2022
Tetapi Kami Tidak Mengindahkan Mereka
Mei 2022


12:59

Tetapi Kami Tidak Mengindahkan Mereka

(1 Nefi 8:33)

Perjanjian dan tata cara kita mengarahkan kita pada dan membantu kita selalu mengingat hubungan kita dengan Tuhan Yesus Kristus sewaktu kita maju di sepanjang jalan perjanjian.

Istri saya, Susan, ketiga putra kami dan istri mereka, semua cucu kami, dan Penatua Quentin L. Cook, teman duduk saya di Kuorum Dua Belas selama hampir 15 tahun, semuanya akan dengan mudah membuktikan fakta bahwa saya tidak menyanyi dengan baik. Tetapi terlepas dari kurangnya bakat vokal saya, saya suka menyanyikan nyanyian pujian tentang Pemulihan. Kombinasi lirik yang diilhami dan melodi yang agung membantu saya mempelajari asas-asas Injil esensial dan menggetarkan jiwa saya.

Satu nyanyian pujian yang telah memberkati hidup saya dengan cara yang luar biasa adalah “Mari Lakukan Cepat.” Baru-baru ini saya telah merenungkan dan belajar tentang frasa tertentu dalam refrein nyanyian pujian itu. “Walaupun orang jahat mencela Tuhan saja yang kita dengar.”1

Walaupun orang jahat mencela.

Saat menyanyikan “Mari Lakukan Cepat”, saya sering memikirkan orang-orang dalam penglihatan Lehi yang mendesak ke depan di jalan yang menuju ke pohon kehidupan yang tidak hanya “menggenggam erat”2 tetapi “secara berkelanjutan berpegang erat pada batang dari besi itu, sampai mereka tampil dan jatuh dan makan dari buah pohon itu.”3 Lehi menggambarkan banyak orang di bangunan besar dan luas yang menuding-nudingkan “jari cemoohan kepada[nya] dan mereka yang sedang makan buah itu.”4 Tanggapannya terhadap ejekan dan hinaan itu luar biasa dan mengesankan: “Tetapi kami tidak mengindahkan mereka.”5

Saya berdoa agar Roh Kudus akan memberkati dan mencerahkan kita masing-masing ketika kita bersama-sama mempertimbangkan bagaimana kita dapat dikuatkan untuk “tidak mengindahkan” pengaruh jahat dan suara-suara mengejek dari dunia masa kini tempat kita hidup.

Tidak Mengindahkan

Kata mengindahkan menyiratkan menyimak atau memperhatikan seseorang atau sesuatu. Karena itu, lirik lagu “Mari Lakukan Cepat” menasihati kita untuk mengambil keputusan tegas untuk tidak memperhatikan “walaupun orang jahat mencela.” Dan Lehi serta orang-orang bersamanya yang sedang memakan buah pohon memberikan contoh yang kuat untuk tidak memperhatikan ejekan dan cemoohan yang begitu sering datang dari bangunan yang besar dan luas itu.

Doktrin Kristus ditulis “dengan Roh dari Allah yang hidup … pada loh-loh daging [hati kita]”6 meningkatkan kapasitas kita untuk “tidak mengindahkan” banyak gangguan, ejekan, dan pengalihan di dunia kita yang jatuh. Misalnya, iman yang terfokus dalam dan pada Tuhan Yesus Kristus membentengi kita dengan kekuatan rohani. Iman kepada Penebus adalah asas tindakan dan kuasa. Sewaktu kita bertindak sesuai dengan kebenaran Injil-Nya, kita diberkati dengan kemampuan rohani untuk maju terus melalui tantangan kefanaan sambil berfokus pada sukacita yang Juruselamat tawarkan kepada kita. Sungguh, “bila benar, tak usah kita takut, kar’na Tuhan penolong kita s’lalu dekat.”7

Hubungan Pribadi melalui Perjanjian

Masuk ke dalam perjanjian sakral dan layak menerima tata cara imamat memasangkan kuk pada kita dan mengikat kita kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bapa Surgawi.8 Ini berarti bahwa kita percaya kepada Juruselamat sebagai pembela9 dan perantara kita10 dan mengandalkan jasa, belas kasihan, dan kasih karunia-Nya11 selama perjalanan hidup. Sewaktu kita teguh dalam datang kepada Kristus dan memikul kuk bersama-Nya, kita menerima berkat-berkat pembersihan, penyembuhan, dan penguatan dari Pendamaian-Nya yang tak terbatas dan kekal.12

Komitmen perjanjian yang hidup dan penuh kasih menciptakan hubungan dengan Tuhan yang sangat pribadi dan kuat secara rohani. Sewaktu kita menghormati persyaratan dari perjanjian dan tata cara sakral, kita secara berangsur-angsur dan bertahap ditarik lebih dekat kepada-Nya13 dan mengalami dampak keilahian-Nya dan realitas yang hidup dalam kehidupan kita. Yesus kemudian menjadi lebih dari sekadar tokoh sentral dalam cerita-cerita kitab suci; teladan dan ajaran-Nya memengaruhi setiap hasrat, pikiran, dan tindakan kita.

Terus terang saya tidak memiliki kemampuan untuk menjelaskan secara memadai sifat dan kuasa yang tepat dari hubungan perjanjian kita dengan Putra Allah yang telah bangkit dan hidup. Tetapi saya menyaksikan bahwa hubungan dengan Dia dan Bapa Surgawi adalah nyata dan merupakan sumber utama kepastian, kedamaian, sukacita, dan kekuatan rohani yang memungkinkan kita untuk “jangan takut dicela musuh.”14 Sebagai murid Yesus Kristus yang membuat perjanjian dan menepati perjanjian, kita dapat diberkati untuk “b’rani kar’na Tuhan pun serta”15 dan tidak mengindahkan pengaruh jahat dan cemoohan duniawi.

Sewaktu saya mengunjungi para anggota Gereja di seluruh dunia, saya sering mengajukan pertanyaan ini kepada mereka: apa yang membantu Anda untuk “tidak mengindahkan” pengaruh, ejekan, dan cemoohan duniawi? Jawaban mereka paling instruktif.

Para anggota yang berani sering menyoroti pentingnya mengundang kuasa Roh Kudus ke dalam kehidupan mereka melalui penelaahan tulisan suci yang bermakna, doa yang khusyuk, dan persiapan yang tepat untuk berperan serta dalam tata cara sakramen. Juga sering disebutkan adalah dukungan rohani dari anggota keluarga yang setia dan teman-teman yang dapat dipercaya, pelajaran vital yang dipelajari melalui pemberian pelayanan dan melayani di Gereja Tuhan yang dipulihkan, dan kemampuan untuk membedakan kekosongan mutlak dari apa pun yang ada di dalam atau yang datang dari bangunan yang besar dan luas itu.

Saya telah mencatat dalam tanggapan anggota ini suatu pola tertentu yang sangat signifikan. Pertama dan terutama, para murid ini memiliki kesaksian yang kuat tentang rencana kebahagiaan Bapa Surgawi dan peran Yesus Kristus sebagai Penebus dan Juruselamat kita. Dan kedua, pengetahuan dan keyakinan rohani mereka bersifat individu, pribadi, dan spesifik; itu tidak umum dan abstrak. Saya mendengarkan jiwa-jiwa yang berbakti ini berbicara tentang perjanjian yang memberikan kekuatan untuk mengatasi pertentangan dan hubungan mereka dengan Tuhan yang hidup yang mendukung mereka melewati masa-masa yang baik dan buruk. Bagi orang-orang ini, Yesus Kristus memang adalah Juruselamat pribadi.

Kompas

Perjanjian dan tata cara Injil bekerja dalam kehidupan kita seperti kompas. Kompas adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan arah mata angin utara, selatan, timur, dan barat untuk tujuan navigasi dan orientasi geografis. Dengan cara yang serupa, perjanjian dan tata cara kita mengarahkan kita dan membantu kita selalu mengingat hubungan kita dengan Tuhan Yesus Kristus sewaktu kita maju di sepanjang jalan perjanjian.

Sang Kristus

Arah utama bagi kita semua dalam kefanaan adalah untuk datang dan disempurnakan di dalam Kristus.16 Perjanjian dan tata cara kudus membantu kita untuk tetap fokus pada Juruselamat dan berusaha, dengan kasih karunia-Nya,17 untuk menjadi lebih seperti Dia. Yang paling pasti, “dibantu kekuatan yang tak kelihatan, tolong kita di p’rang benar.”18

Berpegang Erat pada Batang dari Besi

Hubungan perjanjian kita dengan Allah dan Yesus Kristus adalah saluran yang melaluinya kita dapat menerima kapasitas dan kekuatan untuk “tidak mengindahkan.” Dan ikatan ini diperkuat saat kita terus berpegang erat pada batang besi. Tetapi seperti yang ditanyakan oleh saudara-saudara Nefi, “Apa arti batang dari besi yang ayah kita lihat … ?

Dan [Nefi] berkata kepada mereka bahwa itu adalah firman Allah; dan barang siapa yang akan menyimak firman Allah, dan akan berpegang erat padanya, mereka tidak akan pernah binasa; tidak juga dapatlah godaan dan anak panah berapi lawan mengalahkan mereka pada kebutaan, untuk menuntun mereka menjauh ke kehancuran.”19

Mohon simak bahwa kemampuan untuk menolak godaan dan anak panah berapi lawan dijanjikan kepada orang-orang yang “berpegang erat pada” alih-alih sekadar “menggenggam erat” firman Allah.

Menariknya, Rasul Yohanes menggambarkan Yesus Kristus sebagai Firman.20

“Pada mulanya adalah Firman, dan Firman itu bersama-sama dengan Allah, dan Firman itu adalah Allah .…

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatu pun yang telah jadi .…

Dan Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, (dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa,) penuh kasih karunia dan kebenaran.”21

Oleh karena itu, salah satu nama Yesus Kristus adalah “Firman.”22

Selain itu, Pasal-Pasal Kepercayaan kedelapan menyatakan, “Kami percaya Alkitab adalah firman Allah sejauh diterjemahkan secara benar; kami juga percaya Kitab Mormon adalah firman Allah.”23

Jadi, ajaran Juruselamat, sebagaimana dicatat dalam Kitab Suci, juga adalah “firman.”

Izinkan saya menyarankan bahwa berpegang erat pada firman Allah mencakup (1) mengingat, menghormati, dan memperkuat hubungan pribadi yang kita miliki dengan Juruselamat dan Bapa-Nya melalui perjanjian dan tata cara Injil yang dipulihkan, dan (2) dengan penuh doa, sungguh-sungguh, dan secara konsisten menggunakan tulisan suci serta ajaran para nabi dan rasul yang hidup sebagai sumber pasti dari kebenaran yang diwahyukan. Sewaktu kita terikat dan “berpegang erat” kepada Tuhan dan diubah dengan menjalankan doktrin-Nya24 saya berjanji bahwa secara individu dan bersama-sama, kita akan diberkati untuk “berdiri di tempat-tempat kudus, dan tidak akan tergerakkan.”25 Jika kita tinggal di dalam Kristus, maka Dia akan tinggal di dalam dan berjalan bersama kita.26 Pastilah, “dalam godaan Orang Suci dihibur, kebenaran menang tentu.”27

Kesaksian

Lakukan cepat. Berpeganglah erat. Jangan indahkan.

Saya bersaksi bahwa kesetiaan pada perjanjian dan tata cara Injil Juruselamat yang dipulihkan memungkinkan kita untuk melakukan cepat dalam pekerjaan Tuhan, untuk berpegang erat kepada Dia sebagai Firman Allah, dan untuk tidak mengindahkan bujukan-bujukan lawan. Dalam perjuangan untuk kebenaran, semoga kita masing-masing memegang pedang, bahkan “pedang kuat keadilan,”28 dalam nama sakral Tuhan Yesus Kristus, amin.