Jalan yang Kita Sebut Kehidupan
Ketika Anda tetap berada di jalan yang benar, pahala di akhir perjalanan hidup Anda sepadan dengan masa-masa sulit yang Anda alami di sepanjang perjalanan.
Saudara-saudara sekalian, saya gembira berada bersama Anda malam ini. Saya juga ingin berbicara terutama dengan remaja putra Imamat Harun. Saya mengasihi Anda dan sangat peduli terhadap Anda.
Dalam buklet yang baru Untuk Kekuatan Remaja, Presidensi Utama mengatakan hal ini kepada Anda: “Para remaja putra … yang terkasih, kami menaruh kepercayaan yang besar kepada Anda. Anda adalah roh-roh pilihan yang telah datang pada masa ini ketika tanggung jawab dan kesempatan, juga tantangan, paling besar. Anda berada pada awal perjalanan Anda melalui kehidupan fana ini. Bapa Surgawi Anda ingin kehidupan Anda menyenangkan dan menuntun Anda kembali ke hadirat-Nya. Keputusan-keputusan yang Anda buat sekarang akan banyak menentukan apa yang akan terjadi selama kehidupan Anda serta sepanjang kekekalan” (pamflet, 2001, 2).
Saya berharap dalam beberapa cara yang sederhana, malam ini, Anda dapat mempelajari sesuatu dari sekitar 70 tahun kehidupan saya menempuh perjalanan ini yang kita sebut kehidupan. Orang tua atau kakek-nenek Anda mungkin telah mengatakan hal ini kepada Anda: “Semakin Anda bertambah tua, tampaknya semakin cepatlah waktu berjalan.” Seolah-olah pada saat ini Anda berusia 12 tahun dengan seluruh kehidupan yang menanti di hadapan Anda dan saat berikutnya Anda hampir berusia 70 tahun di mana Anda semakin tua serta tidak terlalu aktif!
Memang sulit dipercaya hampir 13 tahun yang lalu ketika saya terakhir berbicara dalam pertemuan umum imamat. Pada saat itu saya menceritakan kepada para pemegang imamat tentang sebuah perjalanan yang saya lakukan dengan sepeda bersama putra-putra saya, dan mengambil dari pengalaman itu pentingnya mempersiapkan diri dengan baik untuk perjalanan hidup.
Hari ini saya ingin menceritakan kepada Anda mengenai perjalanan lain yang saya lakukan serta membagikan pelajaran yang saya petik dari perjalanan itu.
Baru-baru ini, sejumlah anggota keluarga saya memutuskan bahwa akanlah menyenangkan bersepeda dari Bozeman, Montana menuju Jackson Hole, Wyoming di Amerika Serikat. Perjalanan sejauh 362 kilometer ini akan menghabiskan waktu tiga hari, dan kami akan melintasi Continental Divide pada tiga kesempatan. Kami memutuskan bahwa perjalanan melintasi pegunungan dengan cuaca yang baik akan menjadi pengalaman yang menyenangkan agar menolong kami menghargai ciptaan Allah.
Setelah merencanakan serta mempersiapkan dengan cermat, dua dari putra saya dan satu-satunya pu-tri saya dan saya memutuskan bersepeda pada hari pertama menuju tempat bermalam kami di Big Sky, Montana. Pagi itu cerah sekali, dan kami mengharapkan perjalanan yang menyenangkan. Tetapi, ketika kami sedang berkendara, awan gelap berkumpul serta menurunkan hujan yang akhirnya menjadi campuran hujan dan salju serta membuat kami sangat kedinginan dan basah kuyup. Ketika kami mengakhiri salah satu perjalanan kami dan mencapai tujuan bermalam kami, saya teringat bahwa kehidupan dapat saja menjadi seperti hari itu. Untungnya, kami telah mempersiapkan diri untuk semua jenis keadaan cuaca; jika kami tidak siap, maka akan sulit untuk menyelesaikan perjalanan pada hari pertama kami tersebut. Pada setiap tahap kehidupan, kita hendaknya menaruh harapan serta optimisme sepenuhnya, tetapi kita hendaknya siap untuk menghadapi pertentangan atau kesulitan apa pun di suatu tempat.
Kebiasaan yang Anda kembangkan semasa remaja Anda dapat menyertai Anda sepanjang sisa kehidupan fana Anda. Dengan membuat keputusan yang benar sekarang Anda akan dapat menempuh jalan yang akan menolong Anda bertahan dalam cuaca yang paling dingin maupun paling buruk sekalipun.
Misalnya, jika Anda terbiasa menggunakan bahasa kotor, semakin sering Anda menggunakannya semakin sulit Anda mengubah atau berhenti menggunakannya. Lebih baik sekarang memilih jalan yang berbeda, jalan yang menuntun pada kebersihan di dalam pikiran, dan perkataan serta tindakan sehingga Anda dapat menikmati penemanan Roh Kudus. Bayangkan sulitnya melayani misi dan memiliki bahasa kotor yang tiba-tiba muncul di benak Anda ketika Anda perlu memiliki Roh bersama Anda sebagai rekan langsung Anda. Jika menggunakan bahasa kotor menjadi masalah bagi Anda, sekaranglah saatnya untuk mengubah.
Di hari kedua perjalanan kami, kami menuju ke West Yellowstone. Semuanya baik-baik saja—sepeda kami berjalan mulus, kaki kami beristirahat, ketika kami melanjutkan ke tujuan kedua kami. Kemudian saya menyadari jika kami tidak waspada ketika semuanya berjalan mulus dalam kehidupan maka dapat saja muncul godaan untuk melupakan Bapa Surgawi serta membiarkan diri kami menikmati keadaan bahagia kami. Jangan melakukan kesalahan seperti itu.
Nabi Joseph Smith mengajarkan, “Kebahagiaan adalah tujuan dan rancangan dari keberadaan kita; serta akan menjadi akhir daripadanya, jika kita mengikuti jalan yang menuntun kepadanya; dan jalan itu adalah kebajikan, kebersihan, kesetiaan, kekudusan, dan mematuhi semua perintah Allah” (Teachings of The Prophet Joseph Smith, diseleksi oleh Joseph Fielding Smith [1976], 255–256).
Kitab Mormon dipenuhi dengan kisah tentang mereka yang diberkati oleh Tuhan dan kemudian menjadi sombong akan prestasi mereka. Akhirnya dalam kesombongan mereka meninggalkan jalan yang benar serta kehilangan semua yang mereka miliki karena mereka telah terjatuh dari kebenaran. Pastikan Anda tidak seperti bangsa Nefi pada zaman dahulu; ingatlah selalu sumber sejati berkat-berkat Anda.
Di hari ketiga perjalanan kami, saya belajar bahwa meskipun kita mungkin menempuh perjalanan yang menanjak dalam hidup kita, sikap kita akan menentukan cara kita menghadapinya. Pada hari itu kami melintasi Continental Divide tiga kali, naik dari ketinggian 4.800 kaki sampai 8.300 kaki. Mendaki tebing gunung dengan sepeda memerlukan sikap yang benar untuk mencapai ketinggian yang diinginkan. Hal itu sama dengan kehidupan. Dengan menentukan gol yang benar serta memusatkan perhatian kita pada gol itu, Anda akan mempelajari disiplin diri dan mencapainya. Ya, ada saatnya ketika mendaki jalan-jalan di tebing gunung sangat sulit seperti yang saya alami, tetapi saya tidak menyerah karena saya telah mantap dengan tujuan saya.
Remaja putra Imamat Harun, saya mengimbau Anda untuk menentukan gol bagi diri Anda sendiri seperti misalnya menyelesaikan seminari, melayani misi dengan terhormat, lulus dari perguruan tinggi, dan menjadi layak untuk pernikahan kekal. Pada usia Anda hal itu tampak seperti gol yang besar, tetapi jika Anda memulainya sekarang Anda akan menjadi lebih siap untuk mencapainya.
Dua tahun yang lalu Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul dan saya berkesempatan melakukan perjalanan dengan kano ke padang belantara Queto di Ontario, Canada, membawa kano kami dari satu danau ke danau yang lain. Ketika kami tiba di satu tempat di tengah-tengah sebuah danau yang besar, cuaca berubah sangat buruk dan air yang tenang tiba-tiba menjadi ombak yang ganas serta mengerikan, yang mengombang-ambingkan kano kecil kami.
Kami membuat keputusan. Apakah kami berusaha mencapai tujuan yang telah kami rencanakan atau kami harus mencapai pulau terdekat dan menunggu sampai badai reda. Jawabannya sungguh nyata sekarang, tetapi pada saat itu tidak mudah untuk membuat keputusan. Dengan terus melaju kami tiba di tempat perkemahan yang kami rencanakan. Dengan menunda perjalanan kami berarti kami akan terlambat tiba dan harus berjalan dalam kegelapan. Ketika kami memikirkan pilihan-pilihan itu, kami mendapat kesan untuk berhenti di pulau terdekat secepatnya. Ketika kami tiba di sana, badai yang lebih buruk daripada yang telah kami antisipasi menyerang. Jika kami memilih untuk meneruskan perjalanan dengan kano itu, maka kami telah menempatkan nyawa kami dalam bahaya yang besar.
Dalam kefanaan ini kita dipanggil untuk membuat keputusan-keputusan serius, yang hasilnya dapat memiliki dampak kekal bagi masa depan kerohanian kita. Saya mendorong Anda untuk senantiasa layak mencari Roh untuk menolong Anda selalu memilih yang benar.
Di dalam Kitab Mormon, Nefi memberitahu kita: “Kemudian kamu berada di jalan yang lurus dan sempit ini yang menuju hidup yang kekal, ya, kamu telah masuk melalui pintu gerbang. Kamu telah berbuat sesuai dengan perintah-perintah Bapa dan Putra dan kamu telah menerima Roh Kudus” (2 Nefi 31:18).
Ketika keluarga kami mengakhiri perjalanan bersepeda menempuh jarak 362 kilometer tersebut kami belajar bahwa tidak peduli betapa sulitnya hal-hal yang dapat terjadi di jalan ini yang kita sebut kehidupan, kebagiaan besar menanti mereka yang mematuhi perintah dan bertahan sampai akhir.
Para remaja putra Imamat Harun, Anda memiliki tanggung jawab untuk tetap mantap berpusat pada tujuan kekal Anda. Ya, perjalanan hidup ada saja pasang surutnya. Ya, akan ada hari-hari ketika Anda merasa hidup itu sangat sulit. Tetapi ketika Anda tetap berada di jalan yang benar, pahala di akhir perjalanan hidup Anda sepadan dengan masa-masa sulit yang Anda alami di sepanjang perjalanan.
Sekali lagi, dari Untuk Kekuatan Remaja, Presidensi Utama menulis: “Semoga Anda menjaga pikiran dan tubuh Anda bersih dari dosa-dosa dunia sehingga Anda dapat melakukan pekerjaan besar yang berada di hadapan Anda. Kami berdoa agar Anda akan layak untuk melaksanakan tanggung jawab dalam membangun Kerajaan Allah serta mempersiapkan dunia bagi Kedatangan Kedua Juruselamat” (halaman 3).
Sahabat-sahabat muda saya, ketahuilah pentingnya menjadi bijaksana dengan mengikuti nasihat dari nabi kita, dan kebahagiaan akan menjadi milik Anda sepanjang perjalanan hidup Anda.
Mengenai hal ini saya bersaksi di dalam nama Yesus Kristus, amin.