Pria
Mendedikasikan Tanah Kubur


“Mendedikasikan Tanah Kubur,” Tata Cara dan Pemberkatan Imamat (2018).

“Mendedikasikan Tanah Kubur,” Tata Cara dan Pemberkatan Imamat.

Mendedikasikan Tanah Kubur

batu nisan

Pelaksanaan tata cara ini memerlukan wewenang dari seorang pemimpin imamat yang memegang kunci-kunci yang tepat atau yang berfungsi di bawah arahan dari seseorang yang memegang kunci-kunci itu.

Seseorang yang mendedikasikan kuburan hendaknya memegang Imamat Melkisedek dan diwenangkan oleh pejabat imamat yang memimpin kebaktian. Untuk mendedikasikan kuburan, dia:

  1. Menyebut Bapa Surgawi.

  2. Menyatakan bahwa dia bertindak dengan wewenang Imamat Melkisedek.

  3. Mendedikasikan dan mempersucikan bidang tanah penguburan sebagai tempat peristirahatan untuk jenazah orang yang meninggal.

  4. Mendoakan agar tempat itu akan disucikan dan dilindungi sampai Kebangkitan (apabila pantas).

  5. Memohon kepada Tuhan untuk menghibur keluarga dan mengungkapkan pemikiran sebagaimana diarahkan Roh.

  6. Menutup dalam nama Yesus Kristus.

Jika keluarga lebih suka, doa di sisi kuburan alih-alih doa pengudusan bisa diucapkan.

Jika jenazah seorang anggota Gereja dikremasi, pejabat ketua dapat menggunakan kebijaksanaannya untuk menentukan apakah akan mendedikasikan tempat di mana abu disimpan. Dia mempertimbangkan keinginan keluarga, kebiasaan setempat, dan hukum setempat. Jika tempat itu didedikasikan, pemegang imamat boleh menyesuaikan petunjuk untuk mendedikasikan kuburan.