Institut
Pelajaran 21 Materi Guru: Doktrin tentang Pernikahan dan Keluarga Kekal


“Pelajaran 21 Materi Guru: Doktrin tentang Pernikahan dan Keluarga Kekal,” Materi Guru Landasan Pemulihan (2019)

“Pelajaran 21 Materi Guru,” Materi Guru Landasan Pemulihan

Pelajaran 21 Materi Guru

Doktrin tentang Pernikahan dan Keluarga Kekal

Sebagai bagian dari Pemulihan, Tuhan telah mengungkapkan kehendak-Nya mengenai pernikahan dan keluarga kekal. Pelajaran ini dirancang untuk membantu siswa menjadi lebih mampu menjelaskan doktrin tentang pernikahan dan keluarga kekal dan untuk menentukan apa yang dapat mereka lakukan untuk menerima berkat-berkat ini.

Saran untuk Pengajaran

Pernikahan antara pria dan wanita memiliki tujuan dalam rencana Allah.

Gambar
pengantin baru berpegangan tangan

Mulailah kelas dengan mengajukan pertanyaan berikut (ingatkan siswa untuk tidak membuat pernyataan menghakimi tentang orang lain):

  • Apa saja pandangan dan sikap saat ini yang Anda lihat di dunia tentang pernikahan?

Jelaskan bahwa sama seperti di zaman kita, beberapa orang di masa Joseph Smith memiliki pandangan yang berbeda tentang pernikahan. Undanglah siswa untuk mengingat dari bagian 1 dari materi persiapan apa yang mereka pelajari tentang kepercayaan Shaker mengenai pernikahan.

Mintalah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 49:15–17 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk mencari ajaran yang Tuhan ungkapkan mengenai pernikahan.

  • Apa yang Tuhan ajarkan mengenai pernikahan dalam petikan ini? (Siswa dapat mengidentifikasi beberapa kebenaran, termasuk yang berikut: Pernikahan ditetapkan oleh Allah. Suami dan istri diperintahkan untuk memiliki anak. Ketika pria dan wanita menikah dan memiliki anak, mereka membantu memenuhi tujuan Allah dalam menciptakan bumi. Pertimbangkan untuk menampilkan atau menulis di papan tulis beberapa atau semua gagasan ini.)

Pertimbangkan untuk menjelaskan bahwa frasa “seukuran jumlah manusia” di ayat 17 merujuk pada anak-anak roh Allah yang telah Dia persiapkan untuk menghuni bumi. Jelaskan juga bahwa frasa “pernikahan ditetapkan oleh Allah” di ayat 15 berarti bahwa pernikahan ditetapkan dan ditegakkan oleh Allah. Pada 1995 Tuhan menekankan kembali melalui para nabi-Nya dalam “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” (ChurchofJesusChrist.org) bahwa “pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita ditetapkan oleh Allah.”

Undanglah siswa untuk meninjau secara singkat pernyataan Penatua David A. Bednar dari bagian 1 dari materi persiapan. Mintalah anggota kelas untuk mencari alasan mengapa pernikahan antara pria dan wanita adalah penting bagi rencana Bapa Surgawi.

  • Bagaimana ajaran Penatua Bednar memperdalam pemahaman Anda tentang mengapa pernikahan antara pria dan wanita sangat penting bagi rencana Allah?

Para Orang Suci masa awal belajar mengenai berkat-berkat pernikahan kekal.

Jika Anda memiliki seorang siswa yang telah menikah di bait suci, pertimbangkan untuk menanyakan apa makna baginya menikah untuk kekekalan. Jelaskan bahwa sebelum penyelesaian Bait Suci Nauvoo, Joseph mengajarkan doktrin tentang pernikahan kekal kepada beberapa anggota Gereja yang setia dan memeteraikan mereka bersama. Mintalah seorang siswa untuk membacakan Ajaran dan Perjanjian 131:1–4 dengan lantang. Mintalah anggota kelas untuk menyimak, mencari apa yang Nabi ajarkan.

  • Apa kebenaran yang dapat kita pelajari mengenai pernikahan kekal dari ayat-ayat ini? (Setelah siswa menanggapi, perlihatkan asas berikut: Untuk mendapatkan tingkat tertinggi kerajaan selestial, kita harus masuk ke dalam perjanjian pernikahan yang baru dan abadi. Anda dapat menekankan bahwa hanya dalam kerajaan selestial tingkat tertinggi kita menerima permuliaan.)

Tegaskan kepada siswa bahwa dalam Ajaran dan Perjanjian 132:19, Tuhan lebih lanjut mengajarkan bahwa kita hendaknya “tinggal dalam perjanjian [Nya]” untuk menerima berkat permuliaan.

  • Apa maknanya bagi Anda “tinggal dalam perjanjian-[Nya]” karena itu berhubungan dengan pernikahan kekal?

Anda mungkin ingin menekankan bahwa tidak cukup hanya dengan dimeteraikan di bait suci. Kedua pasangan harus tekun dalam upaya mereka untuk mematuhi perjanjian-perjanjian bait suci mereka dan untuk membangun hubungan yang kuat dan langgeng.

Tambahkan “dan tinggal dalam” ke asas yang ditampilkan sehingga berbunyi, “… kita harus masuk ke dalam dan tinggal dalam perjanjian pernikahan yang baru dan abadi.

Mintalah siswa untuk membuat daftar di papan tulis beberapa berkat lain dari pernikahan kekal. (Undanglah siswa untuk menyimpulkan apa yang mereka pelajari dari bagian 2 dari materi persiapan.)

  • Manakah dari berkat-berkat ini yang paling penting bagi Anda? Mengapa?

MENINGKATKAN PENGAJARAN DAN PEMBELAJARAN KITA

Bantulah siswa mempersiapkan diri untuk kelas. Siswa yang mempersiapkan diri sendiri untuk kelas berarti menjalankan iman mereka kepada Tuhan dan kemampuan-Nya untuk membantu mereka memiliki pengalaman belajar yang lebih dalam. Ingatkan siswa bahwa mereka dapat memenuhi peranan mereka dalam proses pembelajaran dengan mempelajari materi persiapan dan menyelesaikan kegiatan pembelajaran. Anda dapat melihat pelajaran atau pelajaran-pelajaran mendatang untuk memberi tahu siswa apa yang dapat mereka lakukan untuk mempersiapkan diri untuk kelas berikutnya.

Ingatkan siswa bahwa mereka diminta dalam materi persiapan untuk berbicara dengan pasangan suami istri yang mereka kenal yang memiliki pernikahan yang kuat dan penuh kasih. Mereka diundang untuk membahas apa yang telah dilakukan pasangan itu untuk membangun pernikahan kekal dan bagaimana pernikahan mereka telah memperkaya hidup mereka. Mintalah beberapa siswa untuk membagikan apa yang mereka pelajari dari percakapan mereka.

Undanglah siswa untuk dengan doa yang sungguh-sungguh merenungkan atribut, karakteristik, atau tindakan apa yang akan membantu mereka tinggal dalam perjanjian pernikahan dan menciptakan pernikahan yang penuh kasih dan saleh. Berilah waktu kepada siswa untuk mencatat dan membuat rencana untuk bertindak berdasarkan bisikan yang mereka terima.

Allah ingin kita membela doktrin tentang pernikahan dan keluarga.

Tanyakan yang berikut:

  • Mengapa penting bagi kita untuk membela doktrin tentang pernikahan dan keluarga? (Siswa dapat meninjau bagian 3 dalam materi persiapan untuk membantu mereka menjawab pertanyaan ini.)

  • Pernahkah Anda membela doktrin tentang pernikahan atau keluarga? Jika ya, seperti apa pengalaman Anda?

Perlihatkan teks berikut kepada siswa, dan mintalah mereka untuk mempertimbangkan apakah mereka pernah mendengar sesuatu yang mencerminkan pola pikir berikut:

“Mengapa Anda ingin menikah sekarang? Anda memiliki seluruh hidup Anda di depan Anda. Mengapa Anda tidak menggunakan waktu ini untuk bersenang-senang dan maju dalam hidup?”

Ingatkan siswa bahwa salah satu asas untuk memperoleh pengetahuan rohani adalah dengan menelaah konsep dan pertanyaan dengan perspektif kekal. Kegiatan berikut dapat membantu siswa mempraktikkan asas ini karena berkaitan dengan pertanyaan mengenai pernikahan.

Bagilah siswa menjadi kelompok-kelompok kecil, dan undanglah mereka untuk membahas bagaimana mereka akan menanggapi seseorang yang memiliki perspektif ini. Berilah siswa salinan pertanyaan-pertanyaan berikut (atau perlihatkan) untuk membantu mengarahkan diskusi mereka:

  • Apa asumsi yang mungkin dimiliki orang ini yang dapat membatasi pandangannya tentang pentingnya pernikahan dan keluarga?

  • Bagaimana memahami pernikahan dan keluarga dari perspektif rencana keselamatan Allah dapat membantu mengatasi sudut pandang orang ini?

  • Apa doktrin, tulisan suci, atau ajaran kenabian yang dapat Anda bagikan untuk membantu orang ini memandang pernikahan dan keluarga dari perspektif kekal?

Setelah waktu yang memadai, mintalah beberapa siswa untuk membagikan apa yang didiskusikan kelompok mereka.

Akhiri kelas dengan membagikan kesaksian Anda mengenai kebenaran-kebenaran yang diidentifikasi dalam pelajaran ini.

Untuk Pelajaran Berikutnya

Sewaktu Anda mengakhiri kelas, ingatkan siswa bahwa Tuhan juga mengungkapkan doktrin tentang pernikahan jamak kepada Nabi Joseph Smith. Imbaulah siswa untuk dengan cermat membaca materi persiapan mereka untuk pelajaran 22 dan datang dalam keadaan siap untuk membahas mengapa Orang Suci masa awal mempraktikkan pernikahan jamak.

Cetak