“Pelajaran 167—Meneliti Topik dan Pertanyaan Injil dengan Perspektif Kekal,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian, (2025)
“Meneliti Topik dan Pertanyaan Injil dengan Perspektif Kekal,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian
Pelajaran 167: Penguasaan Doktrin: Menemukan Jawaban terhadap Pertanyaan-Pertanyaan Saya
Meneliti Topik dan Pertanyaan Injil dengan Perspektif Kekal
Memperoleh Pengetahuan Rohani, Bagian 3
Salah satu tujuan dari penguasaan doktrin adalah untuk membantu siswa mengenali asas-asas dalam memperoleh pengetahuan rohani agar mereka dapat menggunakannya sepanjang hidup mereka. Pelajaran ini dapat membantu siswa meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal serta memandangnya lebih seperti yang dilakukan Yesus Kristus.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Mata Iman
Bayangkan Anda berjalan ke dalam museum dan melihat sebuah pameran seperti ini. Bagaimana Anda menggambarkan apa yang Anda lihat?
-
Apa yang mungkin Anda pikirkan jika seseorang yang melihat pameran yang sama memberi tahu Anda bahwa mereka melihat bentuk mata manusia?
-
Apa yang dapat kita pelajari tentang perspektif dari karya seni ini?
-
Apa pelajaran-pelajaran rohani yang dapat membantu kita untuk paham?
Lihatlah karya seni ini oleh Michael Murphy. Dari perspektif ini, Anda akan sulit memercayai bahwa ini adalah tampilan artistik dari mata manusia. Namun, sewaktu Anda melihat titik-titik itu dari perspektif yang berbeda, Anda melihat kreasi yang indah dari sang artis.
Demikian juga, kita melihat kebenaran-kebenaran rohani dari Allah melalui perspektif mata iman. (Neil L. Andersen, “Mata Iman,” Liahona, Mei 2019, 35)
-
Menurut Anda, apa artinya melihat kebenaran rohani dengan “mata iman”?
-
Apa yang terkadang dapat menyulitkan kita untuk melihat kebenaran rohani dengan cara ini?
Melihat sebagaimana Tuhan melihatnya
Ketika kita memerlukan bantuan untuk melihat doktrin, pertanyaan, atau masalah sosial dari perspektif iman, kita dapat menggunakan asas-asas dalam memperoleh pengetahuan rohani:
-
Bertindak dengan iman.
-
Meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal.
-
Mengupayakan pemahaman lebih lanjut melalui sumber-sumber yang ditetapkan secara ilahi.
Dalam pelajaran ini, kita akan berfokus untuk meneliti konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal.
Bacalah paragraf 8–10 di bagian “Memperoleh Pengetahuan Rohani” dari Dokumen Inti Penguasaan Doktrin (2023) untuk melihat apa yang dapat kita lakukan untuk memiliki perspektif kekal.
-
Apa yang Anda pelajari dari paragraf-paragraf ini mengenai pentingnya mempertahankan perspektif kekal?
-
Apa yang dapat membantu Anda memiliki perspektif kekal?
Pertimbangkan untuk menandai frasa ini di paragraf 8: Kita mengupayakan bantuan Roh Kudus untuk melihat segala sesuatu sebagaimana Tuhan melihatnya.
-
Menurut Anda, apa saja manfaat dari mencoba memandang pertanyaan atau kekhawatiran rohani kita dengan cara Tuhan memandangnya?
Carilah dua atau tiga tulisan suci yang dapat membantu Anda memahami nilai dari perspektif Tuhan.
Berikut adalah beberapa ayat untuk dipertimbangkan:
-
Apa yang ayat-ayat ini ajarkan mengenai Allah yang dapat memotivasi kita untuk melihat segala sesuatu dari perspektif-Nya?
Perspektif yang berbeda
Ryan baru-baru ini lulus SMA. Dia telah mulai berkencan dengan seorang gadis yang bukan anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Sewaktu hubungan mereka telah menjadi lebih serius, baru-baru ini pacarnya berkata bahwa dia ingin mereka tinggal bersama alih-alih menikah.
-
Jika Ryan memiliki perspektif yang duniawi atau yang terbatas, mengapa ini mungkin terdengar seperti ide yang bagus baginya?
Jika Ryan melihat keputusan ini dari perspektif duniawi, dia mungkin melihat sejumlah manfaat untuk tinggal bersama kekasihnya alih-alih menikah. Dia mungkin berpikir bisa menabung uang dengan tidak menghabiskannya untuk cincin dan pernikahan yang mahal. Dia mungkin berpikir itu akan mengurangi stres dari pernikahan yang akan menuntut komitmen penuh darinya. Jika segalanya berjalan lancar, nantinya mereka masih bisa menikah kelak.
-
Jika Ryan memiliki perspektif kekal, mengapa dia akan memilih untuk tidak tinggal bersama pacarnya?
Jika Ryan melihat keputusan ini dengan perspektif kekal, dia dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut: Kebahagiaan datang dari mengikuti Yesus Kristus dan mengamalkan ajaran-ajaran-Nya. Ryan tidak akan ingin “berbuat dosa terhadap Allah” (Kejadian 39:9) dengan melanggar hukum kesucian Tuhan, yang mencakup menghindari hubungan seksual sebelum pernikahan. Injil Yesus Kristus juga mengajarkan bahwa anak-anak berhak untuk dilahirkan ke dalam keluarga di mana ayah dan ibunya menikah serta berkomitmen terhadap mereka dan satu sama lain. Ryan paham bahwa dia dapat membuat perjanjian dengan Allah di bait suci untuk memperkenankan hubungannya menjadi kekal.
-
Apa yang Anda pelajari dengan membandingkan perspektif duniawi dengan perspektif kekal?
-
Apa manfaat yang dapat Anda rasakan dari memandang pilihan atau pertanyaan kita dari perspektif kekal?
-
Kapan Anda pernah mengamati berkat dari memandang segala sesuatu dengan perspektif kekal?