Moroni 2–3

Wewenang Imamat

Wewenang imamat sejati dari Allah adalah penting dalam Gereja Juruselamat. Dalam beberapa perkataan terakhir Moroni kepada generasi masa mendatang, dia mengajarkan tentang wewenang untuk melaksanakan tata cara-tata cara imamat. Dengan melakukan demikian, dia melestarikan kebenaran-kebenaran penting mengenai bagaimana imamat digunakan. Pelajaran ini dapat membantu Anda memahami wewenang imamat dalam Gereja Juruselamat.

Bantulah para siswa berfokus pada Yesus Kristus. Renungkan bagaimana tulisan suci mengajarkan asas-asas yang membantu kita lebih baik memahami Juruselamat. Ajaklah para siswa untuk mencari apa yang dapat mereka pelajari mengenai kuasa, belas kasihan, dan pengaruh Yesus Kristus dari asas-asas Injil yang mereka temukan dalam tulisan suci.

Persiapan siswa: Pertimbangkan untuk mengajak para siswa berbicara dengan seorang pemegang imamat atau seseorang yang melayani dalam pemanggilan Gereja. Para siswa dapat menanyakan kepada orang tersebut bagaimana rasanya menerima wewenang Juruselamat untuk melaksanakan tanggung jawabnya.

Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran

Sebelum pelajaran, sembunyikan sebuah benda yang akan Anda perlukan selama pelajaran, seperti kapur tulis, spidol, atau tulisan suci Anda. Ajaklah para siswa untuk menemukan benda tersebut, dan tanyakan mengapa itu diperlukan untuk pelajaran.

Ingatkan para siswa bahwa banyak kebenaran gamblang dan berharga yang hilang selama Kemurtadan Besar (lihat 1 Nefi 13:26–27, 32). Tulisan Moroni mengajarkan kebenaran-kebenaran penting mengenai pengorganisasian Gereja Juruselamat yang hilang selama Kemurtadan.

“Berharga”

Moroni adalah salah seorang pemegang imamat terakhir dari dispensasinya di Benua Amerika. Dia tahu bahwa setelah dia meninggal, pengetahuan penting mengenai Gereja Juruselamat dan wewenang imamat-Nya akan hilang. Dalam beberapa perkataan terakhirnya, Moroni menuliskan apa yang dia rasa dapat “berharga” bagi generasi masa mendatang (Moroni 1:4). Dia menulis tentang wewenang dan tata cara-tata cara imamat yang tersedia hanya dalam Gereja Juruselamat.

Ketika Juruselamat yang telah bangkit mengunjungi orang-orang Nefi, “Dia menyentuh dengan tangan-Nya para murid yang telah Dia pilih” dan “memberi mereka kuasa untuk memberikan Roh Kudus” (3 Nefi 18:36–37). Moroni menyertakan dalam catatannya beberapa petunjuk Juruselamat kepada kedua belas murid orang Nefi-Nya mengenai bagaimana cara memberikan karunia Roh Kudus.

Untuk meningkatkan kolaborasi siswa, pertimbangkan untuk mengajak para siswa bekerja dengan seorang teman sekelas atau dalam kelompok-kelompok kecil untuk kegiatan berikut. Para siswa dapat menelaah Moroni 2 atau 3 dan kemudian membagikan apa yang mereka pelajari kepada seseorang yang menelaah pasal lainnya. Informasi berikut dapat disediakan untuk memandu para siswa dalam penelaahan mereka.

Wewenang untuk menganugerahkan karunia Roh Kudus

Bacalah Moroni 2:1–3, mencari apa yang Moroni ajarkan yang adalah berharga.

• Apa yang Anda temukan dalam ayat-ayat ini yang Anda rasa berharga?

• Dari apa yang telah Anda ketahui, apa wewenang imamat yang diperlukan untuk menganugerahkan karunia Roh Kudus?

• Apa saja kebenaran yang dapat kita pelajari dari Moroni 2?

Satu kebenaran adalah bahwa para pemegang Imamat Melkisedek menganugerahkan karunia Roh Kudus ke atas para anggota Gereja yang telah dibaptis melalui penumpangan tangan.

• Menurut Anda mengapa penganugerahan Roh Kudus begitu penting? (Untuk sebuah kisah yang menunjukkan hal ini, Anda dapat membaca Kisah Para Rasul 8:14–24.)

• Bagaimana mengetahui bahwa wewenang untuk menganugerahkan karunia Roh Kudus berasal dari Juruselamat dapat memengaruhi perasaan Anda mengenai karunia ini?

• Bagaimana karunia Roh Kudus telah memberkati hidup Anda?

Menahbiskan orang lain pada jabatan imamat

Moroni selanjutnya menjelaskan bagaimana cara menahbiskan imam dan pengajar.

Bacalah Moroni 3:1–4, mencari bagaimana cara individu-individu ditahbiskan pada jabatan imamat.

• Apa yang Anda cermati mengenai bagaimana cara individu-individu ditahbiskan pada jabatan imamat?

Para siswa dapat membaca dan menautkan Pasal-Pasal Kepercayaan 1:5 dengan Moroni 3.

Meskipun Moroni 3 secara khusus menyebutkan penahbisan pada jabatan imamat imam dan pengajar, wewenang itu juga berlaku bagi semua yang memegang pemanggilan dalam Gereja Juruselamat.

• Mengapa penting bagi individu-individu yang melayani dalam Gereja Juruselamat untuk memiliki wewenang-Nya?

Jika memungkinkan, bawalah garis wewenang keimamatan ke kelas.

Wewenang imamat berasal dari Yesus Kristus. Meskipun semua yang memegang pemanggilan dalam Gereja memiliki wewenang imamat, mereka yang ditahbiskan pada jabatan Imamat Harun atau Melkisedek memiliki garis wewenang keimamatan. Garis ini menelusuri wewenang seorang pemegang imamat sampai kepada Yesus Kristus. Para pemegang Imamat Melkisedek dapat meminta catatan dari garis wewenang mereka di ChurchofJesusChrist.org. Gereja tidak menyediakan catatan garis wewenang untuk pemegang Imamat Harun. Namun, jika seorang pemegang Imamat Harun ditahbiskan oleh seorang pemegang Imamat Melkisedek, dia dapat mencari tahu tentang garis wewenang pria yang menahbiskannya.

Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan:

Bertindak dengan wewenang ilahi memerlukan lebih dari sekadar perjanjian dengan manusia. Itu tidak dapat dihasilkan dengan pelatihan teologi atau penugasan dari jemaat. Tidak, dalam pekerjaan yang diwenangkan Allah harus ada kekuatan yang lebih besar daripada yang telah dimiliki oleh orang-orang di mimbar, atau di jalan-jalan, atau di seminari—suatu kenyataan yang telah diketahui dan diakui secara terbuka oleh para pencari agama yang jujur dari generasi-generasi sampai saat Pemulihan. …

… [Garis wewenang keimamatan dari setiap pemegang imamat dalam Gereja] mundur dalam mata rantai yang tak terpatahkan sampai ke para utusan surgawi yang datang dari Putra Allah Sendiri, yang membawa karunia yang tak tertandingi ini dari surga. (Jeffrey R. Holland, “Keistimewaan Kita yang Paling Unik,” Liahona, Mei 2005, 44)

Pertimbangkan untuk memperlihatkan kepada para siswa sebuah rantai. Jelaskan bahwa mata rantai pertama mewakili Yesus Kristus dan mata rantai kedua mewakili mereka yang Dia tahbiskan pada imamat. Mata rantai ketiga mewakili orang-orang yang mereka tahbiskan dan sebagainya, dari generasi ke generasi sampai kepada para pemegang imamat di zaman ini, yang diwakili oleh mata rantai terakhir.

• Mengapa signifikan bahwa wewenang imamat dapat ditelusuri kembali sampai ke Yesus Kristus?

• Bagaimana mengetahui hubungan sampai ke Yesus Kristus ini dapat memengaruhi perasaan Anda mengenai tata cara, pemanggilan, atau berkat yang Anda terima melalui imamat?

Para siswa dapat melaporkan tentang kegiatan persiapan kelas.

Para siswa juga dapat meninjau Moroni 2 dan 3, mencari kemiripan antara pasal-pasal tersebut, dan melaporkan apa yang mereka temukan.

Bagikan apa yang telah Anda pelajari

Jika akan membantu bagi para siswa untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang apa yang mereka telaah dalam Moroni 2–3, pertimbangkan untuk membahas skenario berikut.

Bayangkan Anda memiliki seorang anggota keluarga yang akan dibaptis dan dikukuhkan, ditahbiskan pada imamat, atau ditetapkan untuk sebuah pemanggilan. Apa yang dapat Anda bagikan kepada mereka dari Moroni 2 atau 3 untuk membantu mereka memahami signifikansi dari peristiwa tersebut?

Ulasan dan Informasi Latar Belakang

Apa yang imamat lakukan bagi kita?

Presiden Dieter F. Uchtdorf, saat itu dari Presidensi Utama, menyatakan:

Kita semua tahu bahwa imamat lebih dari sekadar nama atau gelar semata. Nabi Joseph Smith mengajarkan bahwa “Imamat adalah suatu asas yang abadi, dan ada bersama Allah dari kekekalan … hingga kekekalan, tanpa awal hari atau akhir tahun” [Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (2007), 118]. Itu memegang “bahkan kunci pengetahuan Allah” [Ajaran dan Perjanjian 84:19]. Sesungguhnya, melalui imamat “kuasa keallahan dinyatakan” (Ajaran dan Perjanjian 84:20).

Berkat-berkat keimamatan melampaui kemampuan kita untuk dipahami. Para pemegang Imamat Melkisedek yang setia dapat “menjadi … umat pilihan Allah” [Ajaran dan Perjanjian 84:34]. Mereka “dikuduskan oleh Roh bagi diperbaruinya tubuh mereka” [Ajaran dan Perjanjian 84:33] dan dapat pada akhirnya menerima “segala yang Bapa … miliki” [Ajaran dan Perjanjian 84:38]. Ini dapat sulit untuk dipahami, namun indah adanya, dan saya bersaksi bahwa itu benar adanya. (Dieter F. Uchtdorf, “Potensi Anda, Hak Istimewa Anda,” Liahona, Mei 2011, 58)

Siapa saja yang dapat mengalami berkat-berkat imamat?

Presiden Dallin H. Oaks dari Presidensi Utama menyatakan:

Tidak seperti kunci-kunci imamat dan tata cara-tata cara imamat, berkat-berkat imamat tersedia bagi wanita dan pria dengan persyaratan yang sama. Karunia Roh Kudus dan berkat-berkat bait suci adalah gambaran familier akan kebenaran ini. (Dallin H. Oaks, “Kunci-Kunci dan Wewenang Keimamatan,” Liahona, Mei 2014, 52)

Kegiatan Pemelajaran Tambahan

Jabatan imamat

Sebelum mengidentifikasi kebenaran dalam Moroni 2, para siswa dapat membuat daftar jabatan Imamat Harun dan Imamat Melkisedek di papan tulis dan membubuhkan tanda centang di sebelah jabatan imamat yang dapat menganugerahkan karunia Roh Kudus. Tanyakan kepada para siswa bagaimana kita mengetahui hal tersebut. Para siswa kemudian dapat menggunakan indeks untuk menemukan ayat yang mengajarkan hal ini. Jika diperlukan, arahkan mereka pada beberapa ayat (lihat Ajaran dan Perjanjian 20:38, 41, 43; 107:18).

Garis wewenang keimamatan

Sebelum pelajaran, bersiaplah untuk membawa catatan tentang garis wewenang keimamatan dari seseorang dalam keluarga Anda atau lingkungan atau cabang Anda dan bagikan itu kepada anggota kelas. Pertimbangkan untuk membuat rantai kertas. Pada mata rantai pertama, tulislah nama “Yesus Kristus.” Pada mata rantai kedua, tulislah “Murid-murid: termasuk Petrus, Yakobus, dan Yohanes.” Lanjutkan menuliskan nama setiap pemegang imamat dari garis wewenang pada rantai tersebut. Bantulah para siswa melihat bahwa imamat di Gereja di zaman ini adalah imamat yang sama yang Juruselamat gunakan untuk melakukan mukjizat dan pekerjaan Bapa-Nya.

Moroni 2–6. Tata cara imamat

Jika Anda perlu menggabungkan pelajaran, pertimbangkan untuk mengajarkan Moroni 2–6, mencari tata cara-tata cara imamat. Ajaklah para siswa untuk memikirkan tentang apa saja tata cara yang telah mereka ikuti dan bagaimana tata cara-tata cara tersebut telah membantu mereka datang lebih dekat kepada Juruselamat. Mereka kemudian dapat mempertimbangkan apa saja tata cara yang akan mereka alami di masa mendatang (sakramen, tata cara bait suci, dan sebagainya) dan bagaimana mereka dapat bersiap untuk berperan serta di dalamnya. Pertimbangkan untuk meninjau bagian dalam Ikutlah Aku—Untuk di Rumah dan di Gereja: Kitab Mormon 2024 yang berjudul “Moroni 2–6: Tata cara imamat harus dilaksanakan sebagaimana yang Tuhan perintahkan.”

Moroni 2–3. Video “Blessings of the Priesthood [Berkat-Berkat Imamat]”

Sewaktu Anda mengajar dari Moroni 2–3, pertimbangkan untuk menayangkan “Blessings of the Priesthood” (3:04), yang di dalamnya Penatua Robert D. Hales (1932–2017) dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan beberapa cara imamat dapat memberkati kehidupan kita.