MARI DENGAR SUARA NABI
Sang Penghibur
Berabad-abad yang silam Juruselamat memimpin para murid terkasih-Nya menuju ke Taman Getsemani yang amat disukai-Nya untuk terakhir kali. Yesus menyadari cobaan besar yang akan dihadapi-Nya. Dia menderita sekali, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah” (Markus 14:34).
Kesebelas Rasul tak diragukan lagi merasakan hal itu—namun tidak dapat memahami—bahwa sejumlah peristiwa serius akan terjadi. Yesus telah berbicara tentang meninggalkan mereka. Mereka tahu bahwa Tuhan yang mereka kasihi dan andalkan pergi ke suatu tempat, namun di mana, mereka tidak tahu. Mereka mendengar Dia mengatakan, “Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu …. Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:18, 26).
Saya berharap para remaja tanggap terhadap karunia Roh Kudus yang istimewa ini. Roh penghibur dari Roh Kudus dapat tinggal bersama kita 24 jam dalam sehari: ketika kita bekerja, ketika kita bermain, ketika kita beristirahat. Pengaruhnya yang menguatkan dapat menyertai kita sepanjang tahun, dalam suka maupun duka, ketika kita senang maupun ketika kita susah.
Penghibur ini dapat menyertai kita sewaktu kita berusaha untuk memperbaiki diri. Penghibur juga dapat berfungsi sebagai sumber wahyu untuk memperingatkan kita akan bahaya yang mengancam dan juga menolong menjaga kita agar tidak membuat kesalahan. Penghibur dapat meluaskan naluri alami kita sehingga kita dapat melihat lebih jelas, mendengar lebih cermat, serta mengingat apa yang hendaknya kita ingat. Penghibur adalah suatu cara untuk meningkatkan kebahagiaan kita.
Karena dalam kehidupan ini kita tidak dapat hidup di hadirat Juruselamat sebagaimana Simon Petrus, Yakobus, Yohanes, Maria, Marta, serta yang lainnya hidup bersama-Nya, karunia Roh Kudus dapat menjadi Penghibur dan kompas yang pasti.
Dari sebuah ceramah pada konferensi umum bulan April 1989.