Tindakan menempatkan tangan seseorang di atas kepala orang sebagai bagian tata cara imamat. Banyak tata cara imamat dilaksanakan melalui penumpangan tangan, misalnya penahbisan, pemberkatan, melayani bagi yang sakit, mengukuhkan keanggotaan Gereja, dan menganugerahkan Roh Kudus.
Yesus menumpangkan tangan-Nya ke atas beberapa orang sakit, dan menyembuhkan mereka, Mrk. 6:5 (Morm. 9:24 ).
Para Rasul menumpangkan tangan mereka ke atas ketujuh orang yang akan membantu mereka, Kis. 6:5–6 .
Roh Kudus diberikan melalui penumpangan tangan, Kis. 8:14–17 .
Ananias menumpangkan tangannya ke atas Saulus dan memulihkan penglihatannya, Kis. 9:12, 17–18 .
Paulus menumpangkan tangannya ke atas dia dan menyembuhkannya, Kis. 28:8 .
Paulus mengajarkan ajaran tentang baptisan dan penumpangan tangan, Ibr. 6:2 .
Alma menahbiskan para imam dan penatua melalui penumpangan tangan, Alma 6:1 .
Yesus memberikan para murid-Nya kuasa untuk menganugerahkan Roh Kudus melalui penumpangan tangan, 3 Ne. 18:36–37 .
Kepada siapa kamu akan menumpangkan tangan, kamu akan memberikan Roh Kudus, Moro. 2:2 .
Penatua mesti menumpangkan tangan mereka ke atas anak-anak untuk suatu berkat, A&P 20:70 .
Mereka hendaknya menerima Roh Kudus melalui penumpangan tangan, A&P 35:6 (PK 1:4 ).
Para penatua hendaknya menumpangkan tangan ke atas diri yang sakit, A&P 42:44 (A&P 66:9 ).
Anak-anak mesti menerima penumpangan tangan setelah baptisan, A&P 68:27 .
Imamat diterima melalui penumpangan tangan, A&P 84:6–16 .