Pemanggilan Misi
Bab 3: Pelajaran 2—Rencana Keselamatan Bapa Surgawi


“Bab 3: Pelajaran 2—Rencana Keselamatan Bapa Surgawi,” Mengkhotbahkan Injil-Ku: Penuntun untuk Membagikan Injil Yesus Kristus (2023)

“Bab 3: Pelajaran 2,” Mengkhotbahkan Injil-Ku

Bab 3: Pelajaran 2

Rencana Keselamatan Bapa Surgawi

Patung Kristus

Orang-Orang Mungkin Bertanya-tanya

  • Apakah tujuan kehidupan?

  • Dari mana saya berasal?

  • Apakah ada Allah yang peduli pada saya? Bagaimana saya bisa merasakan bahwa Dia peduli?

  • Bagaimana saya bisa percaya kepada Allah ketika begitu banyak hal buruk terjadi?

  • Mengapa terkadang hidup begitu sulit? Bagaimana saya dapat menemukan kekuatan selama masa-masa ini?

  • Bagaimana saya bisa menjadi orang yang lebih baik?

  • Apakah yang terjadi setelah saya meninggal?

Injil Yesus Kristus yang dipulihkan membantu kita menjawab pertanyaan-pertanyaan penting dari jiwa. Melalui Injil, kita belajar tentang identitas ilahi kita dan potensi kekal kita sebagai anak-anak Allah. Injil memberi kita harapan dan membantu kita menemukan kedamaian, kebahagiaan, dan makna. Menjalankan Injil membantu kita tumbuh dan menemukan kekuatan sewaktu kita menghadapi tantangan kehidupan.

Allah menginginkan yang terbaik untuk anak-anak-Nya dan berhasrat memberi kita berkat terbesar-Nya, yaitu kebakaan dan hidup yang kekal (lihat Musa 1:39; Ajaran dan Perjanjian 14:7). Karena Dia mengasihi kita, Dia telah menyediakan sebuah rencana bagi kita untuk menerima berkat-berkat ini. Dalam tulisan suci, rencana ini disebut rencana keselamatan, rencana kebahagiaan yang besar, dan rencana penebusan (lihat Alma 42:5, 8, 11, 13, 15, 16, 31).

Dalam rencana Allah, kita masing-masing melakukan perjalanan melalui kehidupan prafana, kelahiran, kehidupan fana, kematian, dan kehidupan setelah kematian. Allah telah menyediakan apa yang kita butuhkan selama perjalanan ini sehingga setelah kita mati, kita akhirnya dapat kembali ke hadirat-Nya dan menerima kegenapan sukacita.

Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah. Melalui Pendamaian dan Kebangkitan-Nya, Yesus memungkinkan bagi kita masing-masing untuk menerima kebakaan dan kehidupan kekal.

Selama kehidupan kita di bumi, kita tidak mengingat kehidupan prafana kita. Kita juga tidak sepenuhnya memahami kehidupan setelah kematian. Namun, Allah telah mengungkapkan banyak kebenaran tentang bagian-bagian dari perjalanan kekal kita ini. Kebenaran-kebenaran ini memberikan pengetahuan yang cukup bagi kita untuk memahami tujuan hidup, mengalami sukacita, dan memiliki harapan akan hal-hal baik yang akan datang. Pengetahuan ini adalah harta sakral untuk membimbing kita selama kita berada di bumi.

Saran untuk Pengajaran

Bagian ini menyediakan garis besar contoh untuk membantu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Itu juga mencakup contoh pertanyaan dan ajakan yang dapat Anda gunakan.

Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, pertimbangkan dengan doa yang sungguh-sungguh situasi dan kebutuhan rohani setiap orang. Putuskan apa yang paling membantu untuk diajarkan. Bersiaplah untuk mendefinisikan istilah-istilah yang mungkin tidak dipahami orang-orang. Rencanakan sesuai dengan berapa banyak waktu yang Anda miliki, ingatlah untuk membuat pelajaran singkat.

Pilih tulisan suci untuk digunakan sewaktu Anda mengajar. Bagian “Landasan Doktrin” dari pelajaran mencakup banyak kitab suci yang bermanfaat.

Pertimbangkan pertanyaan mana yang akan diajukan sewaktu Anda mengajar. Rencanakan ajakan untuk disampaikan yang akan mendorong setiap orang untuk bertindak.

Tekankan berkat-berkat yang dijanjikan Allah, dan bagikan kesaksian Anda tentang apa yang Anda ajarkan.

misionaris mengajar keluarga

Yang Dapat Anda Ajarkan kepada Orang-Orang dalam 15–25 Menit

Pilih satu atau lebih asas berikut mengenai rencana keselamatan untuk diajarkan. Landasan doktrin untuk setiap asas disediakan setelah garis besar ini.

Kehidupan Prafana: Tujuan dan Rencana Allah bagi Kita

  • Kita semua adalah anak-anak roh Allah. Dia menciptakan kita menurut gambar-Nya sendiri.

  • Kita hidup bersama Allah sebelum kita dilahirkan ke bumi. Kita adalah anggota keluarga-Nya. Dia mengenal dan mengasihi kita masing-masing.

  • Allah telah menyediakan sebuah rencana untuk kebahagiaan dan kemajuan kita dalam kehidupan ini dan dalam kekekalan.

  • Di kehidupan prafana, kita memilih untuk mengikuti rencana Allah. Ini berarti datang ke bumi agar kita dapat mengambil langkah selanjutnya dalam kemajuan kekal kita.

  • Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah. Dia memungkinkan kita untuk memiliki kebakaan dan hidup yang kekal.

Penciptaan

  • Di bawah arahan Allah, Yesus Kristus menciptakan bumi.

Kejatuhan Adam dan Hawa

  • Adam dan Hawa adalah yang pertama dari anak-anak roh Allah yang datang ke bumi. Allah menciptakan tubuh mereka dan menempatkan mereka di Taman Eden.

  • Adam dan Hawa melanggar, diusir dari taman, dan dipisahkan dari hadirat Allah. Peristiwa ini disebut Kejatuhan.

  • Setelah Kejatuhan, Adam dan Hawa menjadi fana. Sebagai makhluk fana, mereka dapat belajar, maju, dan memiliki anak. Mereka juga mengalami kesedihan, dosa, dan kematian.

  • Kejatuhan adalah langkah maju bagi umat manusia. Kejatuhan memungkinkan kita untuk dilahirkan di bumi dan maju dalam rencana Bapa Surgawi.

Kehidupan Kita di Bumi

  • Dalam rencana Allah, kita perlu datang ke bumi untuk menerima tubuh jasmani, belajar, dan bertumbuh.

  • Di bumi, kita belajar berjalan dengan iman. Namun, Bapa Surgawi tidak meninggalkan kita sendirian. Dia telah menyediakan banyak karunia dan bimbingan untuk membantu kita kembali ke hadirat-Nya.

Pendamaian Yesus Kristus

  • Masing-masing dari kita berdosa, dan kita masing-masing akan mati. Karena Allah mengasihi kita, Dia mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, ke bumi untuk menebus kita dari dosa dan kematian.

  • Karena kurban pendamaian Yesus, kita dapat diampuni dan dibersihkan dari dosa-dosa kita. Hati kita dapat diubah menjadi lebih baik sewaktu kita bertobat. Ini memungkinkan kita untuk kembali ke hadirat Allah dan menerima kegenapan sukacita.

  • Karena Kebangkitan Yesus, kita semua akan dibangkitkan setelah kita mati. Ini berarti bahwa roh dan tubuh setiap orang akan dipersatukan kembali, dan kita masing-masing akan hidup selamanya dalam tubuh yang telah disempurnakan dan dibangkitkan.

  • Yesus Kristus menawarkan penghiburan, harapan, dan penyembuhan. Kurban pendamaian-Nya adalah ekspresi tertinggi dari kasih-Nya. Semua yang tidak adil dalam kehidupan dapat dijadikan benar melalui Pendamaian Yesus Kristus.

Dunia Roh

  • Ketika tubuh jasmani kita mati, roh kita terus hidup di dunia roh. Ini adalah keadaan pemelajaran dan persiapan sementara sebelum Kebangkitan.

  • Injil Yesus Kristus diajarkan di dunia roh, dan kita dapat terus tumbuh dan maju.

Kebangkitan, Keselamatan, dan Permuliaan

  • Setelah waktu kita di dunia roh, Kebangkitan adalah langkah berikutnya dalam perjalanan kekal kita.

  • Kebangkitan adalah bersatunya kembali roh dan tubuh kita. Kita masing-masing akan dibangkitkan dan memiliki tubuh jasmani yang disempurnakan. Kita akan hidup selamanya. Ini dimungkinkan oleh Pendamaian dan Kebangkitan Juruselamat.

Penghakiman dan Kerajaan-Kerajaan Kemuliaan

  • Ketika kita dibangkitkan, Yesus Kristus akan menjadi hakim kita. Dengan sangat sedikit pengecualian, semua anak Allah akan menerima tempat dalam sebuah kerajaan kemuliaan.

  • Meskipun kita semua akan dibangkitkan, tidak semua dari kita akan menerima kemuliaan kekal yang sama. Yesus akan menghakimi kita menurut iman, perbuatan, dan pertobatan kita dalam kefanaan dan di dunia roh. Kita bisa kembali hidup di hadirat Allah jika kita setia.

Pertanyaan yang Dapat Anda Ajukan Kepada Orang-Orang

Pertanyaan-pertanyaan berikut adalah contoh dari apa yang dapat Anda tanyakan kepada orang-orang. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda melakukan percakapan yang bermakna dan memahami kebutuhan dan perspektif seseorang.

  • Apa yang Anda rasakan sebagai tujuan hidup?

  • Apa yang membuat Anda bahagia?

  • Dalam tantangan apa Anda membutuhkan bantuan Allah?

  • Apa yang telah Anda pelajari dari tantangan yang Anda hadapi?

  • Apa yang Anda ketahui tentang Yesus Kristus? Bagaimana kehidupan dan misi-Nya telah memengaruhi kehidupan Anda?

Ajakan yang Dapat Anda Sampaikan

  • Maukah Anda bertanya kepada Allah dalam doa untuk membantu Anda mengetahui bahwa apa yang kami ajarkan adalah benar? (Lihat “Wawasan Pengajaran: Doa”di bagian terakhir pelajaran 1.)

  • Maukah Anda menghadiri gereja bersama kami hari Minggu ini untuk belajar lebih banyak tentang apa yang telah kami ajarkan?

  • Maukah Anda membaca Kitab Mormon dan berdoa untuk mengetahui bahwa itu adalah firman Allah? (Anda dapat menyarankan pasal atau ayat tertentu.)

  • Maukah Anda mengikuti teladan Yesus dan dibaptiskan? (Lihat “Ajakan untuk Dibaptiskan dan Dikukuhkan,” yang langsung mendahului pelajaran 1.)

  • Bolehkan kami menjadwalkan kunjungan kami berikutnya?

grafis rencana keselamatan

Landasan Doktrin

Bagian ini menyediakan doktrin dan tulisan suci untuk Anda telaah guna memperkuat pengetahuan dan kesaksian Anda tentang Injil dan untuk membantu Anda mengajar.

galaksi

Kehidupan Prafana: Tujuan dan Rencana Allah bagi Kita

Kita Adalah Anak-Anak Allah, dan Kita Hidup bersama Dia Sebelum Kita Lahir

Allah adalah Bapa dari roh kita. Kita secara harfiah adalah anak-anak-Nya, diciptakan menurut gambar-Nya. Kita masing-masing memiliki kodrat ilahi sebagai anak Allah. Pengetahuan ini dapat membantu kita melewati masa-masa sulit dan dapat mengilhami kita untuk menjadi yang terbaik.

Kita hidup bersama Allah sebagai anak-anak roh-Nya sebelum kita dilahirkan di bumi. Kita adalah anggota keluarga-Nya.

Presiden M. Russell Ballard

“Ada satu identitas penting yang kita semua miliki sekarang dan selamanya, yang tidak boleh kita lupakan, dan yang hendaknya kita syukuri. Itu adalah bahwa Anda adalah dan selalu menjadi putra atau putri Allah dengan akar rohani dalam kekekalan.

“… Memahami kebenaran ini—benar-benar memahaminya dan menerimanya—mengubah hidup. Kebenaran ini memberi Anda identitas luar biasa yang tidak pernah dapat direbut dari Anda oleh siapa pun. Tetapi lebih dari itu, kebenaran ini seharusnya memberi Anda perasaan berharga yang luar biasa dan perasaan akan nilai diri Anda yang tak terbatas. Akhirnya, itu memberi Anda tujuan hidup yang ilahi, mulia, dan berharga” (M. Russell Ballard, “Children of Heavenly Father” [Kebaktian Universitas Brigham Young, 3 Maret 2020], 2, speeches.byu.edu).

Kita Memilih untuk Datang ke Bumi

Bapa Surgawi kita mengasihi kita dan berhasrat agar kita menjadi seperti Dia. Dia adalah makhluk yang dipermuliakan dengan tubuh jasmani yang mulia.

Dalam kehidupan prafana kita, kita belajar bahwa Allah memiliki rencana bagi kita untuk menjadi seperti Dia. Salah satu bagian dari rencana-Nya adalah bahwa kita akan meninggalkan rumah surgawi kita dan datang ke bumi untuk menerima tubuh jasmani. Kita juga perlu memperoleh pengalaman dan mengembangkan iman selama waktu jauh dari hadirat Allah. Kita tidak akan ingat hidup bersama Allah. Namun, Dia akan menyediakan apa yang kita butuhkan agar kita dapat kembali hidup bersama-Nya.

Hak pilihan, atau kebebasan dan kemampuan untuk memilih, merupakan bagian esensial dari rencana Allah bagi kita. Dalam kehidupan prafana kita, kita masing-masing memilih untuk mengikuti rencana Allah dan datang ke bumi agar kita dapat mengambil langkah selanjutnya dalam kemajuan kekal kita. Kita memahami bahwa selama kita ada di sini, kita akan memiliki banyak kesempatan baru untuk bertumbuh dan mengalami sukacita. Kita juga mengerti bahwa kita akan menghadapi tentangan. Kita akan mengalami godaan, cobaan, kesedihan, dan kematian.

Dalam memilih untuk datang ke bumi, kita memercayai kasih dan pertolongan Allah. Kita memercayai rencana-Nya untuk keselamatan kita.

Bapa Surgawi Memilih Yesus Kristus untuk Menebus Kita

Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah. Sebelum datang ke bumi, kita tahu bahwa kita tidak dapat kembali ke hadirat Allah sendirian. Bapa Surgawi memilih Yesus Kristus, Putra sulung-Nya, untuk memungkinkan kita kembali kepada-Nya dan memiliki kehidupan kekal.

Yesus dengan rela menerima. Dia setuju untuk datang ke bumi dan menebus kita melalui kurban pendamaian-Nya. Pendamaian dan Kebangkitan-Nya akan memungkinkan tujuan Allah bagi kita terpenuhi.

Penelaahan Tulisan Suci

Anak-Anak Allah

Tujuan Allah

Kehidupan Prafana

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

matahari terbenam di atas lautan

Penciptaan

Rencana Bapa Surgawi menyediakan penciptaan bumi, di mana anak-anak roh-Nya akan menerima tubuh jasmani dan memperoleh pengalaman. Kehidupan kita di bumi diperlukan bagi kita untuk maju dan menjadi seperti Allah.

Di bawah arahan Bapa Surgawi, Yesus Kristus menciptakan bumi dan semua makhluk hidup. Bapa Surgawi kemudian menciptakan pria dan wanita menurut gambar-Nya sendiri. Penciptaan adalah ungkapan kasih Allah dan hasrat-Nya agar kita memiliki kesempatan untuk bertumbuh.

Penelaahan Tulisan Suci

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Penciptaan

  • Gospel Topics [Topik Injil]: “Creation [Penciptaan]

Leaving the Garden of Eden [Meninggalkan Taman Eden], oleh Joseph Brickey

Kejatuhan Adam dan Hawa

Sebelum Kejatuhan

Adam dan Hawa adalah yang pertama dari anak-anak roh Bapa Surgawi yang datang ke bumi. Allah menciptakan tubuh jasmani mereka menurut gambar-Nya sendiri dan menempatkan mereka di Taman Eden. Di taman mereka tidak bersalah, dan Allah memenuhi kebutuhan mereka.

Saat Adam dan Hawa berada di taman, Allah memerintahkan mereka untuk tidak memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Jika mereka mematuhi perintah ini, mereka dapat tetap tinggal di taman. Namun, mereka tidak akan dapat maju dengan belajar dari pertentangan dan tantangan kefanaan. Mereka tidak akan dapat mengetahui sukacita karena mereka tidak dapat mengalami kesedihan dan rasa sakit.

Setan menggoda Adam dan Hawa untuk makan buah terlarang, dan mereka memilih untuk melakukannya. Karena pilihan ini, mereka diusir dari taman dan dipisahkan dari hadirat Allah. Peristiwa ini disebut Kejatuhan.

Setelah Kejatuhan

Setelah Kejatuhan, Adam dan Hawa menjadi fana. Tidak lagi dalam keadaan tidak bersalah, mereka memahami dan mengalami yang baik maupun yang jahat. Mereka dapat menggunakan hak pilihan mereka untuk memilih di antara keduanya. Karena Adam dan Hawa menghadapi pertentangan dan tantangan, mereka dapat belajar dan maju. Karena mereka mengalami kesedihan, mereka juga bisa mengalami sukacita. (Lihat 2 Nefi 2:22–25.)

Terlepas dari kesulitan mereka, Adam dan Hawa merasa bahwa menjadi fana adalah berkat yang besar. Salah satu berkatnya adalah mereka bisa memiliki anak. Ini menyediakan jalan bagi anak-anak roh Allah lainnya untuk datang ke bumi dan menerima tubuh jasmani.

Mengenai berkat-berkat Kejatuhan, baik Adam maupun Hawa bersukacita. Hawa berkata, “Kalau bukan dikarenakan pelanggaran kita, kita tidak akan pernah mempunyai [anak-anak], dan tidak pernah akan mengetahui yang baik dari yang jahat, serta kegembiraan akan penebusan kita, serta hidup kekal yang Allah karuniakan bagi semua orang yang patuh” (Musa 5:11; lihat juga ayat 10).

Penelaahan Tulisan Suci

Di Taman

Kejatuhan

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Kejatuhan Adam dan Hawa,” “Hak Pilihan

  • Gospel Topics [Topik Injil]: “Fall of Adam and Eve [Kejatuhan Adam dan Hawa],” “Agency and Accountability [Hak Pilihan dan Pertanggungjawaban]

Kehidupan Kita di Bumi

Banyak orang bertanya-tanya, “Mengapa saya ada di bumi ini?” Kehidupan kita di bumi adalah bagian esensial dari rencana Allah untuk kemajuan kekal kita. Tujuan utama kita adalah bersiap untuk kembali ke hadirat Allah dan menerima kegenapan sukacita. Diuraikan di bawah ini adalah beberapa cara bahwa kehidupan di bumi mempersiapkan kita untuk hal ini.

anak lelaki tersenyum

Menerima Tubuh Jasmani

Salah satu tujuan datang ke bumi adalah untuk menerima tubuh jasmani di mana roh kita dapat berdiam. Tubuh kita adalah ciptaan Allah yang sakral dan menakjubkan. Dengan tubuh jasmani, kita dapat melakukan, mempelajari, dan mengalami banyak hal yang tidak dapat dilakukan oleh roh kita. Kita dapat maju dengan cara yang tidak bisa kita lakukan sebagai roh.

Karena tubuh kita fana, kita mengalami rasa sakit, penyakit, dan coban-cobaan lainnya. Pengalaman-pengalaman ini dapat membantu kita mempelajari kesabaran, rasa iba, dan sifat-sifat ilahi lainnya. Itu dapat menjadi bagian dari jalan kita menuju sukacita. Memilih yang benar ketika sulit dilakukan sering kali adalah bagaimana iman, harapan, dan kasih amal menjadi bagian dari karakter kita.

Belajar Menggunakan Hak Pilihan dengan Bijaksana

Tujuan lain dari kefanaan adalah untuk belajar menggunakan hak pilihan kita dengan bijaksana—untuk memilih apa yang benar. Belajar untuk menggunakan hak pilihan kita dengan bijaksana adalah esensial untuk menjadi seperti Allah.

Bapa Surgawi dan Yesus Kristus mengajari kita apa yang benar dan memberikan perintah-perintah untuk membimbing kita menuju kebahagiaan. Setan menggoda kita untuk berbuat salah, menginginkan kita sengsara seperti dirinya. Kita menghadapi pertentangan antara yang baik dan yang jahat, yang diperlukan dalam belajar menggunakan hak pilihan kita (lihat 2 Nefi 2:11).

Sewaktu kita mematuhi Allah, kita bertumbuh dan menerima berkat-berkat yang dijanjikan-Nya. Ketika kita tidak patuh, kita menjauhkan diri kita dari-Nya dan menerima konsekuensi dosa. Meskipun terkadang tampak sebaliknya, dosa pada akhirnya membawa ketidakbahagiaan. Sering kali berkat-berkat dari kepatuhan—dan dampak dari dosa—tidak langsung nyata atau terlihat secara lahiriah. Tapi itu pasti, karena Allah itu adil.

Bahkan ketika kita melakukan yang terbaik, kita semua berdosa dan “telah kehilangan kemuliaan Allah” (Roma 3:23). Mengetahui hal ini, Bapa Surgawi menyediakan cara bagi kita untuk bertobat agar kita dapat kembali kepada-Nya.

Pertobatan mendatangkan kuasa Penebus kita, Yesus Kristus, ke dalam kehidupan kita (lihat Helaman 5:11). Sewaktu kita bertobat, kita menjadi dibersihkan dari dosa melalui kurban pendamaian Yesus Kristus dan karunia Roh Kudus (lihat 3 Nefi 27:16–20). Melalui pertobatan, kita mengalami sukacita. Jalan kembali kepada Bapa Surgawi kita terbuka bagi kita, karena Dia penuh belas kasih. (Lihat “Pertobatan” di pelajaran 3.)

Belajar Berjalan dengan Iman

Tujuan lain dari kehidupan ini adalah untuk memperoleh pengalaman yang hanya dapat diperoleh melalui berpisahnya kita dari Bapa Surgawi. Karena kita tidak melihat Dia, kita perlu belajar berjalan dengan iman (lihat 2 Korintus 5:6–7).

Allah tidak meninggalkan kita sendirian dalam perjalanan ini. Dia telah menyediakan Roh Kudus untuk membimbing, menguatkan, dan menguduskan kita. Dia juga telah menyediakan tulisan suci, nabi, doa, dan Injil Yesus Kristus.

Setiap bagian dari pengalaman fana kita—sukacita dan kesedihan, keberhasilan dan kemunduran—dapat membantu kita tumbuh sewaktu kita mempersiapkan diri untuk kembali kepada Allah.

Penelaahan Tulisan Suci

Waktu untuk Tumbuh dan Maju

Pilihan

Baik dan Jahat

Dosa

Kita Harus Bersih untuk Bersama Allah

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Fana, Kefanaan,” “Kemalangan

  • Gospel Topics [Topik Injil]: “Mortality [Kefanaan],” “Adversity [Kemalangan]

Pendamaian Yesus Kristus

Karena Kejatuhan Adam dan Hawa, kita semua tunduk pada dosa dan kematian. Kita tidak dapat mengatasi sendiri dampak dari dosa dan kematian. Dalam rencana keselamatan Bapa Surgawi kita, Dia menyediakan cara untuk mengatasi dampak dari Kejatuhan agar kita dapat kembali kepada-Nya. Sebelum dunia diciptakan, Dia memilih Yesus Kristus untuk menjadi Juruselamat dan Penebus kita.

Hanya Yesus Kristus yang dapat menebus kita dari dosa dan kematian. Dia adalah Putra Allah secara harfiah. Dia menjalani kehidupan tanpa dosa, sepenuhnya taat kepada Bapa-Nya. Dia siap dan bersedia untuk melakukan kehendak Bapa Surgawi.

Pendamaian Juruselamat mencakup penderitaan-Nya di Getsemani, penderitaan dan kematian-Nya di kayu salib, serta Kebangkitan-Nya. Dia menderita di luar pemahaman—sedemikian besar sehingga Dia mengeluarkan darah dari setiap pori (lihat Ajaran dan Perjanjian 19:18).

Pendamaian Yesus Kristus adalah peristiwa paling mulia dalam seluruh sejarah umat manusia. Melalui kurban pendamaian-Nya, Yesus menjadikan rencana Bapa bekerja. Kita tidak akan berdaya tanpa Pendamaian Yesus Kristus karena kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri dari dosa dan kematian (lihat Alma 22:12–15).

Pengurbanan Juruselamat kita merupakan ungkapan kasih tertinggi bagi Bapa-Nya dan bagi kita. “Lebarnya dan panjangnya dan tingginya” kasih Kristus melampaui pemahaman kita (Efesus 3:18; lihat juga ayat 19).

The Crucifixion [Penyaliban], oleh Harry Anderson

Yesus Kristus Mengatasi Kematian untuk Semua

Ketika Yesus Kristus mati di kayu salib, roh-Nya dipisahkan dari tubuh-Nya. Pada hari ketiga, roh dan tubuh-Nya dipersatukan kembali, tidak pernah terpisahkan lagi. Dia menampakkan diri kepada banyak orang, menunjukkan kepada mereka bahwa Dia memiliki tubuh baka dari daging dan tulang. Penyatuan kembali roh dan tubuh ini disebut Kebangkitan.

Sebagai manusia fana, kita masing-masing akan mati. Namun, karena Yesus menang atas kematian, setiap orang yang lahir di bumi akan dibangkitkan. Kebangkitan adalah karunia ilahi bagi semua orang, diberikan melalui belas kasihan dan kasih karunia penebusan Juruselamat. Roh dan tubuh setiap orang akan dipersatukan kembali, dan kita masing-masing akan hidup selamanya dalam tubuh yang disempurnakan dan dibangkitkan. Jika bukan karena Yesus Kristus, kematian akan mengakhiri semua harapan untuk keberadaan masa depan bersama Bapa Surgawi (lihat 2 Nefi 9:8–12).

Yesus Memungkinkan Kita Dibersihkan dari Dosa-Dosa Kita

Untuk memahami harapan yang dapat kita terima melalui Kristus, kita perlu memahami hukum keadilan. Ini adalah hukum yang tidak berubah yang membawa konsekuensi atas tindakan kita. Kepatuhan kepada Allah membawa konsekuensi positif, dan ketidakpatuhan membawa konsekuensi negatif. (Lihat Alma 42:14–18.) Ketika kita berdosa, kita menjadi tidak bersih secara rohani, dan tidak ada hal yang tidak bersih yang dapat hidup di hadirat Allah (lihat 3 Nefi 27:19).

Jesus Praying in Gethsemane [Yesus Berdoa di Getsemani], oleh Harry Anderson

Selama kurban pendamaian Yesus Kristus, Dia berdiri menggantikan kita, menderita, dan membayar hukuman atas dosa-dosa kita (lihat 3 Nefi 27:16–20). Rencana Allah memberi kuasa kepada Yesus Kristus untuk melakukan penghubungan atas nama kita—untuk berdiri di antara kita dan keadilan (lihat Mosia 15:9). Karena kurban pendamaian Yesus, Dia dapat menuntut hak belas kasihan-Nya atas nama kita sewaktu kita menjalankan iman menuju pertobatan (lihat Moroni 7:27; Ajaran dan Perjanjian 45:3–5). “Demikianlah belas kasihan dapat memuaskan tuntutan keadilan, dan mengelilingi [kita] dalam lengan keselamatan” (Alma 34:16).

Hanya melalui karunia Pendamaian Juruselamat dan pertobatan kita kita dapat kembali hidup bersama Allah. Sewaktu kita bertobat, kita diampuni dan dibersihkan secara rohani. Kita dibebaskan dari beban rasa bersalah atas dosa-dosa kita. Jiwa kita yang terluka disembuhkan. Kita dipenuhi dengan sukacita (lihat Alma 36:24).

Meskipun kita tidak sempurna dan mungkin gagal lagi, ada lebih banyak kasih karunia, kasih, dan belas kasihan di dalam Yesus Kristus daripada kegagalan, kekurangan, atau dosa di dalam diri kita. Allah selalu siap dan bersemangat untuk merangkul kita saat kita berpaling kepada-Nya dan bertobat (lihat Lukas 15:11–32). Tidak ada dan tidak seorang pun “akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita” (Roma 8:39).

Yesus Mengambil ke atas Diri-Nya Rasa Sakit, Kesengsaraan, dan Kelemahan Kita

Dalam kurban pendamaian-Nya, Yesus Kristus mengambil ke atas diri-Nya rasa sakit, kesengsaraan, dan kelemahan kita. Karena itu, Dia tahu “bagaimana menyokong umat-Nya menurut kelemahan mereka” (Alma 7:12; lihat juga ayat 11). Dia mengundang, “Marilah kepada-Ku,” dan sewaktu kita melakukannya, Dia memberi kita kelegaan, harapan, kekuatan, perspektif, dan penyembuhan (Matius 11:28; lihat juga ayat 29–30).

Sewaktu kita bersandar pada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya, Dia dapat membantu kita menanggung pencobaan, penyakit, dan rasa sakit kita. Kita dapat dipenuhi dengan sukacita, kedamaian, dan penghiburan. Semua yang tidak adil mengenai kehidupan dapat dijadikan benar melalui Pendamaian Yesus Kristus.

Penelaahan Tulisan Suci

Pendamaian Juruselamat

Kebangkitan

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci: “Yesus Kristus,” “Mendamaikan, Pendamaian,” “Kasih Karunia

  • Gospel Topics [Topik Injil]: “Jesus Christ [Yesus Kristus],” “Atonement of Jesus Christ [Pendamaian Yesus Kristus],” “Grace [Kasih Karunia]

keluarga mengunjungi makam

Dunia Roh

Banyak orang bertanya-tanya, “Apa yang terjadi setelah saya mati?” Rencana keselamatan menyediakan beberapa jawaban penting untuk pertanyaan ini.

Kematian adalah bagian dari “rencana penuh belas kasihan” Allah bagi kita (2 Nefi 9:6). Alih-alih sebagai akhir dari keberadaan kita, kematian adalah langkah selanjutnya dalam kemajuan kekal kita. Untuk menjadi seperti Allah, kita harus mengalami kematian dan kemudian menerima tubuh yang disempurnakan dan dibangkitkan.

Ketika tubuh jasmani kita mati, roh kita terus hidup di dunia roh. Ini adalah keadaan pemelajaran dan persiapan sementara sebelum Kebangkitan dan Penghakiman Terakhir. Pengetahuan kita dari kehidupan fana tetap bersama kita.

Di dunia roh, orang-orang yang menerima dan mengamalkan Injil Yesus Kristus “diterima ke dalam keadaan kebahagiaan, yang disebut firdaus” (Alma 40:12). Anak-anak kecil juga diterima ke dalam firdaus ketika mereka meninggal.

Roh-roh di firdaus akan tenteram dari kesusahan dan kesedihan mereka. Mereka akan melanjutkan pertumbuhan rohani mereka, melakukan pekerjaan Allah dan memberikan pelayanan kepada orang lain. Mereka akan mengajarkan Injil kepada mereka yang tidak menerimanya selama kehidupan fana mereka (lihat Ajaran dan Perjanjian 138:32–37, 57–59).

Di dunia roh, orang-orang yang tidak dapat menerima Injil di bumi, atau yang memilih untuk tidak mengikuti perintah-perintah, akan mengalami beberapa keterbatasan (lihat Ajaran dan Perjanjian 138:6–37; Alma 40:6–14). Namun, karena Allah itu adil dan penuh belas kasihan, mereka akan memiliki kesempatan untuk diajari Injil Yesus Kristus. Jika mereka menerimanya dan bertobat, mereka akan ditebus dari dosa-dosa mereka (lihat Ajaran dan Perjanjian 138:58; lihat juga 138:31–35; 128:22). Mereka akan disambut ke dalam kedamaian firdaus. Mereka pada akhirnya akan menerima sebuah tempat di kerajaan kemuliaan berdasarkan pilihan yang mereka buat dalam kefanaan dan di dunia roh.

Kita tetap berada di dunia roh sampai kita dibangkitkan.

Penelaahan Tulisan Suci

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci, “Firdaus

Kebangkitan, Keselamatan, dan Permuliaan

Kebangkitan

Rencana Allah memungkinkan bagi kita untuk bertumbuh dan menerima kehidupan kekal. Setelah waktu kita di dunia roh, Kebangkitan adalah langkah kita selanjutnya dalam pertumbuhan itu.

Kebangkitan adalah penyatuan kembali tubuh dan roh kita. Kita masing-masing akan dibangkitkan. Ini dimungkinkan oleh Pendamaian dan Kebangkitan Juruselamat. (Lihat Alma 11:42–44.)

Ketika kita dibangkitkan, kita masing-masing akan memiliki tubuh jasmani yang disempurnakan, bebas dari rasa sakit dan penyakit. Kita akan baka, hidup selamanya.

Keselamatan

Karena kita semua akan dibangkitkan, kita semua akan diselamatkan—atau memperoleh keselamatan—dari kematian jasmani. Karunia ini diberikan kepada kita melalui kasih karunia Yesus Kristus.

Kita juga dapat diselamatkan—atau mendapatkan keselamatan—dari konsekuensi yang dituntut oleh hukum keadilan atas dosa-dosa kita. Karunia ini juga dimungkinkan melalui jasa dan belas kasihan Yesus Kristus sewaktu kita bertobat. (Lihat Alma 42:13–15, 21–25).

Permuliaan

Permuliaan, atau kehidupan kekal, adalah tingkat kebahagiaan dan kemuliaan tertinggi di kerajaan selestial. Permuliaan adalah karunia bersyarat. Presiden Russell M. Nelson mengajarkan, “Syarat-syarat yang harus dipenuhi mencakup iman kepada Tuhan, pertobatan, pembaptisan, menerima Roh Kudus, dan tetap setia terhadap tata cara-tata cara serta perjanjian-perjanjian bait suci” (“Keselamatan dan Permuliaan,” Liahona, Mei 2008, 9).

Permuliaan berarti hidup bersama Allah selamanya dalam keluarga kekal. Itu adalah mengenal Allah dan Yesus Kristus, menjadi seperti Mereka, dan mengalami kehidupan yang Mereka nikmati.

Penelaahan Tulisan Suci

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

  • Penuntun bagi Tulisan Suci, “Kebangkitan.”

  • Gospel Topics [Topik Injil]: “Resurrection [Kebangkitan],” “Salvation [Keselamatan]

sinar matahari bersinar menembus awan

Penghakiman dan Kerajaan-Kerajaan Kemuliaan

Catatan: Saat pertama kali mengajar tentang kerajaan-kerajaan kemuliaan, ajarkan pada tingkat dasar menurut kebutuhan dan pemahaman seseorang.

Ketika kita dibangkitkan, Yesus Kristus akan menjadi hakim kita yang adil dan penuh belas kasihan. Dengan sangat sedikit pengecualian, kita masing-masing akan menerima tempat di kerajaan kemuliaan. Meskipun kita semua akan dibangkitkan, tidak semua dari kita akan menerima kemuliaan kekal yang sama (lihat Ajaran dan Perjanjian 88:22–24, 29–34; 130:20–21; 132:5).

Individu-individu yang tidak memiliki kesempatan untuk sepenuhnya memahami dan mematuhi hukum Allah selama kehidupan fana mereka akan diberi kesempatan itu di dunia roh. Yesus akan menghakimi setiap orang menurut iman, perbuatan, hasrat, dan pertobatannya dalam kefanaan dan di dunia roh (lihat Ajaran dan Perjanjian 138:32–34, 57–59).

Tulisan suci mengajarkan tentang kerajaan kemuliaan selestial, terestrial, dan telestial. Masing-masing adalah manifestasi dari kasih, keadilan, dan belas kasihan Allah

Mereka yang menjalankan iman kepada Kristus, bertobat dari dosa-dosa mereka, menerima tata cara Injil, menepati perjanjian mereka, menerima Roh Kudus, dan bertahan sampai akhir akan diselamatkan di kerajaan selestial. Kerajaan ini juga akan mencakup orang-orang yang tidak memiliki kesempatan untuk menerima Injil selama kehidupan fana mereka tetapi “akan menerimanya dengan segenap hati mereka” dan melakukannya di dunia roh (Ajaran dan Perjanjian 137:8; lihat juga ayat 7). Anak-anak yang meninggal sebelum usia pertanggungjawaban (delapan tahun) juga akan diselamatkan di kerajaan selestial (lihat Ajaran dan Perjanjian 137:10).

Dalam tulisan suci, kerajaan selestial dibandingkan dengan kemuliaan atau kecemerlangan matahari. (Lihat Ajaran dan Perjanjian 76:50–70).

Orang-orang yang hidup terhormat “yang tidak menerima kesaksian tentang Yesus dalam daging, tetapi sesudahnya menerimanya” akan mendapat tempat di kerajaan terestrial (Ajaran dan Perjanjian 76:74). Hal yang sama berlaku bagi mereka yang tidak gagah berani dalam kesaksian mereka tentang Yesus. Kerajaan ini dibandingkan dengan kemuliaan bulan. (Lihat Ajaran dan Perjanjian 76:71–80).

Mereka yang melanjutkan dalam dosa mereka dan tidak bertobat dalam kehidupan ini atau menerima Injil Yesus Kristus di dunia roh akan menerima ganjaran mereka di kerajaan telestial. Kerajaan ini dibandingkan dengan kemuliaan bintang-bintang. (Lihat Ajaran dan Perjanjian 76:81–86).

Penelaahan Tulisan Suci

Pelajari Lebih Lanjut tentang Asas Ini

Garis Besar Pelajaran Singkat hingga Sedang

Garis besar berikut adalah contoh dari apa yang dapat Anda ajarkan kepada seseorang jika Anda hanya memiliki waktu yang singkat. Saat menggunakan garis besar ini, pilih satu atau lebih asas untuk diajarkan. Landasan doktrin untuk setiap asas disediakan di awal pelajaran.

Sewaktu Anda mengajar, ajukan pertanyaan dan dengarkan. Sampaikan ajakan yang akan membantu orang-orang belajar bagaimana tumbuh lebih dekat dengan Allah. Salah satu ajakan penting adalah agar orang tersebut bertemu dengan Anda lagi. Panjang pelajaran akan tergantung pada pertanyaan yang Anda ajukan dan tindakan mendengarkan yang Anda lakukan.

Yang Dapat Anda Ajarkan kepada Orang-Orang dalam 3–10 Menit

  • Kita semua adalah anak-anak roh Allah. Kita adalah anggota keluarga-Nya. Dia mengenal dan mengasihi kita masing-masing.

  • Allah telah menyediakan sebuah rencana untuk kebahagiaan dan kemajuan kita dalam kehidupan ini dan dalam kekekalan.

  • Dalam rencana Allah, kita perlu datang ke bumi untuk menerima tubuh jasmani, belajar, dan bertumbuh.

  • Yesus Kristus adalah sentral bagi rencana Allah. Dia memungkinkan bagi kita untuk memiliki kehidupan kekal.

  • Di bawah arahan Allah, Yesus menciptakan bumi.

  • Pengalaman kita di bumi dimaksudkan untuk membantu kita mempersiapkan diri untuk kembali ke hadirat Allah.

  • Setiap dari kita berdosa, dan kita masing-masing akan mati. Karena Allah mengasihi kita, Dia mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, ke bumi untuk menebus kita dari dosa dan kematian.

  • Semua yang tidak adil dalam kehidupan dapat dijadikan benar melalui Pendamaian Yesus Kristus.

  • Ketika tubuh jasmani kita mati, roh kita terus hidup. Pada akhirnya kita semua akan dibangkitkan. Ini berarti bahwa roh dan tubuh setiap orang akan dipersatukan kembali, dan kita masing-masing akan hidup selamanya dalam tubuh yang telah disempurnakan dan dibangkitkan.

  • Ketika kita dibangkitkan, Yesus Kristus akan menjadi hakim kita. Dengan sangat sedikit pengecualian, semua anak Allah akan menerima tempat di kerajaan kemuliaan. Kita bisa kembali hidup di hadirat Allah jika kita setia.