Perpustakaan
Terang Kristus
April 2005


Terang Kristus

Apa yang Setiap Orang Sebut untuk Mengkhotbahkan Injil, Mengajarkan Injil, atau Menjalankan Injil Hendaknya Ketahui

Sebagian besar anggota Gereja memiliki pemahaman dasar mengenai Roh Kudus. Sebagian besar telah mengalami bisikan-bisikannya dan memahami mengapa Roh Kudus disebut sang Penghibur.

Mereka tahu “Roh Kudus … adalah suatu Pribadi dalam bentuk Roh” (A&P 130:22) dan anggota Tubuh Ketuhanan (lihat Pasal-pasal Kepercayaan ke-1).

Namun banyak yang tidak mengetahui bahwa ada Roh lain—“terang Kristus” (A&P 88:7)—sumber ilham lainnya, yang umumnya kita masing-masing miliki dengan anggota keluarga manusia lainnya. Jika kita mengetahui tentang Terang Kristus, kita akan memahami bahwa ada sesuatu di dalam diri semua orang, dan kita dapat menggunakan pemahaman itu dalam keinginan kita untuk membagikan kebenaran.

Roh Kudus dan Terang Kristus berbeda satu sama lain. Meskipun dalam tulisan suci hal itu kadang-kadang diuraikan dengan kata-kata yang sama, keduanya memiliki bentuk yang berbeda dan berlainan. Penting bagi Anda untuk mengetahui tentang keduanya.

Semakin kita mengetahui tentang Terang Kristus, semakin kita mau memahami tentang kehidupan dan semakin kita mau memiliki kasih yang dalam bagi seluruh umat manusia. Kita akan menjadi guru dan misionaris serta orang tua yang lebih baik, dan menjadi pria, wanita, serta anak-anak yang lebih baik. Kita akan memiliki penghargaan yang lebih dalam bagi saudara-saudara kita di Gereja dan bagi mereka yang tidak seiman dan belum menerima anugerah Roh Kudus ke atas diri mereka.

Dalam tulisan suci Terang Kristus diuraikan sebagai “Roh [yang] memberi terang kepada setiap orang yang datang ke dunia” (A&P 84:46; penekanan ditambahkan); “terang yang ada dalam segala hal, yang memberi hidup kepada semua hal, yang merupakan hukum yang dengannya segala hal diatur” (A&P 88:13; lihat juga Yohanes 1:4–9; A&P 84:45–47; 88:6; 93:9).

Dan dalam tulisan suci Terang Kristus juga dijabarkan sebagai “Roh Yesus Kristus” (A&P 84:46), “Roh Tuhan” (2 Korintus 3:18; lihat juga Mosia 25:24), “Roh kebenaran” (A&P 93:26), “terang kebenaran” (A&P 88:6), “Roh Allah” (A&P 46:17), dan “Roh yang Kudus” (A&P 45:57). Beberapa istilah juga digunakan untuk merujuk pada Roh Kudus.

Presidensi Utama telah menulis, “Ada kekuatan yang menyebar ke seluruh dunia yaitu terang dan kehidupan dunia, ‘yang menerangi setiap orang yang datang ke dunia,’ yang terpancar dari hadirat Allah untuk mengisi ruang yang tak terukur besarnya, terang dan kuasa yang Allah anugerahkan dalam tingkatan yang berbeda kepada ‘mereka yang meminta kepada-Nya,’ sesuai dengan iman dan kepatuhan mereka.”1

Terlepas dari apakah ini terang di dalam batin, pengetahuan tentang yang benar dan yang salah, itu disebut Terang Kristus, kepekaan moral, atau suara hati, terang itu dapat memimpin kita untuk mengendalikan tindakan kita—kecuali kita mengabaikannya.

Setiap anak roh Bapa Surgawi kita masuk ke dalam kefanaan untuk menerima tubuh jasmani dan diuji.

“Berfirmanlah Tuhan … mereka adalah hasil pekerjaan tangan-Ku sendiri, dan Kuberikan kepada mereka pengetahuan mereka pada hari Aku menciptakan mereka; dan di Taman Eden Kuberikan kepada manusia hak pilihan bebasnya” (Musa 7:32).

“Oleh karena itu, manusia bebas secara jasmani dan segala sesuatu yang layak untuk manusia diberikan kepada mereka. Dan mereka bebas untuk memilih kemerdekaan dan hidup yang kekal, melalui perantaraan besar bagi semua orang atau untuk memilih penawanan dan kematian sesuai dengan penawanan dan kekuasaan iblis” (2 Nefi 2:27).

Oleh karena itu, kita tahu bahwa “setiap orang dapat bertindak dalam ajaran dan asas yang berkenaan dengan masa depan, sesuai dengan hak pilihan bebas atas moril [kata hak pilihan bebas tidak muncul dalam wahyu] yang telah Aku berikan kepadanya, supaya setiap orang mesti bertanggung jawab atas dosa-dosanya sendiri pada hari penghakiman” (A&P 101:78; penekanan ditambahkan).

Kita diperingatkan untuk “janganlah padamkan Roh” (1 Tesalonika 5:19). Jadi kita dapat melihat bahwa “[semua] orang telah cukup diberi petunjuk, sehingga mereka mengetahui yang baik daripada yang jahat” (2 Nefi 2:5; lihat juga 2 Nefi 2:27). Mereka memiliki hak pilihan bebas mereka, dan mereka bertanggung jawab.

Terang Kristus ini membantu mengembangkan semua hal yang baik, setiap kebajikan (lihat Moroni 7:16). Terang yang menakjubkan dan tidak dapat dihancurkan itu menentang segala sesuatu yang kasar atau buruk atau tidak senonoh atau bejat ataupun jahat (lihat Moroni 7:17).

Suara hati meneguhkan kenyataan akan Roh Kristus dalam diri manusia. Suara hati juga meneguhkan kenyataan akan yang baik dan yang jahat, keadilan, belas kasihan, kehormatan, keberanian, iman, kasih, serta kebajikan, juga hal-hal kebalikannya—kebajikan, keserakahan, kesadisan, kecemburuan (lihat 2 Nefi 2:11, 16). Nilai-nilai semacam itu, meskipun secara jasmani tidak dapat diraba, memenuhi hukum sebab akibat sepasti seperti akibat dari hukum-hukum jasmani (lihat Galatia 6:7–9). Roh Kristus dapat dipersamakan dengan “malaikat pembimbing” bagi setiap orang.2

Roh Kristus dapat menerangi penemu, ilmuwan, pelukis, pemahat, pencipta lagu, aktor, arsitek, pengarang yang menghasilkan hal-hal yang besar dan bahkan terilhami untuk berkat-berkat dan kebaikan bagi seluruh umat manusia.

Roh dapat membisiki petani di ladangnya dan nelayan di perahunya. Roh dapat mengilhami guru di kelas, misionaris dalam menyampaikan pembahasannya. Roh dapat mengilhami siswa yang mendengarkan. Dan yang terpenting, Roh dapat mengilhami suami dan istri, ayah serta ibu.

Terang di dalam batin ini dapat memperingatkan dan menuntun serta membimbing. Namun terang itu dapat tersingkirkan melalui apa saja yang buruk atau tidak layak atau jahat ataupun amoral atau mementingkan diri.

Terang Kristus ada di dalam diri Anda sebelum Anda dilahirkan (lihat A&P 93:23, 29–30), dan itu akan menyertai Anda setiap saat sepanjang hidup Anda dan tidak akan sirna meskipun bagian fana tubuh Anda telah berubah menjadi debu. Terang itu tetap di sana.

Setiap pria, wanita, dan anak-anak dari setiap bangsa, suku, atau ras—semua orang, terlepas di mana pun mereka tinggal atau apa pun kepercayaan mereka atau apa pun yang mereka lakukan—memiliki di dalam diri mereka Terang Kristus yang abadi. Berkenaan dengan hal itu, semua orang diciptakan setara. Terang Kristus dalam diri setiap orang merupakan kesaksian bahwa Allah tidak pilih kasih (lihat A&P 1:35). Dia memperlakukan setiap orang secara setara dalam endowmen itu bersama Terang Kristus.

Adalah penting guru atau misionaris atau orang tua untuk mengetahui bahwa Roh Kudus dapat bekerja melalui Terang Kristus. Seorang guru yang mengajarkan kebenaran Injil tidak merencanakan sesuatu yang asing atau bahkan baru kepada orang dewasa atau anak. Melainkan, misionaris atau guru mengadakan hubungan dengan Roh Kristus yang sudah ada di sana. Mereka akan “terbiasa” dengan Injil. Kemudian pengajaran akan datang “untuk meyakinkan [mereka yang mau mendengarkan] bahwa Yesuslah Kristus, Allah yang Kekal, yang menyatakan diri-Nya kepada semua bangsa” (judul halaman Kitab Mormon).

Selama pelayanan fana-Nya, Yesus mengajarkan Injil-Nya dan meletakkan dasar di atas mana Gereja-Nya akan dibangun. Dasar itu dibangun dari batu-batu ajaran yang tidak dapat dilihat dengan mata fana maupun dirasakan dengan sentuhan; hal itu tidak dapat dilihat dan tidak dapat diraba. Hal itu tidak akan aus maupun hancur. Hal itu tidak dapat dipatahkan atau dimusnahkan atau dihancurkan. Batu-batu ajaran itu tidak dapat dimusnahkan dan dihancurkan.

Batu-batu ajaran itu ada “sejak sebelum adanya bumi” (A&P 124:38), “sejak sebelum dunia dijadikan” (A&P 124:41). Kristus membangun Gereja-Nya di atas batu-batu ajaran itu.

Yesus membicarakan tentang “batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan” (Matius 21:42). Kemudian kemurtadan terjadi di bumi. Garis wewenang imamat dipatahkan. Namun umat manusia tidak ditinggalkan sepenuhnya dan mutlak dalam kegelapan tanpa wahyu ataupun ilham. Gagasan bahwa dengan Penyaliban Kristus surga tertutup dan bahwa surga dibuka pada Penglihatan Pertama tidaklah benar. Terang Kristus akan ada di mana pun untuk menyertai anak-anak Allah; Roh Kudus akan mengunjungi jiwa-jiwa yang mencari Allah. Doa dari orang-orang yang saleh akan dijawab.

Penganugerahan karunia Roh Kudus harus menunggu pemulihan imamat dan masa kelegaan kegenapan zaman, ketika segala sesuatu akan diwahyukan. Pekerjaan bait suci—pekerjaan tata cara—akan diwahyukan kemudian. Selanjutnya mereka yang hidup selama beberapa generasi ketika tata cara-tata cara penting belum ada, ketika baptisan belum ada, akan ditebus. Allah tidak pernah meninggalkan anak-anak-Nya. Dia tidak pernah meninggalkan bumi ini.

Ketika kegenapan Injil-Nya dipulihkan, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir dibangun di atas dasar batu-batu ajaran yang sama.

Karena kita belajar hampir semua hal melalui cara-cara jasmani, mengajarkan ajaran yang tak dapat diraba, yang tidak dapat dilihat atau dirasakan menjadi sangat sulit. Yesus, Sang Maha Guru, mengajarkan ajaran-ajaran tersebut, dan hal itu dapat diajarkan dengan cara yang sama dewasa ini. Adalah tujuan saya untuk memperlihatkan kepada Anda bagaimana Dia, sang Maha Guru, mengajarkannya.

Anda dapat memahami kebenaran-kebenaran rohani sejelas seperti jika batu-batu ajaran itu dapat diraba seperti batu granit atau batu api ataupun batu pualam. Batu pualam akan tunduk di tangan pemahat supaya orang-orang dapat melihat apa yang dia lihat tersembunyi di dalam batu yang tak terbentuk itu. Demikian pula, Anda dapat mengajarkan kepada orang lain untuk melihat—yaitu, untuk memahami—batu-batu ajaran yang tidak dapat diraba dan tidak dapat dilihat ini.

Cara Juruselamat mengajar, dan cara Anda dapat mengajar, keduanya sederhana dan sangat berarti. Jika Anda memilih sebuah benda yang dapat diraba sebagai lambang untuk suatu ajaran, Anda dapat mengajar sebagaimana Dia mengajar. Seorang guru dapat menghubungkan ajaran dengan sebuah benda yang sudah dikenali, yang dapat dilihat dengan mata jasmani.

Yesus membandingkan iman dengan sebuah benih, benih sesawi yang kecil, yang dapat dilihat dan disentuh. Dia memberitahu bagaimana seandainya benih itu dipelihara, benih itu akan tumbuh dan berkembang serta menjadi pohon (lihat Lukas 13:19).

Dia membandingkan kerajaan surga dengan benda sehari-hari yang dapat dilihat. “Kerajaan Surga,” firman-Nya, “seumpama pukat yang dilabuhkan di laut, lalu mengumpulkan berbagai-bagai jenis ikan” (Matius 13:47); dan Dia berfirman, “Hal Kerajaan Surga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu” (Matius 13:44).

Kristus menggunakan sebagai contoh, sebagai lambang, hal-hal biasa seperti garam (lihat Matius 5:13; Markus 9:49–50; Lukas 14:34) dan lilin (lihat Matius 5:15; Markus 4:21; Lukas 8:16; 11:33–36; Wahyu 18:23), seperti hujan (lihat Matius 7:25–27) dan pelangi (lihat Wahyu 4:3; 10:1). Keempat kitab Injil sarat dengan contoh-contoh semacam itu. Demikian pula Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, serta Mutiara yang Sangat Berharga memiliki banyak rujukan serupa. Contoh dan lambang itu ada di mana-mana. Itulah yang digunakan dalam sebuah kisah atau perumpamaan—contoh dari kehidupan nyata untuk mengajarkan sebuah asas atau ajaran yang tidak dapat dilihat maupun diraba.

Satu kali dalam kitab Matius, satu kali dalam Lukas, tiga kali dalam Kitab Mormon, dan tiga kali dalam Ajaran dan Perjanjian, Juruselamat berbicara mengenai seekor induk ayam dan anak-anaknya (lihat Matius 23:37; Lukas 13:34; 3 Nefi 10:4–6; A&P 10:65; 29:2; 43:24). Semua orang mengetahui tentang induk ayam dan anak-anaknya, bahkan anak-anak kecil.

Iman sesungguhnya tidaklah seperti sebuah benih, juga Kerajaan Surga sesungguhnya tidaklah seperti pukat atau harta atau ragi (lihat Lukas 13:21) atau “seorang pedagang yang mencari mutiara yang indah” (Matius 13:45). Namun dengan ilustrasi tersebut, Yesus dapat membuka mata para murid-Nya—bukan mata jasmani mereka melainkan mata pengertian mereka (lihat Matius 13:15; Yohanes 12:40; Kisah para Rasul 28:27; Efesus 1:18; 2 Nefi 16:10; A&P 76:12; 88:11; 110:1).

Dengan mata pengertian, kita melihat hal-hal yang rohani. Dengan roh-roh kita menjangkau keluar, kita dapat menyentuh hal-hal yang rohani dan merasakan nya. Kemudian kita dapat melihat dan kita dapat merasakan hal-hal yang tidak dapat dilihat menurut pengertian jasmani. Ingatlah, Nefi memberitahu saudara-saudara lelakinya yang durhaka, yang menolak pesan dari seorang malaikat, “Kamu sudah tidak dapat merasa, sehingga kamu tidak dapat merasakan firman-Nya” (1 Nefi 17:45; penekanan ditambahkan).

Paulus menulis kepada orang-orang Korintus bahwa “Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah ….

Dan karena kami menafsirkan hal-hal rohani kepada mereka yang mempunyai Roh, kami berkata-kata tentang karunia-karunia Allah dengan perkataan yang bukan diajarkan kepada kami oleh hikmat manusia, tetapi oleh Roh.

Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani” (1 Korintus 2:10, 13–14).

Dalam wahyu modern, Kristus berbicara tentang “terang yang bersinar, yang memberimu terang [dan] yang menerangi matamu, adalah terang yang sama yang menghidupkan pengertian-pengertianmu” (A&P 88:11).

Saya tidak tahu bagaimana mengajar tentang Roh Kristus kecuali mengikuti apa yang Tuhan lakukan ketika Dia mengajarkan kebenaran-kebenaran yang tidak dapat dilihat kepada para murid-Nya.

Untuk menjelaskan Terang Kristus, saya akan membandingkan atau mempersamakannya dengan sinar matahari. Sinar matahari sudah dikenal semua orang; sinar itu ada di mana-mana dan dapat dilihat serta dapat dirasakan. Kehidupan itu sendiri bergantung pada sinar matahari.

Terang Kristus seperti sinar matahari. Terang Kristus, juga, ada di mana-mana dan diberikan kepada setiap orang secara merata.

Seperti halnya kegelapan harus lenyap ketika terang matahari muncul, demikian pula kejahatan akan musnah dengan Terang Kristus.

Tidak ada kegelapan dalam sinar matahari. Kegelapan tunduk padanya. Matahari dapat tersembunyi di balik awan atau karena perputaran bumi, namun awan-awan itu akan menghilang, dan bumi akan menyelesaikan perputarannya.

Menurut rencana keselamatan, kita diberitahu bahwa “perlu kiranya bahwa harus ada suatu pertentangan dalam segala hal” (2 Nefi 2:11).

Mormon memperingatkan bahwa “iblis … tidak membujuk seseorang untuk berbuat baik, tidak, tidak seorang pun; malaikat-malaikatnya pun tidak; juga tidak dilakukan oleh mereka yang menyerahkan diri kepadanya.

[Maka] melihat bahwa kamu mengetahui terang dengan mana kamu dapat mengadili, terang mana adalah terang Kristus, jagalah supaya jangan kamu mengadili dengan keliru” (Moroni 7:17–18).

Terang Kristus, yang memberi hidup, ada di dalam diri Anda. Iblis akan berusaha untuk mengaburkannya. Terang itu dapat tertutupi oleh kebingungan sehingga dapat meyakinkan Anda bahwa terang itu tidak pernah ada.

Sama seperti sinar matahari adalah desinfektan alami, Roh Kristus dapat membersihkan roh.

Setiap jiwa, terlepas siapa atau di mana atau kapan, adalah anak Allah. Tanggung jawab kita adalah untuk mengajarkan bahwa “roh yang di dalam manusia, dan nafas Yang Mahakuasa, itulah yang memberi kepadanya pengertian” (Ayub 32:8).

Presiden Joseph Fielding Smith berbicara mengenai mengajar tentang Roh Kudus dan Roh Kristus: “Setiap orang dapat menerima sebuah perwujudan dari Roh Kudus, bahkan ketika dia sudah keluar dari Gereja, jika dia sungguh-sungguh mencari terang dan kebenaran. Roh Kudus akan datang dan memberi seseorang kesaksian yang dia cari, dan kemudian undur diri; dan orang itu tidak punya hak untuk menuntut terhadap kunjungan lainnya atau kunjungan-kunjungan langsung serta perwujudan-perwujudan dari-Nya. Dia dapat saja memiliki bimbingan langsung dari Roh lainnya, yaitu Roh Kristus.”3

Roh Kristus senantiasa di sana. Roh itu tidak pernah pergi. Roh itu tidak dapat pergi.

Semua orang di mana pun berada telah memiliki Roh Kristus, dan karena Roh dari Roh Kudus dapat mengunjungi setiap orang, karunia Roh Kudus diperoleh “dengan jalan mematuhi hukum-hukum serta tata cara-tata cara Injil” (Pasal-pasal Kepercayaan ke-3), dengan cara bersedia untuk “pembaptisan dengan pencelupan untuk pengampunan dosa-dosa; [dan] penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus” (Pasal-pasal Kepercayaan ke-4). Karunia Roh Kudus tidak secara otomatis hadir seperti Roh Kudus hadir. Karunia ini harus dianugerahkan oleh seseorang yang memiliki wewenang (lihat Pasal-pasal Kepercayaan ke-5).

Itulah yang diperintahkan untuk kita lakukan, untuk memupuk Terang Kristus, yang ada di dalam diri setiap jiwa yang kita temui, dan membawa jiwa-jiwa itu ke tempat di mana Roh Kudus dapat mengunjungi mereka. Dan kemudian, pada saat yang tepat, mereka dapat menerima, melalui tata cara, karunia Roh Kudus, yang dianugerahkan kepada setiap anggota Gereja.

Sekali seseorang telah menerima karunia Roh Kudus dan dapat memupuknya bersama dengan Terang Kristus, yang telah mereka miliki, kemudian kegenapan Injil dibuka pada pengertian mereka. Roh Kudus bahkan dapat bekerja melalui Terang Kristus.4

Terang Kristus itu sendiri seuniversal seperti sinar matahari. Di mana pun ada kehidupan manusia, di situ ada Roh Kristus. Setiap jiwa yang hidup memilikinya. Roh itu merupakan penyokong segala sesuatu yang baik. Roh itu adalah pemberi ilham atas segala hal yang akan memberkati dan menguntungkan umat manusia. Roh itu sendiri memelihara kebaikan.

Mormon mengajarkan: “Memeriksa dengan tekun dalam terang Kristus, supaya kamu dapat membedakan yang baik dari yang jahat, dan jika kamu mau memegang segala sesuatu yang baik dan tidak mengutuknya, kamu pasti akan menjadi seorang anak Kristus” (Moroni 7:19).

Semua orang tahu tentang sinar matahari. Ketika Anda mempersamakan Roh Kristus dengan sinar matahari, contoh-contoh umum dari pengalaman Anda sendiri dapat datang dalam benak Anda. Contoh-contoh itu nyaris tak ada habisnya. Contoh-contoh itu dapat dipahami oleh anak-anak kecil atau orang-orang dewasa, sebagaimana perumpamaan Kristus dapat dipahami. Seharusnya tidak sulit untuk mengajarkan bagaimana wahyu dapat datang melalui Terang, meskipun kita tidak tahu dengan pasti bagaimana ilham bekerja.

Manusia sendiri, dengan semua keterbatasannya, dapat menyampaikan pesan melalui sistem kabel serat optik. Sebuah serat kecil dari kaca, lebih kecil dari rambut manusia, dapat menampung 40.000 pesan pada saat yang sama. Serat optik ini kemudian dapat dibaca kata-kata sandinya dan diubah menjadi dapat dilihat dan bersuara serta berwarna, bahkan bergerak. Manusia dapat melakukan hal itu.

Sinar laser, yang tidak memiliki kabel ataupun serat sama sekali, dapat membawa 100 milyar informasi komputer dalam waktu satu detik.

Jika manusia dapat melakukan itu, mengapa kita heran dengan janji bahwa Terang Kristus ada di dalam diri kita semua dan bahwa Roh Kudus dapat mengunjungi kita masing-masing?

Jadi, tidaklah sulit, untuk memahami bagaimana wahyu dari Allah kepada anak-anak-Nya di bumi dapat datang kepada semua umat menusia melalui Roh Kristus dan Roh Kudus.

Terang Kristus terdapat di mana-mana di dalam tulisan suci. Ajaran dan Perjanjian penuh dengan ajaran mengenai Terang Kristus. Misalnya, kitab itu berbicara tentang “terang kebenaran; kebenaran itu bersinar. Inilah terang Kristus …. Dia ada di matahari, dan adalah terang daripada matahari, dan kekuasaan daripadanya, dengan mana hal itu dibuat” (A&P 88:6–7).

Para guru biasa yang bertanggung jawab untuk mengajarkan ajaran-ajaran dan bersaksi tentang hal-hal rohani memiliki dalam pengalaman pribadi mereka hal-hal setiap hari yang dapat dipersamakan dengan hal-hal yang rohani.

Kemudian Terang Kristus dapat diaktifkan melalui Roh dari Roh Kudus, sang Penghibur. Kita diberitahu bahwa selanjutnya “Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu” (Yohanes 14:26).

Presiden Harold B. Lee menjelaskan: “Terang itu tidak pernah sepenuhnya sirna … [berbicara tentang Terang Kristus] kecuali kita melakukan dosa yang tak terampunkan. Sinarnya dapat sedemikian redup sehingga kita nyaris tidak dapat melihatnya, namun terang itu ada bagi kita untuk membuatnya menyala sehingga akan bersinar lebih terang dengan pemahaman dan dengan pengetahuan. Kecuali untuk hal itu, kita tidak dapat memenuhi apa pun. Pekerjaan misionaris kita tidak akan berhasil.”5

Jika kita memahami kenyataan Terang Kristus dalam diri setiap orang yang kita lihat dan dalam setiap pertemuan yang kita hadiri serta dalam diri kita sendiri, dan memahami tantangan besar yang kita miliki—lingkungan di mana kita tinggal, bahaya yang kadang-kadang menghadang kita—kita akan memiliki keberanian dan ilham di luar kemampuan yang pernah kita ketahui. Dan itu harus demikian! Dan itu akan demikian! Semua ini adalah dimensi dari kebenaran Injil yang terlalu sedikit untuk dipahami.

Semoga Anda dengan penuh doa dan tekun berusaha untuk memahami makna asas-asas ini, dan kemudian mulai menerapkannya. Sewaktu Anda melakukannya, maka datanglah kesaksian bahwa Injil Yesus Kristus adalah benar, bahwa Pemulihan Injil adalah suatu kenyataan, dan bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir adalah “satu-satunya gereja yang benar dan hidup di atas segenap permukaan bumi” (A&P 1:30). Yesus adalah Kristus, Putra Allah, Putra Tunggal Bapa. Dan dari Dia memancar Terang Kristus kepada semua umat manusia.

Semoga Anda yang dipanggil sebagai misionaris atau guru dan Anda sebagai orang tua “bergiranghatilah akan firman Kristus, karena lihatlah firman Kristus menceritakan kepadamu segala hal yang harus kamu lakukan” (2 Nefi 32:3). Dalam nama Yesus Kristus, amin.

Dari sebuah ceramah yang diberikan pada tanggal 22 Juni 2004, di sebuah seminar untuk para presiden misi baru, Pusat Pelatihan Misionaris, Provo, Utah.

CATATAN

  1. “‘Receiving’ the Holy Ghost,” Improvement Era, Maret 1916, 460.

  2. Lihat Joseph Fielding Smith, Doctrines of Salvation, kumpulan Bruce R. McConkie, 3 jilid (1954–1956), 1:54.

  3. Doctrines of Salvation, 1:42; lihat juga Joseph Smith, Teachings of the Prophet Joseph Smith, diseleksi oleh Joseph Fielding Smith (1976), 149.

  4. Lihat Doctrines of Salvation, 1:54.

  5. The Teachings of Harold B. Lee, diedit oleh Clyde J. Williams (1996), 101.