudara yang terkasih, adalah dengan kerendahan hati yang dalam serta penghargaan yang besar saya berdiri di mimbar yang kudus ini. Sebagai seorang anak lelaki yang dibesarkan di Raymond, Alberta, Kanada, saya menyukai setiap saat kami menyanyikan, “’Ku Pergi ke Mana Kauinginkan” (lihat Nyanyian Rohani, no. 128). Liriknya, setiap kali kita menyanyikannya di pertemuan sakramen atau Sekolah Minggu, membakar tekad dalam hati dan jiwa saya, bahwa saya selalu ingin pergi ke mana Tuhan inginkan, untuk mengatakan apa yang Dia ingin saya katakan—“Kusiap jadi hamba-Mu,” Tuhan. Tekad itu tampaknya pantas untuk dinyatakan sekali lagi hari ini.
Saya bersyukur atas dukungan Anda kemarin, serta bersama Anda saya mendukung Presiden Gordon B. Hinckley dan para penasihatnya, Presiden Monson serta Presiden Faust, dan Presiden Packer serta semua anggota Dewan Dua Belas sebagai para nabi, pelihat, dan pewahyu. Saya bersaksi bahwa memang mereka adalah para nabi, pelihat serta pewahyu.
Saya mengasihi Tuhan. Saya mengasihi Gereja-Nya. Saya me-ngasihi para Orang Suci yang menakjubkan dan setia di seluruh dunia yang melakukan segala hal sesuai kesanggupan mereka untuk menghormati tekad mereka serta menerapkan agama mereka. Saya bersaksi bahwa Allah hidup dan bahwa Yesus Kristus, Putra-Nya, adalah Juruselamat serta Penebus kita. Saya mengasihi Dia. Saya ingin melakukan segala hal yang dapat saya lakukan untuk melayani Dia sebagaimana yang Dia kehendaki, dan saya mengatakan ini semua serta memberi kesaksian mengenai kebenaran hal ini dalam nama Yesus Kristus, amin.