2020
Berkat dari Wahyu yang Berkesinambungan kepada Nabi dan Wahyu Pribadi untuk Menuntun Hidup Kita
Mei 2020


2:3

Berkat dari Wahyu yang Berkesinambungan kepada Nabi dan Wahyu Pribadi untuk Menuntun Hidup Kita

Wahyu yang berkesinambungan telah diterima dan sedang diterima melalui saluran-saluran yang telah Tuhan tetapkan.

Hari ini saya ingin berbicara mengenai wahyu yang berkesinambungan kepada nabi dan wahyu pribadi yang berkesinambungan untuk menuntun hidup kita.

Terkadang kita menerima wahyu bahkan ketika kita tidak mengetahui tujuan Tuhan. Tidak lama sebelum Penatua Jeffrey R. Holland dipanggil menjadi Rasul bulan Juni 1994, saya mendapat suatu pengalaman wahyu yang indah bahwa dia akan dipanggil. Saya ketika itu menjadi wakil regional dan tidak dapat melihat alasan mengapa saya diberi pengetahuan itu. Tetapi kami berekanan sebagai misionaris muda di Inggris di awal tahun 1960-an, dan saya memiliki kasih yang besar baginya. Saya menganggap pengalaman itu suatu belas kasihan lembut bagi saya. Beberapa tahun belakangan ini, saya bertanya-tanya apakah Tuhan sedang mempersiapkan saya untuk menjadi yunior dalam Dua Belas bagi seorang rekan misionaris yang luar biasa yang adalah rekan yunior saya ketika kami misionaris muda.1 Saya terkadang memperingatkan misionaris muda agar ramah terhadap rekan yunior mereka karena mereka tidak pernah tahu kapan rekan yunior itu dapat menjadi rekan senior mereka.

Saya memiliki kesaksian yang teguh bahwa Gereja yang dipulihkan ini dipimpin oleh Juruselamat kita, Yesus Kristus. Dia mengetahui siapa yang hendaknya dipanggil menjadi Rasul-Nya dan dalam urutan apa memanggil mereka. Dia juga mengetahui cara mempersiapkan Rasul senior-Nya untuk menjadi nabi dan Presiden Gereja.

Kita diberkati pagi ini mendengar nabi terkasih kita, Presiden Russell M. Nelson, menyampaikan pernyataan peringatan kedua ratus tahun yang luar biasa kepada dunia sehubungan dengan Pemulihan kegenapan Injil Yesus Kristus.2 Pernyataan akbar oleh Presiden Nelson ini telah menjadikan jelas bahwa Gereja Yesus Kristus bersandar pada asas wahyu yang berkesinambungan untuk asal usul, keberadaan, dan arahannya bagi masa depan untuk asas wahyu yang berkesinambungan. Pernyataan yang baru itu mewakili komunikasi Bapa yang pengasih kepada anak-anak-Nya.

Di masa terdahulu, Presiden Spencer W. Kimball menyatakan perasaan yang saya miliki hari ini. Dia menyatakan, “Dari segalanya, yang perlu paling kita syukuri dewasa ini adalah bahwa surga benar-benar telah terbuka dan bahwa Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan dilandaskan pada batu karang wahyu. Wahyu yang berkesinambungan sesungguhnya merupakan darah penyambung nyawa dari Injil Tuhan yang hidup dan Juruselamat, Yesus Kristus.”3

Nabi Henokh meramalkan zaman di mana kita hidup. Tuhan menyatakan kepada Henokh kejahatan besar yang akan merajalela dan bernubuat tentang “kesukaran yang hebat” yang akan terjadi. Meski demikian, Tuhan menjanjikan, “Tetapi umat-Ku akan Aku lindungi.”4 “Kesalehan akan Aku turunkan dari surga, dan kebenaran akan Aku keluarkan dari bumi, untuk memberikan kesaksian tentang Anak Tunggal-Ku.”5

Presiden Ezra Taft Benson mengajarkan dengan kuasa yang besar bahwa Kitab Mormon, batu kunci agama kita, tampil keluar dari bumi dalam penggenapan akan pernyataan Tuhan kepada Henokh. Bapa dan Putra serta para malaikat dan nabi yang menampakkan diri kepada Nabi Joseph Smith “diarahkan oleh surga untuk memulihkan kuasa-kuasa yang diperlukan pada kerajaan.”6

Nabi Joseph Smith menerima wahyu demi wahyu. Beberapa telah dibahas dalam konferensi ini. Banyak wahyu yang diterima oleh Nabi Joseph telah dilestarikan bagi kita dalam Ajaran dan Perjanjian. Semua kitab standar Gereja memuat pikiran dan kehendak Tuhan bagi kita dalam dispensasi terakhir ini.7

Selain tulisan suci mendasar yang hebat ini, kita diberkati dengan wahyu yang berkesinambungan kepada para nabi yang hidup. Para nabi adalah “perantara Tuhan yang ditugaskan, diwenangkan untuk berbicara bagi Dia.”8

Sejumlah wahyu teramat penting, dan yang lainnya memperkaya pemahaman kita akan kebenaran-kebenaran ilahi yang esensial dan menyediakan bimbingan bagi zaman kita.9

Kita sangat bersyukur untuk wahyu kepada Presiden Spencer W. Kimball yang menyampaikan berkat-berkat imamat dan bait suci kepada semua anggota pria Gereja yang layak pada Juni 1978.10

Saya telah melayani dengan banyak di antara Dua Belas yang hadir dan berperan serta ketika wahyu yang berharga itu diterima. Mereka masing-masing, dalam perbincangan pribadi, mengukuhkan bimbingan rohani yang penuh kuasa dan mempersatukan yang telah Presiden Kimball dan mereka alami. Banyak yang mengatakan bahwa itu merupakan wahyu paling kuat yang pernah mereka terima sebelum atau sesudah waktu itu.11

Mereka di antara kami yang saat ini melayani di Kuorum Dua Belas Rasul telah diberkati di zaman kita sewaktu wahyu-wahyu signifikan telah datang melalui para nabi akhir-akhir ini.12 Presiden Russell M. Nelson telah menjadi perantara Tuhan yang khususnya sehubungan dengan wahyu-wahyu untuk membantu keluarga membangun suaka iman di rumah mereka, mengumpulkan Israel yang tercerai-berai di kedua sisi tabir, dan memberkati anggota yang telah diberkahi dalam urusan tata cara bait suci yang sakral.

Ketika perubahan penting untuk memberkati rumah kita diumumkan saat konferensi umum Oktober 2018, saya bersaksi “bahwa dalam perembukan Dewan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul di bait suci, … setelah permohonan nabi terkasih kita kepada Tuhan akan wahyu … , sebuah penegasan yang kuat diterima oleh semua.”13

Pada waktu itu, wahyu-wahyu lain sehubungan dengan tata cara bait suci yang sakral telah diterima tetapi belum diumumkan maupun diimplementasikan.14 Bimbingan ini dimulai dengan wahyu kenabian individu kepada Presiden Russell M. Nelson serta konfirmasi yang lembut dan penuh kuasa kepada mereka yang berperan serta dalam prosesnya. Presiden Nelson secara khusus melibatkan para sister yang memimpin organisasi Lembaga Pertolongan, Remaja Putri, dan Pratama. Bimbingan terakhir, di dalam bait suci, kepada Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul adalah luar biasa rohani dan penuh kuasa. Kami masing-masing mengetahui kami telah menerima pikiran, kehendak, dan suara Tuhan.15

Saya menyatakan dengan segala kekhusyukan bahwa wahyu yang berkesinambungan telah diterima dan sedang diterima melalui saluran-saluran yang telah Tuhan tetapkan. Saya bersaksi bahwa pernyataan baru yang Presiden Nelson sampaikan pagi ini merupakan wahyu untuk memberkati semua orang.

Kami Menyampaikan Undangan kepada Semua untuk Mengenyangkan Diri di Meja Perjamuan Tuhan.

Kami juga menyatakan hasrat sepenuh hati kami untuk dipersatukan kembali dengan mereka yang telah bergumul dengan kesaksian mereka, yang kurang aktif, atau yang namanya telah dihapus dari catatan Gereja. Kami berhasrat untuk “mengenyangkan diri dengan firman Kristus” di meja perjamuan Tuhan, untuk mempelajari apa yang kita semua hendaknya lakukan.16 Kami membutuhkan Anda! Gereja membutuhkan Anda! Tuhan membutuhkan Anda! Doa kami dari hati terdalam adalah agar Anda akan bergabung bersama kami dalam beribadat kepada Juruselamat dunia. Kami tahu bahwa beberapa dari Anda mungkin telah mengalami ketersinggungan, ketidakramahan, maupun perilaku tidak seperti Kristus lainnya. Kami juga tahu bahwa beberapa telah mengalami tantangan terhadap iman mereka yang mungkin tidak sepenuhnya diapresiasi, dipahami, atau diselesaikan.

Beberapa dari anggota kita yang paling tegar dan setia telah mengalami tantangan terhadap iman mereka untuk suatu masa. Saya menyukai kisah nyata W. W. Phelps, yang telah meninggalkan Gereja dan bersaksi menentang Nabi Joseph Smith dalam suatu persidangan Missouri. Setelah bertobat, dia menulis kepada Joseph, “Saya mengetahui situasi saya, Anda mengetahuinya, dan Allah mengetahuinya, dan saya ingin diselamatkan jika teman-teman saya bersedia menolong saya.”17 Joseph memaafkan dia, kembali melibatkannya dalam pekerjaan, dan dengan penuh kasih menulis, “Teman pada awalnya adalah teman kembali pada akhirnya.”18

Brother dan sister, terlepas dari situasi Anda, mohon ketahui bahwa Gereja dan para anggotanya akan menyambut Anda kembali!

Wahyu Pribadi untuk Menuntun Kehidupan Kita

Wahyu pribadi tersedia bagi mereka semua yang dengan rendah hati mencari bimbingan dari Tuhan. Itu sama pentingnya dengan wahyu kenabian. Wahyu yang pribadi dan rohani dari Roh Kudus telah berakibat pada jutaan orang menerima kesaksian yang diperlukan untuk dibaptiskan dan dikukuhkan sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.

Wahyu pribadi adalah berkat besar yang diterima setelah pembaptisan ketika kita “dikuduskan melalui penerimaan Roh Kudus.”19 Saya dapat mengingat wahyu rohani yang istimewa ketika saya berusia 15 tahun. Kakak saya yang luar biasa mencari bimbingan dari Tuhan mengenai cara menanggapi ayah kami terkasih, yang tidak menginginkan kakak saya itu melayani misi. Saya juga berdoa dengan niat tulus juga dan menerima wahyu pribadi akan kebenaran Injil.

Peranan Roh Kudus

Wahyu pribadi didasarkan pada kebenaran-kebenaran rohani yang diterima dari Roh Kudus.20 Roh Kudus adalah pemberi wahyu dan pemberi kesaksian akan segala kebenaran, khususnya yang berkenaan dengan Juruselamat. Tanpa Roh Kudus, kita tidak dapat benar-benar mengetahui bahwa Yesus adalah Kristus. Peranan akbar-Nya adalah untuk memberikan kesaksian akan Bapa dan Putra serta gelar Mereka dan kemuliaan Mereka.

Roh Kudus dapat memengaruhi semua orang dengan cara yang amat kuat.21 Pengaruh ini tidak akan konstan kecuali seseorang dibaptiskan dan menerima karunia Roh Kudus. Roh Kudus juga melayani sebagai agen pembersih dalam proses pertobatan dan pengampunan.

Roh berkomunikasi dengan cara-cara yang menakjubkan. Tuhan menggunakan uraian yang indah ini:

“Aku akan memberi tahu kamu dalam pikiranmu dan dalam hatimu, melalui Roh Kudus, yang akan datang ke atas dirimu dan yang akan berdiam dalam hatimu.

Sekarang, lihatlah, inilah roh wahyu.”22

Meski pengaruhnya dapat luar biasa kuat, biasanya itu datang secara diam-diam sebagai suara yang lembut, tenang.23 Tulisan suci menyertakan banyak contoh tentang bagaimana Roh memengaruhi benak kita, termasuk mengucapkan kedamaian dalam pikiran kita,24 menguasai pikiran kita,25 menerangi pikiran kita,26 dan bahkan dengan suatu suara pada pikiran kita.27

Beberapa asas yang mempersiapkan kita untuk menerima wahyu mencakup:

  • Berdoa memohon bimbingan rohani. Dengan khidmat dan rendah hati kita perlu mencari dan meminta28 serta bersikap sabar dan tunduk.29

  • Bersiap untuk ilham. Ini mensyaratkan kita berada dalam keharmonisan dengan ajaran-ajaran Tuhan dan dalam keselarasan dengan perintah-perintah-Nya.

  • Mengambil sakramen dengan layak. Ketika kita melakukan ini, kita bersaksi dan membuat perjanjian dengan Allah bahwa kita mengambil ke atas diri kita nama Putra Kudus-Nya dan bahwa kita mengingat Dia dan menaati perintah-perintah-Nya.

Asas-asas ini mempersiapkan kita untuk menerima, mengenali, dan mengikuti dorongan serta bimbingan Roh Kudus. Ini mencakup “hal damai … yang membawa sukacita [dan] … kehidupan yang kekal.”30

Persiapan rohani kita amat diperkaya ketika kita secara rutin menelaah tulisan suci dan kebenaran-kebenaran Injil serta merenungkan dalam benak kita bimbingan yang kita cari. Tetapi ingatlah untuk bersabar dan percaya pada jadwal waktu Tuhan. Bimbingan ini diberikan oleh seorang Tuhan yang mahatahu ketika Dia “secara sengaja memilih untuk mengajari kita.”31

Wahyu dalam Pemanggilan dan Penugasan Kita

Roh Kudus juga akan menyediakan wahyu dalam pemanggilan dan penugasan kita. Dalam pengalaman saya, bimbingan rohani yang signifikan sering kali datang ketika kita mencoba untuk memberkati orang lain dalam memenuhi tanggung jawab kita.

Saya dapat mengingat sebagai seorang uskup muda menerima panggilan telepon putus asa dari pasangan suami-istri tidak lama sebelum saya harus mengejar pesawat untuk urusan bisnis. Saya memohon kepada Tuhan sebelum mereka tiba untuk mengetahui bagaimana saya dapat memberkati mereka. Diungkapkan kepada saya sifat masalahnya dan tanggapan yang hendaknya saya berikan. Bimbingan yang bersifat wahyu itu memperkenankan saya memenuhi tanggung jawab sakral dari pemanggilan saya sebagai uskup terlepas dari keterbatasan waktu yang tersedia. Para uskup di seluruh dunia juga mengalami jenis pengalaman yang sama dengan saya. Sebagai presiden pasak, saya bukan saja telah menerima wahyu yang penting tetapi juga menerima koreksi pribadi yang perlu untuk merampungkan tujuan-tujuan Tuhan.

Saya meyakinkan Anda bahwa bimbingan penuh wahyu dapat diterima oleh kita masing-masing sewaktu kita dengan rendah hati bekerja di kebun anggur Tuhan. Kebanyakan bimbingan kita datang dari Roh Kudus. Terkadang dan untuk tujuan tertentu, itu datang langsung dari Tuhan. Saya secara pribadi bersaksi bahwa ini benar. Bimbingan bagi Gereja, secara keseluruhan, datang kepada Presiden dan nabi Gereja.

Kami, sebagai Rasul modern, memiliki privilese untuk bekerja dan melakukan perjalanan dengan nabi kita saat ini, Presiden Nelson. Saya akan mengutarakan kembali apa yang Wilford Woodruff katakan mengenai Nabi Joseph Smith; itu sama benarnya perihal Presiden Nelson. Saya telah melihat “bekerjanya Roh Allah bersamanya, dan wahyu-wahyu Yesus Kristus kepadanya serta penggenapan dari wahyu-wahyu itu.”32

Permohonan saya dengan kerendahhatian hari ini adalah agar kita masing-masing bersedia mencari wahyu yang berkesinambungan untuk menuntun kehidupan kita dan mengikuti Roh sewaktu kita beribadat kepada Allah Bapa dalam nama Juruselamat kita, Yesus Kristus, yang mengenai-Nya saya memberikan kesaksian, dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Tahun 1960 ketika usia pelayanan misionaris bagi pemuda diturunkan dari 20 menjadi 19 tahun, saya adalah satu di antara yang terakhir yang berusia 20 tahun; Penatua Jeffrey R. Holland adalah satu di antara yang pertama yang berusia 19 tahun.

  2. Lihat “Pemulihan Kegenapan Injil Yesus Kristus: Maklumat Peringatan Kedua Ratus Tahun kepada Dunia,” dalam Russell M. Nelson, “Dengarlah Dia,” Liahona, Mei 2020, 91. Maklumat ini bergabung dengan lima maklumat lainnya yang telah disampaikan dalam dispensasi ini oleh Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul.

  3. Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Spencer W. Kimball (2006), 290; lihat juga Matius 16:13–19.

  4. Musa 7:61.

  5. Musa 7:62. Tuhan melanjutkan, “Dan kesalehan dan kebenaran akan Aku sebabkan untuk menyapu bumi bagaikan dengan air bah, untuk mengumpulkan umat pilihan-Ku dari keempat penjuru bumi” (Musa 7:62; lihat juga Mazmur 85:11).

  6. Ezra Taft Benson, “The Gift of Modern Revelation,” Ensign, November 1986, 80.

  7. Lihat Ezra Taft Benson, “The Gift of Modern Revelation,” 80.

  8. Hugh B. Brown, “Joseph Smith among the Prophets” (Sixteenth Annual Joseph Smith Memorial Sermon, Logan Institute of Religion, 7 Desember 1958), 7.

  9. Lihat Hugh B. Brown, “Joseph Smith among the Prophets,” 7. Dalam semua kasus, wahyu-wahyu selaras dengan firman Allah yang diberikan kepada para nabi terdahulu.

  10. Lihat Maklumat Resmi 2; lihat juga 2 Nefi 26:33. Wahyu tersebut mengimplementasikan doktrin yang ditetapkan dalam Kitab Mormon bahwa “semua adalah sama bagi Allah,” termasuk “hitam dan putih, terikat dan bebas, laki-laki dan perempuan” (2 Nefi 26:33). Wahyu yang menakjubkan ini diterima dan dikukuhkan dalam ruangan sakral lantai atas Bait Suci Salt Lake oleh Dewan Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul.

  11. Banyak di antara Rasul mengindikasikan bahwa wahyu tersebut begitu kuat dan begitu sakral sehingga setiap kata yang digunakan untuk mendeskripsikannya tidak akan memadai dan, dengan cara tertentu, akan mengurangi kodrat yang mendalam dan penuh kuasa dari wahyu itu.

  12. Lihat “Keluarga: Pernyataan kepada Dunia,” Liahona, Mei 2017, 145. Pernyataan ini diumumkan oleh Presiden Gordon B. Hinckley pada pertemuan umum Lembaga Pertolongan yang diadakan tanggal 23 September 1995, di Salt Lake City, Utah. Lihat juga Thomas S. Monson, “Selamat Datang di Konferensi,” Liahona, November 2012, 4–5. Presiden Monson mengumumkan persyaratan usia yang lebih muda untuk pelayanan misionaris.

  13. Quentin L. Cook, “Keinsafan yang Mendalam dan Abadi kepada Bapa Surgawi dan Tuhan Yesus Kristus,” Liahona, November 2018, 11.

  14. Wahyu-wahyu yang berkaitan dengan tata cara-tata cara bait suci yang sakral diimplementasikan di semua bait suci mulai 1 Januari 2019. Adalah penting untuk memahami bahwa detail spesifik mengenai tata cara bait suci hanya dibahas di dalam bait suci. Namun, asas-asas telah diajarkan. Penatua David A. Bednar dengan indahnya mengajarkan signifikansi perjanjian dan tata cara bait suci dan bagiaman melalui itu “kuasa keallahan dapat mengalir ke dalam hidup kita”(“Biarlah Rumah Ini Dibangun demi Nama-Ku,” Liahona, Mei 2020, 86).

  15. Proses ini dan pertemuan-pertemuan yang diadakan terjadi di Bait Suci Salt Lake bulan Januari, Februari, Maret, dan April 2018. Wahyu terakhir kepada Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas adalah pada tanggal 26 April 2018.

  16. Lihat 2 Nefi 32:3).

  17. Saints: The Story of the Church of Jesus Christ in the Latter Days, vol. 1, The Standard of Truth, 1815–1846 (2018), 418.

  18. Saints, 1:418.

  19. 3 Nefi 27:20.

  20. Roh Kudus adalah anggota Ke-Allah-an (lihat 1 Yohanes 5:7; Ajaran dan Perjanjian 20:28). Dia memiliki tubuh berupa roh dalam bentuk dan keserupaan dengan manusia (lihat Ajaran dan Perjanjian 130:22). Pengaruh-Nya dapat berada di mana-mana. Dia bersatu dalam tujuan dengan Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus, Juruselamat kita.

  21. Untuk pemahaman yang komprehensif tentang Terang Kristus dan perbedaan antara Terang Kristus dan Roh Kudus, lihat 2 Nefi 32; Ajaran dan Perjanjian 88:7, 11–13; “Light of Christ,” Bible Dictionary. Lihat juga Boyd K. Packer, “The Light of Christ,” Liahona, April 2005, 8–14.

  22. Ajaran dan Perjanjian 8:2–3.

  23. Lihat Helaman 5:30; Ajaran dan Perjanjian 85:6.

  24. Lihat Ajaran dan Perjanjian 6:23.

  25. Lihat Ajaran dan Perjanjian 128:1.

  26. Lihat Ajaran dan Perjanjian 11:13.

  27. Lihat Enos 1:10.

  28. Lihat Matius 7:7–8.

  29. Lihat Mosia 3:19.

  30. Ajaran dan Perjanjian 42:61.

  31. Neal A. Maxwell, All Things Shall Give Thee Experience (2007), 31.

  32. Wilford Woodruff, dalam Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith (2007), 327.