Pernikahan

Sebuah perjanjian atau kontrak yang sah antara pria dan wanita yang menjadikan mereka suami dan istri. Allah menetapkan pernikahan (A&P 49:15).

Perjanjian pernikahan yang baru dan abadi

Pernikahan yang dilaksanakan di bawah hukum Injil dan imamat kudus adalah untuk kehidupan fana dan untuk kekekalan. Pria dan wanita layak yang dimeteraikan demikian di dalam bait suci dalam pernikahan bisa berlanjut sebagai suami dan istri sepanjang kekekalan.

Untuk mendapatkan tingkat paling tinggi kerajaan selestial, seseorang mesti masuk ke dalam perjanjian pernikahan yang baru dan abadi, A&P 131:1–4.
Jika seorang pria menikahi seorang istri bukan melalui-Ku, perjanjian dan pernikahan mereka tidaklah berkekuatan ketika mereka mati, A&P 132:15.
Jika seorang pria menikahi seorang istri melalui firman-Ku dan melalui perjanjian yang baru dan abadi, dan itu dimeteraikan melalui Roh Kudus yang Dijanjikan, itu akan berkekuatan penuh ketika mereka ada di luar dunia, A&P 132:19.

Pernikahan antar agama

Pernikahan antara pria dan wanita dari kepercayaan dan praktik keagamaan yang berbeda.

Kamu tidak akan mengambil istri bagi putraku dari para putri orang Kanaan, Kej. 24:3.
Jika Yakub mengambil istri dari para putri orang Het, apakah akan ada baiknya hidupku bagi diriku, Kej. 27:46 (Kej. 28:1–2).
Israel hendaknya tidak menikahi orang-orang Kanaan, Ul. 7:3–4.
Israel saling menikah dengan orang-orang Kanaan, menyembah allah-allah palsu, dan dikutuk, Hak. 3:1–8.
Istri-istri Salomo memalingkan hatinya untuk menyembah allah-allah palsu, 1 Raj. 11:1–6.
Kami tidak akan memberikan para putri kami kepada orang-orang negeri ini, tidak juga mengambil para putri mereka bagi para putra kami, Neh. 10:30.

Pernikahan jamak

Pernikahan seorang suami dengan dua istri yang hidup atau lebih. Adalah sah bagi seorang pria untuk memiliki hanya satu istri, kecuali Tuhan memerintahkan sebaliknya melalui wahyu (Yakub 2:27–30). Melalui wahyu, pernikahan jamak dipraktikkan pada zaman Perjanjian Lama dan pada masa awal Gereja yang dipulihkan melalui arahan nabi yang memegang kunci-kunci imamat (A&P 132:34–40, 45). Itu tidak lagi dipraktikkan di dalam Gereja (MR 1); dewasa ini, memiliki lebih dari satu istri adalah bertentangan dengan keanggotaan di dalam Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.