Keajaiban Alkitab
Kami adalah orang-orang yang percaya secara sungguh-sungguh dan sepenuhnya Tuhan serta Juruselamat Yesus Kristus, dan firman-Nya yang telah diwahyukan melalui Alkitab.
Brother dan sister, Alkitab adalah sebuah keajaiban! Adalah keajaiban bahwa sejarah Alkitab selama 4000 tahun yang suci dan duniawi telah dicatat serta dilindungi oleh para nabi, rasul, dan pendeta.
Adalah keajaiban bahwa kita memiliki kekuatan ajaran, asas, ayat, dan kisah Alkitab. Namun melebihi segalanya, adalah keajaiban bahwa kita memiliki sebuah catatan mengenai kehidupan, pelayanan, dan firman Yesus, yang dilindungi dari Masa Kegelapan serta konflik dari banyak generasi agar kita dapat memilikinya saat ini.
Adalah keajaiban bahwa Alkitab benar-benar berisi Roh Kristus yang mempertobatkan dan menyembuhkan, yang telah mengubah hati manusia selama berabad-abad, yang membimbing mereka untuk berdoa, untuk memilih jalan yang benar, dan mencari untuk menemukan Juruselamat mereka.
Alkitab telah dinamai dengan tepat. Alkitab adalah suci karena mengajarkan kebenaran, suci karena Alkitab memperingatkan kita dengan rohnya, suci karena Alkitab mengajar kita untuk mengenal Allah dan memahami hubungannya dengan manusia, dan suci karena Alkitab bersaksi mengenai Tuhan Yesus Kristus di seluruh halamannya.
Abraham Lincoln berbicara mengenai Alkitab: “Kitab yang Luar Biasa ini … merupakan karunia terbaik yang telah Allah berikan kepada manusia. Semua kebaikan yang Juruselamat berikan pada dunia telah dikomunikasikan melalui kitab ini. Namun jika bukan karenanya kita tidak akan mengetahui yang benar dari yang jahat” (Speeches and Writings, 1859–1865 [1989], 628).
Bukanlah secara kebetulan atau dengan sengaja bahwa kita memiliki Alkitab saat ini. Orang-orang yang saleh telah digerakkan oleh Roh untuk mencatat baik hal-hal kudus yang mereka lihat maupun kata-kata terilhami yang mereka dengar serta ucapkan. Orang-orang yang berpengabdian lainnya digerakkan untuk melindungi dan menjaga catatan-catatan ini. Para pria seperti John Wycliffe; William Tyndale dan Johannes Gutenberg yang pemberani digerakkan untuk menghadapi banyak pertentangan untuk menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa yang dapat dipahami orang serta untuk menerbitkannya dalam kitab yang dapat dibaca orang. Saya percaya bahkan para cendekiawan King James memiliki bisikan rohani dalam pekerjaan penerjemahan mereka.
Masa Kegelapan adalah gelap karena terang Injil disembunyikan dari orang-orang. Mereka tidak memiliki para rasul atau nabi, dan mereka pun tidak memiliki akses terhadap Alkitab. Pendeta menjaga kerahasiaan tulisan suci dan membuatnya tidak tersedia bagi orang-orang. Kita berutang banyak terhadap mereka yang pemberani yang mati syahid dan reformis seperti Martin Luther, John Calvin, dan John Huss yang menuntut kemerdekaan untuk memuji serta akses umum terhadap tulisan suci.
William Tyndale mengorbankan nyawanya karena dia sangat percaya akan kuasa Alkitab. Dia berkata “Sifat firman Allah adalah bahwa siapa pun yang membacanya atau mendengarnya dijelaskan secara logis dan diperdebatkan di hadapannya akan dengan segera mulai membuatnya lebih baik setiap hari, sampai dia tumbuh menjadi manusia sempurna” (dalam S. Michael Wilcox, Fire in the Bones: William Tyndale—Martyr, Father of the English Bible [2004], xv).
Pembelajaran Alkitab yang jujur dan tekun membuat kita semakin lebih baik, dan kita hendaknya selalu mengingat mereka yang mati syahid yang mengetahui kekuatannya serta yang mengorbankan nyawa mereka agar kita dapat menemukan di antara kata-katanya jalan menuju kebahagiaan kekal dan kedamaian dari kerajaan Bapa Surgawi kita.
Meskipun para reformis Kristen terdahulu ini setuju terhadap banyak hal, pada akhirnya mereka tidak setuju terhadap banyak poin ajaran. Ini menghasilkan pengorganisasian banyak sekte Kristen. Roger Williams, seorang pembela keagamaan terdahulu menutup bahwa “tidak ada Gereja yang dibentuk secara teratur di bumi, juga tidak ada seorang pun yang diwenangkan untuk menyelenggarakan tata cara Gereja mana pun; dan tidak akan ada, sampai para rasul baru dikirimkan oleh Kepala Agung Gereja, yang kedatangannya dia nantikan” (lihat William Cullen Bryant, edisi Picturesque America; atau, the Land We Live In, 2 jilid [1872–1874], 1:502).
Puluhan juta orang telah memiliki iman kepada Allah dan Yesus Kristus dengan mencari kebenaran dalam Alkitab. Banyak dari mereka tidak memiliki apa pun kecuali Alkitab yang dapat memberi makan dan membimbing iman mereka.
Karena upaya para reformis, Alkitab menjadi kekayaan keluarga. “Firman Allah dibaca di sekitar [tungku] perapian keluarga orang-orang miskin juga di rumah orang-orang kaya” (Penatua John A. Widtsoe, dalam Conference Report, April 1939, 20).
Jutaan keluarga telah bekerja sama untuk menemukan Gereja Yesus Kristus melalui pembelajaran mereka terhadap Alkitab. Salah satu keluarga tersebut, pada awal tahun 1800-an, di negara bagian New York, adalah keluarga Joseph Smith Sr. Salah seorang putra mereka adalah Joseph Smith Jr., yang menyelidiki Alkitab, dengan mencari untuk mengetahui mana dari banyak sekte yang ada sama dengan Gereja yang Yesus Kristus organisasi. Dia digerakkan oleh firman dari Alkitab untuk berdoa agar memperoleh terang rohani dan pengetahuan lebih lanjut dari Allah. Dengan berketetapan hati untuk mencari hikmat yang dijanjikan dalam tulisan suci, Joseph berlutut dalam doa yang rendah hati pada awal musim semi tahun 1820. Oh, betapa menakjubkan terang dan kebenaran yang dicurahkan kepadanya hari itu ketika dia melihat penampakan agung Allah Bapa dan Tuhan Yesus Kristus! Sekali lagi Allah memanggil seorang nabi sebagaimana yang Dia lakukan pada zaman Nuh, Abraham, dan Musa.
Betapa hendaknya kita bersyukur atas Alkitab. Di dalamnya kita tidak saja belajar mengenai kehidupan dan ajaran serta doktrin Kristus, kita juga belajar mengenai Gereja-Nya dan Imamat-Nya serta organisasi yang dengannya Dia menegakkan dan menyebut Gereja Yesus Kristus di zaman dahulu. Kami percaya pada Gereja itu. Dan kami percaya bahwa Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir adalah gereja yang sama itu, yang dipulihkan ke bumi, lengkap dan dengan organisasi yang sama itu serta imamat yang sama itu.
Tanpa Alkitab, kita tidak akan tahu mengenai Gereja-Nya pada saat itu, dan kita juga tidak akan memiliki kegenapan Injil-Nya saat ini.
Saya mengasihi Alkitab, ajarannya, pelajarannya, serta rohnya. Saya mengasihi kisah-kisah Perjanjian Lama yang mendorong dan mendalam serta para nabinya yang besar yang bersaksi mengenai kedatangan Kristus. Saya mengasihi perjalanan kerasulan Perjanjian Baru dan mukjizat serta surat-surat Paulus. Melebihi segalanya saya mengasihi catatan saksi matanya mengenai firman dan teladan serta Kurban Tebusan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Saya mengasihi perspektif dan kedamaian yang datang dengan membaca Alkitab.
Brother dan sister, saya yakin banyak di antara Anda telah memiliki pengalaman mendengarkan orang mengatakan bahwa “Orang Mormon bukanlah orang Kristen karena mereka memiliki Alkitab mereka sendiri, Kitab Mormon.” Kepada siapa saja yang memercayai konsepsi yang salah ini kami mengatakan bahwa kami percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat kami, dan pencipta keselamatan kami, dan bahwa kita percaya, menghormati, serta mengasihi Alkitab. Kami memang memiliki tulisan suci lainnya termasuk Kitab Mormon, namun kitab itu mendukung Alkitab, tidak pernah menggantikannya.
Yesus mengajarkan agar kita hendaknya “menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab …. Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39). Firman ini menyediakan wawasan dan ilham kepada semua orang yang dengan tulus mencari untuk mengetahui dan memahami kebenaran mengenai Yesus Kristus. Tulisan suci kaya akan sejarah, ajaran, kisah, khotbah, dan kesaksian, dimana semua pada akhirnya berfokus pada Kristus yang kekal dan misi jasmani serta rohani-Nya kepada anak-anak Bapa Surgawi.
Para anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir memercayai bahwa “segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat” (2 Timotius 3:16). Kami mengasihi Alkitab dan tulisan suci lainnya. Hal itu mungkin mengagetkan beberapa orang yang mungkin tidak menyadari kepercayaan kami terhadap Alkitab sebagai firman Allah yang diwahyukan. Alkitab merupakan salah satu pilar iman kami, sebuah saksi yang kuat akan Juruselamat dan akan pengaruh Kristus yang berkelanjutan dalam kehidupan mereka yang memuja serta mengikuti-Nya. Semakin kami membaca dan mempelajari Alkitab serta ajarannya, semakin jelaslah kami melihat ajaran yang mendasari Injil Yesus Kristus yang dipulihkan. Kami cenderung mengasihi tulisan suci yang kami pelajari. Kami mungkin perlu menyeimbangkan pembelajaran kami untuk mengasihi dan memahami semua tulisan suci.
Anda, terutama para remaja, janganlah pernah meremehkan maupun merendahkan Alkitab. Kitab itu kudus, catatan suci mengenai kehidupan Tuhan kita. Alkitab berisi ratusan halaman, lebih banyak daripada gabungan tulisan suci kita lainnya. Alkitab adalah batu landasan dari semua Kekristenan. Kami tidak mengkritik maupun merendahkan kepercayaan siapa pun. Tanggung jawab besar kami sebagai orang Kristen adalah untuk membagikan semua yang telah Allah wahyukan kepada semua putra dan putri-Nya.
Mereka yang menjadi anggota Gereja ini tidak menyerahkan iman mereka terhadap Alkitab—mereka memperkuatnya. Kitab Mormon tidak memperlemah atau meniadakan atau mengurangi pentingnya Alkitab. Sebaliknya, Kitab Mormon memperluas, memperbesar dan menghormati Alkitab. Kitab Mormon bersaksi mengenai Alkitab, dan keduanya bersaksi mengenai Kristus.
Saksi pertama akan Kristus adalah Perjanjian Lama Alkitab, yang meramalkan dan menubuatkan mengenai kedatangan Juruselamat, kehidupan-Nya yang mengilhami, dan Kurban Tebusan-Nya yang membebaskan.
Saksi kedua Alkitab akan Kristus adalah Perjanjian Baru, yang mencatat kelahiran-Nya, kehidupan-Nya, pelayanan-Nya, Injil-Nya, Gereja- Nya, Kurban Tebusan-Nya, dan Kebangkitan-Nya juga kesaksian dari para Rasul-Nya.
Saksi ketiga akan Kristus adalah Kitab Mormon, yang juga menubuatkan kedatangan Kristus, yang meneguhkan catatan Alkitab mengenai Kurban Tebusan-Nya yang menyelamatkan, dan kemudian menyatakan kunjungan Tuhan yang dibangkitkan ke bagian bumi lainnya. Sub judul Kitab Mormon, penjelasan tujuan-pernyataan yang tercetak di sampul setiap kitab, merupakan “Satu Kesaksian Lagi Tentang Yesus Kristus.”
Masing-masing dari ketiga saksi ini adalah bagian dari firman Tuhan yang agung yang utuh dan tak terpisahkan yang telah diwahyukan kepada anak-anak-Nya. Saksi-saksi itu berisikan firman Kristus, dimana kita telah dina-sihati untuk mengenyangkan diri di dalamnya sebagai sebuah cara untuk memenuhi syarat bagi kehidupan kekal (lihat 2 Nefi 31:20). Mereka yang berpikir bahwa satu bagian adalah lebih penting atau lebih benar daripada bagian lainnya kehilangan sebagian keindahan dan kelengkapan standar tulisan suci kuno.
Dan mereka yang berpikir bahwa para anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir tidak percaya kepada Yesus Kristus atau pada Alkitab hendaknya meluangkan waktu untuk memahami Gereja, pentingnya namanya, dan kekuatan pesannya.
Saya bingung terhadap siapa pun yang akan mempertanyakan kepercayaan Gereja ini terhadap Alkitab dan posisi kita sebagai orang Kristen. Nama Gereja adalah Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Dalam pertemuan konferensi umum terakhir kami, di gedung ini, para pemimpin Gereja kami mengutip dari Alkitab hampir sebanyak 200 kali. Gereja ini diorganisasi dan berfungsi seperti Gereja yang Kristus dan para Rasul-Nya tegakkan di zaman Perjanjian Baru. Yang duduk di mimbar hari ini adalah para nabi dan rasul Tuhan Yesus Kristus.
Saya memberi kesaksian tulus bahwa kami adalah orang-orang yang percaya secara sungguh-sungguh dan sepenuhnya Tuhan serta Juruselamat Yesus Kristus, dan firman-Nya yang telah diwahyukan melalui Alkitab. Kami tidak saja memercayai Alkitab, kami berusaha untuk mengikuti ajaran dan mengajarkan pesannya. Pesan dari para misionaris kami adalah Kristus dan Injil-Nya serta Kurban Tebusan-Nya, dan tulisan suci adalah teks dari pesan tersebut. Kami mengatakan kepada semua orang, “Kami menyampaikan kasih kami kepada Anda dan mengundang Anda untuk datang. Izinkanlah kami membagikan semua yang telah Allah wahyukan.”
Brother dan sister, kita harus membantu semua orang, termasuk para anggota kita, memahami kuasa Alkitab dan pentingnya Alkitab. Alkitab adalah tulisan suci yang menuntun kita dan seluruh umat manusia untuk menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat kita. Semoga Allah menganugerahi kita keinginan dan kemampuan untuk menerima serta menjalankan ajaran-ajaran-Nya adalah doa saya yang rendah hati, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, amin.