Pemimpin Baru Dipanggil, Kebijakan Diumumkan
Dalam siaran konferensi umum yang menjangkau persentase jumlah keanggotaan Gereja terbesar, Presiden Gordon B. Hinckley mengumumkan perubahan-perubahan kebijakan, dan para anggota Gereja yang didukung dalam presidensi umum Remaja Putri yang baru, sejumlah Pembesar Umum yang baru, dan anggota baru dalam Presidensi Tujuh Puluh serta presidensi umum Sekolah Minggu.
Konferensi Umum Setengah-tahunan ke-172 merupakan konferensi umum pertama yang pernah disiarkan di negara-negara bagian Asia, Australia, Eropa Timur, serta Pasifik Selatan. Lebih dari 5.000 gedung pertemuan sekarang dilengkapi dengan sarana untuk melakukan siaran Gereja, yang memungkinkan 90 persen anggota Gereja dapat mengakses siaran satelit konferensi umum. Selain itu, sesi-sesi disiarkan secara langsung melalui Internet.
Pada konferensi bulan Oktober 2002, presidensi umum Remaja Putri yang baru didukung. Sister Susan W. Tanner dipanggil untuk melayani sebagai Presiden Umum organisasi Remaja Putri. Sister Julie B. Beck dipanggil sebagai Penasihat Pertama, dan Sister Elaine S. Dalton dipanggil sebagai Penasihat Kedua.
Yang dibebastugaskan dari panggilannya sebagai presidensi umum Remaja Putri adalah Sister Margaret D. Nadauld serta para penasihatnya, Sister Carol B. Thomas dan Sister Sharon G. Larsen.
Lima Pembesar Umum yang baru dipanggil ke dalam Kuorum Kedua Tujuh Puluh: Penatua Craig C. Christensen, Penatua James M. Dunn, Penatua Daryl H. Garn, Penatua D. Rex Gerratt, serta Penatua Spencer V. Jones.
Yang dibebastugaskan dari jabatannya sebagai anggota Kuorum Kedua Tujuh Puluh adalah Penatua Richard D. Allred, Penatua Athos M. Amorim, Penatua L. Edward Brown, Penatua Earl M. Monson, serta Penatua Jerald L. Taylor.
Juga sebanyak 21 Pembesar Area Tujuh Puluh telah dibebastugaskan. Di antara mereka yang dibebastugaskan, 11 melayani di Amerika Serikat dan lainnya melayani di Argentina, Australia, Bolivia, Brasilia, Inggris, Jerman, Jepang, Korea, Peru, serta Uruguay.
Penatua Dieter F. Uchtdorf didukung sebagai anggota Presidensi Tujuh Puluh, dan Penatua Val R. Christensen didukung sebagai Penasihat Kedua dalam presidensi umum Sekolah Minggu. Penatua Ben B. Banks dari Tujuh Puluh diberi gelar Pembesar Umum emeritus dan dibebastugaskan dari Presidensi Tujuh Puluh, serta Penatua Richard J. Maynes dibebastugaskan sebagai penasihat kedua dalam presidensi umum Sekolah Minggu untuk mengisi tugas lainnya.
Selama sesi imamat, Presiden Hinckley mengumumkan sejumlah perubahan kebijakan dan menekankan kembali kebijakan serta praktik terkini. Mengetahui beratnya beban yang dipikul oleh para pemegang imamat, Presiden Hinckley mengumumkan bahwa berlaku mulai tanggal 1 November 2002, rekomendasi bait suci akan berlaku selama dua tahun bukan satu tahun lagi, sehingga mengurangi jumlah waktu yang diluangkan para pemimpin untuk wawancara.
Dia juga mengumumkan bahwa program perpisahan untuk misionari akan dibatasi sampai ceramah pertemuan sakramen oleh misionari yang akan melayani misi dan bahwa anggota keluarga tidak akan berperan serta di dalamnya atau merencanakan pertemuan itu. Presiden Hinckley mengingatkan para anggota bahwa open house untuk misionari tidak diimbau.
Presiden Hinckley juga mengimbau para pemimpin masyarakat agar menghormati keinginan para anggota Gereja untuk mengadakan malam keluarga dengan menjadikan hari Senin malam bebas dari berbagai kegiatan sekolah atau tugas lainnya. Dia juga berbicara menentang hutang, tindakan amoral, serta perundungan anak.