2008
Memperoleh Kesaksian mengenai Allah, Bapa; Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus
Mei 2007


Memperoleh Kesaksian mengenai Allah, Bapa; Putra-Nya, Yesus Kristus; dan Roh Kudus

Apa yang telah dinyatakan kepada saya … dapat dinyatakan kepada Anda melalui Roh Kudus … sesuai kepatuhan dan keinginan Anda.

Elder Robert D. Hales

Saya, seperti Anda, menghargai peran serta dalam pertemuan khusyuk. Namun saya pikir saya akan memberikan satu poin tentang ajaran dan bantuan. Ketika kita mengangkat tangan kita ke atas dalam pertemuan khusyuk ini, itu bukan sekadar memberikan dukungan dimana kita memberikan komitmen khusus dan pribadi kita, bahkan suatu perjanjian, untuk mendukung serta menjunjung hukum, tata cara, perintah, serta nabi Allah, Presiden Thomas S. Monson. Saya sangat bersyukur dapat berperan serta bersama Anda dan mengangkat tangan kanan saya.

Brother dan sister, dalam beberapa bulan terakhir saya memiliki pengalaman yang merendahkan hati yang telah memberi saya kesempatan untuk merenungkan dengan rasa syukur karunia kehidupan. Dalam pengalaman ini, saya telah secara terus-menerus merenungkan kesaksian saya mengenai Allah Bapa Kekal kita serta Putra Sulung-Nya, Juruselamat dan Penebus kita, Yesus Kristus, serta bagaimana saya memperoleh kesaksian saya mengenai Bapa dan Putra.

Orang-orang di seluruh dunia, dari setiap keyakinan dan kepercayaan, mencari dan berjuang untuk mengetahui, “Siapakah Allah itu? Apakah hubungan-Nya dengan Yesus Kristus?” serta apakah hubungan kita dengan Mereka?”

Saya mengetahui dengan keyakinan bahwa Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus hidup. Kurban Tebusan adalah nyata. Allah Bapa dan Yesus Kristus adalah makhluk yang berbeda, terpisah, dan baka. Mereka mengenali kita sebagai individu, dan Mereka mendengar serta menjawab doa-doa kita yang tulus. Juruselamat bersaksi kepada para penduduk Dunia Baru, “Aku memberi kesaksian tentang Bapa dan Bapa memberi kesaksian tentang Aku dan Roh Kudus memberi kesaksian tentang Bapa dan Aku.”1 Roh Kudus telah bersaksi kepada saya bahwa hal-hal ini adalah benar.

Saya mulai memperoleh kesaksian saya di masa remaja ketika saya merenungkan tentang 13 pernyataan kenabian yang disebut Pasal-Pasal Kepercayaan, yang ditulis oleh Joseph Smith. Di kelas Pratamalah kita menghafalkannya. Itu menjelaskan kepercayaan dasar Injil Yesus Kristus yang dipulihkan. Yang pertama dari pernyataan ini menyatakan, “Kami percaya kepada Allah, Bapa yang Kekal, serta Putra-Nya, Yesus Kristus, dan Roh Kudus.”2

Joseph Smith mengetahui sifat alami tiga anggota Tubuh Ketuhanan melalui pengalaman pribadi. Sebagai seorang pemuda berusia 14 tahun dia ingin mengetahui yang mana dari banyaknya gereja Kristen yang hendaknya dimasukinya. Di Alkitab, dalam Kitab Yakobus di Perjanjian Baru, dia membaca, “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah.”3 Dengan patuh dia berlutut dalam doa dan dikunjungi oleh Allah Bapa serta Putra-Nya, Yesus Kristus. Dia menjelaskan Mereka sebagai “dua Orang yang terang dan kemuliaan-Nya tidak dapat dilukiskan, yang berdiri di atas [Joseph] di udara. Salah seorang dari Mereka [Allah Bapa] berkata kepada[nya], dengan memanggil nama[nya] dan mengatakan sambil menunjuk kepada yang lain: Inilah Putra-Ku yang Kukasihi. Dengarkanlah Dia!4

Sejak masa remaja saya, pengalaman Joseph Smith telah menjadi bimbingan bagi saya—dan dapat menjadi bimbingan bagi kita semua. Nabi muda ini mempelajari kebenaran mengenai Bapa Surgawi kita dan Putra-Nya, Yesus Kristus, karena dia mencari untuk mengetahui dari tulisan suci kehendak Bapa Surgawinya, dan kemudian dengan setia mematuhinya.

Pola ini ditetapkan dan dengan sempurna ditunjukkan oleh Juruselamat sebagaimana yang tercatat dalam Alkitab. Ketika Yesus berusia 12 tahun, ibu-Nya, Maria, dan bapa duniawi-Nya, Yusuf, menemukan Dia sedang mengajar di bait suci. Yesus bertanya kepada mereka, “Tidakkah kamu tahu, bahwa Aku harus berada di dalam rumah Bapa-Ku?”5 Tetapi Yesus bukan sedang berbicara tentang pekerjaan Yusuf. Dia sedang berbicara mengenai urusan Bapa-Nya yang sesungguhnya dan Bapa Kekal-Nya di Surga.

Cara yang dengannya Allah Bapa memperkenalkan Putra-Nya dalam beberapa kesempatan adalah penting: “Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air … lalu terdengarlah suara dari surga yang mengatakan: ‘Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.’”6 Dan sekali lagi, di Gunung Perubahan Rupa, “maka terdengarlah suara dari dalam awan itu, yang berkata: ‘Inilah Anak-Ku yang Kupilih, dengarkanlah Dia.’”7

Ketika Yesus menampakkan Diri di Benua Amerika, Dia diperkenalkan dengan cara yang sama oleh Bapa-Nya Lihatlah Putra-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan, di dalam-Nyalah Aku telah memuliakan nama-Ku—dengarkanlah Dia.”8 Dan kemudian hampir dua ribu tahun kemudian, kata-kata yang sama telah diucapkan kepada pemuda Joseph Smith: “Inilah Putra-Ku yang Kukasihi. Dengarkanlah Dia!9

Adalah secara khusus penting bahwa kapan pun Bapa Surgawi ingin memperkenalkan Putra-Nya kepada kita, Dia memerintahkan kita untuk mendengar—untuk “mendengar” firman Yesus. Siapakah Yesus ini? Dia berperan serta bersama Bapa-Nya dalam Penciptaan dunia dan bertanggung jawab, di bawah pengarahan Bapa-Nya, untuk menciptakan segala hal di permukaan bumi. “Dan dunia yang tak terhitung telah Aku ciptakan; dan Aku juga telah menciptakan mereka untuk keperluan-Ku Sendiri; dan oleh Putra telah Aku ciptakan mereka, yaitu Putra Tunggal-Ku.”10 Yesus Kristus adalah Putra Terkasih Bapa dalam daging. Dia adalah Perantara kita dengan Bapa. Dia adalah Juruselamat yang menyerahkan hidup-Nya bagi kita dan membela persoalan kita di hadapan Bapa. Karenanya, kita berdoa kepada Bapa Surgawi dalam nama Putra-Nya, Yesus Kristus. Yesus, sang Putra, bukanlah makhluk yang sama dengan Bapa-Nya, tetapi Dia adalah seperti Bapa-Nya. Dia juga adalah makhluk yang dimuliakan yang memiliki kekuasaan dan wewenang.

Adalah sangat menerangi dan menyentuh bagi saya untuk memikirkan bagaimana Yesus berbicara kepada Bapa-Nya. Dalam Doa Safaat-Nya yang luar biasa, yang ditemukan di Alkitab dalam Kitab Yohanes, adalah sungguh jelas bahwa Yesus mengenali Dia adalah Putra. Dengarkanlah firman-Nya ketika Dia melaporkan penyelesaian yang penuh kepatuhan misi fana-Nya kepada Bapa-Nya di Surga:

Dia berkata:

“Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya.

Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku telah Kusampaikan kepada mereka [murid-murid] … dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku.

Sama seperti Engkau telah mengutus Aku ke dalam dunia, demikian pula Aku telah mengutus mereka ke dalam dunia.

Dan Aku telah memberikan kepada mereka kemuliaan, yang Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu, sama seperti Kita adalah satu.”11

Selama perjalanan pelayanan Juruselamat, murid-murid sesungguhnya memang menjadi satu, tetapi bukan dalam tubuh jasmani mereka. Mereka menjadi satu dalam persatuan tujuan dan kasih. Inilah persatuan Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, yang dibicarakan di dalam tulisan suci. Mereka juga merupakan makhluk berbeda, tetapi Mereka dipersatukan dalam tujuan, dalam kasih Mereka bagi kita, dan dalam pekerjaan yang Mereka lakukan demi kebaikan kita.

Juruselamat juga berdoa:

“Oleh sebab itu, ya Bapa, permuliakanlah Aku … dengan kemuliaan yang Kumiliki di hadirat-Mu sebelum dunia ada.

… Agar dunia tahu, bahwa Engkau yang telah mengutus Aku dan bahwa Engkau mengasihi mereka, sama seperti Engkau mengasihi Aku.

… Sebab Engkau telah mengasihi Aku sebelum dunia dijadikan.”12

Oh, betapa Yesus ingin kita mengenal Bapa sama seperti Diri-Nya. Dia berdoa:

“Ya Bapa yang adil, memang dunia tidak mengenal Engkau, tetapi Aku mengenal Engkau, dan mereka ini tahu, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku;

Dan Aku telah memberitahukan nama-Mu kepada mereka dan Aku akan memberitahukannya, supaya kasih yang Engkau berikan kepada-Ku ada di dalam mereka dan Aku di dalam mereka.”13

Yesus memperlihatkan kasih-Nya yang besar bagi mereka yang memilih untuk mengikuti-Nya ketika Dia berdoa memohon perlindungan bagi mereka: “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka daripada yang jahat.”14

Dan kemudian Juruselamat kita dengan lembut memohon agar mereka, artinya kita, dapat bersama-Nya lagi: “Ya Bapa, Aku mau supaya, di mana pun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku.”15

Dalam persiapan bagi kurban penebusan, Yesus berdoa kepada Bapa-Nya di Taman Getsemani ketika Dia mengambil bagi Diri-Nya dosa-dosa, kesedihan, dan penderitaan seluruh umat manusia. Pada jam-jam itu pun Dia sekali lagi menjadikannya jelas bahwa Dia tidak sedang melakukan pekerjaan-Nya Sendiri. Dia berdoa, “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu daripada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”16 Pada saat yang paling penting bagi kita semua ini, Dia tidak berbicara kepada Diri-Nya Sendiri atau bersandar pada kekuatan-Nya Sendiri. Dia berseru kepada Bapa-Nya, Allah Yang Mahakuasa, untuk mendukung-Nya dan membiarkan-Nya melakukan kehendak Bapa-Nya, dan Bapa-Nya mengirim seorang malaikat “dari langit … untuk memberi kekuatan kepada-Nya.”17 Saya begitu menyukai kasih yang Bapa miliki bagi Putra-Nya dan bagi kita semua.

Dari sebelum pengalasan dunia sampai detik-detik terakhir di kayu salib, Juruselamat telah melakukan pekerjaan Bapa-Nya. Dia telah menyelesaikan pekerjaan yang harus dilakukan-Nya. Karenanya, kita tidak meragukan kepada siapa Dia berbicara ketika, di atas salib, “berkatalah Ia: Sudah selesai,”18 dan “berseru dengan suara nyaring: “Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku.”19 Kita mengetahui Dia berdoa kepada Bapa Surgawi-Nya.

Saya bersaksi bahwa Juruselamat kita hidup. Dia adalah Putra Terkasih Bapa, dan Dia akan datang kembali ke bumi ini untuk memerintah. Dialah Yesus Kristus, Israel Yang Kudus, “penuh kasih karunia dan belas kasihan dan kebenaran. Dan lihatlah, Dialah yang datang untuk mengangkat dosa-dosa dunia, ya, dosa-dosa setiap orang yang dengan tabah memercayai nama-Nya.”20 Dia sungguh-sungguh adalah Putra Allah, yang bangkit dari kematian pada hari ketiga, yang mendatangkan kenyataan kebangkitan bagi semua orang yang akan datang ke bumi. Saya juga bersaksi bahwa Allah Bapa Kekal kita hidup dan mengasihi kita masing-masing, karena kita adalah anak-anak-Nya. Begitu besarlah kasih-Nya sehingga Dia mengaruniakan Putra Terkasih-Nya ke dunia, ”agar setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”21

Sebagai seorang Rasul Tuhan Yesus Kristus, saya bersaksi mengenai kebenaran dari apa yang terdapat di dalam tulisan suci dan apa yang telah dinyatakan kepada saya dapat dinyatakan kepada Anda sesuai kepatuhan dan keinginan Anda melalui Roh Kudus. Juruselamat mengajarkan kepada kita selama pelayanan fana-Nya kebenaran besar berikut yang berlaku bagi kita semua: “Dan apa saja yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, yang benar, dan percaya bahwa kamu akan menerima, lihatlah, hal itu akan diberikan kepadamu.”22 Saya bersaksi bahwa saya sungguh mengetahui hal-hal yang telah saya katakan ini, dan saya tahu dengan pasti bahwa hal-hal yang telah saya katakan itu benar adanya. Agar Anda dapat mencari kepastian yang sama itu adalah doa saya dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. 3 Nefi 11:32.

  2. Pasal-Pasal Kepercayaan ke-1.

  3. Yakobus 1:5.

  4. Joseph Smith 2:17.

  5. Lukas 2:49.

  6. Matius 3:16–17.

  7. Lukas 9:35.

  8. 3 Nefi 11:7.

  9. Joseph Smith 2:17.

  10. Musa 1:33.

  11. Yohanes 17:4, 8, 18, 22.

  12. Yohanes 17:5, 23–24.

  13. Yohanes 17:25–26.

  14. Yohanes 17:15.

  15. Yohanes 17:24.

  16. Matius 26:39.

  17. Lukas 22:43.

  18. Yohanes 19:30.

  19. Lukas 23:46.

  20. Alma 5:48.

  21. Yohanes 3:16.

  22. 3 Nefi 18:20.