“Pelajaran 143—Ajaran dan Perjanjian 133:1–40: Bersiap untuk Bertemu Juruselamat,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian (2025)
“Ajaran dan Perjanjian 133:1–40,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian
Pada Bulan November 1831, para pemimpin Gereja berhasrat untuk mengetahui lebih banyak tentang pengkhotbahan Injil dan pengumpulan Israel. Wahyu dalam Ajaran dan Perjanjian 133 menguraikan peristiwa-peristiwa yang akan mendahului Kedatangan Kedua Juruselamat dan bagaimana para Orang Suci-Nya dapat bersiap bagi peristiwa-peristiwa tersebut. Pelajaran ini dapat membantu siswa bersiap untuk Kedatangan Kedua Yesus Kristus.
Gambar yang dihasilkan AI
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Mintalah siswa untuk melafalkan frasa kunci dari petikan penguasaan doktrin Ajaran dan Perjanjian 29:10–11 dari ingatan mereka (tanpa menggunakan tulisan suci mereka atau diberi waktu untuk bersiap). Anda dapat menyebut kegiatan itu kuis kejutan. Kemudian ajukan pertanyaan berikut kepada siswa.
Anda dapat memberi siswa 2 hingga 3 menit untuk bersiap mengerjakan kuis itu lagi. Kemudian amati bagaimana kemampuan mereka untuk melafalkan frasa tersebut meningkat.
Ajaklah siswa untuk membandingkan kegiatan ini dengan bagaimana pengalaman kita akan berubah jika kita berusaha untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua Juruselamat. Ajaklah mereka untuk merenungkan atau menuliskan jawaban mereka untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
Bagaimana perasaan Anda mengenai bertemu Juruselamat ketika Dia datang kembali?
Seberapa siapkah Anda merasa bagi kembalinya Dia? (Anda paling bersemangat akan hal apa?) Apa yang Anda khawatirkan tentang hari itu?)
Sewaktu siswa menelaah hari ini, imbaulah mereka untuk mengupayakan bisikan-bisikan rohani tentang cara bersiap bagi kembalinya Juruselamat.
Yang berikut dapat membantu siswa lebih memahami konteks dari Ajaran dan Perjanjian 133 . Anda atau seorang sukarelawan siswa dapat membaca atau meringkas paragraf tersebut.
Pada bulan November 1831, banyak pemimpin Gereja ingin mengetahui lebih banyak tentang pengkhotbahan Injil dan pengumpulan Israel. Yesus Kristus memberi wahyu ini sebagai tanggapan terhadap hasrat yang tulus ini. Sekarang menjadi Ajaran dan Perjanjian 133 , wahyu ini pada awalnya diterbitkan sebagai apendiks untuk Kitab Perintah-Perintah. Itu diterima dua hari setelah bagian 1 , yang awalnya dikenal sebagai “prakata Tuhan.”
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 133:1–4, 10–11 , mencari apa yang Juruselamat ungkapkan tentang kembali-Nya Dia ke bumi.
Apa yang Anda temukan?
Apa yang Anda pelajari dari ayat 4 tentang apa yang Juruselamat hasratkan bagi kita?
Saat siswa berbagi, Anda dapat menuliskan kebenaran berikut di papan tulis: Yesus Kristus mengundang kita untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua-Nya.
Menurut Anda, apa saja cara-cara paling penting untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua Juruselamat?
Persiapan bagi Kedatangan Kedua
Untuk membantu siswa mengidentifikasi cara-cara mereka dapat bersiap bagi Kedatangan Kedua, Anda dapat menambahkan “dengan … ” pada bagian akhir dari kebenaran yang dicetak-tebalkan di papan tulis. Ajaklah para siswa untuk menelaah ayat-ayat berikut dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil. Kemudian mintalah mereka menuliskan pada papan tulis cara-cara Juruselamat mengundang kita untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua-Nya.
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 133:5–16, 36–40, 62 , mencari kata serta frasa yang akan membantu kita bersiap bagi kembalinya Juruselamat.
Kegiatan berikut dapat membantu siswa berbagi gagasan tentang bagaimana kita dapat bersiap bagi Kedatangan Kedua Juruselamat. Ajaklah kelompok-kelompok untuk memilih salah satu gagasan persiapan di papan tulis, atau tugaskan sebuah topik kepada setiap kelompok. Siswa dapat mempersiapkan presentasi untuk mengajar orang lain caranya menjadi siap bagi Kedatangan Kedua. Pertimbangkan untuk menyediakan papan poster atau beberapa lembar kertas dan spidol berwarna untuk membantu siswa membuat presentasi mereka. Imbaulah mereka untuk menggunakan aplikasi Perpustakaan Injil, Penuntun bagi Tulisan Suci, dan sumber-sumber daya lainnya untuk membantu mereka bersiap. Setiap presentasi dapat menyertakan elemen-elemen ini:
Pernyataan kebenaran yang dipilih oleh atau ditugaskan kepada kelompok
Gagasan-gagasan spesifik tentang bagaimana remaja dapat menerapkan apa yang mereka pelajari agar lebih siap untuk bertemu Juruselamat
Tulisan suci terkait, pernyataan dari seorang pemimpin Gereja, atau petikan dari Untuk Kekuatan Remaja: Penuntun untuk Membuat Pilihan mengenai topik terkait
Gambar, poster, meme, atau representasi visual lainnya yang dapat membantu seseorang memahami cara bersiap bagi Kedatangan Kedua
Jika siswa membutuhkan bimbingan tambahan, Anda dapat menyediakan bagi kelompok-kelompok tersebut sebuah bagian dari selebaran berikut yang berkaitan dengan topik bahasan mereka.
Presiden Dieter F. Uchtdorf, saat itu di Presidensi Utama, mengajarkan:
Kota kuno Babel sudah menjadi reruntuhan. Kemegahannya sudah lama hilang. Tetapi keduniawian dan kejahatan Babel masih ada. Sekarang tanggung jawab kita untuk hidup sebagai orang-orang percaya dalam dunia penuh ketidakpercayaan .… Kita akan harus tetap tenang di bawah tekanan teman sebaya, tidak terkesan oleh tren populer atau nabi palsu, tidak memedulikan cemoohan orang fasik, menolak godaan si jahat, dan mengatasi kemalasan kita sendiri. (Dieter F. Uchtdorf, “Jangan Takut, Percaya Saja ,” Liahona , November 2015, 77–78)
Presiden Russell M. Nelson mengingatkan kita:
Setiap kali Anda melakukan apa pun yang membantu siapa pun —di sisi tabir mana pun—mengambil langkah dengan membuat perjanjian dengan Allah dan menerima tata cara pembaptisan dan bait suci penting mereka, Anda membantu mengumpulkan Israel. Ini sesederhana itu. (Russell M. Nelson, dalam “Yang Jadi Harapan Israel ” [kebaktian remaja sedunia, 3 Juni 2018], broadcasts.ChurchofJesusChrist.org )
Sister Carol F. McConkie, mantan Penasihat Pertama di Presidensi Umum Remaja Putri, menjelaskan:
Dengan iman kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya, kita dapat menjadi bersih, tanpa noda, ketika kita menolak bagi diri kita sendiri segala kefasikan dan dengan sungguh-sungguh bertobat. Kita dibaptiskan dengan air untuk pengampunan dosa-dosa. Jiwa kita dipersucikan ketika kita menerima Roh Kudus dengan hati terbuka. Setiap minggu, kita mengambil bagian dalam tata cara sakramen. Dalam roh pertobatan, dengan hasrat yang tulus bagi kebajikan, kita membuat perjanjian bahwa kita bersedia untuk mengambil ke atas diri kita nama Kristus, mengingat Dia, dan menaati perintah-perintah-Nya agar kita boleh selalu memiliki Roh-Nya bersama kita. (Carol F. McConkie, “Berhiaskan Kekudusan ,” Liahona , Mei 2017, 10)
Ajaklah setiap kelompok untuk berbagi presentasi mereka dengan yang lain. Pastikan bahwa, sebagai bagian dari presentasi mereka, siswa berbagi gagasan mereka mengenai bagaimana para remaja dapat menerapkan apa yang mereka pelajari.
Menerapkan apa yang telah Anda pelajari
Presiden Dallin H. Oaks dari Presidensi Utama mengundang kita untuk mempertimbangkan apa yang akan kita lakukan hari ini jika kita mengetahui kapan tepatnya Kedatangan Kedua.
Bagaimana jika hari kedatangan-Nya adalah besok? Jika kita mengetahui bahwa kita akan bertemu dengan Tuhan besok—melalui kematian dini kita atau melalui kedatangan-Nya yang tidak terduga—apakah yang akan kita lakukan hari ini? Pengakuan apa yang akan kita buat? Tindakan apa yang akan kita hentikan? Persoalan apa yang akan kita selesaikan? Pengampunan apa yang akan kita berikan? Kesaksian apa yang akan kita sampaikan?
Jika kita akan melakukan hal-hal tersebut pada saat itu, mengapa tidak sekarang? Mengapa tidak mencari kedamaian saat kedamaian dapat diperoleh? (Dallin H. Oaks, “Persiapan bagi Kedatangan Kedua ,” Liahona , Mei 2004, 9)
Dari undangan Presiden Oaks dan apa yang Anda telaah hari ini, tulislah dalam jurnal penelaahan Anda sesuatu yang Anda merasa terdorong untuk lakukan agar lebih siap untuk bertemu Juruselamat. Kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
Rintangan-rintangan apa yang mungkin menghalangi apa yang telah Roh dorong untuk Anda lakukan?
Tindakan apa yang dapat membantu Anda mengatasi rintangan-rintangan yang Anda hadapi? Bagaimana Anda dapat bersandar kepada Juruselamat?
Apa yang telah Anda rasakan hari ini mengenai manfaat dari bersiap sekarang bagi Kedatangan Kedua Juruselamat?
Jika patut, siswa dapat berbagi apa yang Roh telah dorong untuk mereka lakukan untuk bersiap bagi kembalinya Juruselamat. Anda dapat mengakhiri pelajaran dengan mengingatkan siswa bahwa Bapa Surgawi dan Yesus Kristus berhasrat agar kita bersiap bagi Kedatangan Kedua dan memandangnya sebagai hari yang penuh sukacita.
Mungkin membantu untuk meyakinkan siswa bahwa karena kasih Bapa Surgawi dan Yesus Kristus bagi kita semua, Mereka ingin kita siap untuk dan tidak takut akan peristiwa-peristiwa yang mendahului Kedatangan Kedua.
Pertimbangkan untuk menayangkan video “Men’s Hearts Shall Fail Them ” dari kode waktu 00:00 hingga 00:54. Ajaklah siswa untuk memikirkan mengapa Presiden Russell M. Nelson mungkin merasa berbeda mengenai kematian daripada terhadap wanita yang bersamanya di pesawat. Anda dapat menanyakan reaksi berbeda apa yang mungkin ditunjukkan orang mengenai Kedatangan Kedua Juruselamat. Siswa dapat berbagi mengapa menurut mereka orang akan bereaksi terhadap kembalinya Juruselamat secara berbeda-beda.
Anda dapat mengingatkan siswa bahwa ada di seluruh Ajaran dan Perjanjian, Juruselamat mengajarkan apa yang dapat kita lakukan untuk memastikan agar kita memandang Kedatangan Kedua-Nya sebagai hari yang indah.
3:26
Jika siswa membutuhkan tambahan pemahaman mengenai perintah Juruselamat “pergilah kamu keluar dari Babilon” (Ajaran dan Perjanjian 133:5 ), Anda dapat berbagi bahwa di zaman Perjanjian Lama, kota Babel adalah tempat kejahatan besar. Dalam ayat-ayat ini, Babilon adalah simbol keduniawian. Pertanyaan pembahasan dapat mencakup yang berikut:
Dapat berarti apa ketika Tuhan mengarahkan kita untuk pergi “keluar dari Babilon”?
Apa saja yang dapat remaja lakukan untuk memisahkan diri mereka dari pengaruh-pengaruh duniawi?
Bagaimana hal-hal ini dapat mempersiapkan kita bagi Kedatangan Kedua?