Tanya & Jawab
“Ketika ibu saya sakit, kami berpuasa dan berdoa untuknya, tetapi dia meninggal juga. Bagaimana caranya agar saya bisa menerima hal itu?”
Ini adalah saat yang menyedihkan dalam kehidupan Anda. Adalah normal untuk menginginkan kepastian dan jawaban terhadap pertanyaan Anda: “Mengapa dia tidak hidup? Akankah saya melihatnya lagi? Bagaimana saya dapat hidup tanpa dia?”
Injil Yesus Kristus menawarkan baik penghiburan maupun jawaban. Tuhan berjanji, “Diberkatilah mereka semua yang berduka nestapa, karena mereka akan dihibur” (3 Nefi 12:4). Carilah Roh Kudus, karena Dia adalah sang Penghibur.
Anda bertanya-tanya apakah doa-doa Anda didengar. Kelegaan dipastikan: Bapa Surgawi senantiasa mendengar doa-doa kita. Tulisan suci dan para nabi yang hidup menjanjikan kepada kita bahwa itu benar. Apa yang Tuhan firmankan kepada Joseph Smith berlaku juga bagi Anda: “Doamu dan doa saudara-saudaramu telah naik ke dalam telinga-Ku” (A&P 90:1). Namun kita perlu ingat bahwa Bapa Surgawi menjawab doa-doa kita dengan suatu perspektif kekal dalam benak (lihat Yesaya 55:8–9). Itulah sebabnya kita mengikuti teladan Juruselamat dalam meminta berkat namun kemudian dengan tulus meminta kehendak Bapa agar terjadi (lihat Lukas 22:42).
Meskipun itu sulit, pencobaan ini dapat menjadi saat pertumbuhan bagi Anda. Anda dapat belajar untuk memiliki iman dalam kehendak Allah, bahkan jika itu artinya ibu Anda tidak disembuhkan. Tentu saja Anda ingin dia hidup. Namun ujian dari kehidupan fana ini adalah untuk memercayai Allah di segala waktu—terutama ketika itu sulit. Jika Anda memercayai Dia, “Segala sesuatu akan bekerja bersama demi kebaikanmu” (A&P 90:24).
Kematian Adalah Bagian dari Rencana
Menurut rencana kebahagiaan Bapa Surgawi bagi kita, kembalinya kita ke hadirat-Nya didasarkan pada kematian dan kebangkitan, yang akan menolong kita berubah dari keadaan fana ini ke keadaan baka. Anda hanya perlu menerima kenyataan bahwa kematian adalah bagian dari rencana itu dan percaya bahwa kelak Anda akan dapat sekali lagi bersama dengan ibu Anda yang telah meninggal. Ketahuilah bahwa ibu Anda berada di dunia roh dan bahwa dia sedang menunggu Anda.
David M., usia 18, Western Kasai, Republik Demokrasi Kongo
Dia Berada di Dunia Roh
Ibu saya didiagnosis dengan kanker dua tahun lalu. Saya tidak senang melihat dia kesakitan, dan saya harap bahwa saya dapat melakukan sesuatu. Dan meskipun ibu saya sudah membaik, itu merupakan sebuah pengalaman yang sulit. Ibu Anda berada di sebuah tempat di mana dia tidak akan merasakan rasa sakit atau penderitaan. Adalah sulit untuk tidak melihat dia lagi, namun Anda tidak pernah sendirian. Dia masih senantiasa mengasihi Anda, dan Bapa Surgawi akan senantiasa di sana untuk menceriakan Anda ketika Anda sedih. Anda tidak akan pernah ditinggalkan. Yesus Kristus menderita rasa sakit dunia; Dia mengetahui bagaimana perasaan Anda dan apa yang Anda alami. Lakukan seperti yang saya lakukan pada saat pencobaan saya: pergilah kepada-Nya dan Dia akan meringankan beban Anda.
Shiloh W., usia 18, Chihuahua, Mexico
Keluarga Anda Akan Dipersatukan Lagi
Ibu saya meninggal ketika saya berusia 12 tahun. Pada waktu itu saya bukan anggota Gereja. Sewaktu dia sakit, saya banyak berdoa agar ibu saya akan sembuh. Saya sangat beriman, dan saya percaya kepada Allah dengan harapan bahwa kesehatannya akan pulih. Sayangnya dia tidak sembuh. Saya bertanya-tanya mengapa dia harus mati di usia yang begitu muda dan meninggalkan saya sementara saya masih remaja. Saya marah dan tiba pada titik di mana saya meragukan bahwa Allah ada. Sekarang saya adalah anggota Gereja, saya memahami rencana keselamatan. Saya tahu bahwa dia menunggu saya dan bahwa keluarga kami akan dipersatukan lagi.
Inaê L., usia 19, Minas Gerais, Brasil
Kesulitan Mengajari Kita
Ibu saya meninggal tiga tahun lalu. Hubungan Anda dengan Bapa Surgawi Anda dan Juruselamat akan bertumbuh jika Anda memandang Mereka pada saat Anda membutuhkan. Anda akan menemukan bahwa kesulitan ini, yang mungkin menghancurkan, juga dapat menjadi sebuah berkat. Berdoalah kepada Bapa Anda di Surga memohon kedamaian dan kepastian. Percayalah dalam rencana Tuhan bagi Anda. Terimalah bahwa Bapa Surgawi mengetahui ke mana kita pergi dan apa yang kita perlukan untuk sampai di sana. Tuhan mengasihi Anda dan ingin Anda memiliki sukacita. Kesulitan kita dimaksudkan untuk mengajari kita dan membuat kita lebih kuat.
Meghan B., usia 18, Ontario, Kanada
Anda Akan Melihatnya Lagi
Nenek saya meninggal ketika ibu saya berusia 17. Keluarga berpuasa dan berdoa bagi dia selama beberapa minggu sebelum dia meninggal. Dia juga diberi berkat keimamatan. Hal utama yang memberi ibu saya kedamaian adalah mengetahui bahwa dia dapat bertemu ibunya lagi di kehidupan berikutnya. Gol ibu saya adalah untuk menjalani kehidupannya agar dia akan layak menerima berkat itu. Saya sedih karena saya tidak pernah dapat bertemu dia dalam kehidupan ini, namun saya menantikan saat ketika kami akhirnya akan bertemu.
Cari R., usia 15, Utah, AS