Kisah-Kisah Tulisan Suci
Nabi Moroni


“Nabi Moroni,” Kisah-Kisah Kitab Mormon (2023)

Mormon 8; Moroni 1; 710

Nabi Moroni

Memiliki kasih murni Yesus Kristus

Moroni memandangi sebuah kota yang terbakar

Moroni adalah nabi orang Nefi yang terakhir. Dia bertermpur dalam perang besar antara orang-orang Nefi dan orang-orang Laman. Keluarganya dan semua orang yang dia kenal tewas dalam perang. Orang-orang di negeri itu keji. Mereka membunuh siapa saja yang percaya kepada Yesus Kristus. Moroni percaya kepada Yesus. Dia tidak akan menyangkal bahwa Yesus adalah Juruselamat.

Mormon 8:2–10; Moroni 1:2–3

Moroni membawa lempengan-lempengan logam dan bersembunyi bersama mereka dari sekelompok serdadu

Ayah Moroni, Mormon, telah menuliskan sejarah bangsa mereka pada lempengan-lempengan logam. Sebelum Mormon meninggal, dia memberikan lempengan-lempengannya kepada putranya, Moroni. Moroni harus bersembunyi untuk melindungi nyawanya sendiri dan lempengan-lempengan itu.

Mormon 6:6; 8:1–5, 13; Moroni 1:1–3

Moroni duduk di dalam gua dan menulis di atas lempengan-lempengan logam

Kehidupan sulit bagi Moroni, namun dia tetap setia. Dia menuliskan apa yang Mormon ajarkan mengenai kasih amal, kasih murni Kristus. Mormon mengatakan bahwa orang-orang hendaknya berdoa kepada Allah dengan segenap energi hati mereka untuk memperoleh kasih ini. Dia mengatakan Allah memberikan kasih amal kepada mereka yang benar-benar mengikuti Yesus.

Moroni 7:32–33, 40–48; 10:20–21, 23

keluarga bahagia diberi makanan, dan Moroni tersenyum

Moroni mengasihi orang-orang Laman meskipun beberapa dari mereka telah membunuh semua orang yang dia kenal dan ingin membunuhnya. Dia menuliskan banyak hal di atas lempengan-lempengan logam untuk membantu orang-orang Laman di masa depan. Dia berharap mereka akan membaca catatan itu kelak dan memercayai Yesus lagi.

Mormon 8:1–3; Moroni 1:1–4; 10:1

Moroni duduk di bukit berumput dan menulis di atas lempengan-lempengan logam

Moroni mengajak semua orang yang membaca catatan itu untuk memikirkan tentang betapa Allah telah penuh kasih memedulikan anak-anak-Nya. Dia mengundang mereka untuk berdoa dan bertanya kepada Allah apakah catatan itu benar. Dia mengatakan jika mereka memiliki iman kepada Yesus dan benar-benar ingin tahu, Tuhan akan membiarkan mereka mengetahui kebenaran. Mereka akan tahu melalui kuasa Roh Kudus;

Prakata Kitab Mormon; Moroni 10:1–5.

Moroni menguburkan lempengan-lempengan logam dan menempatkan sebuah batu di atas tempat persembunyian itu

Moroni menyelesaikan penulisan catatan itu. Kemudian dia menguburkan lempengan-lempengan logam itu di tanah. Yesus berfirman kepada Moroni bahwa sejarah yang tertulis di atas lempengan-lempengan itu suatu hari kelak akan memberkati kehidupan anak-anak Allah di seluruh dunia.

Mormon 8:4, 14–16

Joseph Smith muda memindahkan batu dan melihat lempengan-lempengan logam serta Liahona

Bertahun-tahun kemudian, Allah mengutus Moroni, sebagai seorang malaikat, untuk memperlihatkan kepada seorang anak lelaki bernama Joseph Smith di mana lempengan-lempengan logam itu dikuburkan. Joseph dipanggil Allah untuk menjadi seorang nabi. Allah membantu Joseph menerjemahkan lempengan-lempengan itu agar orang-orang dapat membaca apa yang tertulis di atasnya. Catatan itu sekarang disebut Kitab Mormon.

Pendahuluan untuk Kitab Mormon