Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 15: Pemanggilan Sakral Ayah dan Ibu


Bab 15

Pemanggilan Sakral Ayah dan Ibu

“Semoga kita setia terhadap kewajiban besar ini dalam peran sebagai orangtua, kewajiban yang sakral ini.”

Dari Kehidupan Ezra Taft Benson

Melalui kata dan teladan, di rumah dan di seluruh dunia, di Gereja dan lingkungan masyarakat, Presiden Ezra Taft Benson mengajarkan pentingnya menjadi orangtua yang baik. “Asuhlah anak-anak Anda dengan kasih dan petuah-petuah dari Tuhan,” dia berkata.1 “Allah menuntut orangtua bertanggung jawab atas tugas pengawasan mereka dalam membesarkan keluarga mereka. Ini adalah tanggung jawab yang sangat sakral.”2

Presiden Benson dan istrinya, Flora, bekerja bersama dengan erat dalam memenuhi tanggung jawab sakral mereka sebagai orangtua. Mereka “memenuhi tugas memelihara unit keluarga mereka dengan energi dan antusiasme.”3 Mereka sering berunding bersama mengenai anak-anak mereka dan hal-hal lain. “Saya dapat melihat bahwa saya memiliki wanita yang peka secara rohani di sisi saya,” Presiden Benson berkata.4

Mereka bekerja bersama untuk menciptakan rumah di mana anak-anak mereka dapat tumbuh dan belajar—dan di mana anak-anak mereka ingin berada. “Saya lebih suka berada di rumah daripada di tempat lain mana pun,” putra mereka Mark berkata. “Rumah adalah tempat perlindungan dari badai. Ibu menyediakan perlindungan, dan Ayah ada di sana dengan kekuatannya.”5

Presiden dan Sister Benson memenuhi kewajiban mereka sebagai orangtua dengan penuh doa. Mark berkata, “Ibu memiliki lebih banyak iman daripada perempuan mana pun yang pernah saya kenal .… Saya tidak pernah melihat begitu banyak doa yang diucapkan sebelumnya dalam kehidupan saya. Dia sering berlutut, berdoa untuk anak-anak, apakah itu mengenai ujian atau perkelahian di halaman sekolah, itu tidak menjadi soal. Dia dan Ayah keduanya memiliki iman yang sederhana.”6

Presiden Benson sering berada jauh dari rumah karena pekerjaan dan tugas-tugasnya untuk Gereja, sehingga Flora memenuhi banyak dari tanggung jawab untuk mengasuh dan mengajar keenam anak mereka. Dia sangat menikmati perannya sebagai ibu. “Rumah adalah pusat kasih sayang fana kami,” dia berkata.7 Mark mengingat, “Ibu sangat menyukai rumah. Dan dia mengasihi kami—bukan karena itu tugasnya, melainkan karena itu adalah kehidupannya.”8 Dengan mengungkapkan perasaannya mengenai pentingnya menjadi ibu, Flora menulis: “Jika Anda ingin menemukan kebesaran, jangan melihat ke arah singgasana, lihatlah ke arah buaian di rumah. Seorang ibu memiliki kekuatan yang luar biasa. Dia adalah orang yang memengaruhi hati, kehidupan, dan membentuk karakter.”9

Ketika Presiden Benson berada jauh dari rumah, dia selalu mencari cara-cara untuk mengawasi dan memperkuat keluarganya. Dia tetap mengadakan kontak secara teratur dengan mereka melalui telepon dan surat. Ketika dia berada di rumah, dia meluangkan waktu sebanyak mungkin dengan mereka. Dia sering merujuk pada cerita mengenai “seorang ayah yang sibuk yang menjelaskan mengapa dia meluangkan waktu berjam-jam bermain bola dengan putranya dengan mengatakan, ‘Saya lebih suka mengalami sakit punggung sekarang daripada mengalami kesedihan di kemudian hari.’”10

Ezra Taft Benson holding the hands of his two young sons, Mark and Reed.  taken in Boise, Idaho.

Ezra Taft Benson bersama putranya, Reed dan Mark

Dia juga meluangkan banyak waktu secara pribadi dengan anak-anaknya. Mark mengingat ayahnya membawa dia pergi ke Salt Lake City, Utah, untuk mengunjungi seorang dokter spesialis: “Sungguh menyenangkan berada bersama Ayah, hanya dia dan saya! Kami berbicara mengenai segala sesuatu yang ingin saya bicarakan. Bahkan sebagai seorang anak, saya tahu Ayah mengasihi saya, karena dia berada bersama saya dan membantu saya menjadi sembuh.”11

Kapan saja dia bisa, Presiden Benson membawa anak-anaknya untuk ikut dalam perjalanannya. Di bulan Maret 1948 dia membawa putrinya Bonnie, yang berusia tujuh tahun pada waktu itu, ke sebuah pertemuan pertanian di Nebraska. “Pers begitu terpesona dengan sikap tenang gadis kecil ini, dan melalui teladan yang tidak lazim dari seorang ayah yang membawa seorang anak kecil dalam perjalanan panjang untuk menghadiri sebuah acara yang terhormat semacam itu, sehingga satu gambar Bonnie ditampilkan pada halaman depan [surat kabar] pada keesokan harinya. Tetapi bagi Penatua Benson insiden tersebut bukan merupakan hal yang tidak lazim. Dia sering membawa anak-anak untuk pergi bersamanya dalam perjalanan ke luar kota, baik sebagai upaya untuk membina hubungan yang baik maupun untuk mendidik mereka.”12

Ajaran-Ajaran Ezra Taft Benson

1

Pemanggilan seorang ayah adalah kekal.

Para ayah sekalian, peran Anda adalah pemanggilan yang kekal yang dari peran itu Anda tidak pernah dibebastugaskan. Pemanggilan di Gereja, sepenting apa pun pemanggilan tersebut, berdasarkan sifatnya hanya untuk periode tertentu saja, dan kemudian akan dibebastugaskan. Tetapi pemanggilan sebagai ayah adalah kekal, dan makna pentingnya tidak dibatasi oleh waktu. Itu adalah pemanggilan untuk sekarang dan selama-lamanya.13

Pola kita, atau contoh, untuk peran sebagai ayah adalah dari Bapa Surgawi kita. Bagaimanakah Dia bekerja dengan anak-anak-Nya? Ya, untuk mengetahui itu, tentu saja, [para ayah] akan perlu mengetahui sesuatu mengenai Injil, rencana besar Tuhan.14

Untuk pria, tidak ada pemanggilan setinggi pemanggilan seorang bapa bangsa yang saleh, dinikahkan di rumah Tuhan, memimpin anak-anak-Nya. Bahkan Elohim sendiri meminta kita menyebut Dia sebagai “Bapa kami yang di sorga” (Matius 6:9; 3 Nefi 13:9).15

2

Para ayah hendaknya memberikan kepemimpinan rohani dalam keluarga mereka.

Ayah harus lapar dan haus dan berkeinginan untuk memberkati keluarganya, pergi kepada Tuhan, merenungkan firman Tuhan, dan hidup sesuai dengan Roh untuk mengetahui pikiran dan kehendak Tuhan dan apa yang harus dia lakukan untuk memimpin keluarganya.16

[Para ayah], Anda memiliki tanggung jawab sakral untuk memberikan kepemimpinan rohani dalam keluarga Anda.

Dalam sebuah pamflet yang diterbitkan beberapa tahun yang lalu oleh Dewan Dua Belas, kami mengatakan hal berikut: “Peran sebagai ayah adalah kepemimpinan, jenis kepemimpinan yang paling penting. Dahulu itu selalu demikian; demikian pula itu akan selalu demikian. Ayah, dengan bantuan dan nasihat dan dorongan dari rekan kekal Anda, Anda memimpin di dalam rumah” (Father, Consider Your Ways [pamflet, 1973], 4–5) .…

Dengan kasih di dalam hati saya kepada para ayah di Israel, izinkan saya menyarankan 10 cara khusus di mana para ayah dapat memberikan kepemimpinan rohani kepada anak-anak mereka:

1. Berikan berkat ayah kepada anak-anak Anda. Baptis dan kukuhkanlah anak-anak Anda. Tahbiskan putra Anda pada jabatan keimamatan. Ini akan menjadi sorotan-sorotan rohani dalam kehidupan anak-anak Anda.

2. Arahkan secara pribadi doa-doa keluarga, pembacaan tulisan suci, dan malam keluarga mingguan. Keterlibatan Anda secara pribadi akan menunjukkan kepada anak-anak Anda betapa penting kegiatan-kegiatan ini.

3. Kapan saja memungkinkan, hadirilah pertemuan-pertemuan Gereja bersama sebagai keluarga. Beribadat bersama keluarga di bawah kepemimpinan Anda adalah penting bagi kesejahteraan rohani anak-anak Anda.

4. Pergilah berdarmawisata bersama anak perempuan saja dan bersama anak lelaki saja .…

5. Bangunlah tradisi berlibur dan mengadakan perjalanan serta berdarmawisata bersama keluarga. Kenangan-kenangan ini tidak akan pernah dilupakan oleh anak-anak Anda.

6. Kunjungilah secara teratur anak-anak Anda satu per satu. Biarkan mereka berbicara mengenai apa yang ingin mereka bicarakan. Ajarlah mereka asas-asas Injil. Ajarilah mereka nilai-nilai yang benar. Beri tahukan kepada mereka bahwa Anda mengasihi mereka. Waktu pribadi bersama anak-anak Anda memberi tahu mereka apa prioritas Ayah mereka.

7. Ajarlah anak-anak Anda untuk bekerja, dan tunjukkan kepada mereka nilai dari bekerja untuk mencapai tujuan yang layak .…

8. Doronglah musik dan seni serta sastra yang baik di rumah Anda. Rumah yang memiliki semangat peningkatan dan keindahan akan memberkati kehidupan anak-anak Anda untuk selamanya.

9. Jika jarak bait suci terjangkau, hadirilah bait suci secara teratur bersama istri Anda. Maka anak-anak Anda akan memahami dengan lebih baik lagi pentingnya pernikahan bait suci dan sumpah di bait suci dan unit keluarga kekal.

10. Pastikan anak-anak Anda melihat sukacita dan kepuasan Anda dalam pelayanan di Gereja. Ini dapat memengaruhi kepada mereka, sehingga mereka, juga, akan berkeinginan untuk melayani di Gereja dan akan mengasihi kerajaan Allah.

Ya, para suami dan istri di Israel, Anda dapat berbuat begitu banyak untuk keselamatan dan permuliaan keluarga Anda! Tanggung jawab Anda begitu penting.17

A man talking to a teenage boy in an outdoor setting.  Shot in Argentina.

“Kunjungilah secara teratur anak-anak Anda satu per satu.”

Kami terkadang mendengar cerita mengenai pria, bahkan di Gereja, yang beranggapan bahwa sebagai kepala keluarga seolah-olah menempatkan mereka dalam peran yang lebih unggul dan memungkinkan mereka untuk mendikte dan memaksakan kehendak terhadap keluarga mereka.

Rasul Paulus menekankan bahwa “suami adalah kepala istri, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat” (Efesus 5:23; cetak miring ditambahkan). Itu adalah contoh yang hendaknya kita ikuti untuk peran kita dalam memimpin di rumah. Kita tidak menemukan Juruselamat memimpin Gereja dengan cara yang keras atau tidak baik. Kita tidak menemukan Juruselamat memperlakukan Gereja-Nya dengan tidak hormat atau ditelantarkan. Kita tidak menemukan Juruselamat menggunakan kekerasan atau paksaan untuk mencapai tujuan-Nya. Tidak di mana pun kita menemukan Juruselamat melakukan hal apa pun kecuali yang meneguhkan, mengangkat, menghibur, dan mempermuliakan Gereja. Para pemegang imamat sekalian, saya mengatakan kepada Anda dengan segenap keseriusan saya, Dia adalah contoh yang harus kita ikuti sewaktu kita mengambil peran kepemimpinan rohani dalam keluarga kita.18

Sebagai bapa bangsa di rumah Anda, Anda memiliki tanggung jawab serius untuk memberikan kepemimpinan dalam bekerja bersama anak-anak Anda. Anda harus membantu menciptakan rumah di mana Roh Tuhan dapat tinggal .…

Rumah Anda hendaknya merupakan surga dan kedamaian dan sukacita bagi keluarga Anda. Tentu saja tidak seorang anak pun hendaknya merasa takut akan ayahnya sendiri—khususnya seorang ayah yang memegang imamat. Tugas seorang ayah adalah untuk menjadikan rumahnya sebuah tempat yang memberikan kebahagiaan dan sukacita .… Dampak luar biasa dari ayah yang saleh dalam memberikan teladan, pendisiplinan dan pelatihan, pengasuhan dan kasih sangat penting bagi kesejahteraan rohani anak-anak [mereka].19

3

Peran seorang ibu ditahbiskan oleh Allah

[Ibu] adalah, atau seharusnya, jantung dan jiwa dari keluarga. Tidak ada kata yang lebih sakral yang ada di dunia atau dalam tulisan suci selain kata ibu. Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan seorang ibu yang baik dan takut akan Allah.

Dalam keluarga kekal, Allah menetapkan bahwa ayah hendaknya memimpin dalam rumah. Peran ayah adalah memberi nafkah, mengasihi, mengajar, dan mengarahkan. Peran ibu juga ditahbiskan oleh Allah. Peran ibu adalah untuk mengandung, melahirkan, mengasuh, mengasihi, dan melatih. Demikianlah yang dinyatakan dalam wahyu-wahyu.20

Kami menyadari bahwa sejumlah wanita, meskipun bukan kesalahan mereka sendiri, tidak mampu melahirkan anak. Kepada para sister yang luar biasa ini, setiap nabi Allah telah menjanjikan bahwa mereka akan diberkati dengan anak-anak dalam kekekalan dan bahwa mereka tidak akan ditolak untuk memiliki keturunan.

Melalui iman yang murni, doa-doa penuh permohonan, puasa, dan berkat-berkat khusus, banyak dari para sister yang luar biasa ini, bersama rekan-rekan mulia mereka di sisi mereka, telah mengalami mukjizat dalam kehidupan mereka dan telah diberkati dengan anak-anak. Yang lainnya telah memilih dengan doa yang sungguh-sungguh untuk mengadopsi anak-anak. Kami menghormati pasangan-pasangan yang luar biasa ini atas pengurbanan dan kasih yang telah Anda berikan kepada anak-anak itu yang telah Anda pilih sebagai anak Anda sendiri.21

Allah memberkati para ibu kita yang luar biasa. Kami berdoa untuk Anda. Kami mendukung Anda. Kami menghormati Anda sewaktu Anda melahirkan, mengasuh, melatih, mengajar, dan mengasihi sampai kekekalan. Saya menjanjikan kepada Anda berkat-berkat dari surga dan “segala yang Bapa miliki” (lihat A&P 84:38) sewaktu Anda mengembangkan pemanggilan yang paling mulia dari semua pemanggilan—ibu di Sion.22

4

Ibu hendaknya mengasihi, mengajar, dan meluangkan waktu yang efektif bersama anak-anak mereka.

Para ibu di Sion, peran Anda yang diberikan oleh Allah begitu penting bagi permuliaan Anda sendiri dan keselamatan dan permuliaan keluarga Anda. Seorang anak membutuhkan ibu lebih daripada segala hal lain apa pun yang dapat dibeli oleh uang. Meluangkan waktu bersama anak-anak Anda adalah karunia paling istimewa yang dapat Anda berikan kepada mereka.23

Dengan kasih yang tulus kepada para ibu di Sion, saya sekarang ingin menyarankan 10 hal-hal khusus di mana para ibu kita dapat meluangkan waktu yang efektif bersama anak-anak mereka.

[Pertama], kapan pun memungkinkan, luangkanlah waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak Anda ketika mereka pulang ke rumah dari kegiatan-kegiatan atau pergi ke kegiatan-kegiatan—ketika mereka berangkat dan kembali dari sekolah, ketika mereka berangkat atau kembali dari kencan, ketika mereka membawa teman-teman ke rumah. Luangkanlah waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak Anda baik yang berusia 6 tahun atau 16 tahun .…

Kedua, para ibu sekalian, luangkanlah waktu untuk menjadi teman yang sesungguhnya bagi anak-anak Anda. Dengarkanlah anak-anak Anda, benar-benar dengarkan. Berbincanglah dengan mereka, tertawa dan bercandalah dengan mereka, bernyanyilah dengan mereka, bermainlah dengan mereka, menangislah dengan mereka, peluklah mereka, pujilah mereka dengan tulus. Ya, luangkanlah waktu secara teratur bersama setiap anak satu per satu. Jadilah teman sejati bagi anak-anak Anda.

Ketiga, luangkanlah waktu untuk membacakan cerita kepada anak-anak Anda. Sejak mereka masih dalam buaian, bacakanlah cerita kepada putra dan putri Anda .… Anda akan menanamkan kecintaan terhadap bacaan yang baik dan kecintaan sesungguhnya terhadap tulisan suci jika Anda akan membacakan cerita-cerita kepada anak-anak Anda secara teratur.

Keempat, luangkanlah waktu untuk berdoa bersama anak-anak Anda. Doa keluarga, di bawah pengarahan ayah, hendaknya diadakan setiap pagi dan setiap malam. Pastikan anak-anak Anda merasakan iman Anda sewaktu Anda memohon berkat-berkat dari surga untuk mereka .… Mintalah anak-anak Anda berperan serta dalam doa keluarga dan doa pribadi, dan bersukacita dalam kata-kata manis mereka kepada Bapa di Surga.

Kelima, luangkanlah waktu untuk mengadakan malam keluarga mingguan yang berarti. Mintalah anak-anak Anda terlibat secara aktif. Ajarlah mereka asas-asas yang benar. Jadikanlah ini sebagai salah satu tradisi keluarga Anda .…

Keenam, luangkanlah waktu untuk berkumpul bersama pada saat makan sesering mungkin. Ini adalah sebuah tantangan sewaktu anak-anak tumbuh dewasa dan kehidupan menjadi lebih sibuk. Tetapi percakapan yang menyenangkan, membagikan rencana-rencana dan kegiatan-kegiatan harian, dan saat-saat pengajaran khusus terjadi pada saat makan bersama karena orangtua dan anak-anak mengupayakannya.

Ketujuh, luangkanlah waktu setiap hari untuk membaca tulisan suci bersama sebagai keluarga .… Membaca Kitab Mormon bersama sebagai keluarga terutama sekali akan mendatangkan peningkatan kerohanian ke dalam rumah Anda dan akan memberikan baik kepada orangtua maupun anak-anak kuasa untuk melawan godaan dan memiliki Roh Kudus sebagai rekan terus-menerus mereka. Saya berjanji kepada Anda bahwa Kitab Mormon akan mengubah kehidupan keluarga Anda.

Kedelapan, luangkanlah waktu untuk melakukan hal-hal bersama keluarga. Jadikanlah tamasya dan piknik dan perayaan ulang tahun dan perjalanan-perjalanan keluarga sebagai waktu khusus dan kegiatan yang akan memberikan kenangan yang baik. Kapan pun memungkinkan, hadirilah, bersama keluarga, kegiatan-kegiatan di mana salah satu anggota keluarga terlibat, misalnya pertunjukan teater sekolah, pertandingan bola, ceramah, pertunjukan musik. Hadirilah pertemuan-pertemuan Gereja bersama, dan duduklah bersama sebagai keluarga bila memungkinkan. Para ibu yang membantu keluarga berdoa dan bermain bersama akan [membantu mereka] tetap bersama dan akan memberkati kehidupan anak-anak mereka untuk selama-lamanya.

Kesembilan, para ibu, luangkanlah waktu untuk mengajar anak-anak Anda. Manfaatkanlah saat-saat mengajar pada waktu makan, dalam situasi santai, atau saat-saat khusus duduk bersama, di kaki tempat tidur di penghujung hari, atau saat berjalan bersama di pagi-pagi sekali .…

Kasih seorang ibu dan kepedulian yang penuh doa terhadap anak-anaknya adalah faktor-faktor paling penting ketika dia mengajar anak-anaknya. Ajarilah anak-anak asas-asas Injil. Ajarilah mereka bahwa menjadi orang yang baik adalah bermanfaat. Ajarilah mereka bahwa tidak ada keselamatan dalam dosa. Ajarilah mereka untuk mencintai Injil Yesus Kristus dan kesaksian mengenai keilahiannya.

Ajarilah putra dan putri Anda kesederhanaan, dan ajarilah mereka untuk menghargai kedudukan sebagai pria dan sebagai wanita. Ajarilah anak-anak Anda kemurnian akhlak, standar-standar berkencan yang pantas, pernikahan bait suci, pelayanan misionaris, dan pentingnya menerima dan mengembangkan pemanggilan Gereja.

Ajarilah mereka untuk menyenangi pekerjaan dan nilai dari pendidikan yang baik.

Ajarilah mereka pentingnya jenis hiburan yang benar, termasuk film, video, musik, buku-buku, dan majalah-majalah yang pantas. Bahaslah kejahatan-kejahatan pornografi dan obat-obatan, dan ajarilah mereka nilai dari menjalani hidup yang bersih.

Ya, para ibu, ajarilah anak-anak Anda Injil di rumah Anda sendiri, di pusat keluarga Anda sendiri. Ini adalah pengajaran paling efektif yang akan diterima oleh anak-anak Anda .…

Kesepuluh dan yang terakhir, para ibu, luangkanlah waktu untuk benar-benar mengasihi anak-anak kecil Anda. Kasih tanpa syarat seorang ibu mengikuti teladan kasih Kristus.

Anak-anak remaja Anda juga membutuhkan jenis kasih dan perhatian yang sama seperti itu. Tampaknya lebih mudah bagi banyak ibu dan ayah untuk mengungkapkan kasih mereka kepada anak-anak mereka ketika mereka masih muda, tetapi lebih sulit ketika mereka sudah lebih tua. Berusahalah untuk menunjukkan kasih ini dengan doa yang sungguh-sungguh. Seharusnya tidak boleh ada kesenjangan generasi. Dan kuncinya adalah kasih. Orang-orang muda kita membutuhkan kasih dan perhatian, bukan toleransi yang tidak bisa dibenarkan. Mereka membutuhkan empati dan pengertian, bukan ketidakpedulian dari para ibu dan ayah. Mereka membutuhkan waktu dari orangtua. Ajaran-ajaran yang baik dari seorang ibu dan kasihnya dan keyakinannya akan anak remajanya sesungguhnya dapat menyelamatkan mereka dari dunia yang jahat.24

Mother reading with her children.

“Luangkanlah waktu untuk membacakan cerita kepada anak-anak Anda.”

Tahukah Anda satu alasan mengapa para ibu yang saleh begitu mengasihi anak-anak mereka? Karena mereka berkurban begitu banyak untuk mereka. Kita mengasihi apa yang kita kurbankan dan kita berkurban untuk apa yang kita kasihi.25

5

Para orangtua hendaknya bekerja bersama dalam kesatuan dan kasih dalam membesarkan anak-anak mereka.

Para suami dan istri, sebagai pencipta bersama, hendaknya bersemangat disertai doa yang sungguh-sungguh untuk menyambut kehadiran anak-anak mereka di rumah mereka .… Diberkatilah suami dan istri yang memiliki keluarga yang memiliki anak-anak. Sukacita terbesar dan berkat-berkat dalam kehidupan berhubungan dengan keluarga, peran sebagai orangtua, dan pengurbanan. Agar dapat memiliki semangat seperti itu ke dalam rumah kita dibutuhkan pengurbanan yang patut diperjuangkan.26

Ketika orangtua, dalam kerekanan, kasih, dan kesatuan, memenuhi tanggung jawab mereka yang ditetapkan surga dan anak-anak menanggapi dengan kasih dan kepatuhan, hasilnya adalah sukacita besar.27

Semoga Allah menolong kita untuk saling mendukung.Semoga itu dimulai di rumah sewaktu kita mendukung keluarga-keluarga kita. Semoga terdapat semangat kesetiaan, kesatuan, kasih, dan saling menghargai. Semoga para suami loyal kepada istri mereka, setia kepada mereka, mengasihi mereka, berusaha mengurangi beban mereka, dan berbagi tanggung jawab untuk perawatan, pelatihan, dan pengasuhan anak-anak. Semoga para ibu dan istri menunjukkan sikap yang suka membantu para suami mereka, menjunjung tinggi dan mendukung mereka dalam tugas-tugas imamat mereka, dan loyal dan setia terhadap pemanggilan yang datang kepada mereka dari imamat Allah.28

Semoga kita setia terhadap kewajiban besar ini dalam memenuhi peran sebagai orangtua, kewajiban sakral ini, agar kita dapat membangun rumah-rumah kita dengan kuat di atas asas-asas kekal, agar kita tidak memiliki penyesalan. Semoga kita tidak akan pernah tidak setia terhadap kepercayaan besar yang telah diberikan kepada kita. Semoga kita selalu ingat bahwa roh-roh ini yang telah masuk ke dalam rumah kita adalah roh-roh pilihan.29

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Presiden Benson berkata, “Pola kita, atau contoh, untuk peran sebagai ayah adalah dari Bapa Surgawi kita” (bagian 1). Dengan cara-cara apa para ayah di dunia dapat mengikuti pola yang telah ditetapkan oleh Bapa Surgawi?

  • Pertimbangkanlah daftar Presiden Benson mengenai “10 cara khusus di mana para ayah dapat memberikan kepemimpinan rohani kepada anak-anak mereka” (bagian 2). Bagaimana menurut Anda setiap dari rekomendasi ini dapat memengaruhi anak-anak?

  • Presiden Benson menyatakan, “Tidak ada pekerjaan yang lebih mulia daripada pekerjaan seorang ibu yang baik dan takut akan Allah” (bagian 3). Contoh-contoh apa yang telah Anda lihat mengenai peran mulia sebagai ibu? Sebagaimana sikap-sikap duniawi mengenai peran sebagai ibu berubah, apa yang dapat kita lakukan untuk menjunjung tinggi tanggung jawab mulia dan sakral para ibu?

  • Apa beberapa manfaat yang datang ketika orangtua dan anak-anak meluangkan waktu bersama? (Untuk beberapa contoh, lihat bagian 4).

  • Apa beberapa berkat yang datang ke rumah ketika orangtua bersatu dalam tanggung jawab mereka? (lihat bagian 5). Apa yang para ayah dan ibu dapat lakukan untuk lebih bersatu? Dengan cara-cara apa para orangtua tunggal dapat menerima kekuatan yang mereka butuhkan untuk memenuhi tanggung jawab-tanggung jawab ini?

Tulisan Suci yang Berhubungan

Amsal 22:6; Efesus 6:4; Mosia 4:14–15; Alma 56:45–48; 3 Nefi 22:13; lihat juga “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Liahona, November 2010, 129.

Bantuan Mengajar

… Sewaktu Anda mempersiapkan diri Anda secara rohani dan mengakui Tuhan dalam pengajaran Anda, Anda akan menjadi alat di dalam tangan-Nya. Roh Kudus akan meningkatkan kata-kata Anda dengan kuasa” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia, [1999], 41).

Catatan

  1. “Fundamentals of Enduring Family Relationships,” Ensign, November 1982, 60; cetak miring dihilangkan dari sumber asli.

  2. “Fundamentals of Enduring Family Relationships,” 59.

  3. Sheri L. Dew, Ezra Taft Benson: A Biography (1987), 127

  4. Dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 141.

  5. Mark Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 133.

  6. Mark Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 139.

  7. Flora Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 134.

  8. Mark Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 133.

  9. Flora Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 130.

  10. Dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 134.

  11. Mark Amussen Benson, dalam Ezra Taft Benson: A Biography, 138.

  12. Francis M. Gibbons, Ezra Taft Benson: Statesman, Patriot, Prophet of God(1996), 165.

  13. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson (2003), 205.

  14. The Teachings of Ezra Taft Benson (1988), 503.

  15. The Teachings of Ezra Taft Benson 496.

  16. The Teachings of Ezra Taft Benson, 511.

  17. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 208, 212–213.

  18. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 209.

  19. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 211.

  20. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 215.

  21. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 216.

  22. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 222.

  23. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 217.

  24. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 218–221.

  25. “Jesus Christ—Gifts and Expectations,” Ensign, Desember 1988, 6.

  26. Sermons and Writings of President Ezra Taft Benson, 216.

  27. “Counsel to the Saints,” Ensign, Mei 1984, 6.

  28. Dalam Conference Report, Oktober 1951, 155.

  29. Dalam Conference Report, Oktober 1953, 123.