Sewaktu Injil menyebar ke seluruh dunia selama abad kedua puluh, para pemimpin Gereja berdoa memohon bimbingan mengenai kebijakan yang membatasi para anggota Gereja keturunan Afrika dari menerima imamat. Banyak Orang Suci memilih untuk mengamalkan iman kepada Yesus Kristus sewaktu menghadapi pertanyaan mengenai kebijakan tersebut. Pada 8 Juni 1978, Presidensi Utama mengumumkan sebuah wahyu yang mencabut restriksi ini. Pelajaran ini dapat membantu siswa bertindak dengan iman ketika menghadapi situasi yang tidak pasti atau pertanyaan rohani.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Teladan iman
Pada bulan April 1972, misionaris dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir mengunjungi apartemen Helvécio dan Rudá Martins di Rio de Janeiro, Brasil. Keluarga Martins dengan cepat memperoleh kesaksian tentang kebenaran dari pesan para misionaris. Mereka juga belajar tentang kebijakan Gereja yang membatasi pria kulit hitam keturunan Afrika untuk ditahbiskan pada imamat. Helvécio dan Rudá, yang adalah keturunan Afrika, memiliki pertanyaan-pertanyaan untuk para misionaris (lihat “Elder Helvécio Martins of the Seventy,” Ensign, Mei 1990, 106; Mark Grover, The Autobiography of Elder Helvécio Martins [1994], 43).
Pertanyaan apa yang mungkin Anda ajukan kepada para misionaris seandainya Anda berada dalam situasi ini?
Apa saja kemungkinan reaksi seseorang terhadap situasi seperti ini?
Bertindak dengan iman
Setelah mengetahui tentang restriksi imamat, keluarga Martins memilih untuk bertindak dengan iman. Mereka segera dibaptiskan dan melayani dengan setia di Gereja selama bertahun-tahun. Penatua Martins belakangan mengenang, “Kami telah menemukan kebenaran, dan tidak ada yang akan menghentikan kami dari mengamalkannya.”
Pada tahun 1975, Gereja mengumumkan bahwa bait suci akan dibangun di São Paulo, Brasil. “’Meskipun kami tidak memiliki ekspektasi untuk memasukinya, kami bekerja untuk pembangunan bait suci itu sama seperti anggota lainnya,’ kenang Penatua Martins. ‘Bagaimanapun, itu adalah rumah Tuhan.’ Sister Martins menjual perhiasannya untuk membantu pengumpulan dana, dan Brother Martins melayani dalam komite publisitas” (dalam “Elder Helvécio Martins of the Seventy,” Ensign, Mei 1990, 106).
Apa yang menonjol bagi Anda dari tanggapan keluarga Martins?
Menurut Anda, mengapa mereka memilih untuk bertindak dengan iman dalam situasi ini?
Bacalah pendahuluan untuk Maklumat Resmi 2, mencari latar belakang yang berkaitan dengan maklumat ini.
Apa dari paragraf ini yang menurut Anda penting untuk dipahami?
Maklumat Resmi 2 memuat pengumuman resmi tentang wahyu yang diterima oleh Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul pada tanggal 1 Juni 1978.
Bacalah empat paragraf di bawah frasa “Saudara-saudara terkasih” dalam Maklumat Resmi 2. Pertimbangkan untuk menandai kata atau frasa yang menurut Anda penting.
Bagi Anda, apa yang menonjol dari apa yang Anda baca?
Pengalaman ini membantu Anda mempelajari atau merasakan apa mengenai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus?
Dampak dari wahyu
Wahyu ini memiliki dampak yang mendalam terhadap pria dan wanita di seluruh dunia. Segera setelah diterima, para misionaris dikirim ke Afrika. Sejak saat itu bait suci telah dibangun di benua tersebut, dan ratusan ribu keturunan Afrika di seluruh dunia telah menerima tata cara Injil bagi diri mereka sendiri dan bagi leluhur mereka yang telah meninggal.
Setelah mengetahui tentang wahyu yang memperluas imamat kepada semua pria yang layak, Helvécio mengenang:
“Saya tidak dapat menahan emosi saya. Rudá dan saya pergi ke kamar tidur kami, berlutut, dan berdoa. Kami terisak sewaktu kami berterima kasih kepada Bapa kami di Surga untuk peristiwa yang tadinya hanya dapat kami impikan. Harinya benar-benar telah tiba, dan dalam kehidupan fana kami” (The Autobiography of Elder Helvécio Martins [1994], 69–70).
Segera setelah wahyu pada tahun 1978 itu, keluarga Martins dimeteraikan di bait suci. Helvécio menjadi pemimpin imamat setempat dan akhirnya dipanggil untuk melayani sebagai anggota Tujuh Puluh (lihat “Elder Helvécio Martins of the Seventy,” 106).
Bagaimana segalanya mungkin berbeda bagi keluarga Martins jika mereka tidak memilih untuk mengamalkan iman kepada Yesus Kristus?
Apa yang Anda pelajari dari teladan keluarga Martins yang dapat membantu Anda dengan situasi yang tidak pasti atau pertanyaan Anda yang tidak terjawab?
Dengan cara apa saja cara Anda dapat bertindak dengan iman ketika Anda menghadapi situasi yang tidak pasti atau pertanyaan rohani?
Bagaimana Tuhan telah memberkati Anda atau orang yang Anda kenal karena bertindak dengan iman?
Buatlah rencana
Apa yang telah Anda pelajari atau rasakan hari ini yang dapat membantu Anda dengan situasi yang tidak pasti atau pertanyaan rohani Anda?
Hal spesifik apa yang akan Anda lakukan untuk mengamalkan iman kepada Yesus Kristus dalam situasi ini?