2008
Diaken yang Berusia 12 Tahun
Mei 2007


Diaken yang Berusia 12 Tahun

Kita masing-masing, sebagai para putra Allah, dapat memenuhi misi dan tujuan kita.

Elder John M. Madsen

Saudara-saudara seimamat yang terkasih, sewaktu saya memulai, saya ingin mengarahkan ceramah saya kepada setiap diaken berusia 12 tahun yang menghadiri sesi umum imamat ini! Di mana pun Anda berada saya ingin mengakui kehadiran Anda dan mengatakan atau mengingatkan Anda, mengenai pengalaman yang Presiden Gordon B. Hinckley miliki ketika dia, sebagaimana Anda, diaken berusia 12 tahun.

Dari biografinya, kita membaca: “Tidak lama setelah dia ditahbiskan menjadi diaken, dia menghadiri pertemuan imamat wilayah pertamanya bersama ayahnya …. Dia merasa sedikit tidak nyaman sewaktu dia menemukan tempat duduk di deretan belakang di gedung Gereja Lingkungan Kesepuluh, sementara [ayahnya] (yang melayani dalam presidensi wilayah) menempati kursinya di mimbar. Untuk membuka pertemuan, tiga atau empat ratus pria yang hadir berdiri dan menyanyikan lagu kemenangan karangan William W. Phelps .… “Pujilah Dia yang Tinggal dengan Yehova!/ Yesus pun telah mengurapinya. Nabi Pelihat, pembuka zaman akhir, / Raja dan bangsa ‘kan memujanya.”

Mengenang kembali pengalaman itu, Presiden Hinckley mengatakan: “Sesuatu terjadi dalam diri saya sewaktu saya mendengar para pria yang beriman itu menyanyi. Itu menyentuh hati saya. Itu memberi saya perasaan yang sulit diuraikan. Saya merasakan kuasa besar yang menggetarkan hati, baik secara emosional maupun rohani. Saya tidak pernah merasakan itu sebelumnya dalam pengalaman Gereja apa pun. Muncul dalam hati saya keyakinan bahwa orang yang mereka nyanyikan sungguh-sungguh adalah seorang Nabi Allah. Saya mengetahui saat itu, melalui Roh Kudus, bahwa Joseph Smith adalah juga Nabi Allah.”1

Bahkan seperti pengalaman yang Presiden Hinckley miliki itu, sebagai diaken berusia 12 tahun, merupakan “pengalaman yang akan dikenangnya sepanjang sisa hidupnya,”2 saya berdoa semoga pengalaman yang Anda miliki akan menjadi pengalaman yang akan Anda kenang di sepanjang sisa hidup Anda.

Sekarang, saya mengundang kita semua untuk melihat pada ukiran indah yang terbuat dari perunggu berjudul, Bangku Diaken. Bagi Anda, yang dapat melihatnya, Bangku Diaken, adalah persamaan dari lima diaken, yang diabadikan saat mereka tak menyadarinya, ketika duduk di bangku, di Gereja!

Sewaktu Anda melihat kelima diaken ini, apa yang Anda lihat? Sekarang, sewaktu saya membacakan pernyataan dari dua mantan Presiden Gereja, saya akan mengajukan pertanyaan yang sedikit berbeda: apa yang dapat Anda lihat?

Presiden Joseph Fielding Smith menyatakan: “Kaum muda kita … adalah generasi agung dari surga, istimewa dan terpilih, yang memiliki tujuan ilahi. Roh-roh mereka telah dicadangkan untuk datang pada zaman ini ketika Injil ada di bumi, dan ketika Tuhan membutuhkan para hamba yang pemberani untuk melaksanakan pekerjaan zaman akhirnya yang besar.”3

Presiden Spencer W. Kimball menyatatakan, “Kita sedang membesarkan generasi yang rajani … yang memiliki hal-hal khusus yang harus dilakukan.”4

Berdasarkan pernyataan kenabian ini, jika kita meluaskan visi kita di luar kelima diaken di bangku, agar menyertakan semua remaja putra Imamat Harun, lalu, apa yang dapat Anda lihat?

Saya percaya dan berdoa agar kita semua dapat melihat potensi “ilahi” mereka; agar kita dapat melihat mereka maju sebagai para pemegang imamat kudus, dan sebagai misionaris yang mengkhotbahkan “Injil yang abadi,”5 “melalui Roh,”6 “kepada bangsa-bangsa di bumi”;7 agar kita dapat melihat mereka sebagai para suami dan ayah yang setia dan sebagai hamba yang berani dalam, dan pemimpin di Gereja serta kerajaan Allah di zaman akhir ini!

Agar kita lebih jelas melihat tujuan ilahi dari generasi yang terpilih dan rajani ini, kita hanya perlu memikirkan Yesus yang berusia 12 tahun, yang pergi ke Yerusalem bersama orang tua-Nya, untuk merayakan Paskah.”8

Siapakah Anak Lelaki berusia 12 tahun ini? Apakah misi dan tujuan-Nya? Dan bagaimana Dia dapat memenuhi hal itu?

Kita berkhotbah dan tulisan suci menegaskan bahwa Dia adalah dan yaitu Yesus Kristus, Putra dari Allah yang hidup;9 bahwa Dia “datang ke dunia … untuk disalibkan bagi dunia, dan untuk memikul dosa-dosa dunia, serta untuk mempersucikannya, dan untuk membersihkannya dari segala ketidakbenaran;10 “bahwa keselamatan dapat datang kepada anak-anak manusia bahkan melalui iman dalam nama-Nya”;11 bahwa semasa remaja, “Dia bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia”;12 bahwa Dia “tumbuh bersama saudara-suadara-Nya, dan bertambah kuat, dan menanti Tuhan untuk saat pelayanan-Nya yang akan datang”;13 dan bahwa Dia “sama dengan kita, Ia telah dicobai.”14 Sesungguhnya, Dia menghadapi “segala macam penderitaan;”15 namun “tidak mengindahkan pencobaan itu.”16 Dan ketika dihadapkan dengan Lusifer, “bapak segala kedustaan”;17 “guru dari segala dosa,”18 Yesus dilindungi tidak saja oleh pengetahuan-Nya akan tulisan suci, namun juga oleh kepatuhan-Nya yang mutlak terhadap firman dan kehendak Bapa-Nya,19 dan Dia memerintahkan, dengan mengatakan, “Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.”20

Nah, mengenai bagaimana Dia dapat memenuhi misi dan tujuan-Nya, pikirkan firman Yesus ini, yang berbunyi:

“Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku.

Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.”21

Semoga kita masing-masing, sebagai para putra Allah,22 dapat memenuhi misi dan tujuan kita yang dibuat jelas melalui firman Tuhan ini kepada Nabi Joseph Smith, “Sesungguhnya, demikian firman Tuhan: Akan terjadi bahwa setiap jiwa yang meninggalkan dosa-dosanya dan datang kepada-Ku, dan menyerukan nama-Ku dan menaati perintah-Ku … dapat datang kepada Bapa dan pada waktunya yang telah ditentukan menerima kegenapan-Nya.”23

Saya juga bersaksi, sebagaimana saya juga memberikan kesaksian saya bahwa Presiden Thomas S. Monson adalah sesungguhnya, Nabi Allah, dan bahwa dia dan para penasihatnya dalam Presidensi Utama, serta Kuorum Dua Belas Rasul adalah nabi, pelihat, dan pewahyu, dalam nama kudus Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Dalam Sheri Dew, Go Forward with Faith: The Biography of Gordon B. Hinckley (1996), 35–36.

  2. Dalam ”President Gordon B. Hinckley,” In Memoriam: President Gordon B. Hinckley, 1910–2008 (Tambahan untuk Liahona, April 2008), 3.

  3. Dalam Conference Report, April 1970, 6.

  4. “Boys Need Heroes Close By,” Ensign, Mei 1976, 45.

  5. Wahyu 14:6; A&P 68:1; lihat juga A&P 133:7–8.

  6. Lihat Matius 10:19–20; Lukas 24:32; A&P 42:14; 43:15; 50:13–22; 84:85.

  7. A&P 134:12; lihat juga Wahyu 14:6; A&P 68:8; 133:7–8.

  8. Lihat Lukas 2:41–42.

  9. Lihat Matius 16:16; 2 Nefi 25:19–20; Mosia 3:8; 4:2; Alma 5:48; Helaman 5:9; 3 Nefi 5:13; 11:10–11; 20:31; A&P 14:9; 68:6.

  10. A&P 76:41.

  11. Mosia 3:9; lihat juga Mosia 3:12; A&P 18:17–19, 21–25.

  12. Lukas 2:52.

  13. TJS terhadap Matius 3:14.

  14. Ibrani 4:15.

  15. Alma 7:11.

  16. A&P 20:22.

  17. 2 Nefi 2:18; Eter 8:25; Musa 4:4.

  18. Helaman 6:30; lihat juga Mosia 4:14

  19. Lihat Matius 4:1–10.

  20. Matius 4:1–9.

  21. Yohanes 8:28–29.

  22. Mazmur 82:6; Hosea 1:10; Roma 8:16–17; Ibrani 12:9; A&P 11:30; 35:2; Musa 6:68.

  23. A&P 93:1, 19; lihat juga Yohanes 14:6; A&P 76:92–95; 2 Nefi 31:7–16; 3 Nefi 12:48; 27:27; Moroni 10:32–33.