“Pelajaran 62—Ajaran dan Perjanjian 46:7–33, Bagian 1: Karunia-Karunia Roh,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian (2025)
“Ajaran dan Perjanjian 46:7–33, Bagian 1,” Buku Pedoman Guru Seminari Ajaran dan Perjanjian
Pelajaran 62: Ajaran dan Perjanjian 46–48
Ajaran dan Perjanjian 46:7–33, Bagian 1
Karunia-Karunia Roh
Bapa Surgawi memberkati para anggota Gereja yang setia dengan karunia-karunia rohani. Karunia-karunia ini memperkenankan kita menjadi lebih seperti Juruselamat dan memberkati orang-orang di sekitar kita. Pelajaran ini dapat membantu siswa merasakan kasih Bapa Surgawi bagi mereka sewaktu mereka belajar mengapa Dia memberkati kita dengan karunia rohani.
Kemungkinan Kegiatan Pemelajaran
Ini adalah bagian pertama dari dua pelajaran mengenai karunia Roh. Bagian 1 akan berfokus pada tujuan Bapa Surgawi memberkati kita dengan karunia rohani. Bagian 2 akan membantu siswa mengenali bagaimana mereka dapat mengupayakan karunia rohani. Jika waktu kelas terbatas dan hanya satu pelajaran mengenai topik ini yang dapat diajarkan, pertimbangkan bagaimana menggabungkan kedua pelajaran tersebut secara efektif.
Bukti akan kasih Bapa Surgawi
Pertimbangkan untuk memulai kelas dengan menyanyikan atau mendengarkan sebuah nyanyian pujian atau lagu tentang kasih Bapa Surgawi bagi anak-anak-Nya, seperti “My Heavenly Father Loves Me [Allah Kasih Padaku]” (02:58). Jika siswa diundang untuk melakukan kegiatan persiapan, ini adalah waktu yang baik untuk menindaklanjutinya. Atau Anda dapat meminta siswa untuk merenungkan dan kemudian berbagi jawaban untuk pertanyaan seperti berikut:
My Heavenly Father Loves Me
-
Kapan Roh Kudus telah mengilhami Anda untuk berpikir, mengatakan, atau melakukan sesuatu yang memberkati kehidupan Anda atau kehidupan orang lain?
-
Apa yang pengalaman ini ajarkan kepada Anda mengenai kasih yang Bapa Surgawi miliki bagi anak-anak-Nya?
Karunia-Karunia Roh
Berkat dan kemampuan yang Allah berikan kepada kita melalui Roh Kudus disebut karunia rohani.
-
Apa yang Anda ketahui mengenai karunia rohani dan tujuannya?
Untuk membantu siswa memahami hasrat para anggota Gereja di masa awal untuk menerima karunia-karunia Roh, Anda dapat membaca dari Para Orang Suci: Kisah Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, volume 1, Standar Kebenaran, 1815–1846 (2018), 111–113; atau putarlah audio bab 10 dari kode waktu 12:36 sampai 15:52 (tersedia di saints.ChurchofJesusChrist.org). Sebagai alternatif, Anda dapat berbagi ringkasan berikut.
Orang-orang yang insaf pada masa awal Gereja di Kirtland bersemangat mengenai janji bahwa mereka dapat menerima karunia rohani. Namun, beberapa orang salah paham mengenai bagaimana karunia-karunia ini dinyatakan.
Beberapa Orang Suci di Kirtland membawa keyakinan mereka ke hal-hal yang ekstrem, menikmati apa yang mereka anggap merupakan karunia Roh. Beberapa orang mengaku mendapat penglihatan yang tidak dapat mereka jelaskan. Yang lainnya percaya bahwa Roh Kudus membuat mereka meluncur atau bergeser cepat melintasi tanah. Seorang pria melompat-lompat di ruangan atau berayun dari balok langit-langit kapan pun dia mengira dia merasakan Roh. Yang lain bertindak seperti babun.
Melihat perilaku ini, beberapa orang insaf menjadi kecil hati dan putus asa mengenai gereja yang baru tersebut. (Para Orang Suci, 1:112)
-
Apa saja pertanyaan atau kesalahpahaman yang mungkin orang miliki mengenai karunia-karunia Roh di zaman kita?
Siswa dapat diajak untuk berbagi pertanyaan mereka mengenai karunia rohani. Imbaulah siswa untuk mencari ajaran-ajaran yang dapat membantu mereka lebih memahami karunia rohani dan bagaimana karunia ini merupakan bukti akan kasih Allah.
Tuhan mengungkapkan kebenaran mengenai karunia rohani
Nabi Joseph Smith mencari bimbingan surgawi mengenai cara menolong para Orang Suci di Kirtland. Sebagai bagian dari wahyu yang Nabi terima, Tuhan mengajarkan asas-asas yang akan membantu para Orang Suci terhindar dari tertipu dan membantu mereka memahami karunia-karunia Roh yang sejati.
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 46:7–8, mencari peringatan yang Tuhan berikan kepada para Orang Suci.
-
Apa yang Tuhan ajarkan dalam ayat-ayat ini mengenai bagaimana kita dapat terhindar dari tertipu?
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 46:9–12, 26. Carilah jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan berikut:
-
Siapa yang diberi karunia rohani?
-
Mengapa Bapa Surgawi memberikan karunia rohani kepada anak-anak-Nya?
Perlihatkan dua pertanyaan sebelumnya untuk dirujuk siswa saat mereka menelaah. Mereka dapat menelaah sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil. Setelah siswa diberi cukup waktu untuk menelaah, ajaklah mereka untuk membahas jawaban mereka untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Sebagai bagian dari pembahasan Anda, bantulah siswa mengidentifikasi kebenaran berikut: Bapa Surgawi memberkati anak-anak-Nya dengan karunia rohani agar setiap orang dapat memperoleh manfaat.
-
Bagaimana mengetahui tujuan karunia rohani dapat membantu kita mengenalinya dalam kehidupan kita?
Memahami lebih banyak mengenai karunia rohani
Untuk membantu siswa belajar mengenai karunia rohani yang disebutkan dalam Ajaran dan Perjanjian 46, sediakan bagi mereka selebaran berjudul “Karunia-Karunia Ini Berasal dari Allah.” Siswa dapat menyelesaikannya sendiri atau dalam kelompok. Mungkin juga bermanfaat untuk memperlihatkan definisi berikut:
-
Mengenali perbedaan pelaksanaan (ayat 15): Karunia ini dapat membantu para pemimpin mengenali karunia rohani orang lain dan bagaimana mereka dapat berguna dalam berbagai posisi pelayanan.
-
Mengetahui keragaman cara kerja (ayat 16): Karunia ini membantu individu menentukan apakah suatu ajaran atau pengaruh berasal dari Allah atau dari sumber lain.
-
Karunia nubuat (ayat 22): “Kesaksian Yesus adalah roh nubuat” (Wahyu 19:10). Wahyu pribadi adalah sumber kesaksian, dan kesaksian memungkinkan seseorang untuk bernubuat atau bersaksi tentang pekerjaan Allah.
-
Pembedaan roh-roh (ayat 23): Karunia ini memungkinkan seseorang untuk mengenali atau memahami maksud sebenarnya dan motif tersembunyi orang lain. Karunia itu membantu seseorang untuk mendeteksi kejahatan tersembunyi dan untuk melihat kebaikan dalam diri orang lain.
“Karunia-Karunia Ini Berasal dari Allah”
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 46:13–26 dan identifikasilah berbagai karunia rohani yang Allah berikan kepada anak-anak-Nya. Untuk lebih memahami bagaimana karunia-karunia ini dapat bermanfaat bagi anak-anak Allah, pasangkan setiap ayat dengan skenario yang sesuai.
Karunia Rohani |
Karunia Rohani | ||
---|---|---|---|
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
| ||
Karunia Rohani | Karunia Rohani
|
Setelah siswa menyelesaikan kegiatan tersebut, bagikan jawabannya kepada mereka: 1e, 2b, 3a, 4h, 5i, 6g, 7f, 8d, 9c, 10j. Berikan klarifikasi jika diperlukan.
-
Apa yang Anda pelajari tentang bagaimana Bapa Surgawi memberkati anak-anak-Nya melalui karunia-karunia Roh?
Jelaskan bahwa siswa mungkin menyadari Bapa Surgawi memberkati mereka dengan karunia rohani di luar yang tertera dalam tulisan suci. Misalnya, melalui Roh Kudus, Dia dapat memberkati mereka dengan kesabaran dalam situasi yang sulit, kemampuan untuk mengampuni orang yang telah menyakiti mereka, keberanian di saat dibutuhkan, atau hasrat yang lebih besar untuk melayani seseorang. Pertimbangkan untuk mengajak siswa memikirkan karunia rohani tambahan yang tersedia bagi kita dan bagaimana itu merupakan perwujudan dari kasih Allah. Anda dapat membuat daftar beberapa darinya di papan tulis.
-
Apa saja karunia rohani yang dengannya Bapa Surgawi telah memberkati Anda?
-
Bagaimana Dia telah memberkati Anda melalui karunia rohani orang lain?
-
Bagaimana pengalaman Anda dengan karunia rohani telah memengaruhi hubungan Anda dengan Bapa Surgawi?