Bab 23
Berkat-Berkat dari Bait Suci Kudus
“Tata cara bait suci menjadi berkat tertinggi yang Gereja miliki.”
Dari Kehidupan Gordon B. Hinckley
“Saya percaya bahwa tidak ada anggota Gereja yang telah menerima yang terbaik yang Gereja ini miliki untuk diberikan sampai dia telah menerima berkat-berkat bait sucinya di rumah Tuhan,” tutur Presiden Gordon B. Hinckley dalam sesi imamat konferensi umum Oktober 1997. “Oleh sebab itu, kita melakukan segala yang kita tahu untuk mempercepat pembangunan bangunan-bangunan sakral ini dan membuat berkat-berkat yang diterima di dalamnya lebih tersedia untuk umum.”1 Dia menyebutkan beberapa bait suci yang sedang dalam berbagai tahap perencanaan dan pembangunan, dan kemudian dia mengeluarkan pengumuman yang akan mengubah kehidupan orang di seluruh dunia:
“Ada banyak kawasan di Gereja yang terpencil, di mana anggotanya sedikit dan kemungkinan untuk tumbuh pesat adalah kecil di waktu dekat ini. Apakah mereka yang tinggal di tempat-tempat seperti ini disangkal untuk menerima berkat-berkat tata cara bait suci untuk selamanya? Sewaktu mengunjungi sebuah kawasan seperti itu beberapa bulan yang lalu, kami merenungkan dengan doa yang sungguh-sungguh pertanyaan ini. Jawabannya, kami percaya, datang terang dan jelas.
Kami akan membangun bait suci-bait suci kecil di beberapa kawasan ini .… Itu [akan] dibangun sesuai dengan standar bait suci, yang lebih tinggi daripada standar gedung pertemuan. Itu [akan] mengakomodasi baptisan untuk orang mati, pelayanan pemberkahan, pemeteraian, dan semua tata cara lain untuk dilakukan di rumah Tuhan baik bagi yang masih hidup maupun yang sudah meninggal.”2
Ilham untuk rencana ini telah dimulai lebih dari 20 tahun sebelumnya, ketika Presiden Hinckley sedang melayani sebagai ketua Komite Bait Suci Gereja. Khawatir bahwa banyak Orang Suci Zaman Akhir tidak memiliki akses yang mudah terhadap berkat-berkat bait suci, dia menulis dalam buku jurnalnya, “Gereja dapat membangun [banyak] bait suci yang lebih kecil untuk biaya Bait Suci Washington [yang waktu itu sedang dibangun]. Bait suci-bait suci akan dibangun dekat dengan orang-orang alih-alih mengharuskan orang-orang mengadakan perjalanan yang sangat jauh untuk pergi ke bait suci.”3
Pada tahun 1997 sebuah wahyu dari Tuhan mendatangkan gagasan ini ke dalam kehidupan. Presiden Hinckley membagikan sesuatu mengenai wahyu itu ketika dia mengucapkan doa pengudusan untuk Bait Suci Colonia Juárez Chihuahua Meksiko. “Di sinilah di Meksiko Bagian Utara,” dia berdoa, “bahwa Engkau mewahyukan gagasan dan rencana untuk sebuah bait suci yang lebih kecil, lengkap dengan setiap detail yang diperlukan, tetapi yang ukurannya cocok dengan kebutuhan dan keadaan keanggotaan Gereja di kawasan kebun anggur-Mu ini. Wahyu itu memunculkan sebuah hasrat dan doa untuk membantu umat-Mu dari koloni-koloni ini yang telah jujur dan setia.”4
Enam bulan setelah mengumumkan rencana untuk membangun bait suci-bait suci yang lebih kecil, Presiden Hinckley mengeluarkan satu pengumuman lain:
“Kami telah mengadakan perjalanan jauh di antara para anggota Gereja. Saya telah berada bersama banyak anggota yang memiliki kemampuan ekonomi lemah. Tetapi di dalam hati mereka terdapat iman yang membara mengenai pekerjaan zaman akhir ini. Mereka mengasihi Gereja. Mereka mengasihi Injil. Mereka mengasihi Tuhan dan ingin melakukan kehendak-Nya. Mereka membayar persepuluhan mereka, walaupun jumlahnya kecil. Mereka membuat pengorbanan besar untuk mengunjungi bait suci. Mereka mengadakan perjalanan berhari-hari sekaligus memakai bus-bus murah dan dengan kapal-kapal tua. Mereka menabung uang mereka agar memungkinkan mereka bisa pergi.
Mereka memerlukan bait suci yang letaknya dekat—kecil, indah, siap melayani. Oleh sebab itu, saya mengambil kesempatan ini untuk mengumumkan kepada seluruh Gereja sebuah program untuk membangun kira-kira 30 bait suci yang lebih kecil segera ….
Ini akan menjadi pekerjaan yang sangat besar. Belum pernah hal seperti ini dicoba sebelumnya .… Total bait suci baru akan berjumlah 47 selain 51 yang sekarang sudah beroperasi. Saya rasa akan lebih baik jika kita menambahkan 2 bait suci lagi untuk menjadikannya genap 100 pada akhir abad ini, yaitu 2.000 tahun ‘sejak kedatangan Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus dalam daging’ (A&P 20:1). Dalam program ini kita bergerak pada skala kecepatan seperti yang belum pernah ada sebelumnya.”5
Pada 1 Oktober 2000, Presiden Hinckley menguduskan Bait Suci Boston Massachusetts, bait suci yang ke-100 yang beroperasi. Sebelum akhir tahun, dia menguduskan dua bait suci di Brasil. Dan ketika dia wafat pada tanggal 27 Januari 2008, Gereja memiliki 124 bait suci yang beroperasi, dengan 13 lagi sudah diumumkan akan dibangun. Dari 124 bait suci yang beroperasi, Presiden Hinckley telah berperan serta dalam perencanaan dan pembangunan sebagian besar darinya dan telah secara pribadi menguduskan 85 di antaranya.
Bahkan sewaktu Presiden Hinckley mengumumkan bait suci-bait suci baru dalam jumlah besar, dan bahkan sewaktu dia mengagumi keindahannya, dia mengingatkan para Orang Suci mengenai tujuan bangunan sakral itu: untuk memberkati individu dan keluarga, satu per satu. Berbicara mengenai Bait Suci San Diego Kalifornia, dia berkata: “Sungguh itu bangunan yang sangat indah. Tetapi dengan segala keindahan bangunan itu, bangunan itu hanya sarana untuk tujuan akhir dan bukan akhir dari tujuannya sendiri. Sarana itu dibangun dan dikuduskan untuk pelaksanaan tata cara-tata cara sakral yang Tuhan telah ungkapkan di zaman ini.”6
Pada kesempatan lain dia mengatakan: “Tidak seorang pun memiliki semua yang Injil miliki sampai dia mampu menerima [tata cara-tata cara Injil]. Dan tanggung jawab tersebut ada di pundak kita untuk memastikan bahwa sarana-sarana tersebut tersedia. Saya tidak tahu berapa lama lagi saya diperlukan, tetapi saya harap untuk mengakhiri hari-hari saya membangun bait suci-bait suci Tuhan, memanfaatkan bait suci untuk orang-orang sehingga mereka dapat memiliki berkat-berkat besar yang bisa diperoleh [di sana].”7
Ajaran-Ajaran Gordon B. Hinckley
1
Bait suci adalah ungkapan kesaksian kita, dan itu melambangkan hal penting dalam peribadatan kita.
Setiap bait suci yang dibangun oleh Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir berdiri sebagai ungkapan kesaksian umat ini bahwa Allah Bapa Kekal kita hidup, bahwa Dia memiliki sebuah rencana untuk memberkati putra dan putri-Nya dari semua generasi, bahwa Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus, yang lahir di Betlehem di Yudea dan disalibkan di kayu salib di Golgota, adalah Juruselamat dan Penebus dunia, yang kurban Pendamaian-Nya memungkinkan digenapinya rencana tersebut dalam kehidupan kekal setiap orang yang menerima dan menjalankan Injil.8
Segala sesuatu yang terjadi dalam bait suci adalah hal yang meneguhkan dan memuliakan. Itu berbicara mengenai kehidupan di sini dan kehidupan setelah kematian. Itu berbicara mengenai pentingnya individu sebagai anak Allah. Itu berbicara mengenai pentingnya keluarga sebagai ciptaan Yang Mahakuasa. Itu berbicara mengenai kekekalan hubungan pernikahan. Itu berbicara mengenai pergi ke kemuliaan yang lebih tinggi. Itu adalah sebuah tempat terang, tempat kedamaian, tempat kasih di mana kita berhubungan dengan hal-hal kekekalan.9
Setiap bait suci … sebenarnya telah berdiri sebagai monumen bagi kepercayaan kita dalam kebakaan jiwa manusia, bahwa fase kehidupan fana ini yang melaluinya kita lewati adalah bagian dari sebuah kemajuan yang berkelanjutan, boleh dikatakan demikian, dan sepasti di sini ada kehidupan, di sana akan ada kehidupan. Itu adalah kepercayaan kukuh kita. Itu terjadi melalui Pendamaian Juruselamat, dan bait suci menjadi, seperti yang telah saya katakan, jembatan dari kehidupan ini ke kehidupan yang akan datang. Bait suci adalah mengenai hal-hal kekekalan.10
Bangunan yang unik dan indah ini, dan tata cara yang diselenggarakan di dalamnya, mewakilkan puncak dari peribadatan kita. Tata cara-tata cara ini menjadi ungkapan paling mendalam dalam teologi kita.11
Hal-hal yang sakral patut dipertimbangkan secara sakral .… Ketika Anda meninggalkan pintu-pintu Rumah Tuhan, setialah pada kepercayaan sakral untuk tidak berbicara mengenai apa yang kudus dan suci.
Tuhan berfirman, “Ingatlah bahwa apa yang datang dari atas adalah sakral, dan mesti diucapkan dengan hati-hati, dan dengan desakan dari Roh.” (A&P 63:64). Dan sekali lagi, “Janganlah mempermainkan apa yang sakral.” (A&P 6:12).12
2
Melalui tata cara-tata cara bait suci, kita menerima berkat-berkat penting Injil.
Bait suci-bait suci ini, yang sekarang memenuhi bumi, diperlukan untuk penggenapan menyeluruh Pendamaian Juruselamat. Di sini, di bawah wewenang Imamat Kudus, akan dilaksanakan tata cara-tata cara itu yang menuntun tidak saja pada keselamatan, tetapi juga pada permuliaan kekal.13
Yesus Kristus, Putra Allah, memberikan nyawa-Nya di kayu salib di Kalvari sebagai pendamaian untuk dosa-dosa umat manusia. Dia adalah kurban perwakilan untuk setiap dari kita. Melalui kurban tersebut datang janji akan kebangkitan untuk semua orang. Ini telah datang melalui kasih karunia Allah, tanpa upaya di pihak manusia. Dan selain ini, melalui kunci-kunci imamat kudus yang dianugerahkan kepada Dua Belas oleh Tuhan ketika Dia berjalan di antara mereka, di mana kunci-kunci ini dipulihkan dalam dispensasi ini oleh mereka yang memegangnya di zaman dahulu—melalui ini telah datang berkat-berkat tambahan besar, termasuk tata cara-tata cara unik dan menakjubkan yang dilaksanakan dalam rumah Tuhan. Hanya dalam tata cara-tata cara itu dapat diwujudkan “kegenapan imamat.” (A&P 124:28).14
Tata cara-tata cara bait suci [adalah] berkat-berkat penting yang dapat diberikan Gereja.15
Berkat-berkat bait suci untuk pria dan wanita yang layak untuk masuk ke dalamnya … mencakup pembasuhan dan pengurapan agar kita bersih di hadapan Tuhan. Itu mencakup pelayanan petunjuk di mana kita diberi suatu pemberkahan akan kewajiban-kewajiban yang memotivasi kita untuk berperilaku selaras dengan asas-asas Injil. Itu mencakup tata cara-tata cara pemeteraian di mana yang diikat di bumi diikat di surga, yang menyediakan keberlanjutan keluarga.16
Saya [pernah] dipanggil ke rumah sakit untuk berada di sisi tempat tidur seorang ibu yang berada dalam tahap akhir penyakit serius. Dia meninggal tidak berapa lama kemudian, meninggalkan suami dan empat anaknya, termasuk seorang anak lelaki berusia enam tahun. Terdapat kesedihan, mendalam dan memilukan serta tragis. Tetapi bersinar melalui air mata mereka adalah iman yang indah dan pasti sepasti sekarang ada perpisahan yang menyedihkan, kelak akan ada reuni yang menggembirakan, karena pernikahan itu telah dimulai dengan pemeteraian untuk waktu fana dan kekekalan di rumah Tuhan, di bawah wewenang imamat kudus ….
Banyak yang telah melakukan perjalanan [sangat jauh] untuk menerima berkat-berkat pernikahan bait suci. Saya pernah melihat sekelompok Orang Suci Zaman Akhir dari Jepang yang—sebelum dibangunnya sebuah bait suci di tanah air mereka—tidak makan agar mereka dapat mengadakan perjalanan panjang ke Bait Suci Laie Hawaii. Sebelum kita memiliki sebuah bait suci di Johannesburg, kami bertemu dengan mereka yang telah pergi tanpa kebutuhan-kebutuhan pokok agar bisa mengadakan perjalanan naik pesawat sejauh 7.000 mil (11.000 km) dari Afrika Selatan ke bait suci di Surrey, Inggris. Terdapat cahaya dalam mata mereka dan senyuman pada wajah mereka dan kesaksian dari bibir mereka bahwa pengorbanan itu sangat sepadan dengan semua biaya yang dikeluarkan.
Dan saya ingat mendengar di Selandia Baru bertahun-tahun yang lalu kesaksian dari seorang pria dari bagian jauh Australia yang, sebelumnya telah dimeteraikan melalui wewenang sipil dan kemudian menjadi anggota Gereja bersama istri dan anak-anaknya, telah mengadakan perjalanan melintasi benua yang luas itu, kemudian menyeberangi Laut Tasman ke Auckland, dan terus ke bait suci di lembah Waikato yang indah. Saya teringat kata-katanya, “Kami tidak mampu untuk datang. Harta duniawi kami hanya terdiri dari mobil tua, perabot rumah tangga, dan piring-piring kami. Saya berkata kepada keluarga saya, ‘Kita tidak mampu untuk pergi.’ Lalu saya memandang ke wajah-wajah istri cantik saya dan anak-anak kami, dan saya berkata, ‘Kita tidak mampu untuk tidak pergi. Jika Tuhan berkehendak memberi saya kekuatan, saya dapat bekerja dan mendapatkan uang cukup untuk membeli mobil lain dan perabot dan piring-piring, tetapi jika saya kehilangan orang-orang yang saya kasihi ini, saya benar-benar akan miskin baik dalam kehidupan ini maupun dalam kekekalan.’”17
Tidaklah mengherankan, brother dan sister yang terkasih, bahwa dengan dibukanya … bait suci-bait suci saya telah melihat air mata dari pria-pria kuat yang telah memeluk istri mereka di altar rumah-rumah sakral ini. Saya telah melihat air mata para ayah dan ibu sewaktu mereka memeluk anak-anak mereka di altar-altar yang sama ini. Melalui kuasa yang dilaksanakan di sini mereka telah mengetahui bahwa tidak ada waktu atau kematian yang dapat menghancurkan ikatan-ikatan yang telah mengikat mereka bersama.18
3
Bait suci adalah tempat kudus pelayanan di mana kita menerima tata cara-tata cara penyelamatan mewakili mereka yang telah meninggal tanpa menerima Injil.
Tetapi ada begitu banyak orang yang pernah hidup di bumi dan yang belum pernah memiliki kesempatan untuk mendengarkan Injil. Akankah mereka disangkali berkat-berkat seperti yang ditawarkan dalam bait suci Tuhan?
Melalui para wakil yang hidup yang berdiri mewakili orang-orang yang telah meninggal, tata cara-tata cara yang sama tersedia bagi mereka yang telah pergi dari kefanaan. Di dunia roh mereka kemudian bebas untuk menerima atau menolak tata cara-tata cara di bumi tersebut yang dilaksanakan untuk mereka, termasuk baptisan, pernikahan, dan pemeteraian hubungan-hubungan keluarga. Tidak boleh ada pemaksaan dalam pekerjaan Tuhan, tetapi harus ada kesempatan.19
Ini adalah tempat kudus pelayanan. Kebanyakan pekerjaan yang dilakukan dalam rumah sakral ini dilaksanakan secara perwakilan mewakili mereka yang telah meninggal. Saya tahu tidak ada pekerjaan lain yang dapat dibandingkan dengannya. Itu hampir lebih menyerupai kurban perwakilan Anak Allah mewakili seluruh umat manusia daripada pekerjaan lain yang saya tahu. Terima kasih tidak diharapkan dari mereka yang telah meninggal menjadi penerima pelayanan kudus ini. Itu adalah pelayanan dari orang yang masih hidup mewakili yang sudah mati. Itu adalah pelayanan yang pada intinya tindakan tidak mementingkan diri.20
Anak lelaki dan perempuan dalam jumlah besar telah … diingatkan bahwa bait suci-bait suci ini tidak saja untuk orangtua mereka tetapi juga untuk mereka. Ketika berusia 12 tahun, mereka boleh memasuki rumah Tuhan dan berdiri sebagai wakil bagi mereka yang sudah meninggal. Sungguh itu pelayanan yang agung dan tidak mementingkan diri. Sungguh luar biasa bagi remaja kita untuk dilibatkan dalam tindakan yang sangat tidak mementingkan diri ini mewakili orang lain yang tidak berdaya untuk menolong diri mereka sendiri.
Seiring dengan … kegiatan bait suci yang semakin meningkat adalah meningkatnya pekerjaan sejarah keluarga kita. Komputer dengan beragam konsekuensinya mempercepat pekerjaan, dan orang-orang memanfaatkan teknik-teknik baru yang ditawarkan kepada mereka. Bagaimana mungkin orang tidak memahami dengan kesimpulan bahwa Tuhan berada di balik semua ini? Sewaktu fasilitas komputer meningkat, jumlah bait suci tumbuh untuk mengakomodasi pekerjaan sejarah keluarga yang dipercepat.21
Kita bertanggung jawab untuk memberkati, berkat kekal, semua yang pernah hidup di bumi, generasi-generasi pria dan wanita tak terhitung jumlahnya yang pernah hidup di bumi, semua yang saat ini hidup di bumi, dan semua yang akan hidup di bumi. Tanggung jawab kita sangat besar. Kita harus berdiri sedikit lebih tinggi dan bekerja sedikit lebih keras untuk menuntaskannya.22
Mereka yang berada di alam lain, yang rohnya masih hidup, akan bersukacita dan berbahagia sewaktu mereka bangkit dan maju menuju jalan “kebakaan dan kehidupan kekal” (Musa 1:39).23
4
Berkat-berkat besar menunggu kita sewaktu kita menjaga diri kita layak dan sering pergi ke bait suci.
Saya memberikan … sebuah tantangan untuk Anda semua hari ini untuk menertibkan kehidupan Anda, untuk layak pergi ke rumah Tuhan dan di sana mengambil berkat-berkat yang khusus untuk Anda .… Persyaratannya banyak, tetapi berkat-berkatnya jauh lebih banyak.24
Saya mendorong umat kita di mana pun mereka berada, dengan segala kemampuan yang ada pada saya untuk meyakinkan Anda, untuk hidup layak memegang rekomendasi bait suci, untuk memperolehnya dan menghargainya sebagai aset yang berharga, dan untuk melakukan lebih banyak upaya untuk pergi ke rumah Tuhan dan mengambil roh dan berkat-berkat yang tersedia di dalamnya.25
Baik Anda dapat sering pergi [ke bait suci] atau tidak, penuhilah persyaratan untuk memperoleh rekomendasi bait suci dan simpanlah rekomendasi itu dalam saku Anda. Itu akan menjadi pengingat bagi Anda mengenai apa yang diharapkan dari Anda sebagai Orang Suci Zaman Akhir.26
Saya yakin bahwa setiap pria atau wanita yang pergi ke bait suci dalam roh ketulusan dan iman meninggalkan rumah Tuhan itu dan menjadi pria atau wanita yang lebih baik. Kita semua memerlukan peningkatan secara terus-menerus dalam kehidupan kita. Terkadang kita perlu meninggalkan kebisingan dan hiruk-pikuk dunia dan melangkah masuk ke dalam rumah Allah yang sakral, di sana untuk merasakan Roh-Nya dalam suasana kekudusan dan kedamaian.27
Bangunan sakral ini menjadi sekolah petunjuk dalam hal-hal yang manis dan sakral tentang Allah. Di sini kita dijelaskan rencana dari Bapa yang pengasih mewakili para putra dan putri-Nya dari segala generasi. Di sini disajikan di hadapan kita sketsa tentang penggambaran perjalanan kekal manusia dari kehidupan prafana ke kehidupan ini dan menuju ke kehidupan selanjutnya. Kebenaran-kebenaran pokok dan mendasar diajarkan dengan kejelasan dan kesederhanaan yang baik menurut pengertian bagi semua yang mendengar ….
Bait suci juga adalah tempat untuk memperoleh ilham dan wahyu pribadi. Legiun adalah mereka yang di saat-saat stres, ketika keputusan sulit harus dibuat dan masalah-masalah yang membingungkan harus ditangani, telah datang ke bait suci dalam roh puasa dan doa untuk mencari arahan ilahi. Banyak yang telah bersaksi bahwa sementara suara-suara wahyu tidak didengar, kesan-kesan mengenai jalan yang harus diikuti dirasakan pada saat itu atau di kemudian hari yang menjadi jawaban terhadap doa-doa mereka.
Bait suci adalah sumber kebenaran kekal. “Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya” (Yohanes 4:14). Di sini diajarkan kebenaran-kebenaran yang ilahi dalam substansinya dan kekal dalam implikasinya.
Bagi mereka yang memasuki rumah ini, rumah ini menjadi rumah perjanjian-perjanjian. Di sini kita berjanji, dengan khusyuk dan sakral, untuk menjalankan Injil Yesus Kristus dalam ungkapan terbaiknya. Kita membuat perjanjian dengan Allah Bapa Kekal kita untuk menjalankan asas-asas itu yang merupakan asas dasar semua agama yang benar.28
Apakah kehidupan dipenuhi dengan kepedulian terhadap diri Anda? Apakah Anda memiliki masalah dan kecemasan serta kekhawatiran? Apakah Anda menginginkan kedamaian dalam hati Anda dan kesempatan untuk bersekutu dengan Tuhan dan merenungkan mengenai jalan-Nya? Pergilah ke rumah Tuhan dan di sana rasakan Roh-Nya dan bersekutu dengan-Nya dan Anda akan memperoleh kedamaian yang tidak akan Anda temukan di tempat lain mana pun.29
Di masa-masa kegelapan, cobalah pergi ke rumah Tuhan dan di sana melupakan hal-hal dari dunia. Terimalah tata cara-tata cara kudus-Nya, dan lakukanlah ini kepada leluhur Anda. Pada akhir suatu sesi dalam bait suci, duduklah dengan tenang dalam ruang selestial dan renungkanlah berkat-berkat yang telah Anda terima atas nama Anda sendiri atau yang telah Anda berikan kepada mereka yang sudah meninggal. Hati Anda akan dipenuhi dengan rasa syukur, dan pikiran akan kenyataan kekal rencana kebahagiaan besar Tuhan akan mengilhami jiwa Anda.30
Di dunia yang kacau, sibuk, penuh persaingan ini, sungguh merupakan kesempatan istimewa memiliki rumah yang kudus di mana kita dapat merasakan pengaruh yang memurnikan dari Roh Tuhan. Unsur-unsur mementingkan diri sendiri senantiasa berada di sekeliling kita. Kita perlu mengatasinya, dan tidak ada cara yang lebih baik selain pergi ke rumah Tuhan dan di sana melayani secara perwakilan bagi orang-orang yang telah meninggal ….
… Saya mendorong Anda untuk memanfaatkan kesempatan istimewa yang penuh berkat ini. Itu akan memurnikan diri Anda. Itu akan menolong kita mengatasi perasaan mementingkan diri dalam kehidupan kita. Secara harfiah itu akan mendatangkan pengaruh yang memurnikan ke dalam hidup kita dan membuat kita menjadi pria dan wanita yang lebih baik.31
Saya tahu kehidupan Anda sibuk. Saya tahu bahwa Anda memiliki banyak untuk dilakukan. Namun saya berjanji kepada Anda bahwa jika Anda mau pergi ke rumah Tuhan, Anda akan diberkati, kehidupan akan menjadi lebih baik bagi Anda. Sekarang, brother dan sister yang terkasih sekalian, mohon sediakan waktu Anda untuk menggunakan kesempatan besar ini untuk pergi ke rumah Tuhan dan di sana mengambil semua berkat luar biasa yang telah tersedia untuk Anda.32
Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran
Pertanyaan
-
Presiden Hinckley berkata bahwa tata cara-tata cara bait suci adalah “ungkapan paling mendalam dalam teologi kita” (bagian 1) dan “Tata cara bait suci menjadi berkat tertinggi yang Gereja miliki” (bagian 2). Apa beberapa berkat yang telah Anda terima melalui tata cara-tata cara ini?
-
Presiden Hinckley berbicara mengenai pria dan wanita yang berurai air mata karena sukacita dalam bait suci (lihat bagian 2). Dari pengalaman Anda, mengapa tata cara-tata cara bait suci menggugah perasaan yang sebegitu dalam?
-
Dari pekerjaan untuk menebus orang mati, Presiden Hinckley berkata, “Sungguh luar biasa bagi remaja kita untuk dilibatkan dalam tindakan yang sangat tidak mementingkan diri ini” (bagian 3). Apa yang orangtua dan remaja dapat lakukan untuk bekerja bersama dalam pelayanan ini?
-
Apa yang dapat kita lakukan untuk menyempatkan waktu untuk melayani dan beribadat di bait suci? Dengan cara-cara apa pelayanan kita di bait suci dapat memengaruhi kehidupan kita di luar bait suci? (Untuk beberapa contoh, lihat bagian 4). Bagaimana pergi bait suci telah memberkati Anda?
Tulisan Suci Terkait
Keluaran 25:8; 1 Raja-Raja 6:11–13; A&P 88:119–120; 109:12–13, 24–28; 110:1–10; 128:22–24
Bantuan Belajar
“Bagikan apa yang Anda pelajari. Sewaktu Anda melakukan ini, pikiran Anda akan menjadi lebih jernih dan kuasa retensi Anda akan meningkat” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 17).