Pelajaran 198: Berhasil di Sekolah

Pola Pikir Pertumbuhan

Mengembangkan Sikap dan Tindakan yang Meningkatkan Pola Pikir Kita

remaja yang bahagia

Kita masing-masing akan menghadapi hambatan dalam pemelajaran dan pendidikan kita. Tergantung pola pikir kita, kita dapat melihat hambatan ini baik sebagai rintangan yang akan menghentikan kita atau sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh. Memilih untuk menghadapi hambatan dengan pola pikir pertumbuhan memperlihatkan iman kita kepada Yesus Kristus. Pelajaran ini dapat membantu siswa mengembangkan pola pikir pertumbuhan untuk mengatasi hambatan dalam pemelajaran.

Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran

Hambatan dalam pemelajaran

Pertimbangkan untuk memulai pelajaran dengan berbagi skenario berikut. Sebagai alternatif, Anda dapat meminta para siswa membuat skenario di mana seorang remaja menghadapi suatu hambatan yang dirasakan dalam pemelajarannya. Anda kemudian dapat menyesuaikan pertanyaan agar lebih berkaitan dengan skenario yang dipilih.

Sewaktu Caden mengetahui tentang kelas-kelas yang akan dia ambil untuk tahun ajaran mendatang, dia mengamati bahwa dia ada kelas matematika. Caden ingat betapa buruknya dia dalam mengerjakan matematika dahulu. Dia percaya bahwa jika dia mengambil kelas matematika ini, dia akan gagal.

• Apa yang menonjol bagi Anda dari pola pikir Caden?

• Apa nasihat yang dapat Anda bagikan dengannya?

Pola pikir pertumbuhan

Jelaskan bahwa ketika kita mengalami tantangan atau hambatan dalam pendidikan kita dan aspek-aspek lain dari kehidupan kita, kita dapat memandangnya baik dengan pola pikir pertumbuhan maupun pola pikir statis.

Perlihatkan definisi berikut dan ajaklah dua siswa untuk membacakannya kepada anggota kelas.

Pola pikir pertumbuhan: Orang dengan pola pikir pertumbuhan percaya bahwa mereka dapat belajar dan menimba kekuatan dari Yesus Kristus. Mereka cepat untuk berubah sementara mereka belajar. Mereka mendorong diri mereka sendiri bahkan ketika segala sesuatunya sulit dengan mengandalkan Yesus Kristus.

Pola pikir statis: Orang dengan pola pikir statis meragukan kemampuan mereka untuk belajar. Mereka takut gagal, dan mereka percaya bahwa mereka tidak dapat mempelajari hal-hal tertentu.

Untuk membantu para siswa memahami pola pikir ini dengan lebih baik, pertimbangkan untuk berbagi beberapa dari pernyataan-pernyataan berikut. Anda dapat menampilkan pernyataan pertama dari setiap kolom untuk membantu siswa melihat contoh yang sudah dipasangkan. Kemudian Anda dapat memberi siswa pernyataan pola pikir statis sisanya. Ajaklah mereka untuk bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk menuliskan pernyataan yang mungkin dikatakan seseorang dengan pola pikir pertumbuhan yang memperlihatkan iman mereka kepada Juruselamat.

Pola Pikir Statis	Pola Pikir Pertumbuhan
Pola Pikir Statis “Kesalahan saya menunjukkan bahwa saya tidak pintar.”	Pola Pikir Pertumbuhan “Karena Juruselamat, saya dapat belajar dari kesalahan saya dan menjadi lebih baik.”
Pola Pikir Statis “Saya tidak suka mencoba hal-hal baru karena saya mungkin akan gagal.”	Pola Pikir Pertumbuhan “Mengetahui bahwa Yesus Kristus senang dengan setiap upaya yang saya kerahkan untuk bertumbuh, saya dapat mencoba hal-hal baru dan menikmati tantangan.”
Pola Pikir Statis “Saya tidak bisa belajar sesuatu.”	Pola Pikir Pertumbuhan “Jika saya ingin belajar sesuatu, saya dapat mempelajarinya dengan bantuan Tuhan.”
Pola Pikir Statis “Ketika saya frustrasi, saya menyerah.”	Pola Pikir Pertumbuhan “Mengatasi kesulitan membantu saya bertumbuh dan menjadi lebih seperti Yesus Kristus.”

Ajaklah siswa untuk memikirkan apakah mereka biasanya memandang tantangan dengan pola pikir pertumbuhan atau statis. Saat mereka meneruskan penelaahan, ajaklah mereka untuk mencari kebenaran-kebenaran yang bermanfaat dan untuk memperhatikan kesan-kesan dari Roh Kudus yang dapat membantu mereka mengembangkan pola pikir pertumbuhan.

Kebenaran-kebenaran kekal yang dapat membantu kita mengembangkan pola pikir pertumbuhan

Brother Devin G. Durrant, sebelumnya dari Presidensi Umum Sekolah Minggu, menjelaskan mengapa murid Yesus Kristus hendaknya mengembangkan pola pikir pertumbuhan:

Brother Devin G. Durrant

Bapa Surgawi mendorong kita untuk berupaya mengembangkan karunia-karunia dan memperbaiki diri kita karena Dia, sebagai orang tua yang pengasih, percaya bahwa kita dapat mencapai hal-hal besar, termasuk, pada akhirnya, permuliaan. Dia adalah orang tua yang memiliki pola pikir pertumbuhan. Jika kita ingin menjadi seperti Dia, kita perlu mengadopsi pola pikir yang sama dan belajar untuk bertumbuh dalam semua cara yang Dia harapkan. (Devin G. Durrant, “Helping Children and Youth Develop a Growth Mind-Set,” Ensign, Februari 2020)

• Pernyataan ini membantu Anda memahami apa mengenai bagaimana pola pikir pertumbuhan dapat memengaruhi kehidupan Anda?

• Menurut Anda, apa yang dapat membantu Anda mengembangkan pola pikir pertumbuhan?

Jika perlu, jelaskan bahwa memahami dan mengingat kebenaran-kebenaran mengenai Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus dapat membantu siswa mengembangkan pola pikir pertumbuhan ketika mereka menghadapi hambatan, termasuk hambatan dalam pendidikan mereka.

Ajaklah siswa untuk menemukan beberapa kebenaran ini dalam tulisan suci mereka. Anda dapat mengajak mereka untuk mengidentifikasi tulisan suci yang mereka ketahui atau untuk menelaah beberapa dari ayat-ayat berikut.

• Yesaya 41:10, 13

• Alma 26:12

• Ajaran dan Perjanjian 24:8

• Ajaran dan Perjanjian 84:88

Setelah siswa mendapatkan waktu yang cukup untuk menemukan kebenaran, ajaklah mereka untuk berbagi apa yang mereka temukan dengan seluruh kelas. Mereka juga dapat menuliskan di papan tulis kebenaran-kebenaran yang mereka temukan. Mereka mungkin menemukan kebenaran yang serupa dengan ini: Dalam kekuatan Allah, kita dapat melakukan segala sesuatu.

• Bagaimana mengingat kebenaran-kebenaran ini mengenai Bapa Surgawi dan Yesus Kristus dapat membantu Anda memiliki pola pikir pertumbuhan dalam pendidikan Anda?

• Apa saja contoh dari orang-orang dalam tulisan suci yang menggunakan iman mereka kepada Allah untuk menghadapi tantangan mereka dengan pola pikir pertumbuhan?

  Sebagai bagian dari pembahasan Anda mengenai pertanyaan sebelumnya, Anda dapat mengajak siswa untuk menemukan contoh-contoh dari kehidupan Nefi. Anda juga dapat meminta para siswa melihat contoh-contoh Laman dan Lemuel yang memperlihatkan pola pikir statis.

  Ini adalah beberapa contoh yang dapat Anda beri kepada siswa: tanggapan terhadap perintah untuk kembali ke Yerusalem untuk mendapatkan lempengan-lempengan kuningan dari Laban (lihat 1 Nefi 3:4–7); upaya untuk mendapatkan lempengan-lempengan kuningan (lihat 1 Nefi 3:24–31; 4:1–6); tindakan kakak beradik ini setelah Lehi berbagi penglihatannya tentang pohon kehidupan (lihat 1 Nefi 10:17–19; 11:1–6; 15:1–3, 8–9); Nefi mematahkan busurnya (lihat 1 Nefi 16:18–23, 30–32); dan Nefi diperintahkan untuk membangun sebuah kapal (lihat 1 Nefi 17:7–11, 17–18).

• Bagaimana Tuhan telah membantu Anda, atau menurut Anda bagaimana Tuhan dapat membantu Anda, memiliki pola pikir pertumbuhan dan mengatasi hambatan dalam pendidikan Anda?

Pertimbangkan untuk berbagi pengalaman dari kehidupan Anda sendiri.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menayangkan salah satu video di bagian “Kegiatan Pemelajaran Tambahan.”

Pola pikir pertumbuhan saya

Ajaklah siswa untuk memikirkan beberapa hambatan yang mereka hadapi dalam pendidikan atau pemelajaran mereka yang dapat dibantu dengan pola pikir pertumbuhan. Mereka dapat mencatat hambatan-hambatan ini dalam jurnal penelaahan mereka. Mereka mungkin menyebutkan pergumulan dalam membaca, kesulitan dengan suatu mata pelajaran di sekolah, atau kurangnya kesempatan pendidikan yang tersedia. Kemudian ajaklah mereka untuk melakukan yang berikut.

Pilihlah dua atau tiga potensi hambatan dalam pendidikan dan pemelajaran Anda. Untuk setiap hambatan, tulislah sebuah pernyataan pola pikir pertumbuhan yang memperlihatkan iman Anda pada kemampuan Juruselamat untuk membantu Anda berhasil.

Pertimbangkan untuk mengajak siswa berbagi pernyataan yang mereka tuliskan. Mereka dapat berbagi dengan teman di sebelahnya atau dengan berjalan-jalan di sekitar ruangan dan berbagi dengan orang lain.

Setelah para siswa berbagi, imbaulah mereka untuk menentukan cara-cara mereka akan mengikuti pernyataan-pernyataan yang mereka buat. Bersaksilah tentang kebenaran-kebenaran yang telah Anda bahas hari ini. Imbaulah siswa untuk berusaha mengatasi hambatan terhadap pendidikan mereka dengan pola pikir pertumbuhan.

Sumber Daya Tambahan

Apa dapat berguna untuk diingat ketika saya menghadapi hambatan terhadap pemelajaran saya?

Penatua Carlos A. Godoy dari Tujuh Puluh menjelaskan:

Penatua Carlos A. Godoy

Pengalaman fana ini adalah waktu untuk pemelajaran dan pertumbuhan, tetapi terkadang itu tidaklah mudah. Sama seperti yang Anda temukan dalam penelaahan Anda, Anda mungkin merasa tidak memadai atau frustrasi dengan kemajuan pribadi Anda sendiri, tetapi saya ingin meyakinkan Anda bahwa Anda dapat melakukannya. Tentu saja ada juga harga yang harus dibayarkan, tetapi itu mungkin. Dan alasan utama mengapa itu mungkin adalah karena kita memiliki Juruselamat Yesus Kristus dan kasih karunia-Nya sebagai sumber daya di saat-saat sulit. (Carlos A. Godoy, “Enter to Learn; Go Forth to Fight!” [Kebaktian Brigham Young University, 12 Maret 2019], 3, speeches.byu.edu)

Bagaimana saya bisa mengembangkan pola pikir pertumbuhan dalam pemelajaran saya?

Penatua Clark G. Gilbert dari Tujuh Puluh mengajarkan:

Penatua Clark G. Gilbert

Saya tahu bahwa mengejar pendidikan Anda dapat menantang dan memerlukan pengorbanan. Saya tahu betapa keras Anda bekerja dan bahwa ada banyak malam yang sulit sewaktu Anda bergadang untuk menyelesaikan tugas, mempelajari konsep baru, dan mengelola komitmen lain yang menuntut dalam hidup Anda. Tetapi tetaplah bertahan. Teruslah perlihatkan ketabahan sejati. Tetapi juga, bersiaplah untuk bergerak dari ketabahan ke kasih karunia. Libatkan Tuhan. Berdoalah memohon bantuan-Nya, dan Dia akan melakukan magnifikasi terhadap upaya Anda. (Clark G. Gilbert, “From Grit to Grace” [kebaktian BYU–Pathway Worldwide, 25 September 2018], byupathway.org)

Mengapa saya mungkin tidak langsung mengalami keberhasilan?

Saat melayani sebagai anggota Tujuh Puluh, Penatua Lynn G. Robbins menjelaskan:

Penatua Lynn G. Robbins

Iman Nefi yang tidak tergoyahkan menolong dia beranjak dari kegagalan demi kegagalan sampai dia akhirnya memperoleh lempengan-lempengan kuningan. Musa memerlukan 10 kali upaya sebelum dia akhirnya berhasil melarikan diri dari Mesir bersama orang-orang Israel.

Kita mungkin bertanya-tanya—jika Nefi dan Musa berada dalam tugas suruhan Tuhan, mengapa Tuhan tidak turun tangan dan menolong mereka mencapai keberhasilan pada upaya pertama mereka? Mengapa Dia membiarkan mereka—dan mengapa Dia membiarkan kita—berusaha keras dan gagal dalam upaya-upaya kita untuk berhasil? Di antara banyak jawaban penting untuk pertanyaan itu, berikut adalah beberapa di antaranya:

• Pertama, Tuhan tahu bahwa “segala hal ini akan memberi [kita] pengalaman, dan akanlah demi kebaikan [kita]” [Ajaran dan Perjanjian 122:7].

• Kedua, itu mengizinkan kita untuk “mengenyam yang pahit, agar [kita] boleh tahu untuk menghargai yang baik” [Musa 6:55].

• Ketiga, untuk membuktikan bahwa “pertempuran itu adalah pertempuran Tuhan” [1 Samuel 17:47], dan hanya dengan kasih karunia-Nya kita dapat merampungkan pekerjaan-Nya dan menjadi seperti Dia.

• Keempat, untuk menolong kita berkembang dan memperoleh banyak atribut seperti Kristus yang tidak dapat dimurnikan kecuali melalui pertentangan dan “dapur kesengsaraan” (Yesaya 48:10; 1 Nefi 20:10).

(Lynn G. Robbins, “Sampai Tujuh Puluh Kali Tujuh,” Liahona, Mei 2018, 21)

Kegiatan Pemelajaran Tambahan

Awal alternatif

Untuk membantu siswa mengevaluasi hambatan belajar melalui perspektif yang berbeda, pertimbangkan untuk memulai kelas dengan menggambar atau memperlihatkan sebuah batu besar di jalan. Anda dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti berikut:

• Apakah Anda melihat batu karang ini sebagai batu loncatan atau batu sandungan? Mengapa?

• Apa yang menentukan apakah batu itu batu loncatan atau batu sandungan?

Anda kemudian dapat membahas hambatan yang remaja hadapi dalam pemelajaran. Ajaklah siswa mengevaluasi bagaimana hambatan-hambatan ini dapat dipandang sebagai batu loncatan atau batu sandungan.

Latihan tambahan

Untuk membantu siswa berlatih menggantikan gagasan pola pikir statis menjadi gagasan pola pikir pertumbuhan, Anda dapat memberi mereka bagan berikut. Siswa dapat bekerja sama dengan seorang rekan untuk memikirkan frasa-frasa di kolom “Cobalah katakan.” Mereka kemudian dapat berbagi dengan kerekanan lain apa yang mereka temukan.

Alih-alih berkata ….	Cobalah mengatakan ….
Alih-alih berkata …. “Saya tidak dapat melakukan ini.”
Alih-alih berkata …. “Saya menyerah.”
Alih-alih berkata …. “Saya pokoknya tidak pandai dalam hal ini.”
Alih-alih berkata …. “Saya tidak akan pernah sepintar teman saya.”
Alih-alih berkata …. “Saya sudah mencoba, tapi saya masih tidak bisa melakukannya.”
Alih-alih berkata …. “Ini terlalu sulit.”

Opsi video

Penatua Clark G. Gilbert dari Tujuh Puluh berbagi bagaimana Tuhan membantunya berkembang seiring waktu. Anda dapat menyaksikan “The Mismeasure of Man,” tersedia di byupathway.org, dari kode waktu 00:21 hingga 03:05.

Brother Devin G. Durrant, mantan penasihat dalam Presidensi Umum Sekolah Minggu, berbagi bagaimana pola pikir pertumbuhan istrinya membantu dia untuk mencapai sesuatu yang dia rasa akan sulit. Anda dapat menyaksikan “Choose a Growth Mindset,” tersedia di speeches.byuh.edu, dari kode waktu 30:54 hingga 33:08.