2013
Marilah kepada-Ku
Mei 2013


“Marilah kepada-Ku”

Melalui firman-Nya dan teladan-Nya, Kristus telah menunjukkan kepada kita bagaimana menjadi lebih dekat kepada-Nya.

Presiden Henry B. Eyring

Saya bersyukur ada bersama Anda dalam konferensi Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir ini. Inilah Gereja-Nya. Kita mengambil nama-Nya ke atas diri kita ketika kita memasuki kerajaan-Nya. Dialah Allah, Pencipta, dan sempurna. Kita adalah makhluk fana yang tunduk pada kematian dan dosa. Namun dalam kasih-Nya bagi kita dan keluarga kita, Dia mengundang kita untuk mendekat kepada-Nya. Inilah firman-Nya: “Mendekatlah kepada-Ku dan Aku akan mendekat kepadamu; carilah Aku dengan tekun dan kamu akan menemukan-Ku; mintalah, dan kamu akan menerima; ketuklah, dan akan dibukakan bagimu.”1

Di saat Paskah ini kita diingatkan tentang mengapa kita mengasihi Dia dan tentang janji yang dibuat-Nya kepada para murid-Nya yang setia untuk menjadi teman-teman terkasih-Nya. Juruselamat membuat janji itu dan memberi tahu kita bagaimana, dalam pelayanan kita kepada-Nya, Dia datang kepada kita. Satu contoh ada dalam wahyu kepada Oliver Cowdery ketika dia melayani Tuhan bersama Nabi Joseph Smith dalam penerjemahan Kitab Mormon: “Lihatlah, engkau adalah Oliver, dan Aku telah berfirman kepadamu karena hasratmu; oleh karena itu simpanlah baik-baik firman ini dalam hatimu. Setia dan tekunlah dalam menaati perintah-perintah Allah, dan Aku akan mengelilingi engkau dalam lengan kasih-Ku.”2

Saya mengalami sukacita dari datang mendekat kepada Juruselamat dan dari datang mendekatnya Dia kepada saya paling sering melalui tindakan sederhana kepatuhan terhadap perintah-perintah.

Anda pernah memiliki pengalaman semacam itu. Itu mungkin saat Anda memilih untuk menghadiri pertemuan sakramen. Itu terjadi kepada saya pada suatu Sabat ketika saya masih sangat muda. Pada waktu itu kami menerima sakramen selama pertemuan malam hari. Kenangan akan suatu hari lebih dari 65 tahun yang lalu, ketika saya menaati perintah untuk berkumpul bersama keluarga saya dan bersama para Orang Suci, masih membuat saya lebih dekat kepada Juruselamat.

Saat itu di luar gelap dan dingin. Saya ingat merasakan terang dan kehangatan dalam ruang sakramen malam itu bersama orang tua saya. Kami mengambil sakramen, yang diselenggarakan oleh para pemegang Imamat Harun, membuat perjanjian dengan Bapa Surgawi kita untuk selalu mengingat Putra-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya.

Di akhir pertemuan kami menyanyikan lagu pujian “Ya, Tinggallah Besertaku,” dengan syair didalamnya “Ya, Yesus tinggal sertaku s’panjang malam ini.”3

Saya merasakan kasih dan kedekatan Juruselamat malam itu. Dan saya merasakan penghiburan dari Roh Kudus.

Saya ingin menghidupkan kembali perasaan kasih akan Juruselamat dan kedekatan-Nya yang saya rasakan saat pertemuan sakramen dalam masa muda saya. Maka baru-baru ini saya menaati perintah lainnya. Saya menyelidiki dalam tulisan suci. Didalamnya, saya tahu sekali lagi saya dapat membuat Roh Kudus membiarkan saya merasakan apa yang telah dua murid Tuhan yang bangkit rasakan ketika Dia menerima ajakan mereka untuk masuk ke rumah mereka dan untuk tinggal bersama mereka.

Saya membaca tentang hari ketiga setelah Penyaliban dan penguburan-Nya. Para wanita setia dan orang-orang lain menemukan batu digulingkan menjauh dari kubur dan melihat bahwa tubuh-Nya tidak ada di sana. Mereka telah datang karena kasih bagi-Nya untuk mengurapi tubuh-Nya.

Dua malaikat berdiri dekat dan bertanya mengapa mereka ketakutan, mengatakan:

“Mengapa kamu mencari Dia yang hidup, di antara orang mati?

Ia tidak ada di sini, Ia telah bangkit. Ingatlah apa yang dikatakan-Nya kepada kamu, ketika Ia masih di Galilea.

Yaitu bahwa Anak Manusia harus diserahkan ke tangan orang-orang berdosa dan disalibkan, dan akan bangkit pada hari yang ketiga.”4

Injil Markus menambahkan arahan dari salah satu malaikat: “Tetapi sekarang pergilah, katakanlah kepada murid-murid-Nya dan kepada Petrus: Ia mendahului kamu ke Galilea; di sana kamu akan melihat Dia, seperti yang sudah dikatakan-Nya kepada kamu.”5

Para rasul dan murid telah berkumpul di Yerusalem. Sebagaimana kiranya kita, mereka ketakutan dan bertanya-tanya ketika mereka berbicara bersama mengenai apa arti kematian dan laporan tentang dibangkitkannya Dia bagi mereka.

Dua dari para murid berjalan sore itu dari Yerusalem di jalan menuju Emaus. Kristus yang dibangkitkan di jalan tersebut dan berjalan bersama mereka. Tuhan telah datang kepada mereka.

Kitab Lukas memperkenankan kita untuk berjalan bersama mereka:

“Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.

Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenali Dia.

Yesus berkata kepada mereka: ‘Apakah yang kamu percakapkan sementara kamu berjalan?’ Maka berhentilah mereka dengan muka muram.

Seorang dari mereka, namanya Kleopas, menjawab-Nya: ‘Adakah Engkau satu-satunya orang asing di Yerusalem, yang tidak tahu apa yang terjadi di situ pada hari-hari belakangan ini?’”6

Mereka menceritakan kepada-Nya kesedihan mereka bahwa Yesus telah meninggal ketika mereka telah percaya bahwa Dia akan menjadi Penebus Israel.

Pasti ada kasih sayang dalam suara Tuhan yang bangkit sewaktu Dia berbicara kepada dua murid yang bersedih dan berduka ini:

“Lalu Ia berkata kepada mereka: ‘Hai kamu orang bodoh, betapa lambannya hatimu, sehingga kamu tidak percaya segala sesuatu, yang telah dikatakan para nabi!

Bukankah Mesias harus menderita semuanya itu untuk masuk ke dalam kemuliaan-Nya?’

Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”7

Kemudian datang suatu momen yang telah menghangatkan hati saya semenjak saya masih kecil:

“Mereka mendekati kampung yang mereka tuju, lalu Ia berbuat seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya.

Tetapi mereka sangat mendesak-Nya, katanya: ‘Tinggallah bersama-sama dengan kami, sebab hari telah menjelang malam dan matahari hampir terbenam.’ Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka.”8

Juruselamat malam itu menerima ajakan untuk memasuki rumah murid-Nya di dekat kampung Emaus.

Dia duduk makan bersama mereka. Dia mengambil roti, memberkatinya, memecah-mecahnya, dan memberikannya kepada mereka. Mata mereka dibukakan sehingga mereka mengenali-Nya. Kemudian Dia menghilang dari pandangan mereka. Lukas mencatat bagi kita perasaan dari para murid yang terberkati ini: “Kata mereka seorang kepada yang lain: ‘Bukankah hati kita berkobar-kobar, ketika Ia berbicara dengan kita di tengah jalan dan ketika Ia menerangkan Kitab Suci kepada kita?’”9

Pada jam yang sama, kedua murid bergegas kembali ke Yerusalem untuk memberi tahu kesebelas Rasul apa yang terjadi kepada mereka. Saat itu Juruselamat muncul kembali.

Dia menilik kembali nubuat-nubuat mengenai misi-Nya untuk melakukan pendamaian untuk dosa-dosa dari semua anak Bapa-Nya dan untuk mematahkan ikatan kematian.

“Kata-Nya kepada mereka: ‘Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga:

Dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.

Kamu adalah saksi dari semuanya ini.’”10

Firman Juruselamat adalah benar bagi kita sama seperti bagi para murid-Nya ketika itu. Kita adalah saksi dari hal-hal ini. Dan tugas tanggung jawab mulia yang kita terima ketika kita dibaptiskan ke dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir dibuat gamblang bagi kita oleh Nabi Alma berabad-abad yang lalu di perairan Mormon:

“Dan terjadilah bahwa dia berkata kepada mereka: Lihatlah, di sinilah Perairan Mormon (karena demikianlah itu disebut) dan sekarang, karena kamu berhasrat untuk datang ke dalam kawanan Allah, dan untuk disebut umat-Nya, dan bersedia untuk menanggung beban satu sama lain, agar itu boleh menjadi ringan;

Ya, dan bersedia untuk berduka nestapa bersama mereka yang berduka nestapa; ya, dan menghibur mereka yang berada dalam kebutuhan akan penghiburan, dan untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah di segala waktu dan dalam segala hal, dan di segala tempat di mana kamu boleh berada, bahkan sampai kematian, agar kamu boleh ditebus oleh Allah, dan terbilang di antara mereka dalam kebangkitan pertama, agar kamu boleh memperoleh kehidupan kekal—

Sekarang, aku berkata kepadamu, jika ini adalah hasrat hatimu, apa yang menghalangimu untuk dibaptis dalam nama Tuhan, sebagai suatu kesaksian di hadapan-Nya bahwa kamu telah masuk ke dalam sebuah perjanjian dengan-Nya, bahwa kamu akan melayani-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya, agar Dia boleh mencurahkan Roh-Nya dengan lebih berlimpah ke atas dirimu?

Dan sekarang, ketika orang-orang telah mendengar perkataan ini, mereka bertepuk tangan karena sukacita, dan berseru: Inilah hasrat hati kami.”11

Kita berada di bawah perjanjian baik untuk menolong mereka yang membutuhkan maupun untuk menjadi saksi bagi Juruselamat selama kita hidup.

Kita akan dapat melakukannya secara efektif hanya ketika kita merasakan kasih bagi Juruselamat dan kasih-Nya bagi kita. Sewaktu kita setia pada janji-janji yang telah kita buat, kita akan merasakan kasih kita bagi-Nya. Itu akan meningkat karena kita akan merasakan kuasa-Nya serta mendekatnya Dia kepada kita ketika dalam pelayanan-Nya.

Presiden Thomas S. Monson seringkali telah mengingatkan kita akan janji Tuhan kepada para murid-Nya yang setia: “Dan barang siapa menerimamu, di sana Aku akan berada juga, karena Aku akan pergi di hadapan mukamu. Aku akan berada pada sisi kananmu dan pada sisi kirimu, dan Roh-Ku akan berada dalam hatimu, dan para malaikat-Ku di sekitarmu, untuk menopangmu.”12

Ada cara lain Anda dan saya telah merasakan Dia tumbuh lebih dekat kepada kita. Sewaktu kita memberikan pelayanan yang berbakti kepada-Nya, Dia lebih mendekat kepada mereka yang kita kasihi dalam keluarga kita. Setiap kali saya telah dipanggil dalam pelayanan Tuhan untuk pindah atau untuk meninggalkan keluarga saya, saya telah melihat bahwa Tuhan memberkati istri dan anak-anak saya. Dia mempersiapkan para hamba-Nya yang penuh kasih dan kesempatan-kesempatan untuk membuat keluarga saya lebih dekat kepada-Nya.

Anda telah merasakan berkat yang sama dalam kehidupan Anda. Banyak dari Anda memiliki orang-orang terkasih yang berkelana meninggalkan jalan menuju kehidupan kekal. Anda bertanya-tanya apa lagi yang dapat Anda lakukan untuk membawa mereka kembali. Anda dapat bergantung kepada Tuhan untuk menjadi lebih dekat kepada mereka sewaktu Anda melayani Dia dalam iman.

Anda ingat janji Tuhan kepada Joseph Smith dan Sidney Rigdon ketika mereka berada jauh dari keluarga mereka karena tugas-tugas dari-Nya: “Teman-Ku Sidney dan Joseph, keluargamu sehat; mereka berada dalam tangan-Ku, dan Aku akan melakukan terhadap mereka seperti yang tampaknya baik bagi-Ku; karena di dalam Aku ada segala kuasa.”13

Seperti Alma dan Raja Mosia, beberapa orang tua yang setia telah melayani Tuhan lama dan dengan baik namun memiliki anak-anak yang tersesat terlepas dari pengurbanan orang tua mereka bagi Tuhan. Mereka telah melakukan semua yang dapat mereka lakukan yang tampaknya tanpa hasil, bahkan dengan bantuan dari teman-teman yang penuh kasih dan setia.

Alma dan para Orang Suci pada zamannya berdoa bagi putranya dan para putra Raja Mosia. Seorang malaikat datang. Doa Anda dan doa orang-orang yang menjalankan iman mereka akan membawa para hamba Tuhan untuk menolong anggota keluarga Anda. Mereka akan menolong mereka memilih jalan pulang kepada Allah, bahkan sewaktu mereka diserang oleh Setan dan para pengikut-Nya, yang tujuannya adalah untuk menghancurkan keluarga dalam kehidupan ini dan dalam kekekalan.

Anda ingat kata-kata yang diucapkan oleh malaikat kepada Alma yang Muda dan para putra Mosia dalam pemberontakan mereka: “Dan lagi, malaikat itu berkata: Lihatlah, Tuhan telah mendengar doa-doa umat-Nya, dan juga doa-doa hamba-Nya, Alma, yang adalah ayahmu; karena dia telah berdoa dengan banyak iman mengenai engkau agar engkau boleh dibawa pada pengetahuan tentang kebenaran; oleh karena itu, untuk tujuan ini aku telah datang untuk meyakinkan engkau tentang kuasa dan wewenang Allah, agar doa-doa para hamba-Nya boleh dijawab menurut iman mereka.”14

Janji saya kepada Anda yang berdoa dan melayani Tuhan tidak dapat berupa bahwa Anda akan mendapatkan setiap berkat yang mungkin Anda inginkan bagi diri Anda dan keluarga Anda. Tetapi saya dapat menjanjikan kepada Anda bahwa Juruselamat akan mendekat kepada Anda serta memberkati Anda dan keluarga Anda dengan apa yang terbaik. Anda akan mendapatkan penghiburan dari kasih-Nya dan merasakan jawaban dari lebih mendekatnya Dia sewaktu Anda mengulurkan lengan Anda dalam memberikan pelayanan kepada orang lain. Ketika Anda membalut luka dari mereka yang membutuhkan dan menawarkan pembersihan dari Pendamaian-Nya kepada mereka yang berdukacita dalam dosa, kuasa Tuhan akan mendukung Anda. Lengan-Nya akan diulurkan bersama lengan Anda untuk menyokong dan memberkati anak-anak Bapa Surgawi kita, termasuk mereka dalam keluarga Anda.

Ada kepulangan yang mulia yang dipersiapkan bagi kita. Kita kemudian akan melihat digenapinya janji dari Tuhan yang telah kita kasihi. Dialah yang menyambut kita ke dalam kehidupan kekal bersama Dia dan Bapa Surgawi kita. Yesus Kristus menggambarkan demikian:

“Upayakanlah untuk mewujudkan dan menegakkan Sion-Ku. Taatilah perintah-perintah-Ku dalam segala hal.

Dan, jika kamu menaati perintah-perintah-Ku dan bertahan sampai akhir kamu akan memperoleh kehidupan kekal, yang karunia itu adalah yang terbesar dari segala karunia Allah.”15

“Karena mereka yang hidup akan mewarisi bumi, dan mereka yang mati akan beristirahat dari segala kerja mereka, dan pekerjaan mereka akan mengikuti mereka; dan mereka akan menerima mahkota di dalam tempat tinggal Bapa-Ku, yang telah Aku persiapkan bagi mereka.”16

Saya bersaksi bahwa kita dapat melalui Roh mengikuti undangan dari Bapa Surgawi. “Inilah Putra Terkasih-Ku. Dengarlah Dia!”17

Melalui firman-Nya dan teladan-Nya, Kristus telah menunjukkan kepada kita bagaimana menjadi lebih dekat kepada-Nya. Setiap anak Bapa Surgawi yang telah memilih untuk masuk melalui gerbang baptisan ke dalam Gereja-Nya akan memiliki kesempatan dalam kehidupan ini untuk diajar Injil-Nya dan untuk mendengar dari para hamba yang dipanggil-Nya undangan-Nya “Marilah kepada-Ku.”18

Setiap hamba perjanjian-Nya dalam kerajaan-Nya di bumi dan di dunia roh akan menerima bimbingan-Nya melalui Roh ketika mereka memberkati dan melayani orang lain bagi Dia. Dan mereka akan merasakan kasih-Nya dan menemukan sukacita dalam dijadikan lebih dekat kepada-Nya.

Saya adalah saksi dari Kebangkitan Tuhan sepasti seolah saya ada di sana malam itu bersama kedua murid di dalam rumah di jalan Emaus. Saya tahu bahwa Dia hidup sepasti Joseph Smith tahu ketika dia melihat Bapa dan Putra dalam terang pagi yang cerah di dalam hutan di Palmyra.

Ini adalah Gereja Yesus Kristus yang sejati. Hanya dalam kunci-kunci imamat yang dipegang oleh Presiden Thomas S. Monson ada kuasa bagi kita untuk dimeteraikan dalam keluarga untuk hidup selamanya bersama Bapa Surgawi kita dan Tuhan Yesus Kristus. Kita akan pada Hari Penghakiman berdiri di hadapan Juruselamat, berhadapan muka. Itu akan merupakan saat sukacita bagi mereka yang telah mendekat kepada Dia dalam pelayanan-Nya di kehidupan ini. Akan merupakan sukacita untuk mendengarkan kata-kata: “Baik sekali, perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia.”19 Saya bersaksi demikian sebagai saksi dari Juruselamat yang dibangkitkan dan Penebus kita dalam nama Yesus Kristus, amin.