Penatua Kent D. Watson
Dari Tujuh Puluh
Saya menengok kembali pada kehidupannya, Penatua Kent Dee Watson telah senantiasa merasa dia adalah orang yang percaya dan bahwa dia senantiasa memiliki kesaksian, namun ada satu peristiwa yang sangat memengaruhinya.
“Keputusan yang saya buat semasa remaja untuk pergi misi telah memengaruhi semua aspek kehidupan saya,” tutur Penatua Watson, yang baru saja dipanggil dalam Kuorum Kedua Tujuh Puluh.
Dia menerima panggilan ke Misi Southern Far East dan melayani di Taiwan. “Sebagai hasil dari misi saya, saya berubah dari siswa yang tidak serius menjadi siswa yang baik,” dia melanjutkan. “Karena misi itulah saya bertemu istri saya. Saya diperkenalkan kepadanya oleh mantan rekan misi. Karena misi sayalah, saya belajar bahasa Cina. Karena misi sayalah, saya menemukan sebuah profesi dimana saya memiliki karier yang menyenangkan. Karena misi sayalah, keluarga saya memiliki kesempatan untuk tinggal di beberapa kota.”
Penatua Watson meraih gelar S1 dan S2 dari Universitas Brigham Young dan menghabiskan karier profesionalnya sebagai akuntan publik bersertifikat, akhirnya menjadi ketua dan CEO di sebuah perusahaan akuntan internasional.
Penatua Watson juga memiliki kesempatan untuk kembali ke area misinya bersama istrinya untuk melayani sebagai presiden Misi Taiwan Taichung dan presiden sementara Misi Taiwan Kaohsiung. Bekerja dengan begitu banyak misionaris muda telah memberinya keyakinan dalam kekuatan para remaja di Gereja.
Penatua Watson telah melayani dalam sejumlah pemanggilan Gereja lainnya, termasuk sebagai uskup dan penasihat dalam presidensi wilayah.
Penatua Watson dilahirkan di Cedar City, Utah, Amerika Serikat, dari pasangan Lorenzo Dee Watson dan Joyce Watson pada tanggal 8 Mei 1943. Dia menikahi Connie Lingmann pada tanggal 23 Agustus 1967, di Bait Suci Salt Lake, dan mereka adalah orang tua dari lima anak.