2020
“Pemulihan Injil dan Gereja Yesus Kristus”
April 2020


Pesan Pemimpin Area Asia

“Pemulihan Injil dan Gereja Yesus Kristus”

Anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir memiliki banyak kepercayaan yang sama dengan umat Nasrani lainnya. Kita dengan khusyuk menyatakan bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah yang hidup di antara manusia, menebus dosa-dosa dunia dan, setelah mati, hidup kembali sebagai makhluk yang dimuliakan dan dibangkitkan. Kita lebih lanjut menyatakan bahwa Dia hidup saat ini, dan Dia akan kembali lagi ke bumi suatu hari nanti.

Sementara banyak dari kepercayaan kita itu sama, beberapa darinya berbeda. Dan memahami perbedaan itu dapat memberi perspektif yang penting yang akan memperkuat iman kita dan memberi arahan dalam kehidupan kita. Salah satu dari perbedaan itu adalah kepercayaan kita bahwa gereja yang ditegakkan oleh Yesus Kristus, untuk beberapa saat, telah hilang dari bumi ini dan diperlukan suatu pemulihan sebelum kedatangan-Nya.

Nabi zaman dahulu telah bernubuat tentang hal-hal ini. Nabi Amos dari Perjanjian Lama berkata: “Sesungguhnya, waktu akan datang … Aku akan mengirimkan kelaparan ke negeri ini, bukan kelaparan akan makanan dan kehausan akan air, melainkan akan mendengarkan firman Tuhan … [dan] mereka akan menjelajah dari utara ke timur untuk mencari firman Tuhan, tetapi tidak mendapatnya.” 1 Kemudian Rasul Paulus memperingatkan para orang suci di Tesalonika bahwa Juruselamat tidak akan kembali “kecuali haruslah datang dahulu murtad.”2

Setelah kematian Yesus Kristus, banyak anggota Gereja dianiaya sementara yang lain menyimpang dari asas-asas yang diajarkan oleh Yesus Kristus dan para Rasul-Nya. Satu demi satu, para Rasul dibunuh, dan wewenang imamat—termasuk kunci-kunci untuk mengarahkan dan menerima wahyu bagi Gereja—hilang dari bumi. Tanpa bimbingan wahyu, kesalahan menyelinap ke dalam ajaran-ajaran Gereja. Sementara orang-orang yang baik dan banyak dari kebenaran tetap ada, Injil sebagaimana yang ditegakkan oleh Yesus Kristus telah hilang.

Masa ini disebut sebagai Kemurtadan Besar. Selama masa ini, banyak pria dan wanita mencari kebenaran, tetapi mereka tidak dapat menemukannya. Orang-orang yang baik mencoba memahami dan mengajarkan kebenaran, tetapi mereka tidak memiliki Injil atau wewenang imamat sepenuhnya. Sebagai akibatnya, setiap generasi dipengaruhi oleh apa yang diturunkan dari generasi sebelumnya, termasuk perubahan-perubahan yang tidak diwenangkan terhadap Injil Kristus.

Para reformis yang terilhami, seperti Martin Luther dan John Calvin, menyadari bahwa tata cara dan doktrin telah diubah atau hilang; mereka berusaha untuk mengubah gereja yang dahulu mereka pernah menjadi bagiannya. Tetapi, tanpa wewenang imamat, Injil Kristus dan Gereja tidak dapat dikembalikan pada bentuk aslinya. Suatu pemulihan diperlukan.

Kemudian, dua ratus tahun silam, di awal tahun 1820, Bapa di Surga memilih seorang nabi yang melalui Injil yang asli, Gereja serta wewenang imamat akan dipulihkan. Nama nabi itu adalah Joseph Smith. Sebagai seorang pemuda, Joseph bingung oleh perbedaan yang diajarkan di antara banyak gereja di wilayahnya dan ingin mengetahui mana di antara gereja-gereja itu yang benar. Mengetahui dia kekurangan hikmat, dia mengikuti nasihat yang terdapat dalam Alkitab, “Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.”3

Ketika Joseph berdoa untuk mengetahui kebenaran, Allah Bapa dan Yesus Kristus menampakkan diri kepadanya. Yesus memberi tahu Joseph untuk tidak bergabung dengan gereja mana pun, karena “mereka mendekat kepada-Ku dengan bibir mereka, tetapi hati mereka jauh dari-Ku, mereka mengajarkan sebagai ajaran perintah-perintah manusia, yang memiliki bentuk keallahan, tetapi mereka menyangkal kuasa darinya.”4 Pengalaman yang penuh mukjizat ini memulai sebuah zaman di mana seluruh kebenaran, tata cara-tata cara, dan berkat-berkat dari Tuhan akan tersedia bagi semua anggota Gereja Kristus di kedua sisi tabir.

Para malaikat memberikan wewenang ilahi yang dengannya Joseph Smith memulihkan Gereja Yesus Kristus, lengkap dengan pola-pola yang asli, kunci-kunci, dan jabatan keimamatan. Sebagaimana diarahkan oleh wahyu, dia menerjemahkan Kitab Mormon. Wahyu-wahyu tambahan selanjutnya diterbitkan dalam Ajaran dan Perjanjian serta Mutiara yang Sangat Berharga untuk pengayaan semua yang menerimanya. Para nabi lainnya dan arahan yang terilhami berlanjut sampai Presiden Russell M. Nelson menjadi nabi kita di zaman kita.

Presiden Nelson telah sering menyatakan bahwa Pemulihan bukan merupakan sebuah kejadian, tetapi sebuah proses yang berkelanjutan. Dia baru-baru ini menuturkan, “yakinlah bahwa wahyu berlanjut di Gereja, dan akan berlanjut di bawah arahan Tuhan sampai ‘tujuan Allah akan tergenapi, dan Yehova Agung akan mengatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai.’”5

Tidak ada murid dalam sejarah Gereja dapat melihat pada tingkat perubahan selama tahun-tahun terakhir ini dan menarik kesimpulan secara berbeda. Saya memberikan kesaksian saya tentang sifat yang berkesinambungan dari Pemulihan Injil dan Gereja Yesus Kristus serta adanya seorang nabi di zaman kita.

Catatan

  1. Amos 8:11–12

  2. 2 Tesalonika 2:3

  3. Yakobus 1:5

  4. Joseph Smith Sejarah 1:19

  5. Russell M. Nelson, “Ceramah Penutup,” Konferensi Umum, Oktober 2019