2008
Tahukah Anda Siapa Diri Anda?
Mei 2007


Tahukah Anda Siapa Diri Anda?

Mengetahui siapa diri Anda membuat Anda kuat secara rohani, teguh, dan tabah dalam tugas-tugas keimamatan Anda.

Dean R. Burgess

Sebagai seorang remaja putra Imamat Harun, saya dapat mengingat kegembiraan yang saya rasakan sebagai diaken yang baru ditahbiskan. Saya menanti-nantikan untuk memenuhi tugas keimamatan saya. Semasa di Pratama dahulu, saya melihat dengan seksama para diaken di lingkungan saya dalam mengantisipasi hari ketika saya berusia 12 tahun nantinya, menerima imamat, dan dapat mengedarkan sakramen. Hari itu akhirnya tiba, dan segera setelah ditahbiskan oleh ayah saya, yang adalah uskup lingkungan, saya merasa siap, tapi gugup, untuk memulai tugas saya sebagai diaken baru.

Saya sekarang termasuk dalam kuorum Imamat Harun. Para anggota kuorum saya menjadi sahabat baik saya. Persahabatan dan persaudaraan itu terus tumbuh di sepanjang masa muda saya sewaktu kami belajar dan melayani bersama dalam tugas keimamatan kami. Kami semua adalah teman baik dan menikmati saat-saat yang menggembirakan dan menyenangkan bersama dalam kegiatan kuorum kami.

Suatu hari Minggu, setelah salah satu pertemuan sakramen yang melelahkan dan panjang, penasihat pertama dalam keuskupan kami memanggil saya sebentar untuk berbicara kepada saya. Wawancara keimamatan yang tidak dijadwalkan ini menjadi sebuah berkat bagi kehidupan saya sewaktu saya merenungkan pertanyaan yang dia ajukan sepanjang pertemuan singkat kami yang signifikan. Brother Bateman menatap mata saya dan berkata, “Dean, tahukah Anda siapa diri Anda?” Keheningan mencekam dan kemudian dia mengingatkan saya dengan cepat dan kuat, “Anda adalah putra Reid Burgess.”

Makna dan pentingnya pertanyaan itu membara dalam hati saya untuk waktu yang panjang, dan saya sering memikirkannya di sepanjang masa muda saya. Pertanyaan Brother yang baik ini—“Tahukah Anda siapa diri Anda?”—telah memberi saya petunjuk yang mengilhami di sepanjang kehidupan saya dan sebuah komitmen yang mendatangkan penghargaan dan rasa hormat kepada keluarga saya dan imamat.

Malam ini saya ingin mengajukan kepada Anda masing-masing para remaja putra Imamat Harun pertanyaan serupa yang diajukan kepada saya semasa remaja, “Tahukah Anda siapa diri Anda?”

Mengetahui siapa diri Anda membuat Anda kuat secara rohani, teguh, dan tabah dalam tugas-tugas keimamatan Anda. Anda menjadi percaya diri dengan iman dan tekad untuk membuat keputusan yang benar. Anda memiliki keberanian untuk membela apa yang Anda tahu adalah benar. Anda menyadari merupakan kesempatan istimewa untuk memegang imamat Allah dan memiliki wewenang untuk bertindak dalam nama-Nya.

Amon, seorang misionaris yang hebat dalam Kitab Mormon, adalah hamba Raja Lamoni yang penuh iman dan gagah berani. Dia secara menakjubkan melindungi kawanan domba Raja Lamoni dan melakukan semampunya untuk melayani raja. Saat mendengar tindakan luar biasa Amon, Lamoni bertanya-tanya siapakah Amon sebenarnya. Amon menyatakan:

“Lihatlah, aku seorang manusia dan adalah pelayanmu, karena itu, apa pun yang engkau inginkan yang adalah benar, akan aku lakukan.”

Maka ketika raja mendengar kata-kata ini, ia bertambah takjub lagi karena ia melihat bahwa Amon dapat mengetahui pikirannya, tetapi sekalipun demikian, Raja Lamoni membuka mulutnya dan berkata kepadanya: Siapakah engkau? Engkaukah Roh Agung yang mengetahui segala hal?

“Amon menjawab dan berkata kepadanya: Aku bukan Dia.”

Amon kemudian menjelaskan siapa dirinya ketika dia berkata, “Aku seorang manusia; … diciptakan menurut rupa Allah dan aku dipanggil oleh Roh-Nya yang kudus untuk mengajarkan … bangsa ini” (Alma 18:17–19, 34). Amon tahu siapa dia dan apa misinya yang sebenarnya.

Mengetahui siapa diri kita adalah satu dari pencarian terbesar hidup. Sebagai para orang tua dan pemimpin, kita membuat suatu usaha yang sungguh-sungguh dan jujur untuk menolong mereka yang kita kasihi mengerti dan mengetahui jawaban dari pertanyaan sederhana dan luar biasa ini, “Siapakah Aku?”

Saya bertanya kepada Anda para remaja putra Imamat Harun. “Bagaimana Anda akhirnya menerima pengetahuan dan bersaksi tentang siapa diri Anda?”

Mohon pikirkan tiga pertanyaan berikut dan asas-asas terkait yang penting dalam memahami identitas sejati Anda.

Pertama, tahukah Anda bahwa Anda adalah putra Allah?

Anda adalah putra Allah, “yang secara rohani diperanakkan di kehidupan prafana. Sebagai anak-Nya, Anda dapat diyakinkan bahwa Anda memiliki potensi ilahi dan kekal dan bahwa Dia akan menolong Anda dalam upaya Anda yang sungguh-sungguh untuk menggapai potensi itu” (Teguh pada Iman: Sebuah Referensi Injil [2004], 8).

Pengetahuan bahwa Bapa Surgawi mengasihi kita dan kita adalah anak-anak-Nya memberi kita kekuatan, penghiburan, dan harapan untuk menjalani kehidupan fana ini. Dalam Surat Yohanes yang pertama kita membaca:

“Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah …. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Dia.

Saudara-saudaraku yang kekasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah” (1 Yohanes 3:1–2).

Anda adalah penting bagi seorang Bapa di Surga yang pengasih! Para remaja putra, berdoalah selalu! Doa-doa Anda baik pagi maupun malam akan menolong Anda mengetahui bahwa Anda adalah seorang putra Allah.

Kedua, tahukah Anda siapa diri Anda dalam rencana Allah?

Alma menyebutnya “rencana kebahagiaan yang besar” (Alma 42:8), sebuah rencana yang Allah persiapkan bagi Anda dan kita masing-masing. Mengikuti rencana ini memungkinkan kita saat ini untuk menikmati kebahagiaan dan untuk kembali ke hadirat-Nya setelah kita meninggal. Bapa Surgawi mengutus Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus, untuk “melepaskan belenggu kematian” (Alma 7:12) dan menebus dosa-dosa kita dan dunia. Mengizinkan Juruselamat untuk menebus dosa-dosa kita adalah ungkapan kasih terbesar Bapa Surgawi kepada masing-masing dari kita. “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). Mengetahui, memercayai, dan memahami misi Juruselamat membantu kita mengetahui siapa diri kita.

Sebagai bagian dari rencana Bapa Surgawi, Anda dikirim ke sebuah rumah dan keluarga duniawi. Perjanjian-perjanjian yang Anda buat dalam rencana Allah, secara pribadi dan sebagai bagian dari keluarga, akan mengikat Anda selamanya dalam keluarga Anda dan keluarga Allah sepanjang kekekalan. Hargai dan hormatilah nama-nama yang Anda sandang. Jalankan standar-standar dan perintah-perintah Allah. Biarkan orang lain tahu siapa diri Anda dengan menjalankan standar Anda, seperti tercantum dalam buklet Untuk Kekuatan Remaja. Pelajari, renungkan dan jalankan standar-standar ilahi ini. Itu semua untuk Anda!

Ketiga, tahukah Anda siapa diri Anda sebagai seorang anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir?

Anda telah dibaptiskan dan menerima Roh Kudus. Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan. Ini adalah Gereja-Nya, dan Dia telah memberi kita seorang nabi Allah untuk mengajar, memimpin, dan membimbing kita, serta mengarahkan pekerjaan-Nya di bumi. Saya bersaksi bahwa Presiden Thomas S. Monson adalah Nabi kita pada “masa yang sukar” ini (2 Timotius 3:1). Dengarkanlah dia. Dia dan para nabi modern lainnya akan mengajar Anda siapa diri Anda dan bagaimana menjadi seperti Juruselamat.

Anda adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir dan telah ditahbiskan untuk memegang imamat Allah. Presiden Monson telah berkata, “Kita telah dipercaya untuk memegang imamat dan bertindak dalam nama Allah. Kita adalah penerima sebuah kepercayaan kudus. Banyak yang diharapkan dari kita” (“Imamat yang Rajani,” Liahona, November 2007, 59).

Anda menjadi bagian dari kuorum imamat remaja putra, dimana Anda dapat merasakan persaudaraan dan persahabatan antar pemegang imamat lainnya. Kuorum adalah sebuah perlindungan bagi Anda terhadap pengaruh-pengaruh duniawi. Anda dapat melayani satu sama lainnya dan berperan serta dalam tata cara-tata cara keimamatan. Di kuorum Anda juga diajari asas-asas Injil Yesus Kristus yang menolong Anda memahami siapa diri Anda. Para remaja putra, hormatilah imamat Allah.

Saya bersaksi bahwa memahami siapa diri Anda dan mematuhi janji serta perjanjian-perjanjian dengan Tuhan akan membawa kebahagiaan dalam kehidupan Anda.

Semoga kita semua dapat mengetahui dan memahami siapa kita sebenarnya. Semoga Roh yang kita rasakan malam ini “bersaksi bersama-sama dengan roh-[roh] kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16). Dalam nama Yesus Kristus, amin.