“Pelajaran 4 Materi Persiapan Kelas: Keluarga Adalah Inti dalam Rencana Bapa Surgawi,” Materi Guru Keluarga Kekal (2022)
“Pelajaran 4 Materi Persiapan Kelas,” Materi Guru Keluarga Kekal
Pelajaran 4 Materi Persiapan Kelas
Keluarga Adalah Inti dalam Rencana Bapa Surgawi
Para nabi dan rasul modern telah memaklumatkan bahwa “keluarga merupakan inti dalam rencana Sang Pencipta bagi tujuan kekal anak-anak-Nya” (“Keluarga: Pernyataan kepada Dunia,” ChurchofJesusChrist.org). Pernahkah Anda mempertimbangkan bagaimana keluarga berhubungan dengan pilar-pilar inti lainnya dari rencana Bapa Surgawi, seperti Penciptaan, Kejatuhan Adam dan Hawa, dan Pendamaian Yesus Kristus? Sewaktu Anda menelaah, pertimbangkan makna yang dapat dimiliki ajaran-ajaran berikut terhadap pilihan dan harapan Anda bagi keluarga Anda sendiri.
Bagian 1
Bagaimana Penciptaan bumi dan Kejatuhan Adam dan Hawa membantu mewujudkan tujuan kekal Bapa Surgawi bagi keluarga?
Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
Doktrin tentang keluarga dimulai dengan orangtua surgawi. Aspirasi tertinggi kita adalah untuk menjadi seperti Mereka. (“The Eternal Family,” Ensign, November 1996, 64)
Ketika Allah berbicara kepada Musa di gunung, Dia menjelaskan bahwa pekerjaan dan kemuliaan-Nya adalah “untuk mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi manusia” (Musa 1:39). Hidup kekal adalah hidup bersama Allah sebagaimana Dia hidup, yang berarti hidup selama-lamanya sebagai bagian dari keluarga kekal. Ini adalah karunia terbesar yang dapat Dia berikan kepada kita (lihat Ajaran dan Perjanjian 14:7).
Penciptaan bumi dan Kejatuhan Adam dan Hawa adalah bagian penting dari rencana Bapa untuk mewujudkan tujuan-tujuan kekal ini. Dalam sejarah Gereja awal, Tuhan menyatakan pentingnya pernikahan dan anak-anak dalam rencana Allah bagi bumi. Dan dalam Kitab Mormon, Lehi menjelaskan kepada putranya kebijaksanaan dalam Kejatuhan Adam dan Hawa.
Presiden Russell M. Nelson dan Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
Semegah apa pun adanya, planet Bumi merupakan bagian dari sesuatu yang lebih megah lagi—rencana Allah yang agung. Dirangkum secara sederhana, bumi diciptakan agar keluarga boleh ada. (“The Creation,” Ensign, Mei 2000, 85)
Kejatuhan adalah bagian esensial dari rencana ilahi Bapa Surgawi. Tanpanya tidak ada anak-anak fana akan dilahirkan melalui Adam dan Hawa, dan tidak akan ada keluarga manusia mengalami pertentangan dan pertumbuhan, hak pilihan moral, dan sukacita kebangkitan, penebusan, dan kehidupan kekal. (“The Atonement of Jesus Christ,” Ensign, Maret 2008, 35)
Bagian 2
Bagaimana Pendamaian Yesus Kristus memungkinkan keluarga kekal?
Kejatuhan Adam dan Hawa memperkenalkan kepada dunia kita kondisi dosa dan kematian. Keduanya memisahkan kita dari Allah dan kemungkinan hidup kekal bersama keluarga kita.
Dalam Kitab Mormon, Lehi menggambarkan kehidupan masa muda Yakub yang dipenuhi dengan kesengsaraan dan kesedihan karena saudara-saudaranya (lihat 2 Nefi 2:1). Lehi juga meninggal ketika Yakub masih relatif muda. Terlepas dari tantangan keluarga ini, Yakub menemukan harapan dalam pengetahuannya tentang pengurbanan masa depan yang akan dilakukan oleh Yesus Kristus untuk membantu kita semua dan keluarga kita lolos dari kematian dan neraka.
Presiden Julie B. Beck, mantan Presiden Umum Lembaga Pertolongan, dan Presiden Henry B. Eyring dari Presidensi Utama mengajarkan tentang bagaimana Pendamaian Yesus Kristus memungkinkan keluarga menjadi kekal:
Pendamaian [Yesus Kristus] memungkinkan keluarga untuk dimeteraikan bersama secara kekal. Itu memungkinkan keluarga-keluarga untuk memiliki pertumbuhan kekal dan kesempurnaan. Rencana kebahagiaan, juga disebut rencana keselamatan, adalah rencana yang diciptakan untuk keluarga-keluarga (“Teaching the Doctrine of the Family,” Ensign, Maret 2011, 12)
Bapa Surgawi kita yang pengasih mengetahui hati kita. Tujuan-Nya adalah untuk memberi kita kebahagiaan (lihat 2 Nefi 2:25). Maka Dia memberikan karunia Putra-Nya untuk memungkinkan sukacita dari ikatan keluarga yang berlanjut selamanya. Karena Juruselamat mematahkan belenggu kematian, kita akan dibangkitkan. Karena Dia menebus dosa-dosa kita, kita dapat, dengan iman dan pertobatan kita, menjadi layak bagi kerajaan selestial, di mana keluarga terikat bersama dalam kasih selamanya. (“The Hope of Eternal Family Love,” Ensign, Agustus 2016, 4)
Bagian 3
Seberapa sentral keluarga dalam rencana Anda?
Menjelaskan pentingnya keluarga dalam kekekalan, Penatua L. Tom Perry dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:
Seluruh teologi dari Injil kita yang dipulihkan berpusat pada keluarga dan pada perjanjian pernikahan yang baru dan abadi .…
Kita juga percaya bahwa keluarga tradisional yang kuat … merupakan unit dasar dari kekekalan dan dari kerajaan dan pemerintahan Allah.
Kita percaya bahwa organisasi dan pemerintahan surga akan dibangun di sekitar keluarga dan keluarga besar. (“Mengapa Pernikahan dan Keluarga Penting—di Mana Pun di Dunia,” Liahona, Mei 2015, 41)
Karena pentingnya keluarga dalam rencana Bapa Surgawi, kita dapat mengharapkan Setan menentang upaya kita untuk menciptakan dan memperkuat keluarga kita. Pemahaman kita tentang rencana Bapa Surgawi dapat membantu kita melihat melalui penipuan Setan. Penatua Hales mengajarkan:
Perspektif kekal memberitahukan keputusan dan tindakan sehari-hari kita. Itu menguatkan pikiran dan jiwa kita. Ketika opini yang persuasif namun cacat secara permanen mengelilingi kita, kita kukuh dan tak tergoyahkan .…
Pernikahan dan keluarga sedang diserang karena Setan tahu bahwa itu esensial untuk memperoleh kehidupan kekal—sama esensialnya dengan Penciptaan, Kejatuhan, dan Pendamaian serta Kebangkitan Yesus Kristus. Setelah gagal menghancurkan apa pun dari pilar rencana tersebut, Setan berupaya untuk menghancurkan pemahaman dan praktik kita terhadap pernikahan dan keluarga. (“The Plan of Salvation: A Sacred Treasure of Knowledge to Guide Us,” Ensign, Oktober 2015, 28, 29)