Institut
Pelajaran 2: Kebutuhan Kita akan Pendamaian


2

Kebutuhan Kita akan Pendamaian

Pendahuluan

Pendamaian Yesus Kristus adalah pusat bagi rencana keselamatan Allah. Melalui Pendamaian-Nya, Yesus Kristus memenuhi tujuan-tujuan Bapa-Nya dengan menebus kita dari kematian rohani dan jasmani, memuaskan tuntutan keadilan, dan membersihkan kita dari dosa individu kita dengan syarat pertobatan. Juruselamat juga menghibur kita dalam kelemahan kita, memberi kita kekuatan untuk mencapai apa yang tidak dapat kita lakukan sendiri, dan memberi kita harapan bahwa kita dapat kembali hidup bersama dengan-Nya dan Bapa Surgawi. Misionaris penuh waktu berperan serta dalam pekerjaan keselamatan dengan membantu orang lain belajar caranya mengakses berkat-berkat Pendamaian melalui iman kepada Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, pengukuhan, dan bertahan sampai akhir.

Persiapan Awal

  • Telaahlah yang berikut untuk lebih memahami mengapa kita membutuhkan Pendamaian: Roma 3:23; 2 Nefi 9:6–10; dan Alma 42:9–14.

  • Telaahlah yang berikut untuk melihat beberapa berkat yang tersedia melalui Pendamaian: Mosia 3:19; 4:3; 24:12–15; dan Alma 5:12–13; 7:11–13.

  • Telaahlah Penatua Jeffrey R. Holland, “Missionary Work and the Atonement,” Ensign, Maret 2001, 8–15.

  • Telaahlah Mengkhotbahkan Injil-Ku, halaman 57–59 dan 68–69.

  • Bersiaplah untuk menayangkan video “Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” (2:51; klip dari ceramah oleh Penatua Richard G. Scott, Ensign atau Liahona, Mei 2010, 75–78), tersedia di lds.org/media-library.

Saran untuk Pengajaran

Mengapa Kita Membutuhkan Pendamaian

Mulailah dengan menanyakan kepada siswa yang berikut:

  • Bagaimana orang sampai pada pemahaman bahwa mereka membutuhkan Pendamaian Yesus Kristus dalam kehidupan mereka?

Kemudian, perlihatkan pernyataan berikut:

Presiden Ezra Taft Benson

“Sama seperti seseorang tidak benar-benar menghasratkan makanan sampai dia lapar, begitu pula dia tidak menghasratkan keselamatan dari Kristus sampai dia tahu mengapa dia membutuhkan Kristus.

“Tidak seorang pun secara memadai dan tepat mengetahui mengapa dia membutuhkan Kristus sampai dia memahami dan menerima ajaran mengenai Kejatuhan dan dampaknya terhadap seluruh umat manusia” (Presiden Ezra Taft Benson, A Witness and a Warning [1988], 33).

Kemudian tanyakan:

  • Pada apa kita merujuk ketika kita berbicara mengenai Kejatuhan Adam?

Perlihatkan kutipan berikut dan suruhlah seorang siswa membacakannya dengan lantang kepada kelas:

“Karena Adam dan Hawa … memakan buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, mereka diusir dari hadirat Tuhan (lihat A&P 29:40–41). Dengan kata lain, mereka mengalami kematian rohani. Mereka juga menjadi fana—tunduk pada kematian jasmani. Kematian jasmani dan rohani ini disebut Kejatuhan. …

Sebagai keturunan Adam dan Hawa, kita mewarisi suatu kondisi terjatuh selama kefanaan (lihat Alma 42:5–9, 14). Kita dipisahkan dari hadirat Tuhan dan tunduk pada kematian jasmani. Kita juga ditempatkan dalam suatu keadaan pertentangan, dimana kita diuji dengan kesulitan-kesulitan hidup serta godaan-godaan dari iblis (lihat 2 Nefi 2:11–14; A&P 29:39; Musa 6:48–49)” (Teguh pada Iman [2004], 71).

Bantulah siswa mengidentifikasi ajaran yang diajarkan dalam kutipan ini dengan menanyakan:

  • Bagaimana Kejatuhan Adam berdampak terhadap kita masing-masing sebagai keturunan Adam dan Hawa? (Seperti Adam dan Hawa, kita pun tunduk baik pada kematian jasmani maupun rohani. Kita hidup di dunia yang terjatuh dan tunduk pada kesulitan hidup dan godaan lawan. Kita telah tersingkirkan dari hadirat Bapa dan membutuhkan bantuan Juruselamat untuk kembali kepada-Nya).

Tulislah rujukan tulisan suci berikut di papan tulis, dan berikan siswa beberapa menit untuk menelaahnya:

Roma 3:23.

2 Nefi 9:6–10

Alma 42:9–11, 14

Sewaktu mereka menelaah, imbaulah siswa untuk mencermati bagaimana kita masing-masing terdampak oleh Kejatuhan Adam dan Hawa.

  • Bagaimana tulisan suci ini menjelaskan bagaimana kita masing-masing terdampak oleh Kejatuhan Adam dan Hawa? (Sewaktu siswa menanggapi, tulislah jawaban mereka di papan tulis. Meskipun jawaban mereka mungkin beragam, itu mungkin tampak seperti yang berikut: Kita semua berdosa dan menjadi tidak bersih dalam pandangan Allah; karena kita berdosa, kita disingkirkan dari hadirat Allah; kita akan mengalami kematian jasmani; kita hidup di dunia yang terjatuh dan harus mengatasi “manusia alami” [Mosia 3:19]).

Ajukan kepada siswa apa pertanyaan yang mereka miliki mengenai ajaran dan istilah yang mereka identifikasi. Perkenankan pembahasan kelas untuk mengeksplorasi pertanyaan-pertanyaan ini. Kemudian tanyakan:

  • Bagaimana tulisan suci ini membantu menjelaskan mengapa kita semua membutuhkan Yesus Kristus? (Pendamaian Yesus Kristus menebus kita dari Kejatuhan Adam dan dari tindakan ketidakpatuhan kita sendiri.

Jelaskan bahwa sebagai bagian dari rencana penuh belas kasihan Allah, Pendamaian Yesus Kristus memperkenankan kita lolos dari “monster” kematian dan neraka (lihat 2 Nefi 9:10), artinya kematian jasmani dan rohani. Kita semua akan dibangkitkan. Melalui Pendamaian Yesus Kristus, kita dapat dibasuh bersih dari dosa-dosa kita sewaktu kita bertobat. Tanpa Yesus Kristus kita bukan saja akan binasa, tetapi kita akan menjadi tunduk kepada iblis untuk segala kekekalan.

Berbagilah kesaksian singkat akan kebijaksanaan dan belas kasih dari rencana Allah. Yakinkan siswa bahwa semua akibat Kejatuhan dapat diatasi melalui Pendamaian Yesus Kristus.

Pentingnya Mengajarkan Pendamaian

ikon videoPertimbangkan untuk membaca atau menayangkan klip video dari pernyataan berikut dari Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul. Mintalah siswa mencari mengapa penting bagi kita untuk meningkatkan pemahaman kita mengenai Pendamaian.

Penatua Richard G. Scott

“Sewaktu Anda mengingat Kebangkitan dan harga yang dibayarkan serta karunia yang diberikan melalui Pendamaian, renungkanlah apa yang tulisan suci ajarkan tentang peristiwa kudus itu. Kesaksian pribadi Anda tentang kenyataan hal itu akan diperkuat. Itu haruslah lebih dari sekadar asas-asas yang Anda hafalkan. Itu haruslah menjadi bagian dari diri Anda sebagai perlindungan yang kuat terhadap meningkatnya arus kekejian yang mencemari dunia kita. …

Tanpa Pendamaian, rencana kebahagiaan Bapa di Surga tidak dapat berfungsi sepenuhnya. Pendamaian memberi semua orang kesempatan untuk mengatasi akibat-akibat dari kesalahan yang dibuat dalam kehidupan. Ketika kita mematuhi sebuah hukum, kita menerima berkat. Ketika kita melanggar hukum, tidak ada yang tersisa dari kepatuhan sebelumnya untuk memuaskan tuntutan keadilan atas hukum yang dilanggar itu. Pendamaian Juruselamat mengizinkan kita untuk bertobat dari ketidakpatuhan apa pun dan karenanya menghindarkan kita dari hukuman yang keadilan akan bebankan.

Kekhidmatan dan rasa syukur saya atas Pendamaian dari Yang Mahakudus Allah Israel, Raja Damai dan Penebus kita, terus-menerus diperbesar sewaktu saya berusaha untuk memahami lebih jauh mengenainya. Saya menyadari bahwa tidak ada pikiran fana yang secara memadai dapat membayangkan, juga tidak ada lidah manusia yang secara benar dapat menyatakan, signifikansi sepenuhnya dari semua yang telah Yesus Kristus lakukan bagi anak-anak Bapa Surgawi kita melalui Pendamaian-Nya. Tetapi adalah penting bahwa kita masing-masing belajar semampu kita mengenainya. Pendamaian merupakan unsur penting itu dari rencana kebahagiaan Bapa kita di Surga yang tanpanya rencana itu tidak dapat diaktifkan. Pemahaman Anda tentang Pendamaian dan wawasan yang disediakannya bagi kehidupan Anda akan sangat memperkaya penggunaan Anda yang produktif akan semua pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang Anda peroleh dalam kehidupan fana. …

Ada kebutuhan penting bagi kita masing-masing untuk memperkuat pemahaman kita tentang signifikansi Pendamaian Yesus Kristus sehingga itu akan menjadi landasan yang kuat untuk membangun kehidupan kita .…

Perenungan pribadi yang mendalam akan tulisan suci disertai dengan penyelidikan, doa sepenuh hati akan menguatkan pemahaman dan apresiasi Anda terhadap Pendamaian-Nya yang berharga” (“Dia Hidup! Mulia Nama-Nya!” Ensign atau Liahona, Mei 2010, 75–77

Bantulah siswa menganalisis pernyataan Penatua Scott dengan mengajukan pertanyaan seperti yang berikut:

  • Apa bagian dari ceramah Penatua Scott yang menekankan pentingnya memahami Pendamaian? (Pastikan siswa mengidentifikasi pernyataan seperti yang berikut: penderitaan Juruselamat “akan berdampak terhadap kita bukan saja dalam kehidupan ini melainkan sepanjang segala kekekalan”; “Pendamaian-Nya sepenuhnya mengaktifkan rencana kebahagiaan Bapa-Nya di Surga”; “Yesus memberikan keseimbangan antara keadilan dan belas kasihan dengan syarat kepatuhan kita”; “Pendamaian memberikan segala kesempatan untuk mengatasi akibat dari kesalahan yang dibuat dalam kehidupan”; dan “Pemahaman Anda tentang Pendamaian dan wawasan yang disediakannya bagi kehidupan Anda akan sangat memperkaya penggunaan Anda yang produktif akan semua pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan yang Anda peroleh dalam kehidupan fana”).

  • Penatua Scott menyatakan bahwa asas-asas Pendamaian “haruslah lebih dari sekadar asas-asas yang Anda hafalkan. Itu haruslah menjadi bagian dari diri Anda.” Bagaimana seorang calon misionaris dapat memastikan ini terjadi?

Banyak orang muda tidak memahami berkat-berkat, selain pengampunan akan dosa, yang datang ke dalam kehidupan mereka melalui Pendamaian. Untuk membantu memperdalam pemahaman siswa akan berkat-berkat lain ini, berikan kelas beberapa menit untuk menelaah petikan tulisan suci berikut, cermati berkat-berkat yang datang melalui Pendamaian Yesus Kristus: Mosia 3:19; 4:3; 24:12–15; Alma 5:12–13; 7:11–13. Setelah waktu yang cukup, mintalah siswa menjelaskan beberapa di antara banyak berkat Pendamaian. Ringkaslah tanggapan mereka di papan tulis.

Perlihatkan kutipan berikut dan mintalah seorang siswa membacakannya dengan lantang:

“Ketika pemahaman Anda akan Pendamaian Yesus Kristus bertambah, hasrat Anda untuk membagikan Injil juga akan meningkat” (Mengkhotbahkan Injil-Ku, 2).

Bantulah siswa Anda lebih memahami asas ini dengan bertanya:

  • Mengapa hasrat seseorang untuk berbagi Injil meningkat ketika dia memahami Pendamaian?

Tugasi siswa untuk bekerja dengan seorang anggota kelas lain untuk bergiliran membacakan dengan lantang 1 Nefi 8:10–12; Enos 1:5–9; dan Mosia 27:34–36 dan 28:1–4. Mintalah mereka melihat pola yang terdapat dalam petikan-petikan ini. Setelah waktu yang memadai, undanglah beberapa siswa untuk menjelaskan pola yang mereka temukan. (Setelah Lehi, Enos, dan para putra Mosia mengalami berkat-berkat Pendamaian, mereka merasakan hasrat untuk berbagi Injil dan membantu orang lain menerima berkat-berkat yang sama).

Untuk membantu siswa merasakan kebenaran dan pentingnya asas yang Anda tuliskan di papan tulis, tanyakan yang berikut:

  • Jika tidak terlalu pribadi, apa pengalaman yang telah Anda miliki dengan Pendamaian yang memotivasi Anda untuk berbagi Injil dengan orang lain?

  • Bagaimana pengetahuan dan perasan Anda mengenai Pendamaian memotivasi Anda untuk membawa orang lain lebih dekat kepada Yesus Kristus?

Berilah siswa waktu sejenak untuk merenungkan apakah pemahaman mereka tentang Pendamaian Yesus Kristus merupakan bagian dari motivasi mereka untuk melayani misi dan apa yang dapat mereka lakukan untuk meningkatkan tingkat rasa syukur mereka atas apa yang telah Yesus Kristus lakukan bagi mereka.

Membantu Simpatisan Menerima Berkat Pendamaian

Beri tahulah siswa Anda bahwa tidak ada ajaran yang akan mereka ajarkan sebagai misionaris yang adalah lebih penting untuk dipahami dan diterima, baik bagi simpatisan maupun misionaris daripada Pendamaian Yesus Kristus.

Mintalah siswa menelaah 2 Nefi 2:6–8 dan mencari apa yang Lehi ajarkan hendaknya kita lakukan dengan pengetahuan kita mengenai Pendamaian. Setelah beberapa siswa menanggapi, bantulah mereka memahami kebutuhan bagi simpatisan untuk memahami dan menerima Pendamaian dengan memeragakan dan membaca pernyataan berikut dari Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua belas Rasul:

Penatua Jeffrey R. Holland

“Dalam konferensi zona, yang merupakan momen pengajaran paling hebat yang kami sebagai Pembesar Umum miliki dengan para elder dan sister muda ini, saya pernah menanyakan para misionaris apa yang mereka inginkan simpatisan lakukan sebagai hasil dari pembahasan misionaris dengan mereka.

“Dibaptiskan!’ diserukan dalam paduan suara serempak.

“‘Ya,’ saya katakan, kita memang ingin mereka dibaptiskan, tetapi apa yang harus mendahului itu?’ …

… Hampir tidak pernah misionaris sampai pada pengidentifikasian dua hal fundamental yang kita inginkan simpatisan lakukan sebelum baptisan: beriman kepada Tuhan Yesus Kristus dan bertobat dari dosa-dosa mereka. Namun, ‘[Kita] percaya bahwa asas dan tata cara pertama Injil adalah: pertama, Iman kepada Tuhan Yesus Kristus; kedua, Pertobatan; [kemudian] ketiga, Baptisan melalui pencelupan untuk pengampunan akan dosa-dosa; keempat, Penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus’ (Pasal-Pasal Kepercayaan 1:4; penekanan ditambahkan).

Kehidupan baru orang insaf harus dibangun di atas iman kepada Tuhan Yesus Kristus dan kurban penebusan-Nya—suatu keyakinan bahwa Dia sungguh adalah Putra Allah, bahwa Dia hidup pada saat ini juga, bahwa Dia sungguh adalah pintu kawanan domba, bahwa Dia sendiri memegang kunci bagi keselamatan dan permuliaan kita. Kepercayaan itu harus diikuti dengan pertobatan sejati, pertobatan yang memperlihatkan hasrat kita untuk menjadi bersih dan diperbarui serta murni, pertobatan yang memperkenankan kita untuk mengajukan tuntutan akan berkat-berkat penuh Pendamaian” (“Missionary Work and the Atonement,” Ensign, Maret 2001, 10–11).

Kemudian tanyakan:

  • Apa yang harus simpatisan lakukan untuk mengajukan tuntutan akan berkat-berkat penuh Pendamaian? (Beriman kepada Yesus Kristus, bertobat, dan dibaptis).

Jelaskan kepada siswa bahwa Ajaran dan Perjanjian 20:37 menguraikan kualifikasi untuk baptisan. Mintalah siswa membaca ayat tersebut dan mencari apa yang hendaknya simpatisan lakukan sebelum dibaptiskan. Tanyakan:

  • Apa saja yang hendaknya simpatisan lakukan yang memperlihatkan mereka mengembangkan iman kepada Yesus Kristus? (Mereka akan merendahkan hati mereka, bertobat dari dosa-dosa mereka, memperlihatkan pekerjaan-pekerjaan yang baik dan seterusnya).

  • Apa peran yang misionaris mainkan dalam membantu simpatisan memenuhi syarat untuk baptisan? Bagaimana ini berhubungan dengan tujuan Anda sebagai misionaris? (Jika perlu, ingatkan siswa akan asas-asas dari pelajaran yang lalu).

Misionaris Diperintahkan untuk Mengajarkan Pertobatan

Di papan tulis, tulislah pertanyaan berikut:

Apa hal terpenting yang dapat misionaris lakukan untuk membantu membawa anak-anak Allah kepada Kristus?

Mintalah siswa membaca Ajaran dan Perjanjian 18:11–14 dan mencari jawaban untuk pertanyaan di papan tulis. Bahaslah tanggapan siswa terhadap pertanyaan tersebut, kemudian tanyakan:

  • Mengapa pertobatan adalah satu-satunya jalan yang di dalamnya anak-anak Allah dapat memperoleh akses terhadap berkat-berkat penuh Pendamaian? (Lihat Mosia 16:13; Alma 11:37; dan Helaman 14:13).

Di papan tulis, tuliskan jawaban berikut untuk pertanyaan yang sudah diperlihatkan:

Misionaris diperintahkan untuk mengajarkan pertobatan agar mereka yang diajar dapat mengakses berkat-berkat penuh Pendamaian dan memulai kehidupan baru dalam Kristus.

Bagilah kelas menjadi dua bagian. Mintalah sebagian kelas menelaah bagian berjudul “Pendamaian” di halaman 57–59 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah sebagian kelas yang lain menelaah bagian berjudul “Melalui Kristus Kita Dapat Dibersihkan dari Dosa” di halaman 68–69 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Berilah siswa beberapa menit untuk membaca dan untuk bersiap mengajarkan ikhtisar dua menit dari materi yang mereka baca. Sebagai bagian dari ikhtisar mereka, imbaulah siswa untuk (1) mengidentifikasi dan menjelaskan butir-butir esensial dari ajaran, (2) berbagi pengalaman pribadi atau tulisan suci yang mendukung ajaran, dan (3) memberikan kesaksian mengenai apa yang mereka ajarkan. Ringkaslah ketiga langkah ini di papan tulis.

Setelah siswa memiliki cukup waktu untuk bersiap, Anda mungkin ingin memasangkan siswa dari kelompok pertama dengan seseorang dari kelompok lainnya dan bergantian saling mengajar. Setelah setiap siswa memperoleh kesempatan untuk mengajar seorang anggota kelas yang lain, Anda dapat mengundang seorang siswa untuk secara sukarela datang ke depan kelas dan mengajarkan ikhtisarnya kepada kelas. Setelah presentasinya selesai, pujilah siswa yang memberikan presentasi dan mintalah dari kelas umpan balik apa pun mengenai pengalaman itu. Tanyakan apakah mereka memiliki pertanyaan, dan kemudian tanyakan:

  • Bagaimana rasanya mengajarkan dan memberikan kesaksian mengenai Pendamaian Yesus Kristus?

  • Apa saja yang Anda temukan yang dapat membantu Anda ketika Anda mengajar simpatisan mengenai Pendamaian Yesus Kristus?

  • Mengapa Anda menanti-nantikan untuk mengajarkan Pendamaian Yesus Kristus kepada orang lain?

Menggunakan Tulisan Suci

Jelaskan kepada siswa bahwa sebagai misionaris, mereka dapat mengajar dengan kuasa besar ketika mereka menggunakan tulisan suci. Mintalah sebagian kelas menyelidiki petikan tulisan suci di bagian “Pendamaian” dari kotak Mempelajari Tulisan Suci di halaman 59 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah sebagian kelas yang lain menyelidiki petikan tulisan suci di kotak Mempelajari Tulisan Suci di halaman 69 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Imbaulah siswa untuk memilih satu petikan mengenai Pendamaian Yesus Kristus yang mereka pahami dan yang mengenainya mereka akan merasa nyaman untuk memberikan kesaksian. Setelah memperkenankan waktu yang cukup bagi siswa untuk berbagi, tanyakan:

  • Bagaimana Anda dapat menggunakan tulisan suci yang Anda pilih untuk membantu seseorang lebih memahami Pendamaian Yesus Kristus? (Imbaulah beberapa siswa untuk menanggapi).

  • Menurut Anda mengapa penting bagi misionaris untuk menggunakan tulisan suci ketika mereka mengajar?

Mintalah siswa membuka bagian berjudul “Gunakan Tulisan Suci” di halaman 207 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah seorang siswa membacakan paragraf pertama, termasuk keempat pokok berbutir, dan kemudian mintalah anggota kelas mempertimbangkan bagaimana gagasan mereka mengenai pentingnya menggunakan tulisan suci sepadan dengan pernyataan dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku.

Beri tahulah kelas Anda bahwa dalam beberapa menit mereka akan mengajar siswa yang lain, menggunakan tulisan suci tentang Pendamaian yang mereka pilih sebelumnya. Jelaskan bahwa ada asas-asas dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku yang akan membantu mereka sewaktu mereka mengajar. Mintalah seorang siswa membacakan dengan lantang sub-bagian berjudul “Perkenalkan Tulisan Sucinya” di halaman 207–208 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Tanyakan apakah siswa memiliki pertanyaan mengenai langkah ini, dan berikan mereka waktu sejenak untuk mempertimbangkan bagaimana mereka akan memperkenalkan tulisan suci yang mereka pilih.

Berikutnya, mintalah seorang siswa yang lain membacakan dengan lantang sub-bagian berjudul “Bacalah Petikan Tersebut” di halaman 208 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Berilah siswa waktu sejenak untuk membaca dalam hati petikan tulisan suci pilihan mereka serta mengidentifikasi kata atau ungkapan apa pun yang mungkin perlu mereka jelaskan kepada simpatisan. Kemudian mintalah seorang siswa ketiga membacakan dengan lantang sub-bagian berjudul “Terapkan Tulisan Suci Itu” di halaman 208. Kembali, tanyakan siswa apakah mereka memiliki pertanyaan.

Untuk membantu siswa berhasil dalam mengajar dari tulisan suci, Anda hendaknya mencontohkan keterampilan tersebut untuk mereka. Pertimbangkan memilih satu atau dua ayat dari Mosia 3:7–11 dan 16–19 untuk mengajar agar Anda tidak menggunakan salah satu petikan tulisan suci yang siswa pilih. Dengan sederhana dan singkat peragakan ketiga langkah tersebut: perkenalkan, baca, dan terapkan petikan tulisan sucinya. Peragaan ini akan membantu siswa tidak merasa kewalahan karena apa yang diharapkan dari mereka. Ketika Anda selesai, tanyakan siswa apakah mereka memiliki pertanyaan.

Berilah siswa beberapa menit untuk bersiap mengajarkan petikan tulisan suci pilihan mereka menggunakan tiga langkah yang terdapat dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku. Kemudian pasangkan setiap siswa dengan anggota kelas lainnya dan suruhlah mereka saling mengajar. Ketika siswa telah selesai mengajar, yakinkan mereka bahwa sewaktu mereka mempelajari tulisan suci dan Mengkhotbahkan Injil-Ku, kemampuan dan kepecayaan diri mereka dalam mengajarkan Injil akan meningkat.

Untuk mengakhiri pelajaran hari ini, tanyakan kepada siswa Anda adakah di antara mereka yang ingin berbagi perasaan mereka mengenai Yesus Kristus, khususnya mengenai Pendamaian Yesus Kristus.

Undangan untuk Bertindak

Undanglah siswa Anda untuk melakukan satu atau lebih dari yang berikut untuk membantu mereka lebih memahami Pendamaian Yesus Kristus:

  • Selama penelaahan tulisan suci pribadi Anda, tandai atau warnai petikan yang membantu Anda memahami Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya.

  • Bagikan kesaksian Anda mengenai Pendamaian dengan seseorang di rumah, di Gereja, secara daring.

  • Jika keadaan memungkinkan, berikan kesaksian mengenai Pendamaian dalam janji pengajaran dengan misionaris penuh waktu.

  • Luangkan waktu setiap hari untuk menelaah Pendamaian Yesus Kristus dalam tulisan suci.