2020
Makna Penglihatan Pertama bagi Anda
April 2020


Seputar Gereja

Makna Penglihatan Pertama bagi Anda

Pada ceramah penutupnya di konferensi umum Oktober 2019, Presiden Nelson menyinggung mengenai tahun 2020 sebagai tahun dua abad dari Penglihatan Pertama Joseph Smith. Dia meminta kita untuk membaca kembali, merenungkan, dan membagikan kesaksian mengenai kisah tersebut dan mengenai pemulihan yang berkesinambungan dari Injil Tuhan. Berikut adalah kesaksian dari beberapa pemimpin di Indonesia mengenai makna Penglihatan Pertama bagi mereka pribadi:

Danu Kurniawan, Presiden Distrik Surabaya, “Dua sister misionaris mengajar saya mengenai Penglihatan Pertama saat saya masih remaja. Mereka meminta saya untuk berdoa dan bertanya kepada Allah apakah Joseph Smith adalah seorang nabi Allah dan benar-benar memperoleh kunjungan Bapa Surgawi dan Yesus Kristus serta bertanya apakah Kitab Mormon adalah benar. Saya melakukannya, ketika saya berdoa dan bertanya dengan sungguh-sungguh kepada Allah, saya merasakan damai dan sukacita dalam hati saya, yang membuat saya yakin bahwa itu benar.

Dari keyakinan dan kesaksian tersebut, membantu saya lebih mudah untuk mempercayai ajaran-ajaran lainnya yang saya dapat dari Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Ketika memercayai ajaran-ajaran Gereja adalah benar, itu membantu saya untuk berusaha mengikuti dan mematuhi ajaran-ajaran tersebut yang saya yakin itu dari Allah. Menjadi misionaris membantu saya memiliki kesempatan untuk membagikan kesaksian tentang Penglihatan Pertama tersebut kepada orang lain.

Saya bersaksi bahwa Joseph Smith adalah Nabi Allah. Saya bersaksi bahwa dia benar-benar dikunjungi oleh Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, yang kita sebut itu sebagai Penglihatan Pertama. Semoga di peringatan 200 tahun Penglihatan Pertama Joseph Smith pada tahun ini lebih memperkuat kesaksian kita bahwa Allah masih dan akan selalu mengasihi kita. Bahwa Allah masih membimbing kita melalui para nabi yang masih hidup. Dalam nama Yesus Kristus, amin.”

Budi Susanto, Presiden Pasak Surakarta, “Saya memiliki kesaksian bahwa kisah Penglihatan Pertama Joseph Smith adalah awal dari kehendak Allah Bapa untuk memulihkan Gereja-Nya di bumi. Saya percaya bahwa Joseph Smith telah dikunjungi Allah Bapa dan Yesus Kristus dan telah dipilih dan dipersiapkan dalam pekerjaan besar ini untuk membawa umat-Nya memperoleh keselamatan dan kemuliaan.

Pekerjaan yang tak kalah penting adalah ketika Joseph Smith menerima dan menerjemahkan kitab Mormon, satu kesaksian lagi tentang Yesus Kristus. Kitab Mormon tidak serta merta menggantikan Alkitab, namun keduanya digunakan sebagai pedoman firman Tuhan yang akan menuntun kita mengikuti rencana keselamatan, baik secara individu maupun bersama keluarga kita.”

Erwin Dumalang, Presiden Pasak Jakarta, “Ajakan Presiden Nelson untuk memberikan kesaksian pribadi tentang Penglihatan Pertama Nabi Joseph Smith membangkitkan kenangan masa muda saya. Saat itu, kegalauan tentang karier dan pasangan hidup terkadang mempengaruhi iman saya. Indahnya rancangan ilahi memberikan saya kesempatan untuk dapat mengunjungi situs bersejarah gereja di New York bagian utara.

Pengalaman rohani yang saya dapatkan di Sacred Grove menghilangkan semua kegalauan dan menghadirkan kepastian yang hakiki. Saya percaya bahwa di tempat itu, Nabi Joseph Smith benar-benar melihat Allah Bapa dan Putra. Mereka hidup, memiliki tubuh yang dipermuliakan, terdiri dari daging dan tulang serupa dengan kita. Saya percaya Mereka mengasihi dan menjawab doa kita apabila kita dengan sungguh sungguh datang kepada-Nya seperti Joseph muda.

Pengetahuan tentang penglihatan pertama Nabi Joseph Smith merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebenaran pemulihan Injil di bumi. Tidak mungkin seseorang bisa memercayai kebenaran penglihatan pertama tetapi kemudian menyangkal Kitab Mormon, atau sebaliknya. Setelah saya percaya akan penglihatan pertama, secara langsung saya memercayai segala hal yang berkaitan dengan pemulihan Injil. Saya percaya kitab Mormon, sebagai saksi kedua Yesus Kristus, saya percaya bahwa gereja kita selalu dipimpin oleh nabi yang hidup, seperti halnya presiden Russel M. Nelson. Dalam nama Kudus Yesus Kristus, amin.”

Cetak