2020
Ingatan yang Menentukan Secara Rohani
Mei 2020


2:3

Ingatan yang Menentukan Secara Rohani

Ketika kesulitan pribadi atau kondisi dunia di luar kendali kita membuat jalan kita menjadi gelap, ingatan-ingatan yang menentukan secara rohani dari buku kehidupan kita adalah bagaikan batu-batu bercahaya yang membantu mencerahkan jalan di depan.

Delapan belas tahun setelah Penglihatan Pertama, Nabi Joseph Smith menuliskan kisah yang menyeluruh tentang pengalamannya. Dia telah menghadapi penentangan, penganiayaan, pelecehan, ancaman, dan serangan brutal.1 Namun dia terus dengan berani bersaksi tentang Penglihatan Pertama: “Aku telah dengan sebenarnya melihat seberkas cahaya, dan di tengah cahaya itu aku melihat dua Sosok, dan Mereka dalam kenyataannya berfirman kepadaku; dan walaupun aku dibenci dan dianiaya karena mengatakan bahwa aku telah melihat suatu penglihatan, namun itu adalah benar .… Aku mengetahuinya, dan aku tahu bahwa Allah mengetahuinya, dan aku tidak dapat menyangkalnya.”2

Dalam masa-masa sulitnya, ingatan Joseph kembali ke hampir dua dekade mengenai kepastian akan kasih Allah kepadanya dan peristiwa-peristiwa yang disambut dalam Pemulihan yang telah lama dinubuatkan. Merenungkan perjalanan rohaninya, Joseph berkata, “Aku tidak menyalahkan siapa pun karena tidak memercayai riwayatku. Jika aku tidak mengalami apa yang telah aku alami, aku sendiri tidak akan memercayainya.”3

Tetapi pengalaman itu nyata, dan dia tidak pernah melupakan maupun menyangkalnya, dengan diam-diam mengukuhkan kesaksiannya ketika dia pindah ke Carthage. “Aku akan pergi bagaikan seekor anak domba ke pembantaian,” dia berkata, “tetapi aku tenang bagaikan suatu pagi di musim panas; aku memiliki suara hati yang hampa akan kesalahan terhadap Allah, dan terhadap semua orang.”4

Pengalaman yang Menentukan Secara Rohani Anda

Ada pelajaran bagi kita dalam contoh Nabi Joseph. Bersama arahan damai yang kita terima dari Roh Kudus, dari waktu ke waktu, Allah dengan kuat dan sangat pribadi meyakinkan kita masing-masing bahwa Dia mengenal kita dan mengasihi kita dan bahwa Dia memberkati kita secara khusus dan terbuka. Kemudian, di saat-saat sulit kita, Juruselamat membawa pengalaman-pengalaman ini kembali ke dalam pikiran kita.

Pikirkan tentang kehidupan Anda sendiri. Selama bertahun-tahun, saya telah mendengarkan ribuan pengalaman rohani yang mendalam dari para Orang Suci Zaman Akhir di seluruh dunia, menegaskan kepada saya di luar pertanyaan apa pun bahwa Allah mengenal dan mengasihi kita masing-masing dan bahwa Dia dengan bersemangat berkeinginan untuk menyatakan diri-Nya kepada kita. Pengalaman ini dapat datang pada saat-saat penting dalam kehidupan kita atau saat yang pada awalnya tampak sebagai kejadian yang tidak penting, tetapi itu selalu disertai dengan penegasan rohani yang sangat kuat akan kasih Allah.

Mengingat pengalaman-pengalaman yang menentukan secara rohani ini membuat kita berlutut, menyatakan seperti yang dilakukan Nabi Joseph: “Apa yang aku terima adalah dari surga. Aku mengetahuinya, dan aku tahu bahwa Allah mengetahuinya bahwa aku mengetahuinya.”5

Empat Contoh

Renungkan ingatan-ingatan yang menentukan secara rohani Anda sendiri ketika saya membagikan beberapa contoh dari orang lain.

Dr. Russell M. Nelson

Bertahun-tahun yang lalu, seorang bapa bangsa pasak lanjut usia dengan dua katup jantung yang gagal memohon agar Dr. Russell M. Nelson turun tangan, meski pada saat itu tidak ada solusi bedah untuk katup kedua yang rusak. Dr. Nelson akhirnya setuju untuk melakukan operasi. Berikut adalah kata-kata Presiden Nelson:

“Setelah menyingkirkan sumbatan katup pertama, kami membuka katup kedua. Kami menemukan itu masih baik tetapi sangat melebar sehingga tidak bisa lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Saat memeriksa katup ini, sebuah pesan yang sangat jelas masuk di benak saya: Kurangi lingkar cincinnya. Saya menyatakan pesan itu kepada asisten saya. ‘Jaringan katup akan cukup jika kita dapat secara efektif mengurangi cincin ke ukuran normal.’

Tetapi bagaimana caranya? … Sebuah gambar muncul dengan jelas di benak saya, menunjukkan bagaimana jahitan dapat ditempatkan—untuk membuat lipatan di sini dan diselipkan di sana .… Saya masih ingat gambar mental itu—lengkap dengan garis putus-putus di mana jahitan harus diletakkan. Perbaikan selesai seperti yang digambarkan dalam pikiran saya. Kami menguji katup tersebut dan menemukan kebocorannya sangat berkurang. Asisten saya berkata, ‘Ini mukjizat.’”6 Bapa bangsa tersebut hidup hingga bertahun-tahun.

Dr. Nelson telah diarahkan. Dan dia tahu bahwa Allah tahu bahwa dia tahu dia telah diarahkan.

Beatrice Magré

Kathy dan saya pertama kali bertemu Beatrice Magré di Prancis 30 tahun yang lalu. Beatrice baru-baru ini memberi tahu saya tentang pengalaman yang memengaruhi kehidupan rohaninya tidak lama setelah pembaptisannya saat remaja. Berikut kata-katanya:

“Remaja dari cabang kami telah melakukan perjalanan dengan para pemimpin mereka ke Pantai Lacanau, satu setengah jam dari Bordeaux.

Sebelum kembali ke rumah, salah satu pemimpin memutuskan untuk berenang terakhir kali dan terjun ke dalam ombak dengan kacamatanya. Ketika dia muncul kembali, kacamatanya telah hilang .… Itu hilang di lautan.

Kehilangan kacamatanya akan mencegahnya mengendarai mobilnya. Kami akan terdampar jauh dari rumah.

Seorang sister yang penuh iman menyarankan agar kami berdoa.

Saya menggerutu bahwa berdoa tidak akan menghasilkan apa-apa bagi kami, dan dengan gelisah saya bergabung dengan kelompok untuk berdoa di depan umum sementara kami berdiri setinggi pinggang di dalam air yang keruh.

Begitu doa selesai, saya merentangkan tangan untuk memercikkan air ke semua orang. Saat saya menggerak-gerakkan tangan di permukaan laut, sepasang kacamatanya berada di tangan saya. Perasaan yang kuat menembus jiwa saya bahwa Allah benar-benar mendengar dan menjawab doa kami.”7

Empat puluh lima tahun kemudian, dia mengingatnya seolah-olah itu terjadi kemarin. Beatrice telah diberkati, dan dia tahu bahwa Allah tahu bahwa dia tahu bahwa dia telah diberkati.

Pengalaman Presiden Nelson dan Sister Magré sangat berbeda, namun untuk keduanya, ingatan tak terlupakan yang menentukan secara rohani akan kasih Allah tertanam di dalam hati mereka.

Peristiwa-peristiwa yang menentukan ini sering datang saat belajar tentang Injil yang dipulihkan atau saat membagikan Injil kepada orang lain.

Floripes Luzia Damasio dan Neil L. Andersen

Foto ini diambil di São Paulo, Brasil, pada tahun 2004. Floripes Luzia Damasio dari Pasak Ipatinga Brazil berusia 114 tahun. Berbicara tentang keinsafannya, Sister Damasio memberi tahu saya bahwa misionaris di desanya telah memberikan berkat imamat kepada seorang bayi yang sakit kritis yang secara mukjizat pulih kembali. Dia ingin tahu lebih banyak. Saat dia berdoa mengenai pesan mereka, kesaksian Roh yang tidak dapat disangkal menegaskan kepadanya bahwa Joseph Smith adalah seorang Nabi Allah. Pada usia 103 tahun, dia dibaptiskan, dan, pada usia 104 tahun, dia menerima pemberkahan. Setiap tahun setelah itu, dia melakukan perjalanan 14 jam dengan bus untuk menghabiskan waktu seminggu di bait suci. Sister Damasio telah menerima pengukuhan surgawi dan dia tahu bahwa Allah tahu bahwa dia tahu bahwa kesaksian itu benar.

Ini adalah ingatan rohani dari misi pertama saya ke Prancis 48 tahun yang lalu.

Sementara mencari jiwa, rekan saya dan saya memberikan Kitab Mormon kepada seorang wanita lanjut usia. Ketika kembali ke apartemen wanita itu sekitar seminggu kemudian, dia membuka pintu. Sebelum kata apa pun diucapkan, saya merasakan kuasa rohani yang nyata. Perasaan yang kuat berlanjut ketika Sister Alice Audubert mengundang kami masuk dan memberi tahu kami bahwa dia telah membaca Kitab Mormon dan tahu bahwa itu benar. Ketika kami meninggalkan apartemennya hari itu, saya berdoa, “Bapa Surgawi, tolong bantu saya untuk tidak pernah melupakan apa yang baru saja saya rasakan.” Saya tidak pernah melupakannya.

Penatua Andersen sebagai misionaris

Dalam momen yang tampaknya biasa, di sebuah pintu seperti ratusan pintu lainnya, saya merasakan kuasa dari surga. Dan saya tahu bahwa Allah tahu bahwa saya tahu jendela surga telah dibukakan.

Individual dan Tidak Dapat Disangkal

Saat-saat yang menentukan secara rohani ini datang pada waktu yang berbeda dan dengan cara yang berbeda, yang disesuaikan bagi kita masing-masing.

Pikirkan contoh-contoh favorit Anda dalam tulisan suci. Mereka yang mendengarkan Rasul Petrus “tertusuklah hati mereka.”8 Wanita Laman, Abis, percaya pada “penglihatan luar biasa ayahnya”9 Dan sebuah suara muncul di benak Enos.10

Teman saya, Clayton Christensen, menguraikan pengalaman selama pembacaan Kitab Mormon yang penuh doa dengan cara berikut: “Roh yang indah, hangat, penuh kasih … mengelilingi saya dan meresap ke jiwa saya, membungkus saya dalam perasaan kasih yang tidak saya bayangkan saya dapat rasakan, [dan perasaan ini berlanjut malam demi malam].”11

Ada saat-saat ketika perasaan rohani masuk ke dalam hati kita seperti api, menerangi jiwa kita. Joseph Smith menjelaskan bahwa kita terkadang menerima “percikan gagasan yang tiba-tiba” dan terkadang “aliran kecerdasan murni.”12

Presiden Dallin H. Oaks, dalam menanggapi seorang pria yang tulus yang mengaku tidak pernah memiliki pengalaman seperti itu, menasihati, “Mungkin doa-doa Anda telah dijawab berulang kali, tetapi harapan Anda telah terpaku pada suatu tanda yang begitu dahsyat atau suara yang begitu keras sehingga Anda berpikir Anda tidak memiliki jawaban.”13 Juruselamat Sendiri berbicara tentang orang-orang dengan iman besar yang “[diberkati] dengan api dan dengan Roh Kudus, [tetapi yang] tidak mengetahuinya.”14

Bagaimana Anda Mendengarkan Dia?

Kita baru-baru ini mendengar Presiden Russell M. Nelson berkata, “Saya mengundang Anda untuk berpikir secara mendalam dan sering tentang pertanyaan kunci ini: Bagaimana Anda mendengar Dia? Saya juga mengundang Anda untuk mengambil langkah-langkah untuk mendengarkan Dia lebih baik dan lebih sering.”15 Dia mengulangi undangannya pagi ini.

Kita mendengar Dia dalam doa kita, di rumah kita, di tulisan suci, di nyanyian rohani kita, sewaktu kita dengan layak mengambil sakramen, sewaktu kita menyatakan iman kita, sewaktu kita melayani orang lain, dan sewaktu kita menghadiri bait suci bersama sesama orang percaya. Saat-saat yang menentukan secara rohani datang ketika kita dengan penuh doa mendengarkan konferensi umum dan ketika kita mematuhi perintah-perintah dengan lebih baik. Dan anak-anak, pengalaman ini juga untuk Anda. Ingat, Yesus “mengajar dan melayani anak-anak … dan [anak-anak] berbicara … hal-hal yang besar dan menakjubkan.”16 Tuhan berfirman:

“[Pengetahuan ini] diberikan melalui Roh-Ku kepadamu, … dan kecuali melalui kuasa-Ku kamu tidak dapat memperolehnya;

Karenanya, kamu dapat bersaksi bahwa kamu telah mendengar suara-Ku, dan mengetahui firman-Ku.”17

Kita dapat “mendengar Dia” karena berkat dari Pendamaian Juruselamat yang tiada banding.

Meskipun kita tidak dapat memilih waktu untuk menerima saat-saat yang menentukan ini, Presiden Henry B. Eyring memberikan nasihat ini dalam persiapan kita: “Malam ini, dan esok malam, Anda mungkin berdoa serta merenungkan, dengan mengajukan pertanyaan: Apakah Allah mengirimkan pesan yang hanya ditujukan bagi saya? Apakah saya melihat tangan-Nya dalam kehidupan saya atau kehidupan [keluarga saya]?”18 Iman, ketaatan, kerendahan hati, dan niat sejati membuka jendela surga.19

Sebuah Ilustrasi

1:19
Memberikan arah melewati hidup
Ingatan rohani memberi terang
Membantu orang lain menemukan kembali terang rohani

Anda mungkin memikirkan ingatan rohani Anda seperti ini. Dengan doa yang terus-menerus, tekad untuk menepati perjanjian kita, dan karunia Roh Kudus, kita mengarungi jalan kehidupan kita. Ketika kesulitan pribadi, keraguan, atau keputusasaan membuat jalan kita menjadi gelap, atau ketika kondisi dunia di luar kendali kita membuat kita bertanya-tanya tentang masa depan, ingatan-ingatan yang menentukan secara rohani dari buku kehidupan kita adalah bagaikan batu-batu bercahaya yang membantu mencerahkan jalan di depan, meyakinkan kita bahwa Allah mengenal kita, mengasihi kita, dan telah mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk membantu kita pulang. Dan ketika seseorang mengesampingkan ingatan-ingatan mereka yang menentukan dan hilang atau bingung, kita mengarahkannya kepada Juruselamat sewaktu kita membagikan iman dan ingatan kita dengan mereka, membantu mereka menemukan kembali saat-saat rohani berharga yang pernah mereka hargai.

Beberapa pengalaman begitu sakral sehingga kita menjaganya dalam ingatan rohani kita dan tidak membagikannya.20

“Para malaikat berbicara melalui kuasa Roh Kudus; karenanya, mereka mengucapkan firman Kristus.”21

“Para malaikat [tidak] berhenti melayani anak-anak manusia.

Karena lihatlah, mereka tunduk kepada [Kristus], untuk melayani menurut … perintah-Nya, memperlihatkan diri mereka kepada mereka yang beriman kuat dan berpikiran teguh dalam setiap bentuk kesalehan.”22

Dan “Penghibur, yaitu Roh Kudus, … akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu, dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.”23

Pertahankan ingatan sakral Anda. Percayai itu. Tuliskanlah itu. Bagikan itu kepada keluarga Anda. Percayalah bahwa itu datang kepada Anda dari Bapa Surgawi Anda dan Putra Terkasih-Nya.24 Biarkan itu membawa kesabaran terhadap keraguan Anda dan pemahaman terhadap kesulitan Anda.25 Saya berjanji kepada Anda bahwa ketika Anda dengan rela mengakui dan dengan hati-hati menghargai peristiwa-peristiwa yang menentukan secara rohani dalam hidup Anda, semakin banyak itu akan datang kepada Anda. Bapa Surgawi mengenal Anda dan mengasihi Anda!

Yesus adalah Kristus, Injil-Nya telah dipulihkan, dan ketika kita tetap setia, saya bersaksi kita akan menjadi milik-Nya selamanya, dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Lihat: Para Orang Suci: Kisah Gereja Yesus Kristus di Zaman Akhir, vol. 1, Standar Kebenaran, 1815–1846 (2018), 150–153; lihat juga Joseph Smith, “History, 1838–1856, volume A-1 [23 December 1805–30 August 1834],” 205–209, josephsmithpapers.org; Para Orang Suci, 1:365–366.

  2. Joseph Smith—Sejarah 1:25.

  3. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (2007), 525

  4. Ajaran dan Perjanjian 135:4.

  5. Saya selalu terkesan dengan kata-kata dalam Joseph Smith—Sejarah: “Karena aku telah melihat suatu penglihatan; aku mengetahuinya, dan aku tahu bahwa Allah mengetahuinya” (Joseph Smith—Sejarah 1:25). Dia harus berdiri di hadapan Allah dan mengakui bahwa peristiwa-peristiwa di Hutan Sakral ini benar-benar terjadi dalam hidupnya dan bahwa hidupnya tidak akan pernah sama karenanya. Sekitar 25 tahun yang lalu, saya pertama kali mendengar variasi dari ungkapan ini oleh Penatua Neal A. Maxwell. Dia memberikan contoh berikut: “Dahulu pada bulan Mei 1945 ada saat seperti itu bagi saya di pulau Okinawa pada usia delapan belas tahun. Jelas tidak ada kepahlawanan di pihak saya melainkan berkat bagi saya dan orang lain selama penembakan terhadap posisi kami oleh artileri Jepang. Setelah penembakan berulang-ulang yang melewati posisi kami, artileri musuh akhirnya menemukan posisi yang tepat. Mereka seharusnya kemudian menembak dengan sasaran yang tepat, tetapi ada tanggapan ilahi terhadap setidaknya satu doa egois dan ketakutan. Penembakan berhenti .… Saya telah diberkati, dan saya tahu bahwa Allah tahu bahwa saya tahu” (“Becoming a Disciple,” Ensign, Juni 1996, 19).

    Penatua Maxwell menambahkan tidak hanya bahwa dia tahu, dan tidak hanya bahwa Allah tahu, tetapi bahwa Allah tahu bahwa dia tahu dia telah diberkati. Secara simbolis bagi saya ini meningkatkan pertanggungjawaban selangkah lebih tinggi. Terkadang, Bapa Surgawi kita menyertakan berkat yang diberikan kepada kita dengan pengukuhan rohani yang kuat bahwa surga campur tangan atas nama kita. Tidak bisa disangkal lagi. Itu tetap bersama kita, dan jika kita jujur dan setia, itu akan membentuk hidup kita di tahun-tahun mendatang. “Saya telah diberkati, dan saya tahu bahwa Allah tahu bahwa saya tahu saya telah diberkati.”

  6. Russell M. Nelson, “Manisnya Kekuatan Doa,” Liahona, Mei 2003, 8.

  7. Kisah pribadi dari Beatrice Magré dibagikan kepada Penatua Andersen pada 29 Oktober 2019; posel tindak lanjut pada 24 Januari 2020.

  8. Kisah Para Rasul 2:37.

  9. Alma 19:16.

  10. Lihat Enos 1:5.

  11. Clayton M. Christensen, “The Most Useful Piece of Knowledge,” Liahona, Januari 2009, 23.

  12. Lihat Ajaran-Ajaran: Joseph Smith, 132.

  13. Dallin H. Oaks, Life’s Lessons Learned: Personal Reflections (2011), 116.

  14. 3 Nefi 9:20.

  15. Russell M. Nelson, “‘Bagaimana Anda #DengarlahDia?’ A Special Invitation,” 26 Februari 2020, blog.ChurchofJesusChrist.org.

  16. 3 Nefi 26:14.

  17. Ajaran dan Perjanjian 18:35–36. Perasaan selalu menyertai pengetahuan rohani. “Kamu cepat untuk melakukan kedurhakaan tetapi lambat untuk mengingat Tuhan Allahmu. Kamu telah melihat seorang malaikat, dan dia berbicara kepadamu; ya, kamu telah mendengar suara-Nya dari waktu ke waktu; dan Dia telah berfirman kepadamu dengan suara lembut tenang, tetapi kamu tidak lagi berperasaan, sehingga kamu tidak dapat merasakan firman-Nya”(1 Nefi 17:45).

  18. Henry B. Eyring, “Ya, Ingatlah, Ingatlah,” Liahona, November 2007, 69.

  19. Lihat 2 Nefi 31:13; Moroni 10:4. Presiden Dallin H. Oaks mengunjungi misi kami di Bordeaux, Prancis, pada tahun 1991. Dia menjelaskan kepada misionaris kami bahwa niat sesungguhnya berarti bahwa orang yang berdoa mengatakan kepada Tuhan sesuatu seperti: “Saya tidak meminta karena penasaran, tetapi dengan ketulusan penuh untuk bertindak atas jawaban doa saya. Jika Engkau mau memberi saya jawaban ini, saya akan bertindak untuk mengubah hidup saya. Saya akan menanggapi.”

  20. “Diberikanlah kepada banyak orang untuk mengetahui misteri-misteri Allah; walaupun demikian mereka ditempatkan di bawah perintah yang ketat bahwa mereka tidak akan memberi kecuali menurut bagian firman-Nya yang Dia berikan kepada anak-anak manusia, menurut perhatian dan ketekunan yang mereka berikan kepada-Nya. (Alma 12:9)

    Penatua Neal A. Maxwell mengatakan, “Dibutuhkan ilham untuk mengetahui kapan harus membagikan [pengalaman rohani]. Saya ingat mendengar Presiden Marion G. Romney, yang menggabungkan kecerdasan dan kebijaksanaan, mengatakan, ‘Kita akan memiliki lebih banyak pengalaman rohani jika kita tidak banyak bicara tentangnya’” (“Called to Serve” [kebaktian Brigham Young University, 27 Maret 1994], speeches.byu.edu.

  21. 2 Nefi 32:3.

  22. Moroni 7:29–30.

  23. Yohanes 14:26.

  24. Kebenaran-kebenaran Injil tersedia bagi semua. Di minggu sebelum konferensi, setelah ceramah saya rampung, saya secara rohani tertarik pada sebuah buku berjudul Divine Signatures: The Confirming Hand of God (2010), ditulis oleh Gerald N. Lund, yang melayani sebagai Pembesar Umum Tujuh Puluh dari 2002 hingga 2008. Yang menyenangkan saya, kata-kata Brother Lund adalah saksi kedua yang indah bagi asas-asas yang dibagikan dalam ceramah konferensi ini dan akan dinikmati oleh siapa pun yang ingin menelaah lebih lanjut tentang ingatan yang menentukan secara rohani.

  25. Salah satu kutipan favorit Presiden Thomas S. Monson adalah dari penyair Skotlandia, James M. Barrie: “Allah memberi kita ingatan, agar kita dapat memiliki bunga mawar bulan Juni di bulan Desember kehidupan kita” (lihat Thomas S. Monson, “Think to Thank,” Liahona, November 1999). Hal yang sama berlaku dengan ingatan rohani. Itu mungkin sangat membantu di masa-masa sulit dalam kehidupan kita ketika kita membutuhkan ingatan rohani “bulan Juni” itu.