Dalam permohonan untuk penghiburan dan bimbingan, Martin Harris meminta wahyu Tuhan dari Nabi Joseph Smith. Dalam Ajaran dan Perjanjian 19, Juruselamat menuturkan kembali bagaimana Dia memilih tunduk pada kehendak Bapa Surgawi dan memperoleh kuasa untuk mengatasi segala sesuatu. Martin dijanjikan kedamaian jika dia mau bertobat dan tunduk pada apa yang Tuhan minta untuk dia lakukan. Pelajaran ini dapat membantu meningkatkan hasrat siswa untuk mengikuti teladan Yesus Kristus dalam hal tunduk pada kehendak Bapa Surgawi.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Teladan Juruselamat
Menurut Anda, apa artinya menyerahkan kehendak kita kepada Allah?
Apa saja pengurbanan sulit yang remaja mungkin diminta lakukan demi tunduk pada kehendak Bapa Surgawi?
Tunduknya Yesus Kristus kepada Bapa-Nya
Berhasrat untuk mendukung Nabi Joseph Smith dan penerbitan Kitab Mormon, Martin Harris berjanji untuk membantu membayar pencetakan tersebut. Belakangan ketika dia menyadari bahwa ini mungkin mengharuskannya menjual ladangnya, dia meminta sebuah wahyu bimbingan Tuhan dari Joseph. Dalam wahyu ini, yang sekarang dikenal sebagai Ajaran dan Perjanjian 19, Juruselamat mengajarkan kebenaran-kebenaran signifikan mengenai kurban pendamaian-Nya. Kebenaran-kebenaran ini membantu Martin memahami pentingnya tunduk pada kehendak Bapa Surgawi bahkan ketika itu sulit.
Kebenaran-kebenaran apa yang Anda temukan dalam ayat-ayat ini?
Apa artinya Yesus Kristus menyerahkan kehendak-Nya kepada kehendak Bapa?
Menurut Anda, bagaimana yang Yesus Kristus ajarkan tentang diri-Nya dapat membantu Martin dalam situasinya? Bagaimana itu dapat membantu kita ketika kita diminta untuk membuat pengurbanan yang sulit?
Penatua Neal A. Maxwell (1926–2004) dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
Penyerahan kehendak seseorang adalah satu-satunya hal pribadi yang unik yang kita miliki untuk diletakkan di atas mazbah Allah. Banyak lainnya yang kita “berikan” … sesungguhnya adalah apa yang Dia telah berikan atau pinjamkan kepada kita. Akan tetapi, ketika Anda dan saya akhirnya menyerahkan diri kita sendiri, dengan mengizinkan kehendak individu kita ditelan dalam kehendak Allah, maka kita benar-benar memberikan sesuatu kepada-Nya! Itulah satu-satunya harta milik yang sungguh-sungguh merupakan milik kita untuk diberikan! (Neal A. Maxwell, “Swallowed Up in the Will of the Father”, Ensign, November 1995, 24)
Menurut Anda bagaimana menyerahkan kehendak seseorang seperti yang Penatua Maxwell ajarkan berbeda dari sikap patuh biasa?
Kapan Anda melihat seseorang mengikuti teladan Juruselamat dalam menyerahkan kehendak mereka pada kehendak Allah bahkan ketika itu sulit?
Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994) bersaksi:
Pria dan wanita yang menyerahkan kehidupan mereka kepada Allah akan menemukan bahwa Dia dapat membuat kehidupan mereka jauh lebih bermanfaat daripada yang bisa mereka lakukan. Dia akan memperdalam sukacita mereka, memperluas visi mereka, mempercepat pikiran mereka, … mengangkat semangat mereka, melipatgandakan berkat-berkat mereka, meningkatkan peluang mereka, menghibur jiwa mereka, memunculkan teman-teman, dan mencurahkan kedamaian. Siapa pun yang akan kehilangan nyawanya dalam pelayanan Allah akan menemukan kehidupan yang kekal. (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson [2014], 53)