Kemandirian
10: Mempelajari


“Membiayai Bisnis Saya: Mempelajari,” Memulai dan Menumbuhkan Bisnis Saya untuk Kemandirian (2017)

“Membiayai Bisnis Saya: Mempelajari”

Mempelajari

Waktu Maksimum: 60 Menit

1. Apakah Saya Memiliki Uang Tunai untuk Tumbuh?

Baca:

Kita telah belajar bahwa pemilik bisnis yang sukses bekerja untuk menciptakan siklus arus kas positif. Melalui perencanaan yang cermat dan ketekunan, mereka memiliki uang tunai yang cukup untuk mempertahankan dan mengembangkan bisnis mereka. Mereka tahu posisi kas mereka saat ini, dan mereka secara rutin memperbarui proyeksi arus kas mereka. Mereka “memastikan bahwa segala hal ini dilakukan dalam kebijaksanaan dan ketertiban” (Mosia 4:27).

Selain itu, banyak pemilik bisnis mencari pembiayaan untuk mengejar peluang pertumbuhan seperti yang kita pelajari di bab 9. Jika Anda memutuskan untuk mencari pembiayaan untuk bisnis Anda, pertama-tama Anda perlu memiliki pemahaman terperinci tentang arus kas bisnis Anda, terutama uang tunai yang dikonsumsi bisnis Anda saat ini dan diproyeksikan untuk dikonsumsi. Sangat penting bagi Anda untuk memastikan bahwa bisnis Anda memiliki uang tunai yang cukup untuk mempertahankan operasi, mengatasi situasi yang tidak terduga, dan tumbuh sesuai dengan gol Anda.

2. Apakah Meminjam Uang Baik atau Buruk?

Baca:

Utang pribadi dan utang bisnis berbeda. Pinjaman pribadi sering digunakan untuk membelanjakan uang lebih banyak daripada kemampuan kita untuk membayar. Pinjaman bisnis hendaknya digunakan untuk memproduksi lebih banyak daripada kemampuan kita untuk memproduksi. Para pemimpin gereja telah menasihati kita untuk menghindari utang pribadi. Seperti Penatua Joseph B. Wirthlin berkata: “Beberapa utang—misalnya utang untuk rumah sederhana, biaya untuk pendidikan, barangkali utang untuk mobil pertama yang dibutuhkan—mungkin penting. Tetapi kita tidak seharusnya terjerat dalam perbudakan keuangan sampai pada utang konsumer tanpa memikirkan dengan cermat biayanya” (“Utang Duniawi, Utang Surgawi,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 41).

Bahas:

Pikirkanlah mengenai seseorang yang Anda kenal yang meminjam uang untuk penggunaan pribadi. Apakah ini membantu mereka atau merugikan mereka?

Baca:

Kita hendaknya berhati-hati ketika mempertimbangkan utang bisnis. Tetapi ketika ditangani dengan bijaksana, “utang bisnis yang sehat adalah salah satu elemen pertumbuhan” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Ezra Taft Benson [2014], 272).

Hampir setiap bisnis membutuhkan modal tambahan, atau uang, untuk tumbuh. Pemilik bisnis biasanya mendapatkan modal tambahan melalui tabungan mereka sendiri atau dengan pembiayaan utang atau pembiayaan ekuitas. Pembiayaan utang berarti mengambil pinjaman bisnis dan kemudian membayarnya dengan bunga. Pembiayaan ekuitas berarti menerima uang dengan imbalan kepemilikan sebagian perusahaan.

Terkadang, pemilik bisnis menerima hibah pemerintah atau uang dari sumber-sumber lain. Dana ini biasanya tidak harus dilunasi.

3. Opsi Pembiayaan untuk Bisnis Saya

Baca:

Pemilik bisnis yang sukses bijaksana dan kreatif dalam menggalang dana yang mereka butuhkan untuk menumbuhkan bisnis mereka. Ada banyak cara untuk mendapatkan dana yang Anda butuhkan. Bagian ini membaginya ke dalam tiga kategori. Kategori 1 melihat dana yang sering digunakan pertama kali, seperti tabungan pribadi Anda. Kategori 2 mengeksplorasi berbagai sumber pembiayaan utang. Kategori 3 merangkum opsi pembiayaan yang kurang lazim yang mungkin berlaku untuk beberapa pemilik bisnis.

Kategori 1: Sumber Pembiayaan Umum

Baca:

Kebanyakan pemilik bisnis pada awalnya membiayai pertumbuhan bisnis mereka dengan mengandalkan tabungan mereka sendiri, dengan swasembada (melakukan pekerjaan sendiri dan tidak bergantung pada bantuan eksternal), dan dengan mendapatkan pinjaman atau uang investasi dari anggota keluarga atau teman dekat. Opsi ini memungkinkan mereka untuk membuat keputusan cepat dan fleksibel dalam mengelola pertumbuhan bisnis mereka.

Kategori 2: Sumber Pembiayaan Utang

Baca:

Selain menggunakan sumber keuangan pribadi, banyak pemilik bisnis mencari dana melalui pinjaman, atau pembiayaan utang. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat membantu memandu keputusan untuk meminjam:

  • Apakah saya meminjam untuk menumbuhkan bisnis saya, bukan karena alasan pribadi?

  • Apakah saya meminjam untuk mendukung bisnis yang pada akhirnya tidak berkelanjutan?

  • Apakah waktunya tepat untuk menanggung risiko ini?

  • Apakah saya nyaman dengan persyaratan pinjaman yang akan saya terima?

  • Apakah saya meminjam dalam jumlah yang tepat?

  • Apakah saya akan dapat melunasi utang dan mempertahankan operasi bisnis saya dengan risiko minimal terhadap arus kas positif?

Bahas:

Bayangkan Anda mempertimbangkan untuk meminjam uang untuk bisnis Anda. Sebagai kelompok, diskusikan bagaimana masing-masing pertanyaan sebelumnya akan membantu Anda dengan keputusan ini.

Baca:

Kartu kredit adalah sumber pembiayaan utang yang paling umum, tetapi itu memiliki tingkat bunga yang tinggi. Lini kredit adalah opsi fleksibel yang memungkinkan pemilik bisnis untuk mengelola naik turunnya kebutuhan arus kas mereka. Pinjaman bank, pinjaman keuangan mikro, dan pinjam meminjam antar perorangan (peer-to-peer) juga tersedia dan menawarkan banyak keuntungan, tetapi biasanya membutuhkan proses aplikasi yang ketat.

Kategori 3: Sumber Pembiayaan yang Jarang

Baca:

Pemilik bisnis terkadang dapat mencari opsi pembiayaan alternatif, seperti yang ditunjukkan pada bagan di bawah ini. Opsi-opsi ini bervariasi tergantung pada industri dan jenis peluang bisnis. Opsi-opsi ini tidak lazim untuk sebagian besar pemilik usaha kecil.

4. Meneliti Opsi Pembiayaan

Baca:

Menemukan sumber pembiayaan terbaik untuk bisnis Anda membutuhkan upaya yang konsisten. Sumber pembiayaan sangat bervariasi berdasarkan lokasi, jadi penting untuk berbicara dengan orang yang Anda percayai di jaringan pribadi dan komunitas Anda. Sumber-sumber daring, pemerintah, dan komunitas kemungkinan akan membantu Anda dengan pencarian Anda.

Bahas:

  • Organisasi lokal atau nasional apa yang dapat memberikan panduan atau sumber-sumber untuk pembiayaan bisnis?

  • Sumber-sumber daring apa yang dapat memberikan panduan untuk pembiayaan bisnis?

5. Integritas dalam Hubungan Keuangan

Baca:

Pasal-Pasal Kepercayaan ke-13 menyatakan bahwa kita percaya harus jujur. Hubungan keuangan didasarkan pada kepercayaan dan integritas pribadi. Bertindak dengan integritas berarti kita memenuhi perjanjian kita dan menghindari praktik penipuan.

Jika kita meminjam uang, kita harus memastikan untuk mengembalikannya. Sebagaimana Tuhan mengingatkan kita dalam Ajaran dan Perjanjian, “Jika engkau meminjam dari sesamamu, engkau hendaknya mengembalikan apa yang telah engkau pinjam” (A&P 136:25).

Jika kita memperoleh uang untuk bisnis kita melalui pinjaman, dari investor, atau melalui hibah, kita harus menggunakan uang itu untuk maksud yang diberikan, bukan untuk tujuan lain. Ketika individu atau organisasi menyediakan uang untuk bisnis kita, mereka harus dapat percaya bahwa kita akan menghormati perjanjian kita.

Kita telah dinasihati untuk menjauhi pengaturan keuangan yang tidak kita pahami, yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, yang menimbulkan konflik kepentingan, atau yang menempatkan kita dalam situasi yang secara etis dipertanyakan atau melanggar hukum.

Bahas:

Apa yang telah Anda pelajari tentang memiliki integritas dalam masalah keuangan dan menghindari praktik penipuan?