Institut
Pelajaran 7: Mengajarkan Pesan Pemulihan (Bagian 1)


7

Mengajarkan Pesan Pemulihan (Bagian 1)

Pendahuluan

Injil Yesus Kristus telah diajarkan oleh para nabi di semua dispensasi, yang memperkenankan anak-anak Allah memahami kebenaran kekal dan memperoleh kehidupan kekal. Setelah kematian Yesus Kristus, kebenaran Injil dan wewenang imamat hilang dari bumi, yang berakibat pada Kemurtadan Besar. Pemulihan zaman akhir mengatasi dampak dari Kemurtadan dan menegakkan kembali Gereja Kristus di bumi. Calon misionaris hendaknya dengan jelas memahami konsep Kemurtadan dan Pemulihan serta hendaknya siap untuk menjelaskannya secara sederhana dan bersaksi mengenainya dengan kuasa.

Persiapan Awal

Saran untuk Pengajaran

Allah Adalah Bapa Surgawi Kita yang Penuh Kasih

Mulailah kelas dengan meminta siswa mempertimbangkan studi kasus berikut:

Malam ini sebelum pergi tidur, Anda menerima pesan dari teman yang putus asa dan bertanya-tanya apakah Allah itu nyata dan apakah Dia peduli mengenai kita. Teman Anda bertanya, “Apakah kamu percaya Allah itu nyata? Kamu percaya Allah itu seperti apa?”

Undanglah beberapa siswa untuk berbagi bagaimana mereka mungkin menanggapi teman mereka. Kemudian, beri tahu kelas Anda bahwa pelajaran hari ini berfokus pada beberapa ajaran dan asas yang terdapat dalam pelajaran misionaris pertama, termasuk sifat Bapa Surgawi kita.

Mintalah seorang siswa membacakan dengan lantang bagian berjudul “Allah adalah Bapa Surgawi Kita yang Penuh Kasih” di halaman 35–36 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Undanglah siswa untuk menggarisbawahi atau mewarnai ungkapan yang mungkin mereka gunakan untuk membantu seseorang lebih memahami sifat Allah sebagai Bapa Surgawi kita yang penuh kasih.

Berilah siswa beberapa menit untuk menyelidiki tiga atau empat dari petikan-petikan tulisan suci yang tertera di kotak Mempelajari Tulisan Suci di halaman 36 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah mereka berpikir mengenai bagaimana petikan-petikan tersebut dapat membantu menjawab pertanyaan dari seseorang yang memiliki pertanyaan mengenai Allah, seperti dalam studi kasus di awal pelajaran. Anda dapat mengimbau siswa untuk menandai satu petikan atau lebih dalam tulisan suci mereka atau menuliskannya di margin Mengkhotbahkan Injil-Ku milik mereka. Kemudian tanyakan:

  • Apa kiranya pernyataan rangkuman pendek dari ajaran-ajaran paling signifikan yang Anda baca di Mengkhotbahkan Injil-Ku dan dalam petikan tulisan suci? (Tanggapan mungkin mencakup ajaran bahwa Allah adalah bapa Surgawi kita yang penuh kasih dan Dia berhasrat agar kita semua kembali hidup bersama-Nya).

  • Mengapa mungkin penting bagi individu-individu untuk pertama-tama memahami asas ini sebelum belajar tentang ajaran lainnya?

Injil Memberkati Keluarga

Mintalah siswa membaca dalam hati bagian berjudul “Injil Memberkati Keluarga” di halaman 36 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku dan memformulasikan pernyataan ringkasan mengenai peran rumah tangga dan keluarga dalam rencana kebahagiaan Allah. Setelah mereka memiliki cukup waktu untuk membaca, undanglah siswa untuk berbagi pernyataan rangkuman mereka. (Pernyataan dapat mencakup ajaran bahwa keluarga ditetapkan oleh Allah dan adalah bagian dari rencana Allah untuk mendatangkan kebahagiaan kepada anak-anak-Nya. Tulislah asas bercetak tebal ini di papan tulis).

Sewaktu Anda mengevaluasi kebutuhan siswa Anda dan waktu yang tersedia, pertimbangkan untuk menyajikan kegiatan berikut: Fokuskan perhatian siswa Anda pada baris terakhir yang mereka baca dalam Mengkhotbahkan Injil-Ku: “Melalui para nabi pada setiap masa, termasuk masa kita sendiri, Allah telah mengungkapkan rencana kebahagiaan-Nya bagi perorangan dan keluarga.”

Untuk membantu siswa lebih memahami mengapa kebenaran ini demikian penting di dunia dewasa ini, peragakan salinan dari “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” atau distribusikan salinan kepada kelas. Kemudian undanglah siswa meluangkan beberapa menit untuk membaca pernyataan tersebut dan mengidentifikasi ungkapan atau asas yang membantu kita lebih memahami peran pernikahan dan keluarga dalam rencana Bapa Surgawi. Mintalah seorang siswa mencatat butir-butir ini di papan tulis.

Gambar
Keluarga

Peragakan kutipan berikut dari Presiden Boyd K. Packer dari Kuorum Dua Belas Rasul:

Gambar
Presiden Boyd K. Packer

“Tujuan paling utama lawan, dalam ‘geramnya yang dahsyat, karena ia tahu, bahwa waktunya sudah singkat’ (Wahyu 12:12), adalah untuk mengacaukan, mengganggu, dan menghancurkan rumah tangga dan keluarga” (“The Father and the Family,” Ensign, Mei 1994, 19).

Tanyakan kepada siswa:

  • Mengapa “tujuan paling utama” lawan adalah untuk menghancurkan rumah tangga dan keluarga? (Itu adalah “tempat terbaik untuk mengajarkan, mempelajari, dan menerapkan asas-asas Injil Yesus Kristus”).

  • Apa saja kecenderungan duniawi yang menentang rencana Bapa Surgawi bagi pernikahan, rumah tangga, dan keluarga? (Catatan: Jangan menghabiskan banyak waktu membahas kecenderungan-kecenderungan ini. Cukuplah sekadar mengidentifikasinya dan kemudian menggunakan instruksi yang berikutnya untuk tetap berfokus pada rencana Bapa Surgawi bagi keluarga).

Undanglah siswa untuk berbagi bagaimana mereka dapat menggunakan “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” dalam situasi pengajaran untuk membedakan antara rencana Bapa Surgawi dan kecenderungan duniawi yang menentang rencana-Nya bagi pernikahan, rumah tangga, dan keluarga.

Jelaskan kepada siswa bahwa sejumlah orang yang akan mereka temui memiliki pandangan yang berbeda dengan atau bahkan menentang ajaran Gereja mengenai pernikahan, rumah tangga, dan keluarga. Bagikan kesaksian Anda bahwa ketika misionaris menggunakan tulisan suci dan perkataan para nabi untuk mengajar, mereka akan dibimbing oleh Roh Kudus untuk membantu mereka yang diajar lebih memahami peran pernikahan, rumah tangga, dan keluarga dalam rencana Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya.

Nabi dan Dispensasi

Jelaskan kepada siswa bahwa satu cara penting Allah memperlihatkan kasih-Nya bagi kita adalah dengan memanggil para nabi. Perlihatkan kutipan berikut oleh Penatua M. Russell Ballard dari Kuorum Dua Belas Rasul, dan suruhlah seorang siswa membacakannya dengan lantang. Mintalah siswa mencari berkat-berkat apa yang datang kepada mereka yang mengikuti nabi:

Gambar
Penatua M. Russell Ballard

“Kita mungkin saja bertanya, ‘Adakah suara yang akan selalu memberi kita arahan yang jelas untuk menemukan jalan kita di dunia yang bermasalah dewasa ini?’ Jawabannya adalah ya. Suara itu adalah suara nabi dan para rasul yang hidup. …

Bukan merupakan hal sepele, brother dan sister sekalian, untuk memiliki seorang nabi Allah di tengah-tengah kita. Besar dan menakjubkan berkat-berkat yang datang ke dalam kehidupan kita sewaktu kita mendengarkan firman Tuhan yang diberikan kepada kita melalui dia. … Ketika kita mendengarkan nasihat Tuhan yang dinyatakan melalui perkataan Presiden Gereja, tanggapan kita hendaknya positif dan langsung. Sejarah telah memperlihatkan bahwa ada keamanan, kedamaian, kemakmuran, dan kebahagiaan dalam menanggapi nasihat kenabian seperti Nefi zaman dahulu: ‘Aku akan pergi dan melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan’ (1 Nefi 3:7). …

Hari ini saya berjanji kepada Anda. Ini janji yang sederhana, tetapi benar. Jika Anda mau mendengarkan nabi yang hidup dan para rasul serta mengindahkan nasihat kami, Anda tidak akan tersesat” (“His Word Ye Shall Receive,” Ensign, Mei 2001, 65–66).

Setelah membaca kutipan, tanyakan:

  • Apa berkat yang datang kepada mereka yang mengikuti nasihat nabi Tuhan?

Berikan siswa waktu sejenak untuk membaca dalam hati Ajaran dan Perjanjian 1:37–38. Kemudian tanyakan:

  • Apa yang petikan ini ajarkan mengenai para nabi dan nasihat mereka?

  • Dapatkah Anda memikirkan saat yang spesifik ketika mengikuti nasihat nabi Tuhan memberkati kehidupan Anda?

Mintalah seorang siswa membacakan dengan lantang paragraf di bawah judul “Bapa Surgawi Mengungkapkan Injil-Nya dalam Setiap Masa Kelegaan [Dispensasi]” di halaman 37–38 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Bantulah siswa mengidentifikasi ajaran yang diajarkan dalam paragraf tersebut dengan menanyakan:

  • Apa saja ajaran yang kita pelajari mengenai para nabi dalam paragraf ini? (Sementara ada beberapa asas yang mungkin siswa bagikan, bantulah siswa mengidentifikasi ajaran bahwa nabi mempelajari Injil Yesus Kristus melalui wahyu dan memiliki tanggung jawab untuk mengajar orang lain dan untuk bersaksi mengenai Yesus Kristus).

Pertimbangkan untuk menggunakan model pelatihan PPM sewaktu Anda membantu siswa mengajar mengenai pentingnya para nabi. Jelaskan kepada siswa bahwa mereka hendaknya membaca definisi mengenai nabi yang terdapat di halaman 50 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku dan kemudian bersiaplah untuk bermain-peran mengajar seorang simpatisan mengenai nabi. Kemudian peragakan bermain-peran dengan mengajar seorang anggota kelas mengenai nabi. Berikutnya, mintalah siswa mencari seorang mitra dan memraktikkan bermain-peran, membayangkan bahwa siswa yang diajar adalah nonanggota yang telah mendengar bahwa Gereja dipimpin oleh seorang nabi. Siswa yang bertindak sebagai guru hendaknya secara singkat menjelaskan apa nabi itu dan memberikan kesaksian mengenai nabi modern. Kemudian siswa yang diajar hendaknya mengevaluasi mitra mereka dengan menyatakan apa yang mereka temukan paling bermakna dan mengilhami mengenai peragaan tersebut. Kemudian mintalah siswa memraktikkan kembali, mengulangi permainan peran dengan peran siswa ditukar untuk memberi siswa yang lain kesempatan untuk mengajar dan menerima umpan balik.

Mintalah beberapa siswa bergiliran membacakan dengan lantang empat paragraf terakhir di halaman 37–38 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah sisa kelas mengikuti, mencari hubungan antara nabi, kemurtadan, dan dispensasi. Jika diperlukan, undanglah siswa untuk juga menelaah “Dispensasi” dalam Penuntun bagi Tulisan Suci mereka. Bantulah siswa membahas kebenaran yang terdapat dalam paragraf-paragraf ini dengan mengajukan pertanyaan seperti berikut:

  • Mengapa akan berguna bagi simpatisan untuk memahami bahwa semua dispensasi sebelumnya berakhir dengan kemurtadan?

  • Apa yang telah Allah lakukan sepanjang sejarah untuk mengakhiri periode kemurtadan? Bagaimana memahami pola ini akan mempersiapkan simpatisan untuk belajar mengenai Pemulihan Injil melalui Nabi Joseph Smith?

Jika waktu mengizinkan, Anda dapat memberi siswa beberapa menit untuk memraktikkan saling menjelaskan materi di halaman 37–38 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Imbaulah mereka untuk menyertakan dalam penjelasan mereka kata-kata kemurtadan, dispensasi, dan nabi.

Pelayanan Juruselamat di Bumi dan Pendamaian-Nya

Mintalah siswa melihat gambar di halaman 39 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku, yang menggambarkan penahbisan Dua Belas Rasul oleh Yesus Kristus. Tanyakan kepada para siswa:

  • Apa saja yang Yesus Kristus lakukan untuk menegakkan Gereja-Nya di bumi pada zaman-Nya? (Anda dapat mengundang siswa untuk membaca dalam hati bagian berjudul “Pelayanan Juruselamat di Bumi” di halaman 38–39 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. sebagai rujukan).

  • Bagaimana pelayanan dan akhirnya penolakan terhadap Juruselamat mengikuti pola yang ditegakkan dalam dispensasi-dispensasi sebelumnya? (Sebelum kelahiran Yesus Kristus, orang hidup dalam keadaan murtad. Yesus Kristus memulihkan Injil ke bumi, sama seperti yang Nuh, Abraham, dan Musa lakukan dalam dispensasi-dispensasi sebelumnya. Setelah kematian Yesus Kristus dan para Rasul, anak-anak Allah kembali jatuh ke dalam keadaan murtad sampai Allah sekali lagi memanggil seorang nabi untuk memulihkan Injil Yesus Kristus).

Kemurtadan Besar

Untuk membantu siswa lebih memahami perlunya pemulihan Injil Yesus Kristus, tuliskan pertanyaan berikut di papan tulis.

Apa faktor-faktor yang menuntun pada Kemurtadan Besar, dan apa akibatnya?

Mintalah siswa mencari jawaban untuk pertanyaan ini di dua paragraf pertama dari bagian berjudul “Kemurtadan Besar” di halaman 39 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Setelah waktu yang memadai, mintalah siswa menanggapi pertanyaan di papan tulis. Pastikan siswa memahami bahwa setelah kematian Yesus Kristus dan para Rasul-Nya, perubahan-perubahan yang tidak diwenangkan mencemari ajaran dan praktik Gereja, yang pada akhirnya menuntun pada diambilnya kunci dan wewenang imamat dari bumi.

Undanglah siswa untuk menelaah dalam hati beberapa dari petikan tulisan suci yang tertera di kotak Mempelajari Tulisan Suci yang terdapat di halaman 40 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku. Mintalah siswa mencari apa yang para penulis tulisan suci nubuatkan pada akhirnya akan terjadi pada Gereja Yesus Kristus. Setelah siswa memiliki cukup waktu untuk menelaah, mintalah mereka berbagi apa yang mereka temukan dengan seorang anggota kelas yang lain. Anda dapat membuat daftar beberapa tanggapan di papan tulis dan kemudian mempertimbangkan untuk menuliskan pernyataan ringkasan ini: Nubuat zaman dahulu meramalkan bahwa akan adasuatu kejatuhan universal dari kebenaran.

Bagilah siswa ke dalam pasangan-pasangan dan instruksikan mereka untuk bersiap mengajarkan pelajaran empat sampai lima menit bersama-sama mengenai Kemurtadan. Jelaskan bahwa pengajaran mereka hendaknya sederhana, jelas, dan difokuskan pada penerima. Mintalah siswa menggunakan materi di halaman 41–42 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku, (atau mereka dapat menggunakan pamflet misionaris berjudul Pemulihan Injil Yesus Kristus). Imbaulah pasangan-pasangan untuk berbagi satu atau dua tulisan suci yang berhubungan dengan Kemurtadan dan menjelaskan artinya.

Setelah siswa memiliki cukup waktu untuk bersiap, suruhlah masing-masing pasangan mengajar pasangan lainnya. Sewaktu siswa mengakhiri pengalaman mengajar mereka, instruksikan kelompok untuk membahas yang berikut: Apa yang berjalan baik dalam pelajaran Anda? Apa yang mungkin dapat Anda lakukan dengan lebih baik? Apa yang paling efektif dalam membantu orang lain memahami apa yang terjadi setelah kematian para Rasul?

Kemudian, bertukar-peranlah dan perkenankan pasangan yang diajar mengajar pasangan lainnya. Pastikan ada waktu bagi mereka untuk memberi dan menerima umpan balik.

Setelah semua siswa berkesempatan untuk mengajar, undanglah anggota kelas untuk berbagi wawasan dari pengalaman mereka dengan sisa kelas.

Untuk mengilustrasikan dampak yang Kemurtadan Besar miliki terhadap dunia dan mempersiapkan siswa untuk pelajaran berikutnya mengenai Pemulihan Injil Yesus Kristus, perlihatkan video “Kemurtadan Besar” (16:33). Sewaktu mereka menyaksikan, imbaulah siswa untuk mempertimbangkan bagaimana Injil Yesus Kristus yang dipulihkan mengatasi konsekuensi dari Kemurtadan Besar.

Setelah menyaksikan video, tanyakan:

  • Dengan cara apa Pemulihan Injil Yesus Kristus mengatasi konsekuensi dari Kemurtadan Besar?

  • Sewaktu Anda menyaksikan kisah keinsafan Wilford Woodruff, apa pemikiran yang Anda miliki mengenai kesempatan untuk berbagi pesan Pemulihan Injil Yesus Kristus dengan orang lain?

Akhiri dengan bertanya kepada para siswa adakah di antara mereka yang ingin berbagi kesaksian mereka tentang Pemulihan Injil Yesus Kristus dengan kelas.

Undangan untuk Bertindak

Undanglah siswa untuk mengulas kembali ajaran yang dicakup dalam pelajaran ini dengan menyelesaikan satu atau lebih dari kegiatan-kegiatan yang disarankan berikut:

  • Menggunakan entri Penuntun bagi Tulisan Suci “Kemurtadan - Kemurtadan Gereja Kristen terdahulu,” telaahlah lebih banyak mengenai Kemurtadan Besar. Gunakan jurnal penelaahan Anda untuk membuat catatan mengenai petikan tulisan suci yang mungkin Anda gunakan untuk mengajar tentang Kemurtadan.

  • Telaah dan renungkan artikel Topik Injil “Apakah Orang Mormon Kristen? ” yang terdapat di lds.org/topics.

  • Dalam persiapan untuk kelas berikutnya, mulailah menghafalkan uraian Joseph Smith mengenai Penglihatan Pertama, sebagaimana terdapat di halaman 41 dari Mengkhotbahkan Injil-Ku (lihat juga Joseph Smith—Sejarah 1:16–19).

Cetak