Kecanduan
Langkah 2: Percaya bahwa kuasa Allah dapat memulihkan kesehatan rohani kita sepenuhnya


“Langkah 2: Percaya bahwa kuasa Allah dapat memulihkan kesehatan rohani kita sepenuhnya,” Penyembuhan Melalui Juruselamat: Penuntun Pemulihan 12 Langkah Program Pemulihan Kecanduan (2023)

“Langkah 2,” Penuntun Pemulihan 12 Langkah Program Pemulihan Kecanduan

pria berbicara kepada orang-orang dalam lingkaran

Langkah 2: Percaya bahwa kuasa Allah dapat memulihkan kesehatan rohani kita sepenuhnya

3:42

Asas Kunci: Pengharapan

Ketika kami menyadari ketidakberdayaan kami atas kecanduan kami, kebanyakan dari kami merasa telah kehilangan harapan. Kami telah mencoba untuk berhenti berkali-kali. Beberapa dari kami telah berdoa kepada Allah berkali-kali. Kami telah meminta maaf atas perilaku kami dan berjanji untuk berubah. Tetapi setelah gagal berulang kali, kami mulai berpikir bahwa Allah kecewa terhadap kami dan tidak akan menolong kami. Kami yang tumbuh tanpa konsep tentang Allah yakin bahwa kami telah mengerahkan segala cara untuk mendapatkan pertolongan. Bagaimanapun juga, langkah 2 memberi kami jawaban yang telah kami tinggalkan atau tidak pernah kami pertimbangkan—untuk menemukan pengharapan di dalam Yesus Kristus dan kuasa Pendamaian-Nya.

Akhirnya dengan kerendahhatian, kami meminta bantuan. Mengikuti apa yang terasa seperti secercah harapan, kami mulai menghadiri pertemuan pemulihan dan bekerja dengan para sponsor. Ketika kami pertama kali datang ke pertemuan, kami dipenuhi dengan keraguan dan ketakutan. Kami takut, lelah, dan bahkan mungkin sinis, tapi setidaknya kami datang.

Dalam pertemuan pemulihan, orang-orang dengan jujur menggambarkan seperti apa kehidupan mereka, apa yang terjadi untuk mengubah mereka, dan bagaimana rasanya menjalani pemulihan. Kami mendapati bahwa banyak orang yang kami temui dalam pertemuan ini pernah merasa putus asa seperti yang kami rasakan. Namun sewaktu kami terus hadir, kami melihat banyak dari mereka yang benar-benar tertawa, berbicara, tersenyum, dan merasa optimis mengenai masa depan. Kami melihat banyak orang yang telah mengalami perubahan dahsyat dalam kehidupan mereka, perubahan yang juga kami hasratkan.

Secara bertahap, asas-asas yang mereka bagikan dan praktikkan mulai berhasil untuk kami. Sewaktu kami terus datang kembali, kami mulai merasakan sesuatu yang selama bertahun-tahun tidak kami rasakan—harapan. Jika ada harapan bagi orang lain yang berada di ambang kehancuran, mungkin ada juga harapan bagi kami. Kami mulai percaya bahwa jika kami berpaling kepada Yesus Kristus, maka “tidak ada kebiasaan, tidak ada kecanduan, tidak ada pemberontakan, tidak ada pelanggaran, tidak ada kesalahan yang dikecualikan dari janji pengampunan yang menyeluruh” (Boyd K. Packer, “The Brilliant Morning of Forgiveness,” Ensign, November 1995, 19).

Dalam suasana iman dan kesaksian ini, kami menemukan harapan yang mulai membangunkan kami terhadap belas kasihan dan kuasa Allah. Kami mulai percaya bahwa Dia dapat membebaskan kami dari belenggu kecanduan. Kami mengikuti teladan teman-teman kami yang telah pulih. Kami mulai mengerjakan langkah-langkahnya, mendapatkan dukungan dari orang lain—termasuk sponsor kami—dan menghadiri pertemuan pemulihan. Sewaktu kami berdoa, merenungkan, dan menerapkan tulisan suci, seiring waktu kami mulai memperbarui kegiatan kami di Gereja. Mukjizat kami sendiri mulai terjadi, dan kami mendapati diri kami diberkati dengan kasih karunia Yesus Kristus untuk membantu kami mempertahankan pantangan kami hari demi hari.

Sewaktu kami mengerjakan langkah 2, kami menjadi bersedia untuk menggantikan kepercayaan dalam diri kami dan kecanduan kami dengan iman dalam kasih dan kuasa Yesus Kristus. Kami mengerjakan langkah ini dalam benak dan hati kami dengan dukungan orang lain, dan kami belajar bahwa landasan pemulihan dari kecanduan haruslah rohani. Kemudian, sewaktu kami maju terus dan mengerjakan setiap langkah yang direkomendasikan dalam penuntun ini, sifat rohani pemulihan ditegaskan kepada kami berulang kali.

Program ini bersifat rohani, dan ini adalah program tindakan. Bagi kami dan banyak orang lainnya, pekerjaan pemulihan sepadan dengan setiap upaya. Sewaktu kami menerapkan asas-asas ini dan memperkenankannya bekerja dalam kehidupan kami, kami dipulihkan pada pikiran yang sehat dan kesehatan rohani yang lengkap. Kami menemukan hubungan yang tulus dengan diri kami sendiri, dengan orang lain, dan dengan Juruselamat Yesus Kristus.

Bagi sebagian dari kami, mukjizat pemulihan tampaknya datang dengan cepat; bagi yang lain, pemulihan lebih bertahap. Apa pun itu, yang terpenting adalah kami terus berlatih untuk percaya dan yakin bahwa Allah akan melakukan bagi kami apa yang tidak dapat kami lakukan sendiri. Seiring waktu kami akhirnya dapat mengatakan bahwa melalui “ketabahan di dalam Kristus,” kami telah diselamatkan dari kecanduan dan menikmati “kecemerlangan harapan yang sempurna” (2 Nefi 31:20).

Bapa Surgawi yang penuh kasih dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menyertai kami di setiap langkah dari perjalanan itu. Itu menolong memelihara dan memperluas harapan kami kepada Kristus. Presiden M. Russell Ballard mengajarkan:

“Bagi mereka yang telah menjadi mangsa dari kecanduan jenis apa pun, ada harapan karena Allah mengasihi semua anak-Nya, dan karena Pendamaian Tuhan Yesus Kristus menjadikan segala sesuatu mungkin.

Saya telah melihat berkat menakjubkan dari pemulihan yang dapat membebaskan seseorang dari rantai kecanduan. Tuhan adalah gembala kita dan kita tidak akan kekurangan saat kita percaya kepada kuasa Pendamaian[-Nya]. Saya tahu Tuhan dapat dan akan membebaskan yang kecanduan dari penawanan mereka, karena seperti yang dinyatakan Rasul Paulus, ‘Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku’ (Filipi 4:13)” (“Ah, Rencana Licik dari Si Jahat Itu,” Liahona, November 2010, 110).

Jika kita kambuh, kita menemukan nilai besar dalam berpaling kepada Allah dan berbicara dengan sponsor kita. Kita mungkin tergoda untuk melepaskan semua harapan. Namun kekambuhan tidak menghancurkan kemajuan yang telah kita buat, dan itu tidak perlu menghancurkan harapan kita. Kambuh adalah pengingat yang kuat akan kebutuhan kita untuk terus pergi ke pertemuan pemulihan, menemukan dukungan dari sponsor dan lainnya, berserah diri kepada Allah, dan bekerja melalui langkah-langkah ini. Sewaktu kita terus bergerak maju, kita mulai merasakan kuasa Yesus Kristus dalam kehidupan kita. Kita lebih mampu berpantang, dan harapan kita meningkat.

Penatua David A. Bednar mengajarkan: “Kita mungkin secara keliru berpikir bahwa berkat-berkat dan karunia-karunia semacam itu disediakan bagi orang lain yang kelihatan lebih saleh atau yang melayani secara nyata dalam pemanggilan Gereja. Saya bersaksi bahwa belas kasihan Tuhan yang lembut tersedia bagi kita semua dan bahwa Penebus Israel ingin menganugerahkan karunia-karunia semacam itu kepada kita (“Belas Kasihan Tuhan yang Lembut,” Liahona, Mei 2005, 101). Yesus Kristus akan memberi kita banyak belas kasihan yang lembut dalam perjalanan kita menuju pemulihan, salah satu yang paling penting adalah harapan bahwa kuasa Allah dapat memulihkan kita pada kesehatan rohani yang sepenuhnya.

Langkah-Langkah Tindakan

Ini adalah program tindakan. Kemajuan kita bergantung pada penerapan langkah-langkah tersebut secara konsisten dalam kehidupan kita sehari-hari. Ini dikenal sebagai “mengerjakan langkah-langkah.” Tindakan berikut membantu kita datang kepada Kristus serta menerima arahan dan kuasa yang diperlukan untuk mengambil langkah berikutnya dalam pemulihan kita.

Mengembangkan pemahaman yang benar tentang karakter Allah

Rasa malu kita sering kali menghalangi pemahaman karakter dan kasih Allah bagi kita. Dibutakan oleh rasa sakit dan kecanduan kita, kita sering melihat Dia sebagai seseorang yang penuh dendam, kecewa, atau marah kepada kita. Tujuan dari langkah tindakan ini adalah untuk mengesampingkan gagasan-gagasan yang tidak benar mengenai Allah dan mengembangkan suatu pemahaman yang lebih baik tentang kasih, belas kasihan, dan kesediaan serta hasrat-Nya untuk memberkati kita.

Pertama, adalah penting untuk memahami bahwa Allah ada meskipun kita tidak merasakan kehadiran-Nya. Menjadi mengenal Allah adalah kerja keras dan membutuhkan kesabaran. Ini mungkin sulit ketika kita terbiasa dengan kepuasan instan, namun seiring berjalannya waktu kita dapat mulai melihat dan mengalami karakteristik ilahi-Nya. Kita jadi mengenal Allah dengan lebih baik.

Kita dapat meminta Bapa Surgawi untuk membantu kita memahami kodrat-Nya dengan lebih baik. Kita dapat mencari tangan Allah dalam kehidupan kita dan seberapa banyak yang Dia lakukan bagi kita. Kita dapat menelaah tulisan suci mengenai belas kasihan dan kasih karunia Juruselamat dan kemudian membahas tulisan suci ini dengan sponsor kita dan orang lain yang mendukung kita.

Saat kita mulai memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang kasih dan belas kasihan Allah, kita mulai mengalami keyakinan dan harapan yang lebih besar dalam kuasa Allah untuk membebaskan kita. Presiden J. Reuben Clark Jr. bersaksi mengenai belas kasihan Bapa Surgawi kita dengan menyatakan: “Saya percaya bahwa Bapa Surgawi kita ingin menyelamatkan setiap anak-Nya .… Saya percaya bahwa dalam keadilan dan belas kasihan-Nya Dia akan memberi kita ganjaran maksimal untuk tindakan-tindakan kita, memberi kita semua yang dapat Dia berikan, dan sebaliknya, saya percaya bahwa Dia akan menjatuhkan ke atas diri kita hukuman minimum yang mungkin Dia berikan” (dalam Conference Report, Oktober 1953, 84).

Berdoa dan menelaah tulisan suci

Presiden M. Russell Ballard menyatakan: “Jika siapa pun yang kecanduan memiliki hasrat untuk mengatasi, maka ada jalan menuju kebebasan rohani—jalan untuk lolos dari penawanan—jalan yang terbukti. Itu dimulai dengan doa—komunikasi tulus, kuat dan konstan dengan Pencipta dari roh dan tubuh kita, Bapa Surgawi kita” (“Ah Rencana Licik dari Si Jahat Itu,” Liahona, November 2010, 110).

Sewaktu kita melepaskan kesombongan dan berusaha untuk melakukan yang terbaik setiap hari, kita berhasrat untuk berdoa memohon bimbingan dan arahan dari Bapa Surgawi yang pengasih. Beberapa dari kami tidak pernah benar-benar berdoa atau merenungkan tulisan suci. Beberapa dari kami tergoda untuk berhenti berdoa atau menelaah. Kami secara keliru mengira upaya-upaya ini tidak berhasil karena kami tidak merasa dekat dengan Allah atau karena kami masih bergumul dengan kecanduan.

Kami mendapati bahwa salah satu kunci keberhasilan adalah terus menggunakan alat bantu rohani ini. Berdoa dengan lantang, berdoa dengan rasa syukur yang sederhana sepanjang hari, dan berdoa untuk orang lain adalah praktik-praktik baru yang kuat bagi banyak dari kami. Salah satu cara untuk meningkatkan kuasa doa adalah dengan lebih jujur mengungkapkan pergumulan kami kepada Allah. Bahkan sewaktu kami berbagi dengan Bapa Surgawi kurangnya kesediaan kami untuk berubah, kesediaan kami diperkuat. Kami juga mengalami kesan-kesan kecil, tenang, dan lebih sering dari Roh Kudus. Kami mulai bertanya kepada Allah apa langkah-langkah kecil yang dapat kami ambil setiap hari, alih-alih sekadar meminta Dia untuk segera menyingkirkan tantangan dan kecanduan kami.

Akhirnya, hasrat untuk berkomunikasi dengan Allah menuntun kami untuk menelaah perkataan para nabi modern dan kuno. Dengan penuh doa menelaah tulisan suci, mencari jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan kami, dan mencatat kesan dari Roh dapat membantu untuk percaya bahwa Allah dapat dan akan menolong kami.

Tempat yang bagus untuk mulai menelaah firman Allah adalah dengan tulisan suci dan kutipan di akhir setiap bab dalam penuntun ini. Setiap tulisan suci dan kutipan dipilih dengan mempertimbangkan pemulihan, dan setiap pertanyaan diajukan dengan harapan dapat membantu kami mengaplikasikan tulisan suci dan kutipan tersebut ke dalam kehidupan kami. Kami telah mendapati bahwa meluangkan bahkan beberapa menit setiap hari untuk mencari apa yang Allah hasratkan untuk berkomunikasi kepada kami menghasilkan berkat yang besar. Kami memberikan kesaksian kami akan kebenaran ini: “Ya, kita melihat bahwa barang siapa mau boleh berpegang pada firman Allah, yang hidup dan penuh kuasa, yang akan memecah segala kelicikan dan jerat dan tipu muslihat iblis” (Helaman 3:29).

Menelaah dan Memahami

Tulisan suci dan pernyataan berikut dari para pemimpin Gereja dapat membantu dalam pemulihan kecanduan kita. Kita dapat menggunakannya untuk meditasi, penelaahan, dan penulisan jurnal. Kita harus ingat untuk jujur dan spesifik dalam penulisan kita untuk mendapatkan manfaat terbesar darinya.

Percaya kepada Allah

“Percayalah kepada Allah; percayalah bahwa Dia ada, dan bahwa Dia menciptakan segala sesuatu, baik di langit maupun di bumi; percayalah bahwa Dia memiliki segala kebijaksanaan, dan segala kuasa, baik di langit maupun di bumi; percayalah bahwa manusia tidak memahami segala hal yang dapat Tuhan pahami” (Mosia 4:9).

  • Banyak saksi di surga dan di bumi bersaksi tentang keberadaan Allah. Apa bukti mengenai Allah dan kasih-Nya yang telah saya alami?

Meningkatkan iman kepada Yesus Kristus

Presiden Russell M. Nelson mengajarkan: “Mulailah hari ini untuk meningkatkan iman Anda. Melalui iman Anda, Yesus Kristus akan meningkatkan kemampuan Anda untuk memindahkan gunung-gunung dalam kehidupan Anda” (“Kristus Telah Bangkit: Iman kepada-Nya Akan Memindahkan Gunung,” Liahona, Mei 2021, 101).

Banyak dari kami mencoba untuk pulih dari kecanduan kami hanya dengan kemauan keras atau dengan memiliki iman kepada seorang teman atau terapis. Cepat atau lambat, kami mendapati bahwa iman kepada diri sendiri atau orang lain tidak memampukan kami untuk mengatasi kecanduan kami sepenuhnya. Iman kepada Yesus Kristus dan kemampuan-Nya untuk menyembuhkan kami adalah landasan dari pemulihan kami.

  • Bagaimana perasaan saya hari ini mengenai berpaling kepada Juruselamat dalam upaya pemulihan saya?

  • Apa yang telah membantu saya beriman kepada Yesus Kristus?

  • Apa yang sponsor saya, pemimpin Gereja, dan orang lain sarankan agar saya lakukan untuk membantu meningkatkan iman saya?

Kuasa dan kekuatan dari harapan

Ketika kita memiliki harapan dalam hati dan pikiran kita, kita akan memiliki fokus yang cerah pada tindakan masa depan kita. Harapan mendatangkan kekuatan dan keyakinan yang stabil alih-alih optimisme sementara. Harapan juga dapat menjadi sumber kedamaian, ketenangan, dan kestabilan emosi sewaktu kita maju melalui pemulihan kita dari kecanduan.

Mengenai asas ini, Presiden Russell M. Nelson menyatakan, “Harapan lebih kuat daripada sekadar angan-angan. Harapan, dibentengi oleh iman dan kasih amal, menempa kekuatan sekuat baja. Harapan adalah sauh bagi jiwa .… Jika kita mau berpegang teguh pada sauh harapan, itu akan menjadi perlindungan kita selamanya” (“A More Excellent Hope” [kebaktian Brigham Young University, 8 Januari 1995], 3, speeches.byu.edu).

  • Kapan saya telah merasakan kuasa dan keyakinan karena pengharapan dalam Kristus?

  • Apa praktik dan tindakan rohani harian yang saya lakukan selama waktu itu?

  • Bagaimana menjadi penuh harapan berdampak terhadap pikiran, suasana hati, dan roh saya? Bagaimana itu memengaruhi gol dan rencana masa depan saya?

  • Bagaimana itu memengaruhi hubungan dan interaksi saya dengan orang-orang yang mengasihi dan memedulikan saya?

Daftar rasa syukur

Satu cara untuk melihat Allah dalam kehidupan kita adalah dengan sering merenungkan dan menulis mengenai berkat-berkat kita. Kita dapat memahami dengan lebih baik kasih Bapa Surgawi bagi kita dengan mencari bukti kasih dan kuasa-Nya dalam kehidupan kita.

  • Apa yang saya syukuri?

  • Apa hal-hal baik yang telah terjadi dalam kehidupan saya?

  • Bagaimana saya telah melihat tangan Allah dalam kehidupan kita?

Berpeganglah pada pengharapan di tengah kekambuhan

Penatua Dale G. Renlund mengajarkan: “‘Orang suci adalah pendosa yang terus berusaha.’ … Allah lebih peduli mengenai siapa diri kita dan siapa kita akan menjadi, daripada mengenai siapa kita dahulunya. Dia peduli bahwa kita terus berusaha” (“Orang-Orang Suci Zaman Akhir Terus Berusaha,” Liahona, Mei 2015,56). Kita semua mengalami perasaan putus asa dari waktu ke waktu sewaktu kita berjuang untuk pulih. Ini terutama benar jika atau ketika kita kambuh. Namun harapan dan pemulihan kita berakar lebih pada kemajuan daripada kesempurnaan. Kekambuhan tidak menghapus upaya atau momentum kita sebelumnya untuk berpaling kepada Yesus Kristus. Kita dapat belajar untuk mempertahankan harapan kita dalam Kristus bahkan ketika kita kambuh.

  • Dengan cara apa saya berusaha untuk berubah, menjadi lebih baik, dan maju?

  • Apa saja kemenangan atau keberhasilan yang saya miliki dalam kehidupan saya akhir-akhir ini?

  • Apa yang sponsor, pemimpin Gereja, anggota keluarga, dan teman saya katakan mengenai upaya dan kemajuan saya?

Dia dapat membebaskan kita dari perbudakan

“Tetapi jika kamu akan berpaling kepada Tuhan dengan maksud hati yang sepenuhnya, dan menaruh kepercayaanmu kepada-Nya, dan melayani-Nya dengan segenap ketekunan pikiran, jika kamu melakukan ini, Dia akan, menurut kehendak dan kesenangan-Nya sendiri, membebaskanmu keluar dari perbudakan” (Mosia 7:33).

  • Apa yang membantu saya memiliki iman yang lebih besar pada janji bahwa Yesus Kristus akan membebaskan saya?

  • Bagaimana saya dapat lebih baik berpaling kepada Yesus Kristus, menaruh kepercayaan saya kepada-Nya, dan melayani Dia dengan segenap ketekunan pikiran? Apa hal-hal spesifik yang dapat saya tingkatkan?

  • Apa artinya bagi saya menanti-nantikan Yesus Kristus untuk membebaskan saya “menurut kehendak dan kesenangan-Nya sendiri?”