Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 9: Para Saksi Kitab Mormon


Bab 9

Para Saksi Kitab Mormon

“Tampak bagi saya bahwa siapa pun anggota dari Gereja ini tidak akan pernah terpuaskan sampai dia telah membaca Kitab Mormon berulang kali, dan secara mendalam memikirkannya sehingga dia dapat memberikan kesaksian bahwa itu sesungguhnya sebuah catatan dengan ilham dari Yang Mahakuasa di atasnya.”

Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith

Presiden Joseph Fielding Smith melayani sebagai Sejarawan dan Pencatat Gereja dari bulan Maret 1921 sampai Februari 1970. Sementara melayani dalam jabatan ini, dia adalah alat dalam mendapatkan dokumen-dokumen asli yang memiliki makna sejarah penting bagi Gereja. Salah satu dari dokumen-dokumen ini adalah kesaksian yang ditulis tangan yang ditandatangani oleh David Whitmer, salah satu dari tiga saksi khusus Kitab Mormon. Presiden Smith juga memiliki hak istimewa untuk menerima kesaksian yang ditulis tangan dari Oliver Cowdery, saksi lain dari Tiga Saksi Kitab Mormon. Setelah menyalin kedua dokumen ini dengan tangan, Presiden Smith membacakannya paling tidak dalam dua ceramah umum—sekali di bulan Maret 1939 dan sekali lagi dalam konferensi umum Gereja bulan Oktober 1956.

Meskipun Presiden Smith merasa kesaksian-kesaksian ini cukup penting untuk dibagikan, dia berbicara lebih sering mengenai kesaksian lain dari Kitab Mormon: kesaksiannya sendiri, yang dia terima jauh sebelum dia bekerja di Kantor Sejarawan Gereja. Dia berkata, “Saya mulai membaca Kitab Mormon sebelum saya cukup umur untuk menjadi seorang diaken, dan saya telah membacanya sejak itu, dan saya tahu bahwa itu benar adanya.”1 “Saya telah membacanya berkali-kali,” dia mengatakan kepada para Orang Suci Zaman Akhir. “Saya membacanya belum cukup banyak. Buku tersebut masih berisikan kebenaran-kebenaran yang masih dapat saya cari dan temukan, karena saya belum menguasainya, tetapi saya tahu itu benar.”2

Dalam membagikan kesaksian-kesaksian ini tentang Kitab Mormon, tujuan Presiden Smith adalah mendorong orang lain untuk menerima kesaksian mereka sendiri. Dia menyatakan, “Saya bersaksi kepada Anda bahwa Tuhan telah memberikan penjelasan yang sangat jelas kepada saya melalui wahyu yang telah saya terima, dan banyak di antara Anda yang hadir di sini dapat memberikan kesaksian yang sama, bahwa hal-hal ini benar, dan bahwa itu adalah hak istimewa setiap orang yang tulus yang akan berusaha membaca dengan roh yang penuh doa dan keinginan untuk mengetahui apakah buku itu benar atau tidak; dan dia akan menerima kesaksian itu sesuai dengan janji yang dibuat oleh Moroni, yang memeteraikan catatan untuk muncul dalam Dispensasi Kegenapan Waktu.”3

Ajaran-Ajaran Joseph Fielding Smith

1

Kitab Mormon adalah catatan sakral yang berisikan Injil abadi dan memberikan kesaksian mengenai Yesus Kristus.

Kitab Mormon adalah sejarah sakral tentang penduduk zaman dahulu di Benua Amerika, dan berisikan ramalan-ramalan dari para nabi mereka, perintah-perintah Tuhan kepada mereka, dan sejarah serta tujuan dari orang-orang di zaman dahulu. Ini adalah buku tulisan suci dari Amerika, dan memiliki kesakralan dan ilham yang sama seperti Alkitab, yang berisikan catatan sakral tentang bangsa Ibrani di belahan bumi bagian timur.4

Para nabi dari bangsa Nefi dalam doa yang sungguh-sungguh mengupayakan agar tulisan-tulisan mereka hendaknya dipelihara untuk muncul dan berbicara seolah-olah dari yang mati, untuk memberikan kesaksian kepada keturunan Lehi, dan juga kepada orang Yahudi dan orang bukan Israel, bahwa Allah telah mengungkapkan kepada mereka kegenapan Injil. Kecemasan mereka adalah bahwa di zaman akhir ini orang mungkin akan dibawa kepada pertobatan dan iman kepada Tuhan melalui kesaksian yang diberikan berabad-abad sebelum para nabi bangsa Nefi ini. Pada kenyataannya, kita belajar dari Kitab Mormon bahwa ini adalah tujuan utama Kitab Mormon, sebagaimana dinyatakan dalam banyak bagian petikannya ….

… Tuhan menjadikannya sangat jelas kepada para nabi orang Nefi bahwa sejarah dan nubuat-nubuat mereka akan dipelihara untuk muncul di zaman akhir sebagai saksi bagi Yesus Kristus dan untuk menegakkan Injil-Nya di antara orang-orang. Nefi menubuatkan kepada orang bukan Israel dan orang Yahudi mengenai zaman kita dan meninggalkan kesaksiannya untuk mereka dengan cara yang paling kuat dan penting (2 Nefi 33). Moroni melakukan hal yang sama (Moroni 10:24–34).5

Nefi, salah satu di antara para nabi terdahulu dari koloni orang Israel, meramalkan hampir enam ratus tahun sebelum masa Kristen, bahwa ketika catatan-catatan yang berisikan sejarah umatnya harus diungkapkan dari debu, itu akan terjadi di hari ketika orang-orang akan “menyangkal kuasa Allah, Yang Kudus dari Israel,” dan mereka akan mengatakan, “Simaklah kami, dan dengarlah kamu ajaran kami; karena lihatlah tidak ada Allah dewasa ini, karena Tuhan dan Penebus telah melakukan pekerjaan-Nya, dan Dia telah memberi kuasa-Nya kepada manusia” [2 Nefi 28:5]. Sekali lagi, banyak di antara mereka akan mengatakan ketika disajikan dengan jilid baru tulisan suci yang berisikan sejarah orang-orang dari dunia belahan bagian barat ini: “Sebuah Alkitab! Sebuah Alkitab! Kita telah memiliki sebuah Alkitab, dan tidak bisa ada Alkitab lain lagi” [2 Nefi 29:3].

… Jilid baru tulisan suci ini adalah untuk menjadi saksi, tidak hanya bagi Kristus dan akan berisikan Injil abadi, tetapi juga untuk menjadi saksi bagi tulisan suci orang Yahudi—Alkitab; dan kedua catatan ini—menurut nubuat Nefi, ayahnya, dan juga Yusuf, putra Israel—untuk tumbuh bersama memberikan kesaksian bagi Injil abadi [lihat 2 Nefi 3:11–13; 29:10–14]. Catatan-catatan ini tetap berfungsi hingga sekarang sebagai catatan seperti ini yang memberikan kesaksian mengenai kebenaran terhadap hukuman bagi semua yang menolak ajaran-ajarannya.6

Saya tahu bahwa Joseph Smith menerjemahkan Kitab Mormon melalui karunia dan kuasa Allah, dan bahwa kitab itu telah datang “untuk diyakinkannya orang Yahudi dan orang bukan Israel bahwa Yesus adalah Kristus, Allah yang Kekal, yang menyatakan diri-Nya kepada segala bangsa” [halaman judul Kitab Mormon].7

2

Sesuai dengan hukum saksi, Tuhan memanggil saksi-saksi khusus untuk memberikan kesaksian tentang Kitab Mormon.

Ada hukum yang secara khusus dinyatakan dalam tulisan suci yang mengatur kesaksian dan pengangkatan saksi-saksi. Tuhan telah selalu menggunakan hukum ini saat memberikan wahyu baru kepada umat.8

Di sepanjang sejarah dunia, hukum ini [hukum mengenai saksi] tetap tak berubah dan absolut. Jika kita memiliki catatan yang sempurna mengenai semua zaman, kita akan menemukan bahwa setiap kali Tuhan menetapkan suatu dispensasi, ada lebih dari satu saksi untuk memberikan kesaksian untuk Dia. Saat menulis surat kepada orang-orang Korintus, Paulus mengatakan, “Baru dengan keterangan dua atau tiga orang saksi suatu perkara sah” [2 Korintus 13:1].9

Ketika berbicara mengenai kedatangan Kitab Mormon, Tuhan mengatakan bahwa Dia akan memilih saksi-saksi. Harus ada tiga saksi khusus yang hendaknya memberikan kesaksian kepada dunia, dan Dia berkata:

“Dan tidak ada seorang lain pun yang akan melihatnya, kecuali beberapa orang menurut kehendak Allah, untuk memberikan kesaksian tentang firman-Nya kepada anak-anak manusia; karena Tuhan Allah telah berfirman bahwa perkataan dari yang setia akan berbicara seolah-olah dari yang mati.

Karenanya, Tuhan Allah akan meneruskan untuk menampilkan perkataan kitab itu; dan melalui mulut sebanyak saksi seperti yang tampaknya baik bagi-Nya akanlah Dia tegakkan firman-Nya; dan celakalah bagi dia yang menolak firman Allah!” (2 Nefi 27:13–14).10

Gambar
Joseph Smith and two of the Three Witnesses kneel in the forest while an angel stands before them holding the opened gold plates.

Seorang malaikat memperlihatkan lempengan-lempengan emas kepada Oliver Cowdery dan David Whitmer, dua dari Tiga Saksi, bersama Joseph Smith. Malaikat kemudian memperlihatkan lempengan-lempengan tersebut kepada Martin Harris, saksi ketiga.

Ketiga orang yang dipanggil untuk bertindak sebagai saksi-saksi khusus mengenai kedatangan Kitab Mormon melalui kuasa Allah, adalah Oliver Cowdery, David Whitmer, dan Martin Harris .… Mereka bekerja bersama Joseph Smith dalam menegakkan pekerjaan yang menakjubkan dalam dispensasi ini ….

Kesaksian mereka adalah bahwa mereka dikunjungi oleh seorang malaikat dari hadirat Tuhan, yang memperlihatkan kepada mereka catatan dari emas yang darinya Kitab Mormon diterjemahkan dan diajarkan kepada mereka. Mereka melihat ukiran-ukiran di atas lempengan-lempengan saat lembar-lembarnya dibuka satu per satu di hadapan mereka, dan mereka mendengar suara Allah yang menyatakan dari surga bahwa terjemahannya adalah melalui karunia dan kuasa Allah, dan memerintahkan mereka untuk memberikan kesaksian mengenainya kepada seluruh dunia. Ketiga saksi ini, melalui kesengsaraan, penganiayaan, dan semua perubahan kehidupan, selalu tetap setia pada kesaksian mereka bahwa mereka melihat lempengan-lempengan di hadapan seorang malaikat dan mendengar suara Allah berbicara kepada mereka dari surga.

Ada delapan saksi lainnya yang juga melihat lempengan-lempengan, memegangnya, memeriksa dengan cermat ukiran-ukiran di atasnya saat lempengan-lempengan tersebut diperlihatkan kepada mereka oleh Joseph Smith. Kesaksian mereka juga diberikan kepada dunia dan muncul dalam setiap terbitan Kitab Mormon. Kedelapan pria ini tetap setia pada kesaksian ini sampai mereka meninggal.

Dua belas saksi ini [termasuk Joseph Smith], empat di antaranya melihat malaikat dan memiliki penglihatan surgawi, dan delapan orang yang melihat catatan saat catatan tersebut diperlihatkan kepada mereka oleh Joseph Smith, adalah orang- orang, yang tampaknya, melalui mereka ini Tuhan merasa perlu untuk menegakkan kebenaran Kitab Mormon, sebagaimana Dia janjikan melalui Nefi akan Dia lakukan. “Dan celakalah bagi dia yang menolak firman Allah!” Kesaksian orang-orang ini lebih dari sekadar memenuhi hukum.11

Gambar
The eight witnesses around Joseph Smith as he shows them the gold plates.

Joseph Smith memperlihatkan lempengan-lempengan emas kepada Delapan Saksi.

Joseph Smith … berada sendirian dalam penglihatan pertama, sendirian ketika Moroni membawa pesan kepadanya, sendirian ketika dia menerima lempengan-lempengan; tetapi setelah itu dia tidak sendiri. Tuhan memanggil saksi-saksi lain. Nenek Smith [ibunya Joseph Smith, Lucy Mack Smith] dalam ceritanya mengatakan bahwa Nabi pulang ke rumah menangis dengan sukacita setelah para saksi melihat lempengan-lempengan di bawah pengarahan seorang malaikat Allah, karena, dia mengatakan, “Beban telah diangkat dan saya tidak lagi sendirian.”12

3

Tiga Saksi tetap setia dengan kesaksian mereka terhadap Kitab Mormon.

Ketiga saksi [khusus] menjadi tidak bersahabat dan meninggalkan Gereja. Oliver Cowdery dan Martin Harris datang kembali dengan rendah hati meminta agar diterima kembali sebagai anggota Gereja dan keduanya meninggal sebagai anggota yang telah diterima sepenuhnya. David Whitmer tidak pernah kembali ke Gereja; akan tetapi, ketiga orang ini tetap setia dengan kesaksian yang mereka berikan kepada dunia yang terdapat di setiap jilid Kitab Mormon.13

Ini adalah kesaksian David Whitmer, yang diberikan di Richmond, Missouri, 19 Maret 1881—disalin dari dokumen asli, yang diterbitkan di Richmond Conservator pada tanggal tersebut.

“Kepada segala bangsa, kaum, bahasa dan khalayak yang menerima tulisan ini—

Telah dinyatakan oleh John Murphy dari Polo [Caldwell County], Missouri, bahwa sewaktu saya berbicara kepadanya musim panas yang lalu, saya menyangkal kesaksian saya sebagai salah satu dari ketiga saksi bagi Kitab Mormon—

Oleh karena itu, agar dia bisa memahami saya sekarang yang waktu itu dia tidak memahaminya, dan agar dunia boleh mengetahui kebenarannya, sekarang saya ingin mengungkapkan, setelah beberapa tahun dalam kehidupan saya, dan karena takut kepada Allah, sekali dan untuk selamanya untuk memberikan pernyataan ini kepada umum:

Bahwa saya tidak pernah sekalipun, menyangkal kesaksian tersebut atau bagian daripadanya, yang sudah sejak lama diterbitkan bersama kitab tersebut, sebagai salah satu dari ketiga saksi.

Mereka yang paling mengenal saya, akan mengetahui bahwa saya selalu setia terhadap kesaksian itu—Dan bahwa tidak seorang pun boleh disesatkan atau merasa ragu terhadap pendapat saya sekarang mengenai hal ini, sekarang sekali lagi saya tegaskan kebenaran dari semua pernyataan saya sesuai dengan yang dahulu telah dinyatakan dan diterbitkan.”14

Sekarang saya ingin mengucapkan sesuatu mengenai Martin Harris .… Sementara tetap setia terhadap kesaksiannya mengenai Kitab Mormon selama bertahun-tahun dia merasa tidak puas dengan Gereja. Tetapi tidak lama setelah para orang suci pergi ke Utah beberapa di antara saudara kami yang baik pergi mengunjungi dia, menemukan dia dan membantu dia merasa lebih baik terhadap Gereja, dan berhasil membawa dia kembali ke Gereja. Dia datang ke sini [ke Utah], dibaptis kembali, dan tinggal di sini selama beberapa tahun, memberikan kesaksian mengenai kesaksiannya di antara para pemukim. Dia meninggal di sini dan dimakamkan [di Clarkston, Utah].

Sekarang saya menulis mengenai Oliver Cowdery. Bagaimana dengan Oliver Cowdery, orang yang paling penting di antara ketiga saksi, yang berada bersama Joseph Smith begitu sering saat para malaikat menampakkan diri dan saat pemulihan kunci-kunci? Bagaimana dengan dia? Dia meninggalkan Gereja dan menjadi sangat marah karena perlakuan yang tidak adil, tetapi tidak pernah menyangkal kesaksian. Beberapa orang mengatakan bahwa dia telah menyangkalnya, tetapi sesungguhnya tidak. Dia selalu setia terhadap kesaksian tersebut ….

… Setelah para orang suci diusir dari Nauvoo dan berada di dataran dan segala sesuatu terlihat sangat buruk (Sidney Rigdon mengatakan mereka semua akan meninggal dan tidak ada harapan bagi mereka, dan surat kabar mengatakan mereka tidak bisa selamat!), dalam kondisi-kondisi tersebut, Oliver Cowdery … meminta untuk kembali ke Gereja .… Dia diterima kembali, dan sedang mempersiapkan diri untuk melayani misi ke Inggris Raya ketika dia jatuh sakit dan meninggal. Dia meninggal di rumah David Whitmer, dengan memberikan kesaksian terhadap kebenaran itu.15

4

Setiap anggota Gereja dapat menjadi saksi mengenai Kitab Mormon.

Ini bukan semua saksi yang dapat berbicara mengenai misi ilahi Joseph Smith, atau kebenaran Kitab Mormon. Janji dibuat dalam Kitab Mormon bahwa semua orang yang berkeinginan untuk mengetahui apakah kitab itu benar dan memiliki firman Tuhan dapat mengetahui bahwa kitab itu benar jika mereka mau menanyakan dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh, dengan beriman kepada Kristus, karena Dia akan mengungkapkannya melalui kuasa Roh Kudus [lihat Moroni 10:3–5]. Ada ratusan ribu orang yang telah menguji janji ini dan dapat dengan jujur mengatakan bahwa mereka telah menerima pengetahuan tersebut.16

Saya sangat yakin bahwa Kitab Mormon yang telah saya baca ini adalah firman Allah dan diungkapkan, sebagaimana Joseph Smith menyatakan itu telah diungkapkan, dan saya menyatakan hal yang sama sementara saya berdiri di sini melihat ke wajah Anda. Setiap jiwa di muka bumi yang memiliki cukup kecerdasan untuk memahami dapat mengetahui kebenaran itu. Bagaimana dia dapat mengetahuinya? Semua yang harus dia lakukan adalah mengikuti rumus yang diberikan oleh Tuhan sendiri ketika Dia menyatakan kepada orang Yahudi bahwa mereka yang mau melakukan kehendak Bapa-Nya akan mengetahui mengenai ajaran tersebut, baik itu berasal dari Allah atau apakah Dia berbicara dari diri-Nya sendiri [lihat Yohanes 7:17]. Kesaksian saya kepada semua orang di dunia adalah bahwa kitab ini benar ….

Saya tahu bahwa kesaksian dari [tiga] saksi ini yang dicatat dalam setiap jilid Kitab Mormon adalah benar, bahwa mereka berdiri di hadirat seorang malaikat Allah yang menyatakan kepada mereka bahwa catatan yang diterjemahkan tersebut adalah benar, bahwa kesaksian mereka bahwa Allah berbicara kepada mereka dari surga yang menyerukan kepada mereka untuk memberikan kesaksian mengenai fakta itu adalah benar, dan tidak satu jiwa pun yang tidak dapat menerima kesaksian itu jika dia berkeinginan untuk menerimanya, dengan membaca kitab ini dengan doa yang sungguh-sungguh dan penuh iman, dengan keinginan untuk mengetahui kebenaran seperti yang Moroni telah nyatakan melalui wahyu. Dia akan mengetahui kebenaran mengenai pemulihan tulisan suci ini yang diberikan kepada penduduk zaman dahulu dari benua ini.17

Tampak bagi saya bahwa siapa pun anggota dari Gereja ini tidak akan pernah terpuaskan sampai dia telah membaca Kitab Mormon berulang kali, dan secara mendalam memikirkannya sehingga dia dapat memberikan kesaksian bahwa itu sesungguhnya sebuah catatan dengan ilham dari Yang Mahakuasa di atasnya ….

… Tidak ada seorang anggota pun dari Gereja ini yang dapat berdiri dengan layak di hadirat Allah jika belum secara serius dan cermat membaca Kitab Mormon.18

Ketika Anda membaca Kitab Mormon Anda tahu bahwa Anda membaca tentang kebenaran. Mengapa? Karena Allah mengarahkan orang untuk menulis mengenai peristiwa sebagaimana peristiwa itu terjadi dan Dia memberi mereka kebijaksanaan dan ilham untuk melakukan hal ini. Oleh karena itu, catatan ditulis oleh orang yang percaya kepada Allah. Catatan ini tidak pernah jatuh ke tangan orang murtad; tetapi para sejarawan menulis dan berbicara sewaktu mereka diilhami oleh Roh Kudus, dan kita tahu bahwa apa yang mereka tulis adalah benar karena Tuhan telah menyetujuinya [lihat A&P 17:6].19

5

Sewaktu kita terus membaca Kitab Mormon dengan tulus dan sungguh-sungguh, kita menjadi semakin menyukainya.

Semua orang yang dengan tulus membaca Kitab Mormon telah terkesan dengan isi halamannya yang diilhami .… Terdapat ilham dan perasaan sukacita dan kepuasan yang damai yang menyertai orang yang dengan tulus dan dengan doa yang sungguh-sungguh membaca kitab ini.20

Gambar
Hispanic mother and young daughter reading the Book of Mormon.

“Terdapat ilham dan perasaan sukacita dan kepuasan yang damai yang menyertai orang yang dengan tulus dan penuh doa membaca kitab ini.”

Sewaktu saya membaca [Kitab Mormon] saya semakin terkesan dengan kesakralannya, dengan pesan yang terdapat di dalamnya yang melindungi misi Tuhan Yesus Kristus, dan Injil yang telah dipulihkan dalam dispensasi kegenapan waktu untuk keselamatan jiwa-jiwa. Saya semakin menyukai catatan ini setiap hari sementara saya melihat nubuat-nubuat yang diucapkan oleh para nabi ini digenapi, yang sekarang berbicara dari antara orang mati, dan dari debu kepada bangsa-bangsa di bumi, menyerukan pertobatan kepada mereka, dan meminta mereka untuk percaya kepada Kristus.21

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Presiden Smith mengatakan bahwa dia belum cukup banyak membaca Kitab Mormon (lihat “Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith”). Apa yang dapat kita pelajari dari pengamatan ini?

  • Dalam bab ini, bagian 1 mencakup beberapa ajaran Presiden Smith mengenai tujuan-tujuan Kitab Mormon. Bagaimanakah tujuan-tujuan ini telah digenapi dalam kehidupan Anda?

  • Meskipun Oliver Cowdery, Martin Harris, dan David Whitmer meninggalkan Gereja, tidak satu pun dari mereka yang pernah menyangkal kesaksiannya mengenai Kitab Mormon (lihat bagian 2 dan 3). Mengapa fakta ini penting sewaktu kita memikirkan mengenai kesaksian mereka?

  • Presiden Smith mengatakan bahwa semua orang dapat menjadi saksi bagi Kitab Mormon (lihat bagian 4). Bagaimana Anda telah memperoleh kesaksian mengenai kitab ini? Apa yang dapat Anda lakukan untuk membagikan kesaksian ini?

  • Mengenai Kitab Mormon, Presiden Smith mengatakan, “Saya semakin menyukai catatan ini setiap hari” (bagian 5). Bagaimana Anda melihat bahwa hal ini benar bagi Anda? Apa yang dapat seseorang lakukan untuk memperkuat kesaksiannya mengenai Kitab Mormon?

Tulisan Suci yang Berhubungan

1 Nefi 6:3–5; 2 Nefi 29:7–8; Yakub 4:1–4; Enos 1:13; A&P 20:8–12

Bantuan Mengajar

“Berikan kesaksian kapan pun Roh mendorong Anda untuk melakukannya, bukan hanya di akhir setiap pelajaran. Berikan kesempatan kepada mereka yang Anda ajar untuk memberikan kesaksian mereka” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 45).

Catatan

  1. Dalam Conference Report, Oktober 1961, 18.

  2. Dalam Conference Report, Oktober 1949, 89; lihat juga Doctrines of Salvation, disunting oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid (1954–1956), 3:231.

  3. Dalam Conference Report, Oktober 1956, 20; lihat juga Moroni 10:3–5.

  4. “Origin of the First Vision,” Improvement Era, April 1920, 503; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:209.

  5. Church History and Modern Revelation (1953), 1:31–32.

  6. “Predictions in the Bible Concerning the Book of Mormon,” Improvement Era, September 1923, 958–59; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:228–29.

  7. Dalam Conference Report, Oktober 1970, 8.

  8. “Testimonies of the Witnesses to the Book of Mormon,” Improvement Era, September 1927, 950; lihat juga Doctrines of Salvation, edisi yang direvisi, 1:203.

  9. Doctrines of Salvation, edisi yang direvisi, 1:203; cetak miring dihapus dari asli.

  10. Dalam Conference Report, Oktober 1956, 19–20.

  11. “Testimonies of the Witnesses to the Book of Mormon,” 952–53; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:229–30.

  12. Doctrines of Salvation, edisi yang direvisi, 1:210–211.

  13. “Testimonies of the Witnesses to the Book of Mormon,” 952; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:229–30.

  14. Dalam Conference Report, Oktober 1956, 20.

  15. Doctrines of Salvation, edisi yang direvisi, 1:226–228.

  16. “Testimonies of the Witnesses to the Book of Mormon,” 953; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:231.

  17. Dalam Conference Report, Oktober 1949, 89; lihat juga Doctrines of Salvation, 3:231–32.

  18. Dalam Conference Report, Oktober 1961, 18.

  19. “History and History Recorders,” Utah Genealogical and Historical Magazine, April 1925, 55; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:202

  20. “Origin of the First Vision,” 503.

  21. Dalam Conference Report, April 1925, 73.

Cetak