Ikhtisar Perencanaan Induk

Presidensi Area mengarahkan upaya-upaya perencanaan induk di area. Upaya-upaya ini dilakukan di tingkat dewan koordinasi atau multipasak. Presidensi Area menugaskan Tujuh Puluh Area untuk mengawasi pengembangan sebuah rencana induk dengan dukungan dari direktur untuk urusan duniawi (DTA) dan stafnya.

Perencanaan induk pada tingkat dewan koordinasi atau multipasak paling cocok di lokasi di mana Gereja berkembang pesat, di mana ada kesempatan untuk mengonsolidasikan ruang gedung pertemuan, atau di mana terdapat tingkat kepadatan anggota yang tinggi.

Tujuh Puluh Area dan DTA serta stafnya bekerja dengan para pemimpin imamat lokal untuk membuat dan menerapkan rencana induk jangka panjang (minimum lima tahun).

Mereka melakukan ini dengan umumnya mengikuti langkah-langkah ini:

1. Tujuh Puluh Area mengadakan pertemuan dewan koordinasi atau multipasak untuk membahas doktrin, asas dan pedoman, serta statistik pasak.

2. DTA dan stafnya bekerja dengan presiden pasak untuk memproyeksikan pertumbuhan dan mengidentifikasi tren masa datang.

3. Presiden pasak mengidentifikasi perubahan batas apa pun yang diperlukan untuk memperkuat keluarga, anggota, dan unit.

4. Staf DTA mengidentifikasi solusi gedung pertemuan yang dapat mendukung rencana imamat.

5. Tujuh Puluh Area, para presiden pasak, dan DTA serta stafnya menyelesaikan rencana induk. DTA, bersama Tujuh Puluh Area bila memungkinkan, menyajikan rencana induk kepada Presidensi Area untuk persetujuan area.

   Setelah mendapat persetujuan dari Presidensi Area, DTA mengirimkan rencana induk ke Departemen Fasilitas Gedung Pertemuan untuk peninjauan dan persetujuan bersama.

6. Presiden pasak mengirimkan perubahan batas yang diidentifikasi.

7. Staf DTA menyiapkan proyek untuk dimasukkan dalam rencana tahunan gedung pertemuan.

8. Tujuh Puluh Area, para presiden pasak, dan DTA serta stafnya secara teratur memutakhirkan rencana jika diperlukan.