“Pelajaran 2 Materi Persiapan Kelas: Menanggapi Nabi Tuhan,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon (2021)
“Pelajaran 2 Materi Persiapan Kelas,” Materi Guru Ajaran dan Doktrin Kitab Mormon
Pelajaran 2 Materi Persiapan Kelas
Menanggapi Nabi Tuhan
Anda mungkin telah melihat orang-orang bereaksi secara berbeda terhadap pesan yang disampaikan oleh para nabi. Orang-orang dalam Kitab Mormon juga memiliki bermacam reaksi. Apa yang dapat kita pelajari dari orang-orang dan para nabi Kitab Mormon mengenai menanggapi Tuhan dan pesan-pesan-Nya? Sewaktu Anda menelaah, pertimbangkan bagaimana Anda dapat menanggapi dengan iman dan kepatuhan yang lebih besar pada firman yang Allah sampaikan melalui para nabi-Nya.
Bagian 1
Bagaimana peringatan dari para nabi menyampaikan kasih Tuhan bagi saya?
Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama berkata:
Karena Tuhan baik hati, Dia memanggil para hamba untuk memperingatkan orang-orang mengenai bahaya. Seruan untuk memperingatkan itu dibuat semakin keras dan semakin penting dengan kenyataan bahwa peringatan yang paling penting adalah tentang bahaya yang orang-orang pikir itu tidak nyata. (“A Voice of Warning,” Ensign, November 1998, 32)
Seperti banyak nabi sebelum dia, Lehi berdoa bagi orang-orang Yerusalem. Dia kemudian dipenuhi dengan oleh Roh dan melihat Yesus Kristus dalam penglihatan. Tuhan memperlihatkan kepada Lehi sebuah kitab dan meminta dia untuk membacanya. (Lihat 1 Nefi 1:5–12.)
Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
Motivasi untuk mengangkat suara peringatan adalah kasih—kasih Allah dan kasih bagi sesama. Memperingatkan artinya memedulikan. (“Suara Peringatan,” Liahona, Mei 2017, 109)
Di zaman kita, Tuhan telah memanggil 15 pria (para anggota Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul) sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu. Penatua Ulisses Soares dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan yang berikut mengenai keberadaan para nabi di bumi:
Memiliki nabi merupakan tanda kasih Allah bagi anak-anak-Nya. Mereka menyatakan janji-janji dan kodrat sejati Allah dan Yesus Kristus kepada umat Mereka. (“Para Nabi Berbicara Melalui Kuasa Roh Kudus,” Liahona, Mei 2018, 99)
Nefi juga mengajarkan bahwa Juruselamat adalah sentral bagi apa yang para nabi ajarkan dan tulis.
Bagian 2
Bagaimana saya tahu bahwa nabi yang hidup mewakili Tuhan?
Bayangkan bagaimana rasanya menjadi salah satu anak-anak Lehi ketika dia memberi tahu mereka Tuhan menghendaki mereka meninggalkan rumah mereka dan melakukan perjalanan ke padang belantara. Menurut Anda bagaimana Anda akan bereaksi terhadap pesan ini?
Presiden Eyring menjelaskan:
Mengenai keluarga Lehi, hanya mereka yang memiliki iman dan yang menerima sendiri wahyu yang meneguhkan melihat bahaya dan jalan menuju keselamatan. Bagi mereka yang tidak memiliki iman, kepindahan ke padang belantara tampak tidak saja bodoh namun berbahaya. (Safety in Counsel,” Ensign, Juni 2008, 7)
Bagian 3
Apa yang dapat kita pelajari dari orang-orang di Kitab Mormon yang bereaksi pada pesan Tuhan yang disampaikan melalui para nabi?
Selagi melayani sebagai Penasihat Pertama dalam Presidensi Umum Remaja Putri, Sister Carol F. McConkie mengajarkan yang berikut:
Kita memiliki pilihan. Kita dapat memilih untuk mengabaikan, meremehkan, menginjak-injak, atau memberontak terhadap firman Kristus yang diucapkan oleh para hamba-Nya yang telah ditahbiskan. Namun Juruselamat mengajarkan bahwa mereka yang melakukannya akan dihapus dari umat perjanjian-Nya [lihat 3 Nefi 20:23] .…
… Semoga kita memilih untuk berdiri dengan para nabi dan hidup menurut perkataan mereka sampai kita menjadi dipersatukan dalam iman, dimurnikan dalam Kristus, dan dipenuhi dengan pengetahuan tentang Putra Allah. (“Hidup Menurut Perkataan Para Nabi,” Liahona, November 2014, 79)