Unit 1: Hari 1
Rencana Keselamatan
Pendahuluan
Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Allah telah memerintahkan kita untuk melakukan beberapa hal dan tidak melakukan hal lainnya? Sebuah ikhtisar mengenai rencana Bapa Surgawi bagi keselamatan kita, terkadang disebut rencana kebahagiaan, dapat menolong kita memahami dengan lebih baik tujuan dari perintah-perintah-Nya. Presiden Boyd K. Packer, Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, menuturkan, “Pengetahuan mengenai rencana kebahagiaan, bahkan dalam bentuk garis besar, dapat memberikan kepada pemikir muda alasan ‘mengapa’” (“The Great Plan of Happiness” [ceramah kepada pendidik religi CES, 10 Agustus 1993], 3, si.lds.org).
Pelajaran ini menyediakan ikhtisar singkat dari rencana keselamatan. Itu berfokus pada Pendamaian Yesus Kristus, yang adalah, sebagaimana Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuourum Dua Belas Rasul ajarkan, “fakta sentral, landasan krusial, dan ajaran utama dari rencana keselamatan yang agung dan kekal” (“Missionary Work and the Atonement,” Ensign, Maret 2001, 8).
Rencana Bapa Surgawi bagi Kebahagiaan Kita
Allah mengungkapkan tujuan dari rencana keselamatan-Nya kepada Musa sewaktu mereka berbicara berhadapan muka di gunung. Baca Musa 1:39, dan carilah apa yang Allah nyatakan adalah tujuan-Nya.
Apakah Anda tahu perbedaan antara “kebakaan” dan “kehidupan kekal”? Kebakaan adalah hidup selamanya dalam keadaan telah dibangkitkan. Melalui Pendamaian Yesus Kristus, semua yang datang ke bumi untuk menerima tubuh jasmani akan menerima karunia ini. Kehidupan kekal, atau permuliaan, adalah hidup selamanya sebagai keluarga di hadirat Allah. Karunia ini juga tersedia melalui Pendamaian, namun hanya bagi mereka yang memenuhi syarat.
Penatua Bruce R. McConkie dari Kuorum Dua Belas Rasul menjelaskan: “Sebagaimana digunakan dalam tulisan suci, kehidupan kekal adalah nama yang diberikan pada jenis kehidupan yang Bapa Kekal kita jalani .… Kehidupan Allah adalah kehidupan kekal; kehidupan kekal adalah kehidupan Allah—ungkapan-ungkapan tersebut sinonim” (Mormon Doctrine, edisi ke-2 [1966], 237).
Penatua Joseph B. Wirthlin dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
“Kebakaan adalah mengenai kuantitas. Kehidupan kekal adalah mengenai kualitas .…
Kehidupan kekal adalah puncak dari keberadaan. Sebagai anak-anak rohani Allah, Anda dan saya adalah pewaris bagi kekayaan tak ternilai ini, pengamal masa depan yang agung, penerima kasih karunia.
Apabila kebakaan adalah pekerjaan Allah, maka kehidupan kekal adalah kemuliaan Allah” (“What Is the Difference between Immortality and Eternal Life?” New Era, November 2006, 8).
Kehidupan kekal mencakup hidup di hadirat Allah, menjadi seperti Dia secara tubuh dan karakter, serta menerima semua yang Dia miliki, termasuk memiliki keluarga kekal.
Dari apa yang telah Anda pelajari dari Musa 1:39, lengkapi pernyataan ajaran berikut mengenai rencana Bapa Surgawi: Tujuan dari rencana Bapa Surgawi adalah agar kita menerima .
Dalam kehidupan pradunia kita, kita hidup sebagai roh di hadirat Bapa Surgawi kita. Di sana kita belajar tentang rencana-Nya bagi kebahagiaan kita dan bagaimana mengikuti rencana tersebut akan menolong kita memenuhi tujuan-tujuan-Nya bagi kita. (Lihat A&P 138:55–56; Abraham 3:22–28.)
-
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda:
-
Dari pemahaman Anda, bagaimana kita berbeda dari Bapa Surgawi kita dalam kehidupan pradunia?
-
Apa yang Bapa Surgawi sajikan kepada kita dan tempatkan untuk menolong kita menjadi seperti Dia?
-
-
Rencana Bapa Surgawi kita mengharuskan kita untuk meninggalkan hadirat-Nya dan mengalami kehidupan di bumi. Kehidupan kita di bumi sering kali disebut kefanaan. Renungkan sesaat mengapa kita perlu meninggalkan hadirat Allah dan bagaimana kefanaan menolong kita tumbuh serta menjadi seperti Bapa Surgawi kita. Tulislah pemikiran Anda dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda.
Mengenai kehidupan fana kita di bumi, Presiden Spencer W. Kimball menuturkan: “Allah telah memberi kita sebuah rencana. Dia telah mengirimkan kita semua ke bumi untuk memperoleh tubuh dan untuk mendapatkan pengalaman serta pertumbuhan” (The Teachings of Spencer W. Kimball, diedit Edward L. Kimball [1982], 25; penekanan ditambahkan). Bagaimana memperoleh tubuh jasmani dan mendapatkan pengalaman di bumi ini menolong kita menjadi lebih seperti Bapa Surgawi? Peranan apa yang tantangan-tantangan seperti godaan, penyakit, dukacita, kenyerian, keputusasaan, disabilitas, dan kesulitan fana lainnya miliki dalam upaya kita untuk menerima kehidupan kekal dan menjadi lebih seperti Bapa Surgawi?
Satu hambatan besar yang kita hadapi dalam kefanaan adalah dosa. Dosa mencegah kita dari menjadi seperti Bapa Surgawi kita dan kembali untuk hidup bersama-Nya (lihat A&P 20:18–20; Musa 6:57). Bukan saja dosa membuat kita tidak bersih, tetapi dosa juga berlawanan dengan sifat Allah—kita tidak dapat melanjutkan berdosa dan tetap meraih sasaran kita untuk menjadi seperti Bapa Surgawi (lihat Alma 41:10–11).
Baca Ajaran dan Perjanjian 76:40–42, dan tandai cara yang Bapa Surgawi sediakan untuk mengatasi dosa.
Kebenaran bahwa Yesus Kristus menderita dan disalib untuk dosa semua orang adalah ajaran inti dalam rencana Bapa Surgawi bagi kita dan dapat memberi harapan bagi semua anak Bapa Surgawi. Luangkan beberapa saat untuk merenungkan apa arti pengurbanan Juruselamat bagi Anda.
Dalam membayar hukuman bagi dosa-dosa kita, Yesus Kristus tidak, bagaimanapun, menghapus tanggung jawab pribadi kita. Baca Ajaran dan Perjanjian 18:22–23; 25:13, 15, dan carilah apa yang diperlukan bagi kita untuk menerima kuasa pembersihan dari Pendamaian dan kembali hidup di hadirat Bapa Surgawi. Anda mungkin ingin menandai apa yang Anda temukan.
-
Menurut Ajaran dan Perjanjian 18:22–23; 25:13, 15, apa yang harus kita lakukan untuk datang kepada Yesus Kristus dan menerima berkat-berkat dari kurban pendamaian-Nya? Tulislah pemikiran Anda dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda.
Apabila kita patuh terhadap asas dan tata cara Injil, kita dapat mengatasi dosa melalui kasih karunia dan Pendamaian Yesus Kristus (lihat Moroni 10:32–33). Karena Pendamaian, sewaktu kita menaati perjanjian yang kita buat saat pembaptisan, kita dapat bertobat dan diampuni dari dosa-dosa kita serta menerima bimbingan Roh Kudus untuk mengarahkan kita di sepanjang jalan menuju kehidupan kekal.
Selain dosa, ada hambatan lain yang harus diatasi untuk menerima kehidupan kekal. Baca Alma 12:24, dan identifikasilah hambatan itu.
Ketika kita mati, roh kita dan tubuh kita terpisah. Apabila roh dan tubuh kita dipisahkan selamanya, akanlah mustahil untuk menjadi seperti Allah. Kita tidak dapat menjadi seperti Bapa Surgawi tanpa tubuh dari daging dan tulang (lihat A&P 93:33–34; 130:22).
Baca Alma 11:42–45, dan identifikasilah bagaimana pemisahan roh dan tubuh kita yang terjadi saat kematian diatasi.
-
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda:
-
Mengapa Kebangkitan Yesus Kristus adalah kabar baik bagi semua orang?
-
Bagaimana harapan akan Kebangkitan membawa sukacita bagi Anda?
-
Sebagaimana Anda baca di awal, kebakaan adalah karunia dari Pendamaian Yesus Kristus yang semua orang akan terima, terlepas apakah mereka melakukan kebaikan atau kejahatan selama kefanaan (lihat Alma 11:42–45; A&P 138:14–17). Karena Kebangkitan Yesus Kristus, seluruh umat manusia akan dibangkitkan dan akan hidup selamanya. Kehidupan kekal, bagaimanapun, adalah karunia Allah hanya bagi mereka yang mematuhi hukum serta tata cara Injil-Nya (lihat A&P 14:7).
-
Dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda, ringkaslah apa yang telah Anda pelajari mengenai rencana Bapa Surgawi bagi kebahagiaan kita. Cari waktu untuk mengajarkan apa yang telah Anda pelajari mengenai rencana Bapa Surgawi bagi keselamatan kita kepada seorang anggota keluarga atau teman secara berhadapan muka. Anda dapat menggambar diagram yang menyertainya sewaktu Anda menjelaskannya. Bersiaplah untuk berbagi pengalaman Anda dengan guru Anda.
Pelajaran ini menyajikan hanya ikhtisar singkat dari rencana keselamatan. Dalam penelaahan Anda akan Ajaran dan Perjanjian tahun ini, Anda akan belajar lebih banyak lagi kebenaran yang berkaitan dengan rencana keselamatan. Sewaktu Anda belajar lebih lanjut mengenai rencana tersebut, perhatikan apa yang telah Allah lakukan bagi Anda, dan jadilah peka terhadap dorongan Roh mengenai apa yang perlu Anda lakukan untuk menerima berkat-berkat penuh yang Bapa Surgawi tawarkan.
-
Tulislah yang berikut di bawah tugas hari ini dalam jurnal penelaahan tulisan suci Anda:
Saya telah menelaah pelajaran “Rencana Keselamatan” dan menuntaskannya pada (tanggal).
Pertanyaan, pemikiran, dan wawasan tambahan yang ingin saya bagikan dengan guru saya: