“Pelajaran 23 Materi Guru: Misi Kenabian dan Kematisyahidan Joseph Smith,” Materi Guru Landasan Pemulihan (2019)
“Pelajaran 23 Materi Guru,” Materi Guru Landasan Pemulihan
Pelajaran 23 Materi Guru
Misi Kenabian dan Kematisyahidan Joseph Smith
Pada 27 Juni 1844, Joseph dan Hyrum Smith mati syahid di Carthage, Illinois. Kematian mereka menambahkan meterai yang kuat pada kesaksian mereka tentang Injil Yesus Kristus yang dipulihkan (lihat Ajaran dan Perjanjian 135:1, 3). Pelajaran ini dirancang untuk membantu memperkuat kesaksian siswa tentang misi kenabian Joseph Smith.
Saran untuk Pengajaran
Joseph dan Hyrum Smith mati syahid di Penjara Carthage.
Pertimbangkan untuk menyanyikan beberapa bait (termasuk bait 7) dari nyanyian pujian “Pengembara yang Sengsara.” Jelaskan bahwa nyanyian pujian ini dan pesannya tentang melayani Juruselamat adalah favorit Joseph Smith. Nabi meminta John Taylor untuk menyanyikannya di Penjara Carthage tepat sebelum gerombolan perusuh menyerang.
Mintalah siswa untuk menjelaskan apa yang mereka ketahui mengenai peristiwa yang menyebabkan penangkapan dan pemenjaraan Joseph dan Hyrum Smith di Carthage, Illinois. (Imbaulah siswa untuk menyimpulkan apa yang mereka pelajari dari materi persiapan.)
-
Bagaimana menurut Anda kata-kata “Pengembara yang Sengsara” mungkin mencerminkan komitmen Joseph terhadap Juruselamat? (Jika perlu, Anda dapat memberi siswa waktu untuk meninjau kata-kata nyanyian pujian ketika mereka menjawab pertanyaan ini.)
Jelaskan bahwa Joseph tahu bahwa dia menghadapi kematian tertentu jika dia pergi ke Carthage untuk diadili. Anggota Gereja Dan Jones, yang berada bersama Nabi di Nauvoo ketika dia bersiap untuk melakukan perjalanan ke Carthage, mengenang:
Saya tidak akan pernah melupakan pemandangan itu ketika [Nabi] berdiri … , dan melihat sekelilingnya, lalu ke kota dan penduduknya yang sangat disayanginya, katanya, “Jika saya tidak pergi [ke Carthage], akibatnya adalah kehancuran kota ini dan penduduknya; dan saya tidak dapat memikirkan melihat brother dan sister yang saya kasihi serta anak-anak mereka yang mengalami penderitaan di Missouri mengalami kembali seperti yang pernah mereka alami di Nauvoo; tidak, lebih baik bagi Joseph, saudara Anda, mati demi para brother dan sisternya, karena saya bersedia mati untuk mereka. Pekerjaan saya sudah selesai.” (Dan Jones, dalam Ronald D. Dennis, trans., “The Martyrdom of Joseph Smith and His Brother, Hyrum,” BYU Studies, vol. 24, no. 1 [1984], 85)
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata dan tindakan Nabi tentang karakternya?
Anda dapat menekankan bahwa Joseph Smith mengikuti teladan kasih Juruselamat melalui kesediaannya untuk memberikan nyawanya demi melindungi para Orang Suci (lihat Yohanes 15:13).
Perlihatkan gambar Penjara Carthage. Undanglah siswa untuk menceritakan apa yang mereka ketahui mengenai peristiwa di Penjara Carthage pada 27 Juni 1844, ketika Joseph dan Hyrum terbunuh. (Imbaulah siswa untuk mengingat kembali apa yang mereka pelajari dari bahan persiapan.)
Jelaskan bahwa pengumuman tentang kematian Nabi, sekarang dimasukkan dalam Ajaran dan Perjanjian 135, diambil dari laporan saksi mata Penatua John Taylor dan Willard Richards.
Bacalah Ajaran dan Perjanjian 135:1–2, 4–6 bersama anggota kelas.
-
Apa pemikiran dan perasaan Anda sewaktu Anda mempertimbangkan pengorbanan yang bersedia dilakukan Joseph dan Hyrum Smith untuk kesaksian mereka akan Injil yang dipulihkan?
Undanglah siswa untuk membaca dua kalimat terakhir dari Ajaran dan Perjanjian 135:3 (dimulai dengan “Dia hidup secara besar …”) dan Ajaran dan Perjanjian 136:39, mencari apa yang kita pelajari mengenai kematian Joseph dan Hyrum.
-
Apa yang ayat-ayat ini ajarkan kepada kita mengenai pentingnya kematian Joseph dan Hyrum? (Siswa dapat mengidentifikasi kebenaran yang serupa dengan yang berikut: Joseph dan Hyrum Smith memeteraikan kesaksian mereka akan Injil yang dipulihkan dengan darah mereka.)
Jelaskan bahwa tindakan memeteraikan kesaksian mereka dengan darah mereka secara permanen menegakkan kesaksian mereka dan misi ilahi mereka yang berkaitan dengan Pemulihan Injil.
Untuk membantu siswa lebih memahami kebenaran ini, pertimbangkan untuk memperlihatkan video “Testimony of the Book of Mormon [Kesaksian tentang Kitab Mormon]” (4:39) oleh Penatua Jeffrey R. Holland dari Kuorum Dua Belas Rasul. Undanglah siswa untuk memikirkan mengenai komitmen tak tergoyahkan yang Joseph dan Hyrum tunjukkan karena kesaksian mereka terhadap Injil yang dipulihkan bahkan meskipun menghadapi kematian.
-
Bagaimana kesediaan Joseph Smith untuk memberikan nyawanya bagi Injil yang dipulihkan memperkuat kesaksian Anda tentang dia sebagai Nabi Tuhan?
Berkat ilahi telah tersedia bagi anak-anak Bapa Surgawi melalui pelayanan kenabian Joseph Smith.
Undanglah siswa untuk membaca kalimat pertama dari Ajaran dan Perjanjian 135:3, yang mengajarkan bahwa Joseph Smith telah melakukan lebih banyak untuk keselamatan orang di dunia ini daripada orang lain mana pun kecuali Yesus Kristus. (Anda dapat mengimbau siswa untuk menandai kebenaran ini dalam tulisan suci mereka.)
Pertimbangkan untuk meminta siswa membagikan bagaimana mereka akan menjelaskan kebenaran ini kepada seorang teman dari agama Kristen lain.
Undanglah siswa untuk membaca selebihnya dari Ajaran dan Perjanjian 135:3, mencari kontribusi yang Nabi Joseph Smith buat untuk membantu anak-anak Bapa Surgawi memperoleh keselamatan. Mintalah siswa melaporkan apa yang mereka temukan. Anda dapat membuat daftar tanggapan mereka di papan tulis.
-
Apa lagi yang akan Anda tambahkan ke dalam daftar kontribusi yang telah dibuat Nabi Joseph Smith untuk keselamatan dunia?
Undanglah siswa untuk memilih salah satu dari pertanyaan berikut untuk dijawab. Berilah siswa waktu untuk mencatat pemikiran mereka.
-
Apa pengalaman yang telah Anda miliki yang telah membantu Anda memperoleh kesaksian tentang Nabi Joseph Smith?
-
Bagaimana kehidupan Anda telah dipengaruhi dan diberkati karena Joseph Smith memenuhi misi kenabiannya?
Setelah waktu yang cukup, undanglah beberapa siswa untuk berbagi dengan anggota kelas apa yang mereka tulis. Akhiri dengan membagikan kesaksian Anda tentang Nabi Joseph Smith.
Untuk Pelajaran Berikutnya
Mintalah siswa untuk membayangkan bagaimana rasanya dipanggil untuk memimpin di Gereja dengan sedikit pengalaman dan banyak kelemahan. Undanglah mereka untuk merenungkan apakah mereka akan memiliki iman dan percaya bahwa Tuhan akan membantu mereka dalam pemanggilan seperti itu. Imbaulah siswa untuk mempelajari materi persiapan untuk pelajaran selanjutnya dengan mengingat pertanyaan ini.