Dalam wahyu yang dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 93, Juruselamat menguraikan bagaimana kita dapat menerima lebih banyak terang dan kebenaran yang berasal dari-Nya. Pelajaran ini dapat membantu siswa merencanakan untuk menerima lebih banyak terang dan kebenaran Allah dalam kehidupan mereka.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Terang versus kegelapan
Penatua Timothy J. Dyches dari Kuorum Tujuh Puluh menguraikan sebuah pengalaman ketika dia dan putra-putranya turun tebing ke gua yang dalam.
Tanpa peringatan, lampu-lampu [di gua] tersebut mendadak padam. Tergantung di atas lubang besar tersebut, kami diselimuti kegelapan yang begitu pekat sehingga kami bahkan tidak dapat melihat tangan kami di tambang di depan kami. Sebuah suara langsung berseru, “Ayah, Ayah, Ayah di situ?”
“Ayah di sini, Nak, Ayah ada di sini,” saya menanggapi.
Hilangnya terang yang tak terduga dirancang untuk memperlihatkan bahwa tanpa listrik, kegelapan gua besar itu tak dapat ditembus. Memang berhasil; kami “merasakan” kegelapan tersebut. (Timothy J. Dyches, “Terang Mengikatkan Diri pada Terang,” Liahona, Mei 2021, 113)
Perasaan apa saja yang orang kaitkan dengan kegelapan?
Apa saja kata atau frasa yang menggambarkan bagaimana rasanya terang?
Penatua Dyches menguraikan seperti apa rasanya bagi dia dan para putranya ketika lampu dalam gua dinyalakan kembali.
Ketika lampu kembali menyala, kegelapan segera mengalah, karena kegelapan harus selalu mengalah, bahkan pada terang yang paling kecil. Para putra saya dan saya diberi kenangan akan kegelapan yang belum pernah kami kenal, apresiasi lebih besar akan terang yang tidak akan kami lupakan, dan keyakinan bahwa kita tidak pernah sendirian dalam kegelapan.
Perjalanan turun kami ke dalam gua besar itu dalam beberapa hal paralel dengan perjalanan kita melalui kefanaan. (“Terang Mengikatkan Diri pada Terang,” 113)
Apa kesamaan yang Anda cermati antara kisah ini dan perjalanan kita melalui kefanaan?
Bacalah ayat-ayat yang tertera pada bagan, dan carilah ajaran-ajaran Juruselamat yang menguraikan bagaimana kita dapat meningkatkan atau mengurangi terang dan kebenaran-Nya dalam kehidupan kita. Catatlah hal-hal yang Anda temukan pada setiap kolom.
Apa berkat-berkat yang tersedia bagi mereka yang mengupayakan terang dan kebenaran Juruselamat?
Bagaimana Anda akan meringkas temuan-temuan Anda pada setiap kolom dalam bagan Anda sebagai pernyataan kebenaran?
Menurut Anda, bagaimana menaati perintah-perintah Juruselamat dapat memengaruhi kemampuan Anda untuk memperbedakan kebenaran?
Bagaimana memahami ajaran-ajaran Juruselamat dari ayat-ayat ini dapat memengaruhi pilihan-pilihan yang kita buat?
Meningkatkan terang dan kebenaran Juruselamat dalam kehidupan kita
Hal-hal spesifik apa saja yang telah atau dapat membantu Anda menerima lebih banyak terang Juruselamat dalam kehidupan Anda?
Penatua Dieter F. Uchtdorf dari Kuorum Dua Belas Rasul berbagi contoh bagaimana kita dapat mengalami terang Juruselamat.
Setiap kali Anda memalingkan hati Anda kepada Allah dalam doa yang rendah hati, Anda mengalami terang-Nya. Setiap kali Anda mencari firman dan kehendak-Nya dalam tulisan suci, terang tumbuh dalam kecemerlangan. Setiap kali Anda memperhatikan seseorang yang membutuhkan dan mengurbankan kenyamanan Anda sendiri untuk menjangkau dalam kasih, terang akan meluas dan membesar. Setiap kali Anda menolak godaan dan memilih kemurnian, setiap kali Anda mengupayakan atau memberikan pengampunan, setiap kali Anda dengan berani bersaksi tentang kebenaran, terang itu mengusir kegelapan dan menarik perhatian orang lain yang juga mencari terang dan kebenaran. (Dieter F. Uchtdorf, “Pembawa Terang Surgawi,” Liahona, November 2017, 79)
Terapkan ajaran Juruselamat
Anda merasa terdorong untuk mulai melakukan apa untuk mengundang lebih banyak kebenaran dan terang Juruselamat ke dalam kehidupan Anda? Anda merasa terilhami untuk melakukan atau berhenti melakukan apa?
Rintangan apa yang mungkin Anda hadapi sewaktu memulai atau menghentikan tindakan-tindakan ini? Bagaimana Anda dapat mengatasi rintangan-rintangan yang Anda identifikasi?