Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 11: Pengorganisasian dan Tujuan Akhir dari Gereja yang Sejati dan Hidup


Bab 11

Pengorganisasian dan Tujuan Akhir dari Gereja yang Sejati dan Hidup

“Anda tidak tahu lebih banyak mengenai tujuan akhir Gereja dan kerajaan ini daripada seorang bayi di pangkuan ibunya. Anda tidak memahaminya .… Gereja ini akan mengisi Amerika Utara dan Selatan—akan mengisi dunia.”

Dari Kehidupan Joseph Smith

Pada bulan Juni 1829, Nabi Joseph Smith menyelesaikan penerjemahan Kitab Mormon. “Ketika penerjemahan kami telah mendekati akhir,” Nabi bertutur, “kami pergi ke Palmyra, Wayne County, New York, mendapatkan hak ciptanya, dan sepakat dengan Tuan Egbert B. Grandin untuk mencetak lima ribu jilid senilai tiga ribu dolar.”1 Egbert Grandin adalah seorang pemuda, satu tahun lebih muda daripada Joseph Smith, yang memiliki toko percetakan di Palmyra. Dia baru saja membeli sebuah mesin cetak baru berteknologi yang membuat proses pencetakan sungguh-sungguh lebih cepat. Adalah menakjubkan bahwa Nabi dapat menemukan mesin pencetak di daerah kota Palmyra yang mampu mencetak begitu banyak buku dengan jilid yang panjang seperti Kitab Mormon. Karena pencetakan Kitab Mormon merupakan proyek besar dan mahal, Martin Harris menggadaikan pertaniannya kepada Tn. Grandin untuk memastikan pembayaran biaya pencetakan tersebut.

Di akhir musim panas tahun 1829, Joseph Smith, Martin Harris, dan beberapa yang lainnya berkumpul di toko percetakan itu untuk memeriksa koreksi halaman judul Kitab Mormon, halaman pertama kitab itu harus dicetak. Ketika Nabi menyatakan bahwa dia senang dengan tampilan halaman itu, pencetakannya dilanjutkan secepat mungkin. Pekerjaan itu memakan waktu sekitar tujuh bulan penyelesaiannya dan Kitab Mormon tersedia untuk umum pada tanggal 26 Maret 1830.

Dengan pekerjaan penerjemahan dan penerbitan Kitab Mormon yang sekarang telah rampung, Joseph Smith melanjutkan untuk mengorganisasi Gereja. Dalam wahyu yang sekarang terdapat dalam bagian 20 dari Ajaran dan Perjanjian, Tuhan mewahyukan kepada Nabi “hari persisnya saat mana, menurut kehendak dan perintah-Nya, kami hendaknya melanjutkan untuk mengorganisasi Gereja-Nya sekali lagi di sini di atas bumi.”2 Hari yang dimaksudkan itu adalah 6 April 1830.

“Kami … memberitahukan kepada para saudara kami,” kata Nabi, “bahwa kami telah menerima sebuah perintah untuk mengorganisasi Gereja; dan sesuai dengannya kami bertemu bersama untuk maksud itu, di rumah Tuan Peter Whitmer, Sen., (ada 6 orang jumlahnya,) pada hari Selasa, hari keenam bulan April, seribu delapan ratus tiga puluh, tahun Masehi.”3 Kira-kira 60 orang berdesakan ke dalam rumah keluarga Whitmer di Fayette, New York, sepenuhnya mengisi dua ruangan dalam rumah tersebut. Enam di antara pria yang hadir diperkenalkan sebagai anggota pendiri Gereja yang baru untuk memenuhi hukum New York—Nabi Joseph Smith, Oliver Cowdery, Hyrum Smith, Peter Whitmer Jr., Samuel Smith, dan David Whitmer.4

Meskipun Gereja amatlah kecil pada awalnya, Joseph Smith memiliki bayangan kenabian akan masa depannya yang besar. Wilford Woodruff mengenang bahwa dalam sebuah pertemuan imamat di Kirtland, Ohio, di bulan April 1834, Nabi berusaha untuk membangunkan para saudara terhadap suatu kesadaran mengenai keadaan masa depan kerajaan Allah di bumi:

“Nabi memanggil semua yang memegang Imamat untuk berkumpul di dalam rumah sekolah kecil dari kayu gelondongan yang mereka miliki di sana. Itu adalah rumah yang kecil, mungkin 14 kaki persegi [sekitar 4,25 meter x 4,25 meter]. Tetapi itu menampung keseluruhan Imamat Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir yang saat itu berada di kota Kirtland .… Ketika kami berkumpul bersama, Nabi meminta para Penatua Israel bersamanya untuk memberikan kesaksian mengenai pekerjaan ini .… Ketika mereka selesai Nabi berkata, ‘Saudara sekalian, saya telah banyak diteguhkan dan diberi petunjuk melalui kesaksian Anda di sini malam ini, tetapi saya ingin berkata kepada Anda di hadapan Tuhan, bahwa Anda tidak tahu lebih banyak mengenai masa depan Gereja dan kerajaan ini daripada seorang bayi di pangkuan ibunya. Anda tidak memahaminya.’ Saya agak terkejut. Dia mengatakan, ‘Hanya segelintir kecil Imamat yang Anda lihat di sini malam ini, tetapi Gereja ini akan mengisi Amerika Utara dan Selatan—akan mengisi dunia.’”5

Ajaran-Ajaran Joseph Smith

Gereja Yesus Kristus yang sejati diorganisasi oleh Joseph Smith pada masa kelegaan kegenapan waktu.

Joseph Smith melaporkan peristiwa pertemuan yang diselenggarakan pada tanggal 6 April 1830, untuk mengorganisasi Gereja: “Setelah membuka pertemuan dengan doa yang khusyuk kepada Bapa Surgawi kita, kami melanjutkan, sesuai dengan perintah sebelumnya, untuk bertanya kepada para saudara kami untuk mengetahui apakah mereka menerima kami sebagai para pengajar mereka dalam hal-hal Kerajaan Allah, dan apakah mereka yakin bahwa kami hendaknya melanjutkan dan diorganisasi sebagai sebuah Gereja menurut perintah yang disebutkan yang telah kami terima. Terhadap beberapa usul ini mereka memberikan kata setuju dengan suara bulat.

Saya kemudian meletakkan tangan saya ke atas Oliver Cowdery, dan menahbiskannya sebagai seorang Penatua dari ‘Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir;’ setelahnya, dia menahbiskan saya juga pada jabatan Penatua dari Gereja yang disebutkan itu. Kami kemudian mengambil roti, memberkatinya, dan memecah-mecahkannya bersama mereka; juga air anggur, memberkatinya, dam meminumnya bersama mereka. Kami kemudian menumpangkan tangan kami ke atas setiap orang anggota Gereja yang hadir, agar mereka boleh menerima karunia Roh Kudus, dan diteguhkan sebagai anggota Gereja Kristus. Roh Kudus dicurahkan ke atas kami dengan amat berkelimpahan—beberapa bernubuat, sementara kami semua memuji Tuhan, dan bersukacita dengan amat sangat ….

Kami kini melanjutkan untuk memanggil dan menahbiskan beberapa di antara saudara-saudara pada jabatan berbeda dari Imamat, sesuai dengan yang Roh nyatakan kepada kami; dan setelah suatu masa waktu bahagia yang diluangkan dalam menyaksikan dan merasakan bagi diri kami sendiri kuasa-kuasa dan berkat-berkat Roh Kudus, melalui kasih karunia Allah yang dianugerahkan ke atas kami, kami pun bubar dengan pengetahuan yang menyenangkan bahwa kami kini secara perorangan adalah anggota dari, dan diakui oleh Allah, ‘Gereja Yesus Kristus,’ yang diorganisasi sesuai dengan perintah dan wahyu yang diberikan oleh-Nya kepada kami sendiri di zaman akhir ini, seperti juga menurut aturan Gereja sebagaimana tercatat dalam Perjanjian Baru.”6

Pada konferensi umum Gereja yang pertama, diselenggarakan di Fayette, New York, pada tanggal 9 Juni 1830, sakramen diadakan, beberapa orang diteguhkan sebagai anggota Gereja, yang lainnya ditahbiskan pada jabatan-jabatan dalam imamat, dan Roh Kudus dicurahkan ke atas para Orang Suci. Nabi Joseph Smith mencatat: “Pemandangan seperti ini diperhitungkan untuk mengilhami hati kami dengan sukacita yang tak terkatakan, dan mengisi hati kami dengan rasa takjub dan khidmat bagi Makhluk yang Mahakuasa itu, yang melalui kasih karunia-Nyalah kami telah dipanggil untuk menjadi alat dalam membawa, bagi anak-anak manusia, kenikmatan dari berkat-berkat yang demikian agung seperti yang kini pada waktu ini dicurahkan ke atas kami. Untuk mendapatkan diri kami sendiri terlibat dalam aturan hal-hal yang sama sebagaimana diamati oleh para Rasul kudus zaman dahulu; untuk menyadari pentingnya dan khusyuknya peristiwa seperti itu; dan untuk menyaksikan serta merasakan dengan indra alami kami sendiri, perwujudan agung dari kuasa Imamat, karunia dan berkat Roh Kudus, serta kebaikan dan perendahan diri seorang Allah yang penuh belas kasihan kepada mereka yang mematuhi Injil abadi Tuhan kita Yesus Kristus, terpadu untuk menciptakan di dalam diri kami suatu rasa syukur yang memesona dan mengilhami kami dengan semangat dan energi segar dalam perkara kebenaran.”7

Gereja Kristus diorganisasi menurut aturan Allah.

“Kristus adalah kepala Gereja, batu penjuru utama, batu karang rohani yang di atasnya Gereja dibangun, dan gerbang neraka tidak akan mengalahkannya [lihat Matius 16:18; Efesus 2:20]. Dia membangun Kerajaan, memilih para Rasul dan menahbiskan mereka pada Imamat Melkisedek, memberikan kepada mereka kuasa untuk melayani dalam tata cara-tata cara Injil.”8

“‘[Kristus] … memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar‘ [Efesus 4:11]. Dan bagaimana Rasul, Nabi, Pemberita Injil, Pengajar dan Gembala dipilih? Melalui nubuat (wahyu) dan melalui penumpangan tangan:—melalui suatu komunikasi ilahi, dan suatu tata cara yang ditetapkan secara ilahi—melalui perantaraan Imamat, diorganisasi menurut aturan Allah, melalui penunjukan ilahi.”9

“[Kitab Mormon] memberi tahu kita bahwa Juruselamat kita menampakkan diri-Nya di atas benua [Amerika] ini setelah kebangkitan-Nya; bahwa Dia menanamkan Injil di sini dalam segala kegenapan, dan kekayaan, dan kuasa dan berkatnya; bahwa mereka memiliki Rasul, Nabi, Gembala, Pengajar, dan Pemberita Injil; aturan yang sama, imamat yang sama, tata cara-tata cara, karunia-karunia, kuasa-kuasa dan berkat-berkat yang sama, yang dinikmati di benua belahan timur.”10

“Seorang pemberita Injil adalah seorang Bapa Bangsa .… Di mana pun Gereja Kristus ditegakkan di bumi, hendaknya ada seorang Bapa Bangsa bagi manfaat keturunan para Orang Suci, seperti halnya dengan Yakub dalam memberikan berkat bapa bangsanya kepada para putranya.”11

Pasal-Pasal Kepercayaan ke-6: “Kami percaya akan organisasi yang sama yang terdapat pada Gereja zaman dahulu, yaitu para rasul, nabi, gembala, pengajar, penyebar Injil, dan sebagainya.”12

Gereja dipimpin oleh Presidensi Utama, Kuorum Dua Belas Rasul, dan Kuorum Tujuh Puluh.

“Saya dengan teguh percaya kepada para nabi dan rasul, Yesus Kristus sebagai batu penjuru utama, dan berbicara sebagai seseorang yang memiliki wewenang di antara mereka, dan bukan sebagai para ahli tulis.”13

“Para Presiden atau Presidensi [Utama] memimpin Gereja; dan wahyu pikiran dan kehendak Allah kepada Gereja, haruslah datang melalui Presidensi. Inilah aturan surga, dan kuasa serta hak istimewa Imamat [Melkisedek].”14

“Kepentingan apa yang terkait dengan panggilan Dua Belas Rasul ini, yang berbeda dengan panggilan atau jabatan Gereja lainnya? .… Mereka adalah Dua Belas Rasul, yang dipanggil pada jabatan Dewan Tinggi yang Berkeliling, yang harus mengetuai jemaat para Orang Suci .… Mereka harus memegang kunci-kunci dari pelayanan ini, untuk membukakan kunci pintu Kerajaan surga bagi semua bangsa, dan untuk mengkhotbahkan Injil kepada setiap makhluk. Inilah kuasa, wewenang, dan kebajikan dari kerasulan mereka.”15

Orson Pratt, yang melayani dalam Kuorum Dua Belas Rasul, melaporkan: “Tuhan .… mengarahkan bahwa Kuorum Dua Belas Rasul hendaknya diorganisasi, yang urusannya adalah untuk mengkhotbahkan Injil kepada bangsa-bangsa, kepada bangsa bukan Israel pertama-tama, dan kemudian kepada bangsa Yahudi. Imamat dipanggil bersama setelah pembangunan Bait Suci Kirtland, dan, dalam berbicara mengenai Dua Belas Rasul, Nabi Joseph mengatakan bahwa mereka telah menerima Kerasulan bersama semua kuasa yang berkaitan dengan yang sama, seperti halnya para Rasul zaman dahulu.”16

Wilford Woodruff, Presiden keempat Gereja, melaporkan: “Joseph memanggil Dua Belas Rasul. Siapakah mereka? Tuhan berkata kepadanya: ‘Dua Belas itu adalah mereka yang ingin mengambil ke atas diri mereka nama-Ku dengan sepenuh maksud hati. Dan jika mereka mau mengambil ke atas mereka nama-Ku dengan sepenuh maksud hati, mereka dipanggil untuk pergi ke seluruh dunia untuk mengkhotbahkan Injil-Ku kepada setiap makhluk’ [A&P 18:27–28] .… Ketika Nabi Joseph mengorganisasi Kuorum dua belas Rasul, dia mengajarkan asas persatuan kepada mereka. Dia membuat mereka mengerti bahwa mereka harus satu hati dan satu pikiran, dan mereka harus mengambil ke atas diri mereka sendiri sepenuhnya nama Kristus; bahwa jika Allah memerintahkan mereka untuk melakukan apa pun mereka haruslah pergi dan melakukannya.”17

“Dewan Tujuh Puluh merupakan kuorum yang berkeliling, untuk pergi ke seluruh bumi, ke mana pun Dua Belas Rasul akan memanggil mereka.”18

“Dewan Tujuh Puluh bukanlah dipanggil untuk melayani meja [lihat Kisah Para Rasul 6:1–2], … tetapi haruslah mengkhotbahkan Injil dan membangun [jemaat], dan menetapkan orang lain, yang bukan bagian dari kuorum ini, untuk memimpin [jemaat], yang adalah Imam Tinggi. Dua Belas Rasul … untuk menyandang kunci-kunci Kerajaan ke semua bangsa, dan membukakan kunci pintu Injil kepada mereka, dan meminta Dewan Tujuh Puluh untuk mengikuti mereka, dan membantu mereka.”19

Meskipun kekuatan yang jahat mungkin berupaya menghancurkan Gereja, “tidak ada tangan yang tidak murni yang dapat menghentikan pekerjaan ini dari kemajuannya.”

“Sejak pengorganisasian Gereja Kristus, … pada tanggal 6 April 1830, kita telah memiliki kepuasan menyaksikan penyebaran kebenaran ke beragam bagian negara kita, meskipun para musuhnya telah mengerahkan ketekunan tanpa jeda mereka untuk menghentikan lajunya dan menghambat kemajuannya; meskipun orang-orang yang jahat dan berniat buruk telah bergabung untuk menghancurkan yang tidak bersalah, … namun Injil yang agung dalam kegenapannya menyebar dan setiap hari memperoleh anggota baru; dan doa kami kepada Allah adalah, semoga itu boleh berlanjut, dan orang-orang yang menjadi anggota Gereja dapat menjadi orang-orang yang diselamatkan secara kekal.”20

“Standar Kebenaran telah ditegakkan; tidak ada tangan yang tidak murni yang dapat menghentikan pekerjaan dari perkembangannya; penganiayaan boleh mengamuk, gerombolan perusuh boleh bergabung, bala tentara boleh berhimpun, fitnah boleh mencemarkan, tetapi kebenaran Allah akan terus maju dengan berani, dengan agung, dan mandiri, sampai itu telah menembus setiap benua, mengunjungi setiap iklim, menyapu setiap negara, dan berdengung di setiap telinga, sampai tujuan Allah akan tercapai, dan Yehova Agung akan mengatakan bahwa pekerjaan itu telah selesai.”21

“Dan lagi, perumpamaan lain [Juruselamat] tempatkan di hadapan mereka, yang memiliki suatu kiasan akan Kerajaan yang akan ditegakkan tepat sebelum atau pada waktu panen, yang terbaca sebagai berikut—‘Hal Kerajaan Surga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar daripada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya’ [Matius 13:31–32]. Kita dapat mengenali dengan mudah bahwa kiasan ini diberikan untuk mewakili Gereja sebagaimana itu akan tampil di zaman akhir. Lihatlah, Kerajaan Surga dipersamakan seperti itu. Sekarang, apa yang seperti itu?

Marilah kita cermati Kitab Mormon, yang seseorang ambil dan sembunyikan di ladangnya, mengamankannya dengan imannya, untuk muncul ke permukaan di zaman akhir, atau pada waktunya; marilah kita lihat itu tampil keluar dari dalam tanah, yang memang dianggap yang paling kecil di antara segala benih, tetapi lihatlah itu tumbuh bercabang-cabang, ya, bahkan menjulang dengan cabang-cabang yang megah dan kebesaran yang menyerupai kebesaran Allah, sampai itu, seperti sebutir benih biji sesawi, menjadi yang terbesar di antara semua sayuran. Dan itu adalah kebenaran, dan itu telah bertunas serta tampil keluar dari tanah, dan kebenaran mulai memandang ke bawah dari surga [lihat Mazmur 85:11; Musa 7:62], dan Allah sedang mengirimkan kuasa, karunia, dan malaikat-Nya untuk bersarang di cabang-cabangnya.

Kerajaan Surga adalah bagaikan benih sesawi. Lihatlah, karenanya, bukankah ini Kerajaan Surga yang sedang mengangkat kepalanya di zaman akhir dalam kebesaran dari Allahnya, bahkan Gereja para Orang Suci Zaman Akhir, bagaikan sebuah batu karang yang tak tertembus, tak tergerakkan di tengah-tengah kedalaman yang besar, menghadapi topan dan badai Setan, yang telah, sejauh ini, bertahan tabah, dan masih menantang gelombang pertentangan yang menggunung, yang terdorong oleh hembusan hebat tipu daya yang melemah, yang telah [mengibas] dan masih mengibas dengan buih menggelora di keningnya yang berjaya; terdorong maju dengan amukan yang mengganda oleh musuh kebenaran?”22

Sebagai bagian dari doanya pada pendedikasian Bait Suci Kirtland, belakangan dicatat dalam Ajaran dan Perjanjian 109:72–76 Nabi Joseph Smith mengatakan: “Ingatlah segenap gereja-Mu, ya Tuhan, bersama seluruh keluarga mereka, dan seluruh kerabat langsung mereka, serta semua orang mereka yang sakit dan menderita serta yang miskin dan lemah lembut di bumi, agar kerajaan yang telah Engkau dirikan tanpa tangan, dapat kiranya menjadi sebuah gunung yang besar dan mengisi seluruh bumi; Agar gereja-Mu dapat kiranya keluar dari kegelapan padang belantara, dan bersinar indah seperti bulan, terang seperti matahari dan dahsyat seperti tentera dengan panji-panjinya; Dan dihiasi seperti pengantin perempuan untuk hari itu tatkala Engkau akan menyingkapkan langit dan menyibakkan gunung-gunung mengalir turun ke hadirat-Mu, dan lembah-lembah ditinggikan, tempat-tempat yang berbongkah-bongkah diratakan; agar kemuliaan-Mu dapat memenuhi bumi; Agar bilamana sangkakala akan dibunyikan untuk yang mati, kami akan dinaikkan ke atas awan untuk menjumpai Engkau, agar kami dapat kiranya selalu bersama Tuhan; Agar pakaian kami dapat menjadi murni, agar kami dapat mengenakan jubah kebenaran, memegang palem di tangan kami, serta mahkota kemuliaan di atas kepala dan menikmati kesukaan kekal untuk segala kesusahan kami.”23

Kita masing-masing memiliki tanggung jawab untuk menguatkan Gereja dan melakukan bagian kita dalam membangun kerajaan Allah.

“Perkara Allah adalah satu perkara yang sama, kepada apa para Orang Suci semuanya sama tertariknya; kita semua anggota dari satu tubuh yang sama, dan semua mengambil bagian dalam roh yang sama, dan dibaptiskan ke dalam satu baptisan dan sama-sama memiliki harapan agung yang sama. Pengembangan perkara Allah dan pembangunan Sion adalah urusan orang yang satu sama seperti itu merupakan urusan orang yang lainnya. Satu-satunya perbedaan adalah, bahwa yang satu dipanggil untuk memenuhi tugas yang satu, dan yang lain tugas yang lain; ‘karena itu jika satu anggota menderita, semua anggota turut menderita, jika satu anggota dihormati, semua anggota turut bersukacita, dan mata tidak dapat berkata kepada telinga, aku tidak butuh akan engkau, atau kepala kepada kaki, aku tidak butuh engkau;’ perasaan kelompok, minat yang berbeda, rancangan yang tertutup hendaknya sirna dalam satu perkara yang sama, demi kepentingan keseluruhan [lihat 1 Korintus 12:21, 26].”24

“Saudara-saudara, setialah, tekunlah, berikhtiarlah dengan sungguh-sungguh untuk iman yang pernah disampaikan kepada para Orang Suci [lihat Yudas 1:3]; biarlah setiap pria, wanita, dan anak menyadari pentingnya pekerjaan ini, dan bertindak seolah keberhasilan bergantung pada upaya dirinya sendiri; biarlah semua orang merasakan suatu minat mengenai hal itu, dan kemudian mempertimbangkan mereka hidup di suatu masa, yang perenungan mengenainya mengisi dada para raja, Nabi, dan orang-orang saleh ribuan tahun yang lalu—yang kemungkinannya mengilhami catatan termanis dan alunan lagu terindah mereka, serta menyebabkan mereka untuk berseloroh dalam suatu ungkapan bahasa yang demikian memesona sebagaimana tercatat dalam Tulisan Suci; dan sedikit demi sedikit kita harus berseru, dalam bahasa ilham—

“‘Tuhan telah membawa lagi Sion,

Tuhan telah menebus umat-nya, Israel’ [A&P 84:99].”25

Sebagaimana dikenang oleh Wilford Woodruff, Joseph Smith membuat pernyataan berikut kepada para anggota Dua Belas yang akan berangkat untuk misi ke Inggris Raya di tahun 1839: “Tidak masalah apa yang mungkin terjadi kepada Anda, tegakkanlah bahu Anda dan tanggunglah itu, dan dukunglah selalu serta belalah kepentingan Gereja dan Kerajaan Allah.”26

Saran untuk Pembelajaran dan Pengajaran

Pertimbangkanlah gagasan berikut ketika Anda mempelajari bab ini atau ketika Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman vii–xiii.

  • Bayangkan seperti apa rasanya menghadiri pertemuan imamat yang dijabarkan di halaman 156. Bagaimana menurut Anda perasaan Anda seandainya Anda telah mendengar Joseph Smith bernubuat bahwa Gereja suatu hari nanti akan mengisi dunia? Menengok kembali pada nubuat tersebut, apa pemikiran atau perasaan Anda?

  • Ulaslah halaman 157–158, menyimak tindakan yang diambil pada pengorganisasian Gereja dan konferensi umumnya yang pertama. Joseph Smith berkata, “Pemandangan seperti ini diperhitungkan untuk mengilhami hati kami dengan sukacita yang tak terkatakan, dan mengisi kami dengan rasa takjub dan khidmat bagi [Allah]” (hlm. 158). Kapankah Anda merasakan perasaan seperti yang digambarkan Joseph Smith?

  • Ulaslah ajaran Joseph Smith mengenai Gereja di zaman Yesus dan pada masa Kitab Mormon (hlm. 159). Bagaimanakah Gereja mengikuti pola yang sama dewasa ini?

  • Mengapa menurut Anda kita membutuhkan pemimpin yang memimpin Gereja di seluruh dunia? (Untuk beberapa contoh, lihat halaman 159–166). Bagaimana Anda telah diberkati melalui pelayanan Presidensi Utama, Kuorum Dua Belas Rasul, Kuorum Tujuh Puluh, dan Keuskupan Pimpinan?

  • Apa pemikiran atau perasaan Anda sewaktu Anda membaca nubuat Joseph Smith mengenai masa depan Gereja? (lihat halaman 162–164). Dalam hal apa kita dapat mengambil bagian dalam pekerjaan ini? (Untuk beberapa contoh, lihat halaman 164–166).

  • Joseph Smith mengajarkan, “Biarlah setiap pria, wanita, dan anak menyadari pentingnya pekerjaan ini, dan bertindak seolah keberhasilan bergantung pada upaya dirinya sendiri” (hlm. 165). Pikirkan tentang cara-cara khusus dimana Anda dapat menerapkan nasihat ini dalam kehidupan Anda.

  • Jika seseorang bertanya kepada Anda mengapa Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, apa yang akan Anda katakan?

Tulisan Suci Terkait: Daniel 2:31–45; Mosia 18:17–29; A&P 20:1–4; 65:1–6; 115:4–5

Catatan

  1. History of the Church, 1:71; dari “History of the Church” (manuskrip), buku A-1, hlm. 34, Arsip Gereja, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, Salt Lake City, Utah.

  2. History of the Church, 1:64; dari “History of the Church” (manuskrip), buku A-1, hlm. 27, Arsip Gereja.

  3. History of the Church, 1:75–77; dari “History of the Church” (manuskrip), buku A-1, hlm. 37, Arsip Gereja.

  4. Hukum New York menuntut adanya tiga hingga sembilan orang untuk mengorganisasi atau melaksanakan urusan sebuah gereja. Nabi memilih untuk menggunakan enam orang.

  5. Wilford Woodruff, dalam Conference Report, April 1898, hlm. 57; tanda baca dan penggunaan huruf besar dimodernkan.

  6. History of the Church, 1:77–79; pembagian alinea diubah; dari “History of the Church” (manuskrip), buku A-1, hlm. 37–38, Arsip Gereja.

  7. History of the Church, 1:85–86; dari “History of the Church” (manuskrip), buku A-1, hlm. 42, Arsip Gereja.

  8. Ceramah yang diberikan oleh Joseph Smith pada tanggal 23 Juli 1843, di Nauvoo, Illinois; Joseph Smith, Collection, Addresses, 23 Juli 1843, Arsip Gereja.

  9. History of the Church, 4:574; dari “Try the Spirits” sebuah tajuk rencana yang diterbitkan dalam Times and Seasons, 1 April 1842, hlm. 744–745; Joseph Smith adalah redaktur dari terbitan berkala tersebut.

  10. History of the Church, 4:538; dari sepucuk surat dari Joseph Smith yang ditulis atas permintaan John Wentworth dan George Barstow, Nauvoo, Illinois, diterbitkan dalam Times and Seasons, 1 Maret 1842, hlm. 707–708.

  11. History of the Church, 3:381; dari ceramah yang diberikan oleh Joseph Smith pada tanggal 27 Juni 1839, di Commerce, Illinois; dilaporkan oleh Willard Richards.

  12. Pasal-Pasal Kepercayaan ke-6.

  13. Surat dari Joseph Smith kepada Isaac Galland, 22 Maret 1839, Penjara Liberty, Liberty, Missouri, diterbitkan dalam Times and Seasons, Februari 1840, hlm. 53; tanda baca dan penggunaan huruf besar dimodernkan.

  14. History of the Church, 2:477; dari ceramah yang diberikan oleh Joseph Smith pada tanggal 6 April 1837, di Kirtland, Ohio; dilaporkan oleh Messenger and Advocate, April 1837, hlm. 487.

  15. History of the Church, 2:200; pembagian alinea diubah; dari risalah pertemuan dewan Gereja yang diadakan pada tanggal 27 Februari 1835, di Kirtland, Ohio; dilaporkan oleh Oliver Cowdery.

  16. Orson Pratt, Millennial Star, 10 November 1869, hlm. 732.

  17. Wilford Woodruff, Deseret Weekly, 30 Agustus1890, hlm. 306; huruf besar dimodernkan.

  18. History of the Church, 2:202; dari “History of the Church” (manuskrip), buku B-1, hlm. 577, Arsip Gereja.

  19. History of the Church, 2:431–432; dari petunjuk yang diberikan oleh Joseph Smith pada tanggal 30 Maret 1836, di Kirtland, Ohio.

  20. History of the Church, 2:22; dari “The Elders of the Church in Kirtland, to Their Brethren Abroad,” 22 Januari 1834, diterbitkan dalam Evening and Morning Star, April 1834, hlm. 152.

  21. History of the Church, 4:540; dari sepucuk surat dari Joseph Smith yang ditulis atas permintaan John Wentworth dan George Barstow, Nauvoo, Illinois, diterbitkan dalam Times and Seasons, 1 Maret 1842, hlm. 709.

  22. History of the Church, 2:268; kata dalam kurung terakhir sesuai aslinya; tanda baca, penggunaan huruf besar, dan tata bahasa dimodernkan; dari sepucuk surat dari Joseph Smith kepada para penatua Gereja, Desember 1835, Kirtland, Ohio, diterbitkan dalam Messenger and Advocate, Desember 1835, hlm. 227.

  23. Ajaran dan Perjanjian 109:72–76; doa yang diucapkan oleh Joseph Smith pada tanggal 27 Maret 1836, pada pendedikasian bait suci di Kirtland, Ohio.

  24. History of the Church, 4:609; dari “The Temple,” sebuah tajuk rencana yang diterbitkan dalam Times and Seasons, 2 Mei 1842, hlm. 776; Joseph Smith adalah redaktur dari terbitan berkala tersebut.

  25. History of the Church, 4:214; dari sebuah laporan dari Joseph Smith dan para penasihatnya dalam Presidensi Utama, 4 Oktober 1840, Nauvoo, Illinois, diterbitkan dalam Times and Seasons, Oktober 1840, hlm. 188.

  26. Dikutip oleh Wilford Woodruff, Deseret News: Semi-Weekly, 20 Maret 1883, hlm. 1.

printing press

Di akhir musim panas tahun 1829, Joseph Smith, Martin Harris, dan beberapa yang lainnya berkumpul bersama pencetak Kitab Mormon, Egbert B. Grandin, untuk memeriksa koreksi halaman judul Kitab Mormon, halaman pertama itu harus dicetak.

organization of Church

Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir secara resmi diorganisasi oleh Nabi Joseph Smith pada tanggal 6 April 1830, di rumah Peter Whitmer Sr. di Fayette, New York. Gereja zaman akhir diorganisasi dengan cara yang sama seperti Gereja di zaman Juruselamat, dengan para rasul, nabi, gembala, pengajar, penyebar Injil, dan sebagainya.”

Sunday School

“Pengembangan perkara Allah dan pembangunan Sion adalah urusan orang yang satu sama seperti itu merupakan urusan orang yang lainnya. Satu-satunya perbedaan adalah, bahwa yang satu dipanggil untuk memenuhi tugas yang satu, dan yang lain tugas yang lain.”