“Mengelola Arus Kas Bisnis Saya: Mempelajari,” Memulai dan Menumbuhkan Bisnis Saya untuk Kemandirian (2017)
“Mengelola Arus Kas Bisnis Saya: Mempelajari”
Mempelajari
Waktu Maksimum: 60 Menit
1. Perbedaan antara Laba dan Arus Kas
2. Memahami Arus Kas
Bahas:
Apa yang diajarkan contoh-contoh ini kepada Anda tentang tantangan mengelola arus kas?
Baca:
Adalah lazim bagi pemilik bisnis memiliki tantangan arus kas. Beberapa dari tantangan ini mencakup:
Kondisi bisnis yang masih baru, yang membuatnya sulit untuk menerima dan membayar secara kredit.
Peluang pertumbuhan, yang dapat mengurangi jumlah uang tunai yang tersedia.
Memiliki inventaris, yang memacetkan uang tunai.
Pelanggan membayar secara kredit, yang menunda jumlah uang tunai yang masuk.
Menjual ke bisnis lain yang membayar secara kredit, yang menunda jumlah uang tunai yang masuk.
Penjualan tidak merata karena musiman atau faktor lain, yang dapat membuat jumlah uang tunai yang Anda miliki dalam posisi baik dan buruk.
Pengeluaran tak terduga.
Tidak dibayar oleh pelanggan (kredit macet).
Bahas:
Apa tantangan potensial yang Anda antisipasi untuk arus kas bisnis Anda?
3. Strategi untuk Meningkatkan Arus Kas
Baca:
Ada banyak hal yang dapat Anda lakukan untuk menciptakan siklus arus kas positif untuk bisnis Anda dan untuk mempersiapkan kemungkinan kejutan dan kemunduran. Misalnya, Anda dapat meneliti syarat pembayaran standar untuk industri Anda. Di beberapa industri, vendor dapat menunggu 90 hari atau lebih lama sebelum mereka diharuskan mengeluarkan pembayaran. Industri lain sering mengharuskan pembayaran dalam waktu 30 hari. Ketika Anda memahami persyaratan pembayaran standar untuk industri Anda, Anda kemudian dapat bekerja untuk menegosiasikan persyaratan yang lebih menguntungkan untuk bisnis Anda sendiri.
Bahas:
Pemilik bisnis umumnya ingin menerima atau menagih uang tunai secepat mungkin dan menahan pembayaran tunai sampai mereka diharuskan melakukannya. Di permukaan, asas ini mungkin tampak bertentangan dengan ajaran Juruselamat bahwa “segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka” (Matius 7:12). Sebagai pemilik bisnis, bagaimana Anda merekonsiliasi asas-asas ini?
Baca:
Saat Anda berupaya menciptakan siklus arus kas positif untuk bisnis Anda, penting untuk beroperasi dengan integritas. Berusahalah untuk memahami ketentuan pembayaran untuk industri Anda. Jadilah cerdas dalam mengatur strategi pembayaran Anda. Berusahalah untuk menciptakan ketentuan pembayaran yang menguntungkan untuk bisnis Anda. Setelah Anda menetapkan strategi pembayaran, komunikasikan ekspektasi Anda dengan jelas dan penuhilah semua komitmen Anda.
4. Mengelola Arus Kas Saya Secara Aktif
Baca:
Tidaklah cukup untuk secara berkala memeriksa rekening bank bisnis Anda dan berharap angka-angkanya meningkat. Anda perlu secara aktif mengelola arus kas bisnis Anda.
Sebagai pemilik bisnis yang sukses, Anda harus tahu berapa banyak uang tunai bisnis Anda yang tersedia setiap saat. Jangan mengandalkan laporan bank untuk mengelola arus kas Anda. Saldo rekening Anda sering tidak mencerminkan pembayaran yang sedang dalam proses, seperti pembayaran kepada pemasok atau yang masuk dari pelanggan.
Anda perlu membuat dan terus memperbarui proyeksi arus kas Anda. Seperti dijelaskan sebelumnya, arus kas adalah waktu dan jumlah uang tunai yang mengalir masuk dan keluar dari bisnis Anda selama periode waktu tertentu. Proyeksi Anda harus menunjukkan arus kas yang diharapkan untuk beberapa bulan ke depan. Proyeksi Anda tidak akan 100 persen akurat, tetapi penting bagi Anda untuk secara konsisten menetapkan taksiran konservatif untuk pendapatan bulanan, pengeluaran variabel, dan pengeluaran tetap Anda.
Arus kas positif tidak terjadi begitu saja pada bisnis. Ini dicapai melalui kerja keras dan perencanaan yang cermat. Jika Anda mengetahui posisi kas Anda saat ini dan proyeksi arus kas masa depan, Anda dapat membuat keputusan yang akan membantu bisnis Anda berhasil dan tumbuh. Pemilik bisnis yang sukses menyimpan cadangan uang tunai untuk pengeluaran yang tidak terduga dan sering kali mengatur sumber kredit berdasarkan kebutuhan arus kas yang diproyeksikan.